SENI HIBURAN MUSIK FESTIVAL JAZZ FOTO: ANTARA

July 27, 2017 | Autor: Ip Tartilia | Categoría: News Media Ethics, Newspapers
Share Embed


Descripción

RUPIAH VS PERTUMBUHAN A P A I S AIN

BERM AN R ANGGA TA JAKAR

2

NYAWA

JENDERAL NARKOBA Meirika Franolla EDISI 172 | 16 - 22 MARET 2015

DAFTAR ISI EDISI 172

16 - 22 MARET 2015

TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

FOKUS

DUA NYAWA JENDERAL OLLA GEMBONG NARKOBA MEIRIKA FRANOLLA KEMBALI LOLOS DARI ANCAMAN HUKUMAN MATI SETELAH MENDAPATKAN GRASI TIGA TAHUN LALU. DAKWAAN IKUT MENGENDALIKAN PEREDARAN NARKOBA DINYATAKAN HAKIM TAK TERBUKTI. HASIL JUAL-BELI NARKOBA YANG KELUAR-MASUK KE REKENINGNYA DIAKUI OLLA SEBAGAI BISNIS TRANSFER UANG.

KRIMINAL

NASIONAL

n AGUNG MERAPAT, ICAL MELAWAN n SIAPA BERMAIN ANGGARAN JAKARTA

n BARANG ‘HARAM’ SANG PENSIUNAN

HUKUM

INTERNASIONAL

n SKORSING BERBALAS LAPORAN POLISI

RUMAH

n ANTARA PUTIN, KADYROV, DAN NEMTSOV n SENJA AHLI WARIS COMANDANTE CHAVEZ n SUTRADARA UNTUK DEAR LEADER KIM JONG-IL n KLANGENAN ENDI ENDRAWATI

KOLOM n DANA MENGERDILKAN PARPOL

INTERVIEW n 90 PERSEN RASKIN TAK SESUAI

BUKU n MEMPERLUAS NKRI TANPA SALAK SENJATA

EKONOMI n n n n n

RUPIAH VS PERTUMBUHAN BURSA MASIH BERTAHAN TAS KULIT ULAR TUNGGANGI DOLAR TAK INGIN WEST MADURA TERULANG NASIB NEGARA BERKEMBANG

BISNIS n PERANG TRILIUNAN RUPIAH PARA KURIR

INSPIRING PEOPLE

LENSA

n PENEBAR ‘RACUN’ CINTA LINGKUNGAN

FILM

n FESTIVAL WARNA-WARNI DI INDIA

PEOPLE

n PESTA VISUAL DARI CINDERELLA

SENI HIBURAN

n BASUKI HADIMULJONO | LAYA PUTRI | FERRY MURSYIDAN BALDAN

GAYA HIDUP n FESTIVAL JAZZ YANG KENTAL INDONESIA n FILM PEKAN INI n AGENDA n KETIKA MEDIS SUDAH ‘MENYERAH’

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah @majalah_detik

n MENYUSURI JALAN MAUT DI MALAGA majalah detik

n EXTRAORDINARY BASEMENT

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry Prabu Prakoso, Ibad Durohman, Aditya Mardiastuti. Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo. Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

LENSA

FESTIVAL WARNA-WARNI DI INDIA

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR Ribuan pemeluk Hindu merayakan Festival Warna (Holi Festival) di India. Puncak perayaan Holi adalah saling menyiramkan bubuk atau air warna-warni. Acara ini tetap menarik meski berlangsung saban tahun. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

LENSA

Peserta Holi Festival berlumur bubuk warna-warni di Uttar Pradesh, wilayah utara India, Minggu (1/3). Perayaan ini berlangsung beberapa hari hingga Panchami (hari ke-5 bulan purnama Maret). (Anindito Mukherjee/REUTERS)

LENSA

Keriuhan ritual Huranga di salah satu pusat Holi Festival di Dauji Temple, Mathura, India Utara, Sabtu (7/3). Dalam ritual ini, laki-laki membasahi wanita dengan air berwarna, sedangkan wanita merobek pakaian laki-laki. (Anindito Mukherjee/ REUTERS)

LENSA

Seorang guru membagikan bubuk holi kepada murid-murid di sebuah sekolah di Ahmedabad, India, Kamis (5/3). (Amit Dave/REUTERS)

LENSA

Peserta holi dalam ritual Lathmar Holi di Uttar Pradesh, Jumat (27/2). (Ahmad Masood/REUTERS)

LENSA

Kolase foto yang menunjukkan sebagian peserta Holi Festival dengan segala ekpresinya. (REUTERS)

LENSA

Pria dan wanita berimpit di Dauji Temple, Sabtu (7/3). Perayaan keagamaan ini semakin populer sebagai tontonan bagi turis karena atraktif. (Anindito Mukherjee/REUTERS)

NASIONAL

AGUNG MERAPAT

ICAL MELAWAN MENTERI HUKUM MENGAKUI KEPENGURUSAN GOLKAR HASIL MUNAS ANCOL. KUBU ABURIZAL BAKRIE TAK MENYERAH.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Pengurus Golkar kubu Agung Laksono menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Jakarta, Rabu (11/3). GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

A

GUNG Laksono “tancap gas” begitu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dikabarkan bakal mengeluarkan surat keputusan untuk mengakui kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Jakarta. Jika kelak SK Menteri Hukum itu keluar, otomatis tampuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut ada di tangannya. Itu sebabnya, Agung langsung melakukan gerilya politik. Sejumlah tokoh partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat satu per satu disambanginya. Mantan Ketua Dewan

Perwakilan Rakyat itu lalu menemui mantan politikus Golkar yang kini menjabat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar serta Ketua Umum Hanura Wiranto juga mendapat giliran didatangi Agung. Sebelum mendatangi mereka, Agung mengunjungi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Senin, 9 Maret lalu. “Kami ingin membangun silaturahmi ke parMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Menteri Hukum telah melakukan penzaliman terhadap Partai Golkar. Bambang Soesatyo

tai-partai politik, terutama pendukung pemerintah,” kata Agung setelah bertemu dengan Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Kamis, 12 Maret lalu. Agung menampik anggapan bahwa kunjungannya ke sejumlah tokoh partai pendukung pemerintah terkait dengan “jatah” menteri. Alasannya, Golkar di bawah kepemimpinannya akan mendukung pemerintah tanpa syarat. “Kami mendukung dengan ikhlas,” ujarnya. Sedangkan untuk partai oposisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, Agung mengaku belum menjadwalkan kunjungan. Apalagi seterunya dalam konflik Golkar, Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie atau Ical, duduk sebagai Ketua Presidium KMP. Kubu Munas Jakarta boleh saja merasa “di atas angin” setelah pemerintah condong mengakui mereka sebagai pengurus Golkar yang sah. Tapi kubu Munas Bali pimpinan Ical rupanya tak tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan melalui tiga jalur sekaligus.

Pertama, mendaftarkan gugatan baru terhadap kepengurusan hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono. Gugatan baru ini didaftarkan karena Mahkamah Partai Golkar dianggap gagal menyelesaikan konflik internal partai. Gugatan itu dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Yusril Ihza Mahendra, yang menjadi kuasa hukum kubu Munas Bali, mengatakan, dengan adanya pendaftaran gugatan itu, Kementerian Hukum belum bisa menetapkan kepeng­urusan Golkar sebagaimana diajukan Agung Laksono dan kawan-kawan. Ia berpendapat, menurut Undang-Undang Partai Politik, pendaftaran kepengurusan partai baru bisa dilakukan jika sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Langkah kedua, kubu Aburizal melaporkan sejumlah pengurus Golkar kubu Agung ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI. Laporan ini terkait dugaan pemalsuan surat mandat yang dilakukan kubu Munas Jakarta. Laporan disampaikan Sekretaris Jenderal versi Munas Bali, Idrus Marham, dan seratusMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Sidang perdana Mahkamah Partai Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (11/2). GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

an kader yang mengaku dari de­wan pimpinan daerah Golkar kabupaten seluruh Indonesia pada Rabu, 11 Maret lalu. Selain Agung Laksono, yang dilaporkan adalah Zainudin Amali dan Yorrys Raweyai. “Kami melaporkan 133 pemalsuan. Ada pemalsuan tanda tangan, penyalahgunaan kop, surat, dan stempel, dan paling banyak adalah ada banyak mandat yang ditandatangani oleh orang dari caleg partai lain. Di 2014 terjadi di Riau, ada juga dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan),” ucap Idrus. Idrus juga mengungkap keanehan, salah sa-

tunya mandat dari Sumenep, Jawa Timur, yang ditandatangani orang yang sudah meninggal pada 2012, yaitu R.B. Ridwan. “Ini sangat luar biasa,” katanya. Selain lewat jalur hukum, pengurus versi Munas Bali melakukan perlawanan politik lewat penggunaan hak interpelasi hingga hak angket di DPR. Dewan akan meminta keterangan pemerintah terkait keputusan Menteri Hukum yang mengakui kepengurusan Golkar di bawah Agung Laksono. “Menteri Hukum telah melakukan penzaliman terhadap Partai Golkar. Tidak ada pilihan bagi kami untuk melakukan perlawanan, termasuk dengan penggalangan hak angket di DPR atas keputusan ngawur yang memanipulasi keputusan Mahkamah Partai Golkar,” tutur Sekretaris Fraksi Golkar DPR Bambang Soesatyo. Ia juga menuntut Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Hukum Yasonna Laoly. Alasannya, Yasonna merupakan sumber kegaduhan dengan menerjemahkan secara keliru putusan Mahkamah Partai Golkar. Sebab, ucap Bambang, tak ada diktum putusan mahkamah MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Sekjen Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum Nurdin Halid (kedua dari kanan), setelah melaporkan kubu Munas Ancol ke Bareskrim Polri. M AGUNG RAJASA/ANTARA

