UJI ANTIDEPRESAN METODE RODA PUTAR CELUP (WATER WHEEL)

September 18, 2017 | Autor: Winda Hayati | Categoría: Pharmacology
Share Embed


Descripción


LAPORAN PRAKTIKUM VII FARMAKOLOGI

UJI ANTIDEPRESAN METODE RODA PUTAR CELUP
(WATER WHEEL)


Disusun oleh :

KELOMPOK : 4
KELAS PRAKTIKUM : FARMASI B

Winda Hayati (201310410311018)
Andri Apriandi Rachman (201310410311025)
Dwi Fuji Lestari (201310410311039)
Cynthia Anggi Pradita (201310410311040)
Novia Rizky Nurlaily (201310410311049)
Rahma Rosalina Widyasari (201310410311050)
Amelia Wulandari (201310410311060)
Chairul Isa (201310410311064)
Nurika Murbarani (201310410311070)
Chicy Anita H. (201310410311078)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014 – 2015
KATA PENGANTAR



Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui gejala depresi pada mencit dalam air dan mengamati respon immobilitas atau aktivitas motorik mencit terhadap obat-obat antidepresan pada alat water wheel.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa mendatang.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.





Malang, Desember 2014



Penulis












PRAKTIKUM VII
UJI ANTIDEPRESAN METODE RODA PUTAR CELUP
(WATER WHEEL)

Tujuan Instruksional Khusus
Mengetahui gejala depresi pada mencit dalam air.
Mengamati respon immobilitas atau aktivitas motorik mencit terhadap obat-obat antidepresan pada alat water wheel.


Pendahuluan
Obat-obat depresan atau antidepresan memiliki efek mempengaruhi otak dan sulit untuk didefinisikan serta diukur kualitas dan kuantitas kerjanya. Gangguan depresi menyebabkan perubahan perilaku, penurunan energi, perubahan nafsu makan, gangguan makan, gangguan tidur, dan perubahan bobot badan. Pada gejala yang ekstrim antara lain mania atau elasi (rangsangan kuat). Depresi merupakan gangguan neurobiology pada otak dengan gejala atau fenomena yang kompleks serta etiologi yang hingga sekarang masih belum jelas. Penyebab depresi pada umumnya adalah faktor tekanan psikologis (stressor psikososial) yang berat yang menyebabkan rasa putus asa dan tidak lagi mampu untuk mengatasinya. Stressor dapat berupa penyakit gangguan fisik seperti stroke, pada kondisi kecemasan atau ketakutan yang luar biasa maka hewan secara normal akan memberikan respon berupa:
Perilaku yang defensif
Reflek otonomik berupa gigitan
Stamina meningkat dan waspada
Terjadi sekresi kortikosteroid
Emosi negative
Golongan obat yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan adalah obat antidepresan dan antipsikotik, seperti SSRI, antidepresan trisiklik, inhibitor MAO, preparat lithinium atau obat-obat antikonvulsi serta terapi keang listrik atau neuro elektrik syok. Obat antidepresan terdiri dari:
Antidepresan golongan trisiklik. Golongan ini termasuk obat-obat antidepresan lama dengan efikasi yang sudah terbukti, bersifat sedative dan menimbulkan efek samping otonomik, sehingga penggunaannya terbatas. Trisiklik adalah obat yang paling berbahaya pada overdosis karena efek kardiotoksisitasnya, konvulsi sering terjadi.
Inhibitor MAO.
Antidepresi generasi baru seperti fluoxetine yang merupakan inhibitor ambilan serotonin relektif.



Alat dan Bahan
Imipramin HCL
Amitriptilin
Mencit umur 2-3 bulan dengan bobot badan 25-30 gram
Water wheel
Stopwatch
Timbangan
Spuit injeksi
Sonde


Prosedur Kerja
Mencit dipuasakan 6-8 jamMasing-masing mencit diberikan bahan uji (per sonde)Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3Imipramin HCL Amitriptilin Air sulingMencit dimasukkan ke dalam alat roda putar (water wheel) yang berisi aircatat durasi mobilitas (dengan stopwatch)

Mencit dipuasakan 6-8 jam


Masing-masing mencit diberikan bahan uji (per sonde)


Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3
Imipramin HCL Amitriptilin Air suling


Mencit dimasukkan ke dalam alat roda putar (water wheel)
yang berisi air

catat durasi mobilitas (dengan stopwatch)



















Durasi mobilitas adalah periode waktu yang diperlukan mencit untuk melakukan aktivitas motorik. Durasi mobilitas dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Pada saat mencit dimasukkan ke dalam air hingga terjadi awal gerak motorik. Hewan dianggap normal bila durasi mobilitasnya tidak lebih dari 60 detik.
Durasi yang diperlukan hewan untuk bergerak mencapai roda putar
Jumlah putaran roda dalam waktu tertentu yang ditetapkan. Setelah hewan bergerak dalam air menuju roda putar, maka jumlah putaran roda umumnya dicatat pada interval waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam dan seterusnya, hingga diperoleh data putaran maksimum.

