Social Responsible Business Peepoo

June 15, 2017 | Autor: Muhammad Miftah | Categoría: Corporate Social Responsibility, Social Entrepreneurship, Peepoo
Share Embed


Descripción

Social Responsible Business
Peepoople
Peepoople adalah sebuah organisasi atau perusahaan yang didirikan oleh Anders Wilhemson dan Camilla wirseen pada tahun 2006 di negara Swedia (moonmagazine.com). Peepoople telah mengembangkan sebuah produk yang diberi nama brand Peepoo. Peepoo merupakan sebuah inovasi dari pispot pada umumnya yang bersifat biodegradable. Didalam website peepoople.com dijelaskan bahwa Peepoo merupakan sebuah pispot atau toilet pribadi yang bisa dipakai sekali pakai, self-sanitation dan memiliki sifat biodegradable dengan maksud untuk mencegah terkontaminasinya daerah dan ekosistem sekitar akibat dari kotoran yang dibuang. Peepoo yang sudah digunakan akan menjadi pupuk yang memiliki nilai jual sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tugas Peepoople yaitu mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan Peepoo. Peepoople memiliki sebuah misi yaitu menjadikan semua orang yang sangat menginginkan akses sanitasi yang layak dan higienis bisa terwujud (peepoople.com). Misi tersebut akan berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Kemudian, Peepoople juga memiliki impian yaitu menyediakan sanitasi yang baik kepada 150 juta orang.
Ada empat sektor utama yang menjadi fokus dalam mewujudkan misi sosialnya yaitu perkotaan yang kumuh, sekolah, tempat tanggap darurat dan tempat pengungsian. Tempat tersebut dianggap berpotensi untuk menambah value yang besar dan dampak yang dihasilkan pun akan besar. Tidak hanya itu, Peepoo akan memberikan kontribusi nyata dan efektif untuk mencegah penyebaran penyakit (peepoople.com).
Business Model Peepoople
Menurut Osterwalder (2010), ada beberapa alternative business model yang digunakan Peepoople berdasarkan value dari produk Peepoo itu sendiri antara lain:
Not-for-Profit Model, Peepoople mencari dana dari donatur yang ingin mendistribusikan produk Peepoo kepada penerima benefit atau pihak yang ditargetkan.
Cross-Subsidy Model, Peepoople menjual Poopee kepada segmen pasar kalangan menengah ke atas (misal: pejalan kaki di gunung atau militer).
Sales/Retail Model, Peepoople menjual Poopee melalui channel retail atau distributor.
Gambar 1: Non-for-profit Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/Gambar 1: Non-for-profit Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/Microfinance/Micro entrepreneurship Model, Peepoo dijual ke market dengan cara bekerjasama dengan lembaga keuangan mikro.
Gambar 1: Non-for-profit Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/
Gambar 1: Non-for-profit Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/



Licensing/Franchising Model, Peepoople bisa memberikan lisensi tentang teknologi dan inovasinya untuk lembaga yang menggunakannya.
Resource Model (Pupuk), Peepoo yang sudah terpakai bisa menjadi pupuk kemudian pupuk tersebut bisa dijual ke petani untuk penyuburan tanah.







Gambar 3 Micro finance/Micro entrepreneurship Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/Gambar 3 Micro finance/Micro entrepreneurship Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/
Gambar 3 Micro finance/Micro entrepreneurship Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/
Gambar 3 Micro finance/Micro entrepreneurship Model
Sumber: http://businessmodelalchemist.com/

Referensi:
Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur. 2010. Aligning Profit and Purpose through Business Model
Innovation
http://moonmagazine.org/peepoople-solutions-bag-2015-02-02/
http://globalsolutionspgh.org/2012/08/we-are-all-peepoople/
http://www.peepoople.com/











Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.