yang mengabulkan atau menerima kepengurusan salah satu pihak yang bersengketa. Majelis Mahkamah Partai Golkar yang bersidang pada Selasa, 3 Maret lalu, mengeluarkan putusan berbeda terkait dualisme kepengurusan partai. Dua anggota majelis, Djasri Marin dan Andi Mattalatta, menerima kepengurusan pimpinan Agung Laksono, sementara Muladi

dan H.A.S. Natabaya merekomendasikan agar menunggu putusan kasasi di Mahkamah Agung, yang saat itu ditempuh kubu Aburizal Bakrie. Bambang lalu mengutip materi putusan Mahkamah Partai di angka 5 halaman 133, yakni “karena terdapat pendapat yang berbeda di antara anggota majelis mahkamah terhadap pokok permohonan, maka kesatuan pendapat untuk menyelesaikan sengketa keabsahan kedua versi Munas Partai Golkar IX tidak tercapai”. “Diktum tidak tercapai kesepakatan tidak perlu ditafsirkan kembali karena, dengan tidak tercapainya penyelesaian perselisihan, maka mutatis mutandis berlaku ketentuan Pasal 33 ayat 1 UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, bahwa penyelesaian perselisihan diselesaikan melalui pengadilan negeri,” kata anggota Komisi Hukum DPR ini. Namun ancaman interpelasi itu ditanggapi santai Yasonna Laoly. “Wajar-wajar saja,” ujarnya di sela sebuah seminar di Jakarta, Kamis pekan lalu. Kader PDI Perjuangan itu lalu meneMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM

gaskan keputusan soal dualisme Partai Golkar sudah jelas dan tak bisa diubah. Termasuk soal kepengurusan di partai itu, di mana pihak yang diakui keabsahannya harus mengakomodasi pihak yang berseberangan ke dalam kepengurusan baru. Sementara itu, Agung Laksono, setelah me-

nyambangi kediaman Zulkifli Hasan, membantah tuduhan memalsukan mandat seperti yang dilaporkan kubu Aburizal ke polisi. “Tidak benar kalau kita memalsukan,” tuturnya. Kendati begitu, Agung menyatakan siap mengikuti prosedur hukum yang akan berjalan. n JAFFRY PRABU PRAKOSO, ADITYA MARDIASTUTI | DEDEN G.

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

SIAPA BERMAIN

ANGGARAN JAKARTA

DETIKCOM

POLISI BERGERAK CEPAT MENGUSUT DUGAAN KORUPSI ALAT CATU DAYA PADA APBD JAKARTA 2014. AHOK JUGA MELAPORKAN “DANA SILUMAN” 2015 KE KPK.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Seorang saksi kasus UPS setelah diperiksa di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. HASAN/DETIKCOM

P

ENGUSUTAN kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta 2014 terus dikebut kepolisian. Hal itu terlihat dalam pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan secara maraton sejak pekan lalu. Seperti Senin, 9 Maret lalu. Tak kurang tujuh

orang dipanggil untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Mereka yang dipanggil dari kepala sekolah penerima perangkat UPS, pemeriksa fisik barang, hingga pejabat pembuat komitmen proyek itu berinisial AU. Dari tujuh orang yang dipanggil, enam datang menjalani pemeriksaan. Namun tidak ada yang memberi keterangan kepada wartawan. Ada yang datang diam-diam atau mengenakan jaket untuk mengecoh. Ada pula yang masuk lewat pintu belakang gedung Direktorat. Kasus pengadaan UPS untuk sejumlah sekolah di lingkungan Provinsi Jakarta pada APBD 2014 itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan terhitung mulai Jumat, 6 Maret lalu. Peningkatan status dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara. Sehari kemudian penyidik langsung melayangkan pemanggilan terhadap 15 saksi. Polisi menduga telah terjadi penyalahgunaan kewenangan yang menimbulkan kerugian negara dalam pengadaan perangkat tersebut. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

Para pelaku bakal dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001 sebagai perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. “Berapa jumlah kerugian negaranya, kami melakukan pemeriksaan secara intensif, meminta auditor untuk menentukan nilainya, dan siapa bertanggung jawab atau disangkakan (menjadi tersangka) setelah pemeriksaan saksi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di ruangannya pekan lalu. Penyidik juga telah menyita dan memeriksa sebagian besar dokumen pengadaan perangkat yang masing-masing seharga Rp 5,8 miliar tersebut. “Sebanyak 49 pemenang lelang (pengadaan UPS) itu juga kami periksa,” ujar Martinus. Kasus ini mencuat setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

mempermasalahkan anggaran senilai Rp 12,1 triliun yang muncul pada Rancangan APBD DKI 2015 versi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Angka itu tidak ada dalam RAPBD 2015 versi Pemerintah Provinsi. Ahok menyebut anggaran yang diselipkan dalam bentuk sejumlah program itu sebagai “dana siluman”. Hal itu memicu konflik baru antara Ahok dan DPRD. Pengajuan RAPBD 2015 ke Kementerian Dalam Negeri juga tertunda-tunda. Kementerian yang dipimpin Tjahjo Kumolo itu sampai turun tangan memediasi pertemuan Ahok de­ ngan DPRD pada Kamis, 5 Maret lalu. Namun pertemuan di kantor Kementerian Dalam Negeri itu buntu, dan berujung ricuh setelah Ahok meminta kesaksian Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi soal dana siluman tersebut tapi keburu dipotong anggota Dewan. Ihwal dana siluman itu diungkap Ahok setelah Pemerintah Provinsi Jakarta menerapkan sistem e-budgeting dalam penyusunan RAPBD. Penggunaan sistem itu untuk mencegah proyek-proyek yang nyelonong tanpa pembahasan sebelumnya di Musyawarah Perencanaan PemMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Peserta mediasi DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta berdiri dan berteriak-teriak dalam rapat di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3). RIVAN AWAL/ANTARAFOTO

bangunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya proyek pengadaan UPS seharga Rp 5,8 miliar per unit pada 2014 itu. Proyek pengadaan yang nilainya diduga digelembungkan tersebut diselenggarakan di sekolah-sekolah, tapi suku dinas pendidikan dan pemerintah setempat tak pernah mengusulkannya. Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau yang kerap disapa Lulung mengakui proyek UPS merupakan usul Dewan. “Kami juga kan punya hak budget. Kita butuh itu yang

namanya UPS,” ujarnya beberapa waktu lalu. Yang membuat Ahok makin berang, pengadaan UPS itu muncul lagi dalam RAPBD DKI 2015 usulan Dewan. Kali ini pengadaan UPS akan dilakukan untuk 64 kantor kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat dengan proyek senilai total Rp 270 miliar. Selain proyek UPS, ada usul pengadaan buku trilogi Ahok dengan anggaran Rp 10 miliar, yang membuat mantan Bupati Belitung Timur itu geleng-geleng kepala. Ahok pun melaporkan dugaan adanya dana MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Seorang petugas menunjukkan perangkat UPS di SMA Negeri 65 Jakarta, Senin (2/3). RIVAN AWAL/ANTARAFOTO

siluman yang diselipkan dalam RAPBD DKI dalam rentang 2012 hingga 2014 ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Sementara itu, Polda Metro Jaya ternyata mulai mengusut kasus pengadaan UPS pada APBD DKI 2014 ini sejak 28 Januari 2015. Tak jelas siapa yang melaporkan perkara ini ke polisi. Martinus menolak menyebutkan.

Namun, menurut dia, informasi kasus korupsi bisa datang dari mana saja, baik pemberitaan media, laporan perorangan atau lembaga swadaya masyarakat, maupun surat kaleng sekalipun. Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ajie Indra menuturkan polisi bisa langsung menyelidiki begitu mengendus dugaan korupsi. “Tidak perlu ada laporan,” ucapnya. Polisi pun menggeber pengusutan dengan meningkatkan statusnya ke penyidikan. Pengusutan kasus dugaan korupsi APBD DKI di tengah kisruh Gubernur Ahok dan DPRD, menurut anggota Tim 9, Bambang Widodo Umar, merupakan awal yang baik untuk menunjukkan keseriusan polisi memberantas rasuah. “Tangani korupsi di DKI Jakarta, Polda sudah sesuai harapan masyarakat,” kata Bambang. Ia berharap pengusutan bisa dilakukan segera agar kisruh APBD DKI cepat terselesaikan. Bambang pun berharap polisi tidak takut terMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama minta maaf kepada warga atas keterlambatan pembahasan APBD DKI. LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

hadap tekanan politik. Adapun Ahok, meskipun mengaku tidak tahu siapa yang melaporkan kasus pengadaan UPS dalam APBD 2014 ke polisi, mengapresiasi langkah maju ini. Dia sendiri, selain soal APBD 2012-2014, menambahkan dugaan dana siluman pada RAPBD 2015 dalam laporan ke KPK. Lembaga antirasuah itu pekan lalu melakukan verifikasi atas laporan Ahok. Tim pengaduan

masyarakat KPK mendatangi kantor Gubernur Jakarta itu untuk meminta berkas-berkas tambahan. “Verifikasi dilakukan untuk menentukan adatidaknya indikasi tindak pidana korupsi,” kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Prabowo. Dua lembaga penegak hukum bergerak. Sementara itu, RAPBD DKI 2015 menurut rencaMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