Dosis
Masing-masing mencit diberikan Aquades, Imipramin HCl, dan Amitriptilin 0,5 ml

TABEL PENGAMATAN

Pengamatan aktivitas motorik awal

Pelakuan
Aktivitas motorik awal (dalam detik)
Rata-rata

0'
15'
30'
45'
60'

Kontrol negatif (aquadest)
2
1
2
1
1
1,4
Imipramin HCl
1
1
1
1
1
1
Amitriptilin
1
2
1
1
1
1,2





Pengamatan durasi renang

Pelakuan
Durasi renang (dalam detik)
Rata-rata

0'
15'
30'
45'
60'

Kontrol negatif (aquadest)
11
2
6
5
7
6,2
Imipramin HCl
11
3
3
3
4
4,8
Amitriptilin
10
6
5
4
5
6


Pengamatan jumlah putaran roda selama 2 menit

Pelakuan
Jumlah putaran roda (dalam jumlah putaran)
Rata-rata

0'
15'
30'
45'
60'

Kontrol negatif (aquadest)
21
22
24
14
10
18,2
Imipramin HCl
20
28
30
30
22
26
Amitriptilin
24
25
26
27
27
25,8










PEMBAHASAN

Depresi

Pada penyakit psikis terjadi gangguan neurotransmitter, terutama pada monoamin aromatik yaitu dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Psikofarmaka akan berinteraksi dengan penghantar rangsang fisiologik dan akan bekerja pada pengaturan saraf sehingga kesetimbangan neurotransmitter yang terganggu akan diperbaiki, tidak mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan penyakit psikis,hanya mempengaruhi gejala tujuan tertentu seperti halusinasi (Mutcler,1991).
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang- bidang penting lainnya (Yustinus, 2006). Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir. Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk:
Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stress.
Meringankan insomnia
Untuk mengurangi kejang/ serangan dalam perawatan epilepsi
Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot
Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung.
Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan (Mutchler, 1991).

JENIS ANTI DEPRESAN
Anti depresan trisiklik
Inhibitor monoamine oksidase
Inhibitor reuptake serotonin selektif
Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan deficit perhatian pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi. Anti deprasan seperti amitriptilin juga memiliki efek anti kejang. Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan, atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti meclobemid sangat berguna pada pasien depresi dengan fobia. Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan panic. Antidepresan Trisiklik adalah sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom.
Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang. Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatan, perawat harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia dan koma. Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline dan trimipramine. (Mutchler,1991).
Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Diduga SSRI meningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akan meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah fluoxetine, paroxetine, dan sertraline (Andri,2012).
Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor). MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol. Meclobamid menghambat MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama pusing, insomnia, dan mual. Contoh obat-obat MAOIs diantaranya phenelzine, dan tranylcypromine (Mutchler, 1991). Yang harus diperhatikan saat Anda mengkonsumsi antidepresan:
Pastikan dokter tahu tentang masalah kesehatan pasien yang lainnya agar ia tahu apakah obat yang akan dipengaruhinya bisa mempengaruhi penyakit yang lain atau tidak.
Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Jangan minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang (Sondang, 2012).

IMIPRAMIN
Imipramin adalah antidepresan dari golongan trisiksik pertama yang dikembangkan pada tahun 1950 dan mulai tahun 1957 secara klinik mulai digunakan dalam terapi . Merupakan suatu senyawa derivat dari dibenzazepin yang karena struktur kimianya disebut sebagai antidepresi trisiklik. Bersama Amitriptilin obat ini obat ini paling banyak digunakan untuk terapi depresi dan dianggap sebagai pengganti penghambat MAO (Monoamin Oksidase) yang tidak banyak digunakan lagi. Obat ini telah dibuktikan dapat mengurangi keadaan depresi, terutama depresi endogenik dan psikogenik. Perbaikan berwujud sebagai perbaikan suasana (mood), bertambahnya aktivitas fisik, kewaspadaan mental, perbaikan nafsu makan, dan pola tidur yang lebih baik, serta berkurangnya pikiran morbid. Obat ini tidak menimbulkan euphoria pada orang normal.
Farmakodinamika Imipramin
Mekanisme kerja Imipramin sebagai antidepresan belum sepenuhnya diketahui. Namun kemungkinannya Imipramin bekerja dengan cara menghambat ambilan kembali (reuptake) neuron transmitter seperti norepinefrin dan serotonin di ujung saraf pada sistem saraf pusat.
Berdasarkan struktur kimianya, obat antidepresi golongan trisiklik pada gugus metilnya terdapat perbedaan potensi dan selektivitas hambatan ambilan kembali berbagai neurotransmitter. Amin sekunder yang menghambat ambilan kembali norepinefrin dan amin tertier menghambat ambilan kembali serotonin pada sinap neuron.
Farmakokinetika Imipramin
Imipramin diabsorpsi secara cepat di saluran cerna walau tidak sempurna (50%). Kadar plasma puncak terjadi pada 0,5 – 1 jam setelah pemberian per oral. Dengan waktu paruh 16 jam. Pemberian dosis adalah 100 – 200 mg/hari [9].
Metabolisme Imipramin
Imipramin dimetabolisme di mikrosom hati menjadi metabolit N-desmetil-imipramin (84%), 2-hidroksiimipramin (10%), dan 10-hidroksiimipramin (6%). Laju demetilasi dari imipramin berhubungan dengan sitokrom P-450 1A2 and 3A4 sedangkan laju hidroksilasi berbuhungan dengan sitokrom P-450 2D6 [8] dan sitokrom P-450 1A4.