NASIONAL

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat mendatangi gedung KPK, Jakarta, beberapa waktu lalu. GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

na akan kembali dibahas Pemerintah Provinsi Jakarta dengan DPRD mulai awal pekan ini. Menteri Tjahjo memang meminta kedua pihak kembali duduk bersama. Ia pun memberi tenggat tujuh hari setelah RAPBD dikembalikan kementeriannya ke Pemerintah Provinsi. “Kalau mau, pemda DKI dan DPRD musyawarah lagi. Kalau enggak mau, ya sudah pakai anggaran 2014,” ujar Tjahjo di kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret lalu. Penggunaan

mata anggaran pada APBD 2014 untuk tahun ini memungkinkan jika pembahasan Pemerintah Provinsi dengan Dewan masih juga mentok. Ahok tinggal mengeluarkan sebuah peraturan gubernur. Namun ia tetap membuka pintu untuk bermusyawarah. Kendati begitu, ia tegas menolak memasukkan anggaran Rp 12,1 triliun berisi program-program yang ia sebut tak tepat guna. “Sudah saya perintahkan tidak ada kompromi satu sen pun untuk memasukkan program yang Rp 12,1 triliun itu,” tuturnya. Musyawarah belum terlaksana, Selasa pekan lalu Ahok malah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah anggota Dewan, antara lain Abraham “Lulung” Lunggana, Tubagus Ari, H Nawawi, Bambang Kusmanto, Syarifudin, dan Prabowo Sukirman. Melalui pengacara mereka, Razman Arief Nasution, Ahok dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan tuduhan menebar fitnah. Entah kapan konflik itu akan berakhir. n JAFFRY PRABU P., ANDRI H., RAY JORDAN | DIM

16 MAJALAHMAJALAH MAJALAH DETIK 23DETIK DETIK FEBRUARI 16 -- 22 22 - 1 MARET MARET 2015 2015

HUKUM

SKORSING BERBALAS LAPORAN

POLISI

KEPALA SMAN 3 JAKARTA DILAPORKAN KE POLISI KARENA MENJATUHKAN SKORSING KEPADA ENAM SISWANYA. MENGEROYOK KARENA TEMAN MEREKA DILECEHKAN.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

HUKUM

K

EPALA Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta, Retno Listyarti, terlihat relaks meski baru menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa, 10 Maret lalu. Mengenakan baju gamis bermotif garis dipadu kerudung warna merah muda, Retno keluar menemui wartawan pada saat jeda pemeriksaan. Sesekali ia tertawa ketika menjawab

pertanyaan para juru warta. Retno diperiksa sebagai terlapor dalam kasus dugaan pidana diskriminasi anak berdasarkan laporan polisi bernomor LP/466/II/2015/PMJ/ Ditreskrimum, tertanggal 4 Februari 2015. Pelapornya adalah sejumlah orang tua siswa sekolah yang dipimpinnya itu, yang menuduhnya melakukan diskriminasi atas hukuman skorsing terhadap enam siswa.

Kepala SMAN 3 Retno Listyarti (kedua dari kanan) setelah diperiksa polisi. MEI AMELIA/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

HUKUM

Retno Listyarti menjadi pembicara pada sebuah acara di Jakarta. ARI SAPUTRA/DETIKCOM

Mereka dijatuhi sanksi lantaran diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap seorang pria pada Jumat, 30 Januari lalu. Keenamnya adalah HJP, 16 tahun, PRA (17), AEM (17), EM (17), MRPA (17), dan PC (17), yang duduk di kelas XII. Sebagian dari mereka diskors terhitung mulai 11 Februari sampai 13 April mendatang. Mereka hanya diperbolehkan masuk pada 10-15 Maret. Menurut Retno, pertanyaan penyidik lebih banyak mengklarifikasi kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan anak didiknya itu.

“Ada 27 pertanyaan,” katanya setelah diperiksa sekitar 3 jam. Retno didampingi kuasa hukum dan sejumlah koleganya dari Federasi Serikat Guru Indonesia. Di organisasi itu ia menjabat sekretaris jenderal. Dikatakan Retno, keenam siswa itu telah mengakui terjadinya pengeroyokan. Aturan sekolah pasal 27 poin b menyebutkan soal sanksi bagi siswa yang melakukan pemukulan atau pengeroyokan. “Itu dengan poin mencapai angka 100, maksimal sanksinya dikeluarkan dari sekolah,” ujarnya. Dari informasi yang dihimpun majalah detik, peristiwa itu berawal saat EM, yang mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dihentikan seorang pria yang mengaku sebagai polisi di dekat Apartemen Four Seasons, Setiabudi, Jakarta Selatan, tak jauh dari SMAN 3. Pria yang belakangan diketahui bernama Erick, dan merupakan alumnus SMAN 3, itu meminta EM menunjukkan surat kendaraan. Namun EM tak mengacuhkannya karena dari mulut Erick tercium bau alkohol. EM lalu balik meminta pria itu menunjukkan kartu anggota Polri. Erick pun marah dan membentaknya. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

HUKUM

Aktivitas siswa SMAN 3 Jakarta, Kamis (12/3). ARI SAPUTRA/DETIKCOM

Nah, saat itu seorang siswi lewat dan mencoba melerai, tapi malah dilecehkan. Kejadian itu rupanya diketahui siswa SMAN 3 lainnya. Alhasil, terjadilah pengeroyokan terhadap Erick sampai mengalami luka-luka. Menurut Frans Paulus, salah satu orang tua yang melaporkan Retno, sanksi skorsing yang dijatuhkan sekolah tak logis. Sebab, siswa yang awalnya mengalami tindak kekerasan malah dijatuhi hukuman.

“Seharusnya pendidik melindungi anak-anaknya dari tindak kekerasan. Harusnya dilaporkan ada pelecehan,” tuturnya. Orang tua siswa memang diundang pihak sekolah. Namun bukan untuk mencari solusi, menurut Paulus, sekolah langsung menjatuhkan skorsing. Pihak sekolah juga mengarahkan opini bahwa korban pengeroyokan adalah anak jenderal, yang memiliki rumah besar, sehingga tak mungkin melakukan tindakan premanisme yang disebut para siswa. “Pernyataan itu kami sesalkan,” ucap Paulus. Ia pun menganggap pihak sekolah telah melakukan diskriminasi. Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, pelaku diskriminasi bisa dijatuhi pidana. “Kan jelas, (korban) disebut anak jenderal. Berarti (sekolah) melakukan diskriminasi status sosial, bahwa dia anak jenderal, sementara kita yang bukan anak jenderal (seakan) enggak boleh macem-macem,” kata Paulus. Menurut dia, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ari Budiman dan anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta sudah memberi masukan agar sekolah mengurangi masa skorsing terhadap enam siswanya. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

HUKUM

Namun arahan itu tidak digubris. Akhirnya orang tua pun menempuh upaya hukum. Selain dituduh melakukan diskriminasi, kepala sekolah dianggap melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak karena membiarkan adanya dugaan kekerasan atau perbuatan cabul terhadap anak-anak di bawah umur. Namun, menurut Retno, tak semua siswa mendapat skorsing sampai April. Ada tiga siswa yang dikurangi masa skorsingnya setelah pihak sekolah melihat bukti rekaman kamera CCTV di tempat kejadian. Diketahui, hanya tiga siswa yang melakukan pemukulan. “Kalau mereka tetap diberi sanksi, itu berdasarkan (peraturan sekolah) pasal 27 poin h, di mana berada di lokasi perkelahian, (tapi) membiarkan dan tidak melaporkan,” ujarnya. Ketiga siswa itu kini sudah kembali bersekolah. Mereka hanya dihukum tak boleh datang ke sekolah selama 3-5 hari. Sedangkan terhadap

Kami memberi skorsing sebagai bentuk hukuman dan pembinaan agar mereka sadar dengan perbuatan yang mereka lakukan.

tiga siswa yang terbukti melakukan pemukulan, rapat dewan pendidik memutuskan tetap menjatuhkan skorsing selama 39 hari. Polisi, menurut Retno, juga menanyakan apakah sekolah bersedia memediasi masalah ini. Sebab, Erick sebagai korban pengeroyokan juga melapor ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Dalam kasus itu, Retno telah dimintai keterangan sebagai saksi. “Kami memberi skorsing sebagai bentuk hukuman dan pembinaan agar mereka sadar dengan perbuatan yang mereka lakukan. Karena, bila dipidanakan, hukumannya sangat berat dalam Pasal 170 (KUHP), bisa 7 tahun penjara,” tutur Retno Sedangkan mengenai kasus yang menjeratnya, Retno mengklaim keputusan pemberian skorsing sulit dipidanakan. Menurut dia, polisi sudah memahami persoalan ini. “Saya berharap kasus ini segera dihentikan karena tampaknya hanya kesalahpahaman,” ucapnya. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Bowo Irianto mengaku belum tahu proses hukum yang dialami Kepala SMAN 3. “Karena kepala sekolah belum lapor,” katanya MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

HUKUM

Gedung Markas Polda Metro Jaya ARI SAPUTRA/DETIKCOM

saat dihubungi majalah detik. Bowo menduga orang tua siswa melapor ke polisi lantaran komunikasi dengan pihak sekolah buntu. Mengenai sanksi skorsing dari sekolah, ia mengatakan, Dinas Pendidikan mendukung penegakan peraturan oleh sekolah. “Tapi tentu dengan menganut prinsip berkeadilan dan proporsional,” ujarnya. Pengamat pendidikan Itje Chodijah mengakui hukuman skorsing terhadap siswa sangat

dilematis. Sebab, di satu sisi sebagai bentuk pembinaan, tapi di sisi lain siswa juga punya hak untuk belajar. “Di satu sisi, sekolah harus memberi support agar (siswa) jangan sampai gagal,” tuturnya. Dihubungi secara terpisah, Boyke, kakak Erick, mengeluhkan pemberitaan media yang menyudutkan adiknya. Soal proses hukum yang dilakukan pihaknya, ia meminta hal itu ditanyakan langsung ke polisi. “Sudah ada laporan, tanya ke polisi saja,” ujarnya. Namun polisi terkesan saling lempar mengenai kasus pengeroyokan Erick. Melalui pesan singkat, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Indra Fadhillah Siregar menyebut kasus itu ditangani Kepolisian Sektor Setiabudi. Sebaliknya, saat dihubungi wartawan Rabu pekan lalu, Kepala Polsek Setiabudi Ajun Komisaris Besar Yulius Audie Latuheru bilang kasus itu ditangani Polres Jakarta Selatan. “Enggak di sini, diambil alih Polres kasusnya,” begitu kata Audie. ■ ADITYA MARDIASTUTI | DEDEN G.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

BARANG ‘HARAM’

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

SANG PENSIUNAN DIDUGA BAGIAN DARI JARINGAN NARKOTIK INTERNASIONAL, SEORANG OKNUM PENSIUNAN TNI DITANGKAP. KEPEMILIKAN SENJATA API ILEGAL DITELUSURI.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

T Barang bukti senjata api, peluru, dan senjata tajam yang ditemukan di rumah tersangka ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

AK ada perlawanan berarti ketika tim dari Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menangkap Bahtiar di rumahnya, Rabu siang, 4 Maret lalu. Pria berusia 52 tahun itu sempat mengajak berdebat sejumlah polisi yang menggeruduk tempat tinggalnya di Rumah Susun Apron, Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun ia tak berkutik

ketika narkoba jenis sabu seberat 2,8 gram ditemukan di kotak pengharum ruangan. Polisi juga menemukan satu set alat isap sabu (bong). Dan ibarat sekali tepuk dua lalat, di rumah pensiunan anggota TNI Angkatan Laut itu, polisi juga menemukan 25 senjata api ilegal. Empat di antaranya senjata api pabrikan, sedangkan 21 senjata berjenis airsoft gun. Dari 21 airsoft gun, empat di antaranya ber-

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

Rumah Susun Apron, Kemayoran, Kamis (12/3) ARI SAPUTRA/DETIKCOM

laras panjang, selebihnya jenis pistol. Di rumah Bahtiar, yang tinggal bersama anak dan istrinya, juga ditemukan 248 butir peluru (kaliber 9, 12, dan 32 milimeter), satu buah magasin M­16, dan rompi antipeluru. Ada pula belasan senjata tajam, seperti celurit, badik, serta paku

lima sisi. Semuanya kini disita polisi. Sebelum mencokok Bahtiar, selama satu bulan polisi memantau gerak-gerik pria asal Aceh itu. Pemantauan dilakukan berkat informasi warga di Kemayoran bahwa di kawasan rusun tersebut sering terjadi transaksi narkotik. “Kita dapat informasi dari warga bahwa Bahtiar merupakan bandar narkoba. Kami pikir ya narkoba saja. Ternyata, setelah kita tangkap, geledah, ada senjata-senjata itu,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putera saat ditemui majalah detik di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, Selasa pekan lalu. Kepada polisi, Bahtiar akhirnya mengaku mendapat sabu dari seorang pria bernama Jack di Sidomulyo, Surabaya. Jack kini diburu dan masuk daftar pencarian orang (DPO). Dalam perburuan, tim Direktorat Narkoba bersama Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap seorang wanita yang disapa Bunda dengan barang bukti sabu seberat 5 kilogram seharga miliaran rupiah di mobilnya. Kuat dugaan Bahtiar merupakan salah satu MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

simpul dari jaringan narkoba internasional. Barang haram itu diduga berasal dari daratan Cina yang dibawa melalui Malaysia kemudian masuk ke Indonesia lewat perairan Aceh dan Sumatera Utara. Sabu tersebut diduga dipasarkan di kota-kota besar, seperti Jakarta. “Ya, kalau dia (Bahtiar) enggak ngakui (baDirektur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putera ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

gian jaringan narkotik internasional), mungkin ada orang lain yang menerima pada saat itu. (Namun) indikasi jaringan internasional, saya katakan, ada,” ujar Anjan. Polisi juga mendalami keberadaan puluhan senjata api ilegal milik Bahtiar. Pengakuan dia, senjata-senjata itu diperoleh lewat pasar gelap dengan harga Rp 2 juta hingga Rp 10 juta, dan dipakai untuk kegiatan pengawalan. Terkait dengan kegiatan itu, menurut Anjan, timnya juga menemukan surat-surat dengan stempel dari sebuah kesatuan di TNI AL yang diduga palsu. “Namun, dugaan kami, dengan barang (senjata) sebanyak itu, ya kemungkinan dia jual,” tuturnya. Aparat juga mendalami kemungkinan puluhan senjata itu dipakai untuk tindak kejahatan lain, mengingat ditemukan pula paku lima sisi. Paku tersebut, ucap Anjan, bisa saja digunakan untuk perampokan, untuk memecahkan ban kendaraan. “Kami berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menyelidiki kejahatan yang saat ini MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir DETIKCOM

masih tren, yakni begal dan pencurian dengan kekerasan,” katanya. Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto membenarkan bahwa Bahtiar terkait sindikat narkoba internasional. Menurut dia, Bahtiar adalah salah satu pelaku yang masuk DPO. Jaringannya dikenal selalu berpindah tempat untuk mengecoh petugas. Namun, siapa mereka, belum terungkap. “Ini rangkaian dari pengungkapan, yang sudah ada diteruskan. Masalah berapa orang nantinya, bisa saja berkembang lagi,” ujar Rikwanto beberapa waktu lalu. Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir membenarkan Bahtiar pernah menjadi anggota kesatuannya. Namun ia pensiun dini dengan pangkat pembantu letnan satu sejak 2010. Sebelum berhenti tugas, ia berdinas di Badan Penyalur Tenaga Kerja Wilayah Barat TNI AL. Selama bertugas, Bahtiar tidak pernah ter-

jerat masalah. Menurut Manahan, jika Bahtiar masuk bagian jaringan narkoba atau melakukan pengawalan ilegal, itu dilakukan secara pribadi. “Pasti dia bagian jaringan (narkoba) itu. Sudah pantas dia ditangkap Polri dan Polda. Dia harus menanggung risikonya,” tutur Manahan. Terkait kasus ini, menurut Manahan, Polri sudah berkoordinasi dengan Polisi Militer TNI AL untuk mendalami apakah selama bertugas Bahtiar sudah menjalankan bisnis narkoba serta soal kepemilikan senjata api ilegal tersebut. “Pengakuan dia, (senjata) itu untuk mengawal, tidak benar. Pengawalan kami resmi, dan prajurit tidak bawa senjata kecuali bertugas,” ucap Manahan. Bahtiar kini terancam dijerat dua kasus, berdasarkan Undang­-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 114 Ayat 1 dan Pasal 112 Ayat 1 serta UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Api. Hukuman maksimal yang diatur dua undang-undang itu adalah penjara 20 tahun hingga seumur hidup. ■ ADITYA MARDIASTUTI | M. RIZAL

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

DARI NARKOBA KETEMU BLACK DOLLAR

P

ERKARA narkoba yang melibatkan Bahtiar malah menguak kasus baru, yakni kepemilikan puluhan senjata api ilegal oknum pensiunan TNI Angkatan Laut itu. Berawal dari penyelidikan kasus narkotik pula Satuan Tugas Khusus TNI AL malah membongkar kasus perdagangan uang palsu black dollar yang melibatkan seorang oknum anggota TNI AL. Pengungkapan kasus itu berawal dari penangkapan Mayor Zaid Djoko Utomo, yang tercatat berdinas di Komando

Armada Angkatan Laut Wilayah Barat (Armabar), oleh Satgas Operasi Khusus TNI AL. Zaid ditangkap di rumahnya, kompleks TNI AL Kodamar, Jalan Pulau Sambu, Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 4 Maret lalu, sekitar pukul

02.30 WIB. Zaid dicokok setelah Satgas Operasi Khusus dan Polisi Militer TNI AL memantau gerak-gerik oknum tersebut sejak 27 Februari lalu. Zaid dipantau setelah tim gabungan menerima laporan masyarakat bahwa tentara aktif itu memakai narkoba. Saat rumahnya digerebek tim gabungan, Zaid berada di dalam kamarnya di lantai dua dan mengunci pintu. Sedangkannya, satu pria dan satu kan dua re­ wanita, berada di lantai satu. Baru pukul 07.00 WIB Zaid keluar dari kamar dan