AMITRIPTILIN
Hidroklorida Amitriptyline adalah antidepresan trisiklik dibenzocycloheptene-derivatif (TCA). TCA secara struktural mirip dengan fenotiazin. Mereka berisi sistem cincin trisiklik dengan substituen alkil amina pada cincin pusat. Pada individu non-depresi, amitriptyline tidak mempengaruhi mood atau gairah, tetapi dapat menyebabkan sedasi. Pada individu tertekan, amitriptyline memberikan efek positif pada suasana hati. TCA berpotensi menghambat serotonin dan norepinefrin reuptake.
Farmakodinamika Amitriptilin
Tersier TCA amina, seperti amitriptyline, adalah inhibitor lebih kuat dari serotonin reuptake dari TCA amina sekunder, seperti nortriptyline. TCA juga turun-mengatur otak kortikal reseptor β-adrenergik dan reseptor serotonergik peka pasca-sinaptik dengan penggunaan kronis. Efek antidepresan TCA dianggap karena adanya peningkatan secara keseluruhan dalam neurotransmisi serotonergik.
TCA juga memblokir reseptor histamin-H1, reseptor α1-adrenergik dan reseptor muscarinic, yang menyumbang obat penenang mereka, hipotensi dan efek antikolinergik (misalnya penglihatan kabur, mulut kering, konstipasi, retensi urin), masing-masing. Amitriptyline dapat digunakan untuk mengobati depresi, nyeri kronis, sindrom iritasi usus, neuropati diabetes, gangguan stres pasca-trauma, dan untuk migrain profilaksis.
Amitriptyline, tersier amina trisiklik antidepresan, secara struktural terkait dengan kedua relaksan otot rangka cyclobenzaprine dan antipsikotik thioxanthene seperti thiothixene. Hal ini sangat sedatif, dan dengan demikian peningkatan pola tidur dapat menjadi manfaat pertama pengobatan. Amitriptyline menunjukkan aktivitas antikolinergik yang kuat, efek kardiovaskular termasuk hipotensi ortostatik, perubahan irama jantung dan konduksi, dan penurunan ambang kejang. Seperti antidepresan lain, beberapa minggu terapi mungkin diperlukan dalam rangka mewujudkan manfaat klinis penuh amitriptyline. Meskipun tidak indikasi berlabel, amitriptyline banyak digunakan dalam manajemen nyeri nonmalignant kronis (misalnya, pasca-herpes neuralgia, fibromyalgia).
Farmakokinetika Imipramin
Amitriptilin dengan cepat diserap dan diserap dengan baik setelah pemberian oral (bioavailabilitas adalah 30-60% karena mengalami first pass metabolism). Konsentrasi plasma puncak terjadi 2-12 jam setelah pemberian oral atau intramuskular.
Metabolisme Amitriptilin
Amitriptilin khusus dimetabolisme di hati, dengan efek first pass metabolisme. Amitriptyline didemetilasi dalam hati menjadi metabolit primer yang aktif , nortriptyline.


BAGAN MEKANISME KERJA TRICYCLIC ANTIDEPRESSANT(TCA)









Pengamatan

Praktikum farmakologi kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas antidepresi pada hewan percobaan. Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit karena mencit merupakan hewan yang mudah untuk ditangani dan memberikan efek yang cepat.
Obat-obat antidepresan berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang dimanifestaskan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood. Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilakukan untuk melihat aktivitas obat-obat antidepresan, antara lain uji renang, uji water wheel dan uji rotary road. Namun, dalam praktikum ini uji yang dilakukan yaitu uji renang dan uji water wheel.
Untuk metode uji renang dan uji water wheel, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga, yaitu mencit 1 diberikan kontrol negatif 0,5 ml, mencit 2 diberikan Imipramin HCl 0,5 ml, dan mencit 3 diberikan amitriptilin 0,5 ml. Kontrol negatif artinya hewan uji tidak diberikan obat antidepresan, yang kemudian digunakan sebagai pembanding dengan hewan uji yang diberikan obat.
Setelah diberikan bahan uji, mencit uji dimasukkan kedalam jalur menuju roda putar yang ada dalam kotak yang berisi air. Pada saat tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk berenang dan berusaha keluar dari air. Namun saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan tangannya, menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat itulah mencit dianggap mengalami depresi.
Dari pengamatan pada praktikum kali ini dapat dilihat bahwa aktivitas motorik awal pada mencit yang diberikan aquadest (kontrol negatif) memiliki rata-rata aktivitas motorik awal lebih tinggi yaitu 1,4 detik. Mencit 2 yang diberikan Imipramin HCl 1 memiliki rata-rata 1 detik, dan mencit 3 yang diberikan Amitriptilin memiliki rata-rata 1,2 detik. Dari data tersebut bisa dilihat bahwa mencit yang diberikan aquades memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan mencit 2 dan mencit 3, yang artinya bahwa mencit 1 mengalami depresi. Sedangkan mencit 2 memiliki rata-rata yang lebih kecil yang artinya mencit 2 tingkat depresinya rendah jika dibandingkan dengan mencil 1 dan mencit 3.
Dari pengamatan pada praktikum kali ini juga dapat dilihat bahwa durasi renang untuk sampai ke roda putar pada mencit 1 yang diberikan aquadest (kontrol negatif) memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan mencit 2 dan mencit 3, yang artinya bahwa mencit 1 mengalami depresi. Sedangkan mencit 2 memiliki rata-rata yang lebih kecil yang artinya mencit 2 tingkat depresinya rendah jika dibandingkan dengan mencil 1 dan mencit 3.
Untuk jumlah putaran roda selama 2 menit pada mencit yang diberikan aquadest memiliki jumlah putaran yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mencit 2 dan mencit 3 yang artinya bahwa mencit 1 mengalami depresi. Sedangkan mencit 2 yang diberikan Imipramin HCl memiliki jumlah putaran yang lebih banyak yang artinya mencit 2 tingkat depresinya lebih rendah dari pada mencit yang lain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin aktif mencit maka semakin rendah depresinya, dilihat dari hasil jumlah putaran maka disimpulkan bahwa Imimpramin HCl lebih efektif.



































KESIMPULAN

Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Pada penyakit psikis terjadi gangguan neurotransmitter, terutama pada monoamin aromatik yaitu dopamine, noradrenalin, dan serotonin.
Untuk metode uji renang dan uji water wheel, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga, yaitu mencit 1 diberikan kontrol negatif 0,5 ml, mencit 2 diberikan Imipramin HCl 0,5 ml, dan mencit 3 diberikan amitriptilin 0,5 ml.

DAFTAR PUSTAKA


1. Anonim, (2009a), Imipramin,
2. Anonim, (2009b), Drug Monograph: Imipramine, http://www.mentalhealth.com/ drug/p30-t03.html.

3. Burchell, B., (1999), Tranformation Reaction: Glucoronidation, In: Woolf, TF., (1999), Handbook of Drug Metabolism, Wiley, Singapura, p. 153-168.

4. Ebuehi, OAT., Ikanone, CEO., Balogun, AA., (2008), Chronic Administration of Sertraline, Clozapine, Amitriptyline and Imipramine Affects Brain Serotonin, Liver Enzymes and Blood Chemistry of Rabbit. Advances in Medical and Dental Sciences, Vol. 2 (3). Page 66-73.

5. Foye, W., (1989), Principle of Medicinal Chemistry, Third Edition, Lea & Febiger, Philadelphia, p. 294.

6. Ganiswara, S., (1995), Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima, UI Press, Jakarta, Hlm. 158-159.

7. Gringauz, A., (1997), Introduction Medicinal Chemistry: How Drug Act and Why. Wiley. Singapur, p. 611

8. Lemoine, A., Gautier, JC., Azoulay, D., Kiffel, L., Belloc, C., Guengerich, FP., Maurel, P., Beaune, P., Leroux, JP., (1993), Major pathway of imipramine metabolism is catalyzed by cytochromes P- 450 1A2 and P-450 3A4 in human liver, Mol Pharmacol., May, Vol. 43 (5), p. 827-832.

9. Siswandono, Sukarjo, B., (1995), Kimia Medisinal, Airlangga University Press, Surabaya, Hlm. 518, 521-523

http://www.scribd.com/doc/221838972/Laporan-Praktikum-Antidepresan-Farmakologi
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/op.html
https://andansari94.wordpress.com/2014/01/03/praktikum-uji-antidepresan-metode-water-wheel-farmakologi/




Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.