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (kanan) saat serah terima barang bukti dan tersangka kasus penipuan black dollar. DOK. KADISPENUM PUSPEN TNI

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KRIMINAL

ditangkap. Saat menggeledah rumahnya, Satgas menemukan tiga paket sabu, bong (alat isap sabu), timbangan, 3 butir ekstasi warna merah, 1 butir ekstasi warna hijau, dan 1 lembar aluminum foil. Tim juga mendapati satu pistol revolver beserta 7 butir peluru, 2 paspor, serta 4 buku tabungan. Setelah digelandang ke Markas Komando Armabar dan menjalani tes urine, ia dinyatakan positif menggunakan narkoba. Saat penggeledahan itulah Zaid mengaku menyimpan uang palsu black dollar titipan temannya bernama I Made Gede, yang disimpan dalam tiga kotak. Made pun ditangkap dua hari kemudian, atau 6 Maret lalu, di Jakarta. Setelah dilakukan pengembangan, diketahui pemilik black dollar adalah Ketut Srianing warga Denpasar, Bali. Ia dibekuk pada 11 Maret lalu oleh tim gabungan TNI AL dan Kepolisian Daerah Bali. “KS (Ketut Srianing) ditangkap di Denpasar. Informasi dari Made, black dollar

Penandatanganan berita acara penyerahan barang bukti antara Panglima TNI dan Wakil Kepala Polri. DOK. KADISPENUM PUSPEN TNI

itu milik KS. Tiga kotak ditemukan di rumah Zaid, kurang-lebih 69 ribu lembar pecahan 100 (dolar AS) dan di rumah KS ditemukan dua kotak, tapi sudah kosong,” kata Komandan Satgas Operasi Khusus TNI AL Kolonel S. Irwan di Markas Komando Polisi Militer TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat pekan lalu.

Semua barang bukti, termasuk black dollar dan mesin penghitung uang, diserahkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kepada Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso. Zaid ditangani penyidik Polisi Militer. Sedangkan Made dan Ketut, yang merupakan warga sipil, akan disidik Bareskrim Polri. Moeldoko memastikan Zaid dipecat dari dinas tentara. Ia akan dijerat pidana atas penggunaan narkotik dan keterlibatannya dalam penipuan uang black dollar itu. “Dia (Zaid) pengguna narkotik, apalagi (kalau) dalam pemeriksaan sebagai pengedar, pecat itu,” ujarnya. Black dollar secara fisik seperti kertas biasa berwarna hitam. Namun, konon, setelah dicelupkan dalam cairan yodium karbon dan dicuci air bersih, kertas akan mirip lembaran uang dolar. Menurut seorang penyidik Bareskrim, modus itu bukan hal baru di Indonesia. ■ ELZA ASTARI RETADUARI | M. RIZAL

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

DUA NYAWA

JENDERAL OLLA GEMBONG NARKOBA MEIRIKA FRANOLLA KEMBALI LOLOS DARI ANCAMAN HUKUMAN MATI SETELAH MENDAPATKAN GRASI TIGA TAHUN LALU. DAKWAAN IKUT MENGENDALIKAN PEREDARAN NARKOBA DINYATAKAN HAKIM TAK TERBUKTI. HASIL JUAL-BELI NARKOBA YANG KELUAR-MASUK KE REKENINGNYA DIAKUI OLLA SEBAGAI BISNIS TRANSFER UANG. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Tap untuk melihat Video

menjeratnya. Olla, begitu ia disapa, terbebas dari tuntutan hukuman mati tim jaksa Kejaksaan Negeri Tangerang pada Senin, 2 Maret 2015. Hakim Bambang Edi menyatakan gembong narkoba asal Cianjur, Jawa Barat, itu tak terbukti mengendalikan narkoba dari lapas. Itu berarti, dua kali sudah Olla lolos dari ancaman maut. Sebelumnya, pada 26 September 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengabulkan permohonan grasi Olla dalam kasus penyelundupan kokain dan heroin senilai Rp 15 miliar. Vonis mati yang diterimanya pun berubah menjadi seumur hidup. “Ini mukjizat bagi ADANNYA sangat bugar. Mengesaya,” ujar Olla saat ditemui majalah detik, nakan kaus le­ngan pendek berwarna biru dongker dan celana jins selutut, Sabtu, 14 Maret 2015. Ia menjalani masa hukuman antara lain kulit wanita berusia 45 tahun itu terlihat cukup bersih. Di jari tangan narapidana dengan membatik. “Dia membeli kain (untuk) ­ engacaranya, Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Ta- dijadikan batik lalu dijual,” kata p Troy Latuconsina. ngerang itu melingkar sebuah cincin emas. Olla, yang sebelumnya muslim, sejak bebeDialah Meirika Franolla, gembong narkoba yang dihukum seumur hidup. Dua pekan lalu, rapa waktu lalu rajin mendalami ajaran Kristen. Pengadilan Negeri Tangerang memutus hu- Ia kerap terlihat bersama terpidana kasus cek kuman nihil atas kasus narkoba yang kembali pelawat, eks Deputi Gubernur Senior Bank In-

B

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Meirika Franolla seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (2/3). MUHAMMAD IQBAL/ANTARA

donesia Miranda Goeltom, di acara kebaktian di dalam penjara. Olla juga sedang menyiapkan buku tentang perjalanan hidupnya hingga terjerembap ke lembah narkoba. Hingga kini, penggarapan buku tersebut sudah 50 persen. “Saya dibantu editor Bu Kristin (Samah). Baru cari sponsor, katanya Bu Miranda,” ucapnya. Saat disinggung mengenai eksekusi mati terhadap Rani Andriani, 40 tahun, pada 18 Januari 2015, air muka Olla berubah. Bulir-bulir air mata menetes di pipinya. Rani adalah sepupu-

nya, yang juga terlibat dalam penyelundupan narkoba ke London 15 tahun lalu. “Kalau bisa tukeran (dieksekusi), ya tukeran,” kata Olla. Setelah permohonan grasinya dikabulkan, muncul kesaksian dari mantan napi LP Wanita Tangerang, Darmawati Dareho. Di matanya, Olla berkelakuan buruk selama di penjara. Perempuan yang dipanggil “Jenderal” itu suka berbuat sewenang-wenang terhadap napi lainnya. Di dalam lapas, Olla membentuk geng. Ia merekrut napi-napi yang masih baru sebagai anak buah. Olla juga bebas menggunakan alat komunikasi di dalam penjara. Dengan uang berlimpah, “Jenderal Olla” seolah bisa berbuat apa pun. Ia bahkan membangun taman di dalam lapas. “Di situ dia merasa kuat, merasa berkuasa, tidak ada yang bisa ngalahin dia,” tutur mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Irjen (Purnawirawan) Benny Mamoto kepada majalah detik. Olla tak menampik dirinya dipanggil dengan sebutan jenderal. Panggilan itu disematkan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS oleh seorang napi karena Olla merupakan napi yang paling senior di LP Wanita Tangerang. Tapi dia menyangkal jika dikatakan berperilaku kejam terhadap sesama napi. “Mungkin karena tampang saya saja kali,” ujarnya berkilah. ●●●   Selain lantaran berkelakuan buruk, pemberian grasi kepada Olla dikecam karena dia masih terindikasi terlibat bisnis narkoba dari dalam bui. Sejak 2006 hingga 2010, Olla kerap memperantarai pembelian sabu yang dikendalikan oleh Hillary K. Chimezie dari Lapas Nusakambangan, Cilacap. Sindikat ini terendus sejak 2003, ketika Hillary dijebloskan ke penjara dalam kasus penyelundupan heroin. Setiap kali mendapat pesanan, Olla akan mengontak gembong narkoba warga Nigeria yang disebutnya dengan panggilan “Brother” itu. Hillary menyebutkan jenis sabu dan kualitasnya. Bila sudah disepakati, barang haram terse-

Olla lebih banyak mengatur pergerakan kurir, kemudian juga keuangan. Nah, Hillarylah yang memberi instruksi. Benny Mamoto HASAN ALHABSY/DETIKCOM

but akan dikirim melalui kaki tangan keduanya. Setidaknya, itulah yang tersebut pada berkas banding Hillary. “Olla lebih banyak mengatur pergerakan kurir, kemudian juga keuangan. Nah, Hillary-lah yang memberi instruksi,” tutur Benny. Uang dari narkoba itu dikirim melalui transfer antarbank. Sekali kirim, jumlahnya Rp 10303 juta. Olla menggunakan tiga rekening, dua di antaranya milik adiknya, Desti Maryam, dan suami Desti. Nama-nama pemilik rekening yang digunakan Olla sebagian ada di berkas perkara Hillary, seperti Fatimah Sari dan Ilham Arfiansyah. Hillary dicokok kembali oleh BNN pada 2012. Ia didakwa melakukan perdagangan narkoba di Indonesia dan Asia serta melakukan pencucian uang. Olla dipanggil menjadi saksi. Jaksa menuntut Hillary hukuman seumur hidup. Namun hakim PN Tangerang hanya menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara. Olla kemudian diusut sendiri oleh badan antinarkotika. Pencokokan Olla dimulai dari penangkapan kurir narkoba bernama Nur AiMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Presiden Jokowi dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ANTARA

syah, 42 tahun, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, beberapa waktu lalu. Saat itu, Aisyah baru saja mendarat dari Kuala Lumpur membawa 775 gram sabu. Saat diperiksa, Aisyah menyebut nama Olla sebagai pengatur perjalanan.

BNN memburu bukti-bukti hingga ke rumah Olla di Cianjur. Di sana ditemukan berkas-berkas atas nama Hillary. Dalam proses selanjutnya, bukti-bukti lainnya untuk menjerat Olla, seperti rekaman pembicaraan, dilengkapi. Jaksa menghadirkan saksi pemesan, Vira Kindy, MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Makam Rani Andriani (kanan) MONIQUE SHINTAMI/MAJALAH DETIK

dalam persidangan. Jaksa menuntut Olla dengan hukuman mati. Pertimbangannya, dia mengulangi ulahnya dalam perkara narkoba, bahkan ketika sudah mendapatkan pengampunan dari presiden. Olla dijerat dengan dakwaan kumulatif, yakni Pasal 141 Undang-Undang Narkotika Nomor

35/2009 tentang permufakatan jahat narkoba. Juga Pasal 137 ayat 1 undang-undang yang sama tentang menempatkan atau memindahkan aset dari tindak pidana narkoba. Tapi hakim menyatakan tidak ada bukti yang meyakinkan Olla melakukan bisnis narkoba dari penjara. Namun dia terbukti memindahkan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Troy Latuconsina ISFARI HIKMAT/MAJALAH DETIK

uang yang berasal dari tindak pidana narkoba sesuai dengan dakwaan kedua. Hakim menjatuhkan vonis nihil karena Olla sudah dihukum seumur hidup. “Narkobanya itu tidak ada, permufakatan jahatnya yang terbukti,” kata juru bicara PN Tangerang, Krosbin Lumban Gaol kepada majalah detik. Namun jaksa tetap yakin Olla berbisnis narkoba. Hakim dinilai telah mengesampingkan fakta-fakta yang menjadi indikasi kuat Olla terkait pengendalian narkoba. Misalnya komunikasinya dengan Hillary. Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tangerang Andri Wiranofa membantah anggapan bahwa jaksa lemah dalam membuktikan peran Olla. “Transfer ada, komunikasi cukup. Saksi yang lain mengatakan iya,” katanya. “Kami tetap ingin (hukumannya) sesuai tuntutan,” ujar Andri. Benny juga melihat keputusan hakim PN Tangerang itu aneh. Sebab, hakim menyatakan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Sejumlah tersangka anggota sindikat narkotik internasional dihadapkan kepada para wartawan di Mabes Polri, 20 Februari lalu. Turut dipamerkan barang bukti sabu seberat 8,1 kilogram. DAVID MUHARMANSYAH/ANTARA

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

transfer uang hasil jual-beli narkoba yang dilakukan Olla terbukti. Namun hakim melupakan tindak pidana yang menjadi sumber uang tersebut. “Jadi predicate crime (transfer uang) itu yang mana?” katanya. Olla mengakui memang memfasilitasi pengiriman uang untuk jual-beli narkoba. Usaha itu ia sebut sebagai bisnis jasa transfer uang. Dari

setiap uang yang ditransferkan memakai rekening adiknya itu, ia menarik komisi 10-15 persen. Terakhir, jumlah total transfer itu mencapai Rp 900 juta. “Saya harus menghidupi dua anak saya, sementara saya tidak punya warisan rumah atau harta,” katanya. ■ ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI, IBAD DUROHMAN | IRWAN NUGROHO

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015

FOKUS

INDONESIA DARURAT

PEMERINTAH menyatakan Indonesia tengah dalam kondisi darurat bahaya penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. Diperkirakan 33 orang meninggal per hari akibat narkoba. Ironisnya, mayoritas peredaran narkoba diatur dari balik penjara. Berikut ini temuan penyalahgunaan narkoba sepanjang 2014 oleh Badan Narkotika Nasional dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia.

NARKOBA PENGGUNA

4

juta orang | jumlah pengguna narkoba

1,6

juta orang | pernah mencoba

1,4

juta orang | rutin mengkonsumsi

943 JENIS KELAMIN

ribu orang | kecanduan

USIA

74,5 %

25,5 %

laki-laki

perempuan

10-59

tahun

PEKERJAAN

22,34

27,32

%

50,34

%

tidak bekerja

%

pelajar dan mahasiswa

ANGKA KEMATIAN

pekerja swasta, instansi pemerintah, wiraswasta

PENYEBAB KEMATIAN

33

mengkonsumsi dua jenis narkoba sekaligus

orang per hari

overdosis 1

2

(12.044 orang meninggal akibat narkoba sepanjang 2014)

3 mengkonsumsi narkoba setelah lama tak memakai

KERUGIAN EKONOMI 2014 2011 2008 2004

Rp 23,6 triliun

Rp 32,4 triliun

Rp 48,2 triliun

Rp 63 triliun

PERMAINAN DI PENJARA

69

%

jumlah penyalahgunaan narkoba di penjara

75

%

jumlah peredaran narkoba yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan

REHABILITASI menghindarkan pecandu jadi pengedar

No.1

kualitas narkoba di penjara lebih baik dari di luar

28.370

jumlah pecandu direhabilitasi oleh BNN pada 2014

100.000

target rehabilitasi pecandu oleh BNN pada 2015 OKTA WIGUNA | SUMBER: BNN, PUSLITKES UI | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

SIHIR AFRIKA &

JARINGAN NARKOBA OLLA MEIRIKA FRANOLLA MAHIR MEMAINKAN PERANNYA MENGATUR KURIR NARKOBA. JARINGANNYA KUAT. MEREKA TAK HANYA BERMAIN SENJATA, TAPI JUGA SIHIR AFRIKA, VOODOO.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Meirika Franolla alias Olla setelah menerima vonis nihil dari majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, 2 Maret lalu. MUHAMMAD IQBAL/ANTARA

D

UA jam bersimbah darah akibat ditembus timah panas tak membuat detak jantung Mouza Sulaiman Domala dan empat kawannya berhenti. Lelaki asal Pantai Gading itu baru roboh tak bergerak setelah polisi mengontak Ki Gendeng Pamungkas. Paranormal itu dikenal menguasai ilmu santet dan voodoo (sihir dari Afrika). “Itu mereka enggak mati-mati (karena) punya ilmu voodoo. Lama matinya mereka,” ujar Inspektur Jenderal (Purnawira­wan) Alex Bambang Riatmodjo ketika berbincang dengan

majalah detik. Alex mengisahkan, Mouza dan kawan-kawan didor karena melawan saat sekitar 20 polisi menggerebek mereka di kediaman Meirika Franolla di Jalan Pangeran Antasari 74, Cipete, Jakarta Selatan, Februari 2000. Kala itu, Alex, yang menjabat Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya, memimpin operasi. Penggerebekan itu merupakan pangkal terbongkarnya jaringan narkoba internasional di Indonesia. Menurut Alex, kala itu polisi belum memiliki satuan khusus antinarkoba. Juga tak ada angMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Sejumlah tersangka penyelundupan narkoba di Lampung, Bekasi, dan Parepare di kantor BNN, Jakarta, April 2014. WAHYU PUTRO A/ANTARA

garan untuk itu. Saat merintis pembentukan tim antinarkoba, Alex harus mencari sumber pendanaan sendiri. Selama enam bulan pertama beroperasi, tim hanya dapat menciduk pengedar narkoba kelas kecil. Tapi, dari ketekunan menjaring bandar kecil ini, polisi merujuk nama Meirika Franolla (Olla), yang tak lain istri Mouza, sebagai pemasok dagangan haram mereka. Siasat Mouza menikahi Olla membuat Alex curiga. Orang Afrika di Indonesia, kata mantan

Kepala Polda Jawa Tengah itu, yang menikahi orang pribumi pasti punya masalah. Dari hasil penyelidikan, terbukti Olla dijadikan sebagai perekrut kurir narkoba dari Indonesia. Dua kurir yang kemudian berhasil ditangkap adalah Rani Andriani alias Melisa Aprilia dan Deni Setia Marhawan. Mereka ditangkap di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 12 Februari 2000. Deni dicokok di deretan kursi penumpang Cathay Pacific, yang tengah bersiap lepas landas menuju London, Inggris. Rani ditangkap di area pendaftaran keberangkatan, sedangkan Olla diciduk saat berada di restoran cepat saji bandara. Penangkapan Olla ini menjadi petunjuk penting untuk membongkar jaringan narkoba milik Mouza. Olla menunjukkan tempat tinggalnya di kawasan Cipete. Alex menyimpulkan Olla merupakan simpul jaringan narkoba dengan orang-orang Afrika. “Makanya minggu depannya kami gerebek juga di Kemayoran, Jakarta. Mati semuanya itu, sampai ada intel dari Afrika yang datang ke sana,” ujarnya. Meirika Franolla, yang juga biasa dipanggil MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Dia sangat menguasai bagaimana rute cara ini, dia sangat menguasai sekali. Benny Mamoto ARI SAPUTRA/DETIKCOM

Ika, menjalani masa remaja di Sawahgede, Cianjur, Jawa Barat. Ia mengaku pendidikannya cuma selesai sampai SMP. Wawan, tetangganya di Cianjur, mengenang Ika sebagai gadis bengal. Ia tak tamat SMA karena keburu hamil. Anak lelakinya diberi nama Ece. Kelahiran anak tanpa bapak inilah yang membuat dia hengkang dari kampung. Ika berkelana ke Bogor, Jakarta, hingga Bali untuk mencari nafkah. Ia disebut-sebut sempat menjadi disc jockey dengan nama Olla. Saat berada di Jakarta, oleh teman kosnya, Olla diperkenalkan kepada Mouza alias Tony, pedagang pakaian. Saat bertandang ke kosan dan Tony minta air minum, Olla mempersilakan mengambil sendiri di kulkas yang kosong. Paginya, lelaki itu datang kembali dan mengisi kulkas itu. Olla dan Tony menikah pada 1997. Kepada keluarganya di Cianjur, Olla memperkenalkannya dengan nama Tajudin. Beberapa tetangga yang ditemui majalah detik mengaku tak tahumenahu mengenai akad pernikahan Olla. Hanya, mereka diberi tahu bahwa Tajudin adalah suami Olla. Hubungan keduanya melahirkan

seorang anak. Pernikahan ini tak berjalan dengan baik. Olla mengaku kerap disiksa suaminya karena cemburu. “Dia over-protective. Saya, kalau berangkat, kalau tidak biru-biru (karena siksaan) itu, tidak akan berangkat,” tutur Olla saat ditemui majalah detik di LP Wanita Tangerang, Sabtu, 14 Maret 2015. Kadung cinta, dia tetap bertahan berdampingan dengan Tajudin. Bak kerbau dicocok hidungnya, Olla manut saja ketika diminta menjadi kurir dan mengedarkan narkoba. Ketika Tajudin memintanya menyelundupkan narkoba ke luar negeri, Olla menerimanya sebagai tantangan. “Itu kebodohan dan (jadi) motivasi untuk membuktikan saya juga bisa, itu semua karena cinta. Tidak mungkin saya kalau tidak cinta dipukuli atau disiksa tapi masih mau sama dia,” ucapnya. Olla mengaku pernah ke Thailand untuk mengikuti pelatihan kurir narkoba lintas negara. Selain dirinya, kata dia, ada perempuan lain berkebangsaan Thailand dan Malaysia. “Aku pernah ke Prancis sendirian. Terakhir ke Argentina, tapi cuma nganterin uang doang,” ujarnya. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS Dalam catatan mantan Deputi Penindakan Badan Narkotika Nasional Benny Mamoto, semua aksi Olla itu berlangsung pada 1999. “Dia sangat menguasai bagaimana rute cara ini,” kata Benny. Peran Olla kemudian meningkat dari kurir menjadi pengatur perjalanan dan kurir atau setingkat dengan bos kedua, setelah Tajudin. Keuntungan bisnis haram ini membuat kesejahteraan keluarga mereka meningkat drastis. Pasangan Olla-Mouza mampu menyewa dua rumah di Cipete dan Bogor.

Obar Sobari, paman mendiang Rani MONIQUE SHINTAMI/DETIKCOM

lll Di dalam negeri, Olla merekrut dua saudaranya dari Cianjur, Deni Setia Marhawan dan Rani Andriani. Deni, yang terlilit utang Rp 20 ngan juta kepada Tajudin, menebusnya de­ menjadi kurir. Polisi mencatat lurah di Cianjur itu pernah enam kali menunaikan tugasnya. Rani, yang masih sepupu Olla dari pihak ayah, juga menerima tawaran menjadi kurir karena terbelit utang. Tugas perdananya adalah mengantar heroin ke Bangkok. Meski bersaudara, hubungan Olla dengan

Rani tak terlalu dekat. Kedua orang tua Olla bercerai dan ia tak pernah lagi berkomunikasi dengan keluarga dari pihak ayah kandungnya. Paman Rani, Obar Sobari, mengatakan informasi tempat Rani bekerja simpang siur, apakah di restoran atau kafe tempat Olla. Namun ia sempat mencurigai Rani lantaran sering bepergian ke luar negeri. Singapura, Hong Kong, India, dan Inggris adalah tujuan perjalanan Rani. Suatu saat ia pernah bertanya mengenai jaket yang harus diantarkannya ke luar negeri. Rani membentangkan jaket kulit. Obar pun percaya. “Penghasilan yang didapat menggiurkan. Pulang dari India, dia beli mobil Kijang, dari Inggris dijanjikan akan dapat uang Rp 400 juta,” ujarnya. Namun kepergian Rani ke Inggris menjadi cerita lain bagi keluarga Obar. Empat kerabat yang mengantarnya ke bandara turut dicokok polisi. “Mereka diborgol jempol. Dibawa ke kantor polisi dan nginep semalam di sana,” ujar Obar. Majelis hakim PN Tangerang pada 22 Agustus 2000 menghukum mati Olla, Rani, dan Deni. Vonis berat itu membuat Rani mendendam keMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Gang menuju rumah keluarga Olla di Cianjur, Jawa Barat. MONIQUE SHINTAMI/DETIKCOM

pada Olla. Selama di balik jeruji besi, ia memilih tak berbicara lagi dengan Olla. “Kata temannya yang di LP itu, mereka (sempat) b ­ erantem di sana. Mungkin Rani menyesal, merasa dimanfaatkan,” tutur seorang tetangga yang tak mau disebut namanya. Ketika mereka mengajukan grasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, cuma permohonan Olla dan Deni yang dikabulkan

pada 26 September 2011. Hukuman mati pun diubah menjadi seumur hidup. Namun Presiden Yudhoyono tak merespons permohonan Rani. Begitu presiden berganti ke Joko Widodo, permohonan grasi itu ditolak. Rani akhirnya meregang nyawa di hadapan regu tembak di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan, Jawa Tengah, pada 18 Januari 2015. Terpidana mati Adami Wilson pernah menuding Olla mengeluarkan banyak uang untuk mengurus grasi. Saat mengajukan banding, kasasi, hingga peninjauan kembali pun demikian. Namun Olla membantah. “Apa ada tampang saya nyogok Pak SBY? Harta saya cuma anak dua, itu saja,” dia menegaskan. Soal Rani, Olla mengaku hubungan dengannya tetap baik. Sayang, ia baru mengetahui belakangan bahwa sepupunya itu dieksekusi. Sebelum mati, Rani menulis surat untuk dirinya. “Dia minta maaf. Saya harus banyak berdoa dan ikhlas,” ucapnya dengan berlinang air mata. ■ BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI, IBAD DUROHMAN, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

JURUS PERPANJANG UMUR TERPIDANA MATI LOBI-LOBI TINGKAT TINGGI MENYERTAI ANEKA UPAYA TERPIDANA MEMBATALKAN VONIS MATI. DIDESAK PEMIMPIN, ULAMA, DAN KONGLOMERAT DUNIA, JOKOWI BERGEMING.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

LP Wanita Tangerang, Banten, tempat Rani Andriani (insert) menjalani masa hukuman menanti eksekusi mati. ISFARI HIKMAT/ DETIKCOM

J

ERITAN mengaduh terdengar dari dekat menara Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten. Petugas penjara pun bergegas menuju ke asal suara itu dan menemukan Rani Andriani tengah merintih. Bersama dua terpidana kasus narkoba lainnya, Maya dan Angel, dia memotong jeruji sel dengan gergaji besi. Lalu

mengendap-endap ke Pos Jaga II yang kosong, membongkar gembok, lalu naik ke menara. Memakai seutas tali, mereka menuruni menara setinggi 5 meter itu. Nahas, Rani terjatuh hingga tulang pinggang dan kakinya retak. Terluka, ia ditinggal oleh dua kawannya. Kejadian pada Desember 2000 itu merupakan satu dari sekian upaya Rani meloloskan diri dari hukuman mati yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Tangerang pada 22 Agustus 2000. Majelis hakim menyatakan Rani terbukti menyelundupkan 3,5 kilogram heroin ke luar negeri dan itu bukan pertama kalinya. Rani mengajukan permohonan banding, kasasi, dan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Ia juga ikut mengajukan permohonan uji materi sanksi hukuman mati dalam UndangUndang Narkotika ke Mahkamah Konstitusi. Tapi semua kandas. Perempuan asal Cianjur, Jawa Barat, ini juga mengajukan permohonan grasi berbarengan dengan dua sepupunya yang mengajak berbisnis narkoba: Meirika Franolla dan Deni Setia Marhawan (Lurah Rancagoong). Presiden SuMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Mary Jane Fiesta Veloso (tengah) terpidana mati narkoba asal Filipina IGNATIUS ESWE /REUTERS

silo Bambang Yudhoyono mengabulkan grasi Franolla dan Deni, tapi tak merespons permohonan Rani. Begitu presiden berganti Joko Widodo, permohonan grasi itu ditolak. Rani akhirnya meregang nyawa di hadapan regu tembak di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan, Jawa Tengah, 18 Januari 2015.

Keluarga besar sebenarnya berharap Rani lolos dari hukuman mati seperti Franolla. “Tapi kami ikhlas. Soalnya, si teteh juga ikhlas,” kata sepupu Rani yang tak mau disebut namanya kepada majalah detik saat menemuinya di Cianjur, Kamis, 12 Maret.Rani termasuk gelombang pertama eksekusi mati terpidana narkoba sejak dimulainya pemerintahan Jokowi. Selain dia, ada Marco Archer Cardoso Moreira asal Brasil, Daniel Enemuo (Nigeria), Ang Kim Soe (Belanda), Namaona Denis (Malawi), dan Tran Thi Hanh (Vietnam). Eksekusi keenam terpidana narkoba itu seolah merupakan genderang kematian bagi 58 orang yang tengah menanti giliran. Kejaksaan Agung sudah mengumumkan eksekusi gelombang kedua berisi 10 narapidana. Mereka adalah Serge Areski Atlaoui dari Prancis, Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina), Martin Anderson (Ghana), Raheem Agbaje Salami (Spanyol), Rodrigo Gularte (Brasil), serta Silvester Obiekwe Nwaolise dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria. Lalu ada dua anggota “Bali Nine”, yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Feri membawa terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menuju lokasi eksekusi oleh regu tembak di Pulau Nusakambangan. DARREN WHITESIDE/REUTERS

Satu-satunya orang Indonesia dalam daftar itu adalah Zainal Abidin. Seberapa lama lagi hidup mereka kini bergantung pada ketiga terpidana yang mengajukan PK, yakni Anderson, Serge, dan Mary Jane. Kejaksaan Agung memang menunggu

semua sidang itu kelar karena menginginkan eksekusi sepuluh terpidana ini dilakukan secara bersamaan. Mereka mengajukan permohonan PK setelah grasi ditolak. Anderson mengajukan PK karena, menurut pengacaranya, Casmanto Sudra, menilai polisi berbohong ketika menyebut kliennya melawan dalam penangkapan. Anderson, kata dia, tidak mungkin berani melawan petugas bersenjata lengkap. Casmanto menilai tak adil jika Anderson, yang memegang 50 gram heroin, dihukum mati. Sedangkan hukuman sang bandar dalam jaringannya, Hillary, justru dikorting jadi 12 tahun setelah mengajukan permohonan PK. Hillary juga disebut sebagai sumber narkoba yang didagangkan Franolla dari penjara wanita Tangerang. Selain mengajukan PK, menggugat keputusan presiden soal penolakan permohonan grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menjadi jurus kedua. Langkah ini ditempuh Serge. Dia divonis mati oleh Mahkamah Agung

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS karena terkait dengan pabrik ekstasi dan sabusabu di Cikande, Tangerang, pada 11 November 2005. Pengacara Serge, Nancy Yulia Sanjoto, mengatakan kliennya layak mendapat keringanan hukuman lantaran cuma merakit alat, bukan otak pabrik Cikande. Apalagi, kata dia, Beni Sudrajat dan Lee Wen Wu, yang merupakan pemilik pabrik, hingga kini permohonan PKnya belum diputus MA. “Kami kemarin tidak boleh menghadirkan saksi ahli, padahal Beni diperbolehkan,” kata Nancy. Selain mengupayakan langkah hukum, Serge dibantu pemerintah Prancis melobi Presiden Indonesia. Serge, kata Nancy, awalnya optimistis mendapat grasi karena sudah ada korespondensi antara pemerintah Prancis dan Presiden Yudhoyono. Tapi, setelah Jokowi emoh memberikan grasi, Prancis bersama negara lain menyurati Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon. “Kami kirim suratnya rame-rame kok, bersamaan.

Kami kirim suratnya rame-rame kok, bersamaan. Bukan hanya Australia. Nancy Yulia Sanjoto, pengacara Serge AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

Bukan hanya Australia,” ujar Nancy. Lobi antarkepala negara juga dilakukan Filipina. Advokat Agus Salim, yang disewa pemerintah Filipina buat mendampingi Mary Jane, menceritakan, Presiden Filipina Benigno Aquino III minta keringanan sejak pemerintahan Yudhoyono. Mary mengajukan permohonan PK karena saat sidang tidak didampingi penerjemah yang mampu berbahasa Tagalog. Penerjemah yang disediakan ternyata mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Yogyakarta. Menurut Agus, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana mengharuskan adanya penerjemah yang mengerti bahasa terdakwa. Inilah yang dia pakai sebagai novum atau bukti baru dalam PK ke MA sebagai langkah terakhir. “Ketika (nanti) sudah diputuskan, ya sudah harus menerima putusan itu,” kata Agus. Lain lagi dengan Chan dan Sukumaran. Warga Australia itu tak mau menyerah meski PK dan gugatan ke PTUN ditolak. Pengacara keduanya, Todung Mulya Lubis, mengulur waktu dengan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS sudah terbilang tak lazim. Ia mencontohkan gugatan terhadap grasi, yang merupakan hak prerogatif presiden. “Itu konyol sebenarnya,” ujarnya. Meski begitu, Prasetyo memilih menunda eksekusi hingga semua upaya hukum itu selesai. ●●●

Miliuner Inggris, Richard Branson, tengah menulis draf surat Komisi Global untuk Kebijakan Narkoba yang isinya permintaan kepada Jokowi agar membatalkan hukuman mati terpidana narkoba. DOK. PRIBADI

mengajukan verset atau gugatan perlawanan terhadap putusan PTUN. Verset boleh diajukan dalam kurun 14 hari sejak vonis dan akan disidangkan lagi oleh PTUN. Jaksa Agung M. Prasetyo menilai langkah hukum para terpidana mati gelombang kedua

Komisi Global untuk Kebijakan Narkoba juga turut menekan Jokowi agar membatalkan hukuman mati. Surat yang ditandatangani Ketua Komisi Global Fernando Henrique Cardoso (mantan Presiden Brasil), Ruth Dreifuss (mantan Presiden Swiss), dan Sir Richard Branson itu dipublikasikan 10 Maret lalu. “Hukuman mati adalah bentuk sanksi yang tidak manusiawi dan gagal menimbulkan efek jera,” kata Branson. “Narkoba seharusnya dianggap masalah kesehatan dan bukan pidana,” miliuner asal Inggris itu menambahkan. Surat tersebut cuma salah satu dari sekian desakan dari dunia kepada Jokowi. AustraliaMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Terpidana mati asal Prancis, Serge Areski Atlaoui (berkemeja putih), saat menjalani sidang peninjauan kembali di PN Tangerang, Rabu (11/3). JEFRI TARIGAN/REUTERS

lah yang paling getol menekan Jokowi karena sembilan warganya terancam hukuman mati terkait narkoba. Karena mengaitkan isu tersebut dengan bantuan tsunami di Aceh pada 2004 banyak dikecam, Australia melunak dengan menawarkan barter tahanan. Juga menanggung biaya hidup keduanya jika sanksi diturunkan jadi penjara seumur hidup.

Negeri Kanguru juga mengirimkan senator dan ulama Australia ke Jakarta. Namun Jokowi bergeming pada keputusannya. “Memang harus saya sampaikan, banyak sekali tekanan dari dunia internasional. Tapi ini kedaulatan hukum kita,” kata Jokowi. ■ MONIQUE SHINTAMI, IBAD DUROHMAN, ISFARI HIKMAT, DHANI IRAWAN | OKTA WIGUNA

MAJALAHDETIK DETIK 16 16- -22 22MARET MARET2015 2015 MAJALAH

FOKUS

EKSEKUSI MATI MENANTI 229 WNI

Para aktivis Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) melakukan aksi teatrikal saat berunjuk rasa mendukung pelaksanaan eksekusi mati terhadap para terpidana kasus narkoba, di Semarang, Jawa Tengah, 12 Maret lalu. R. REKOTOMO/ANTARA FOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

K

ALANGAN diplomat Indonesia menjuluki kasus pembunuhan di Arab Saudi pada 2007 itu dengan “5 Banjar”. Sebab, kasus itu melibatkan lima tenaga kerja Indonesia asal Banjar, Kalimantan Selatan. Kala itu, mereka membunuh seorang warga asal Pakistan dengan menguburnya hidup-hidup di coran semen. “Ini kasus besar karena pembunuhan keji,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal beberapa waktu lalu. Kelima pelaku terancam hukuman mati, diplomat Indonesia di Jeddah mendekati ibu kandung korban. Selama delapan tahun, mereka rajin menemui, memasakkan kuliner Pakistan, bahkan mendatangkan ambulans untuk membawanya ke rumah sakit. “Diplomat kita membantu healing luka hati sang ibu,” kata Iqbal. “Akhir

Satu dari dua anggota Polda Kalimantan Barat yang ditangkap Polis Diraja Malaysia, yaitu AKBP Idha Endri Prastiono (tengah), digiring sejumlah personel Polri sesaat setelah tiba di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, September tahun lalu. JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA

tahun lalu, ibunya menyampaikan pemberian maaf tanpa diyat (uang kompensasi).” Pengampunan itu membebaskan kelimanya dari hukuman mati. Namun sukses itu bukan berarti pekerjaan rumah Kementerian usai. Total masih ada 299 orang Indonesia lainnya yang terancam hukuman mati di luar negeri. Dari jumlah itu, 131 terancam dieksekusi

karena kasus narkoba. Badan Narkotika Nasional mencatat mayoritas terpidana narkoba yang diancam hukuman mati itu berada di Malaysia, yakni 118 orang. Kementerian menjanjikan pendampingan tanpa pandang bulu dengan menyediakan pengacara dan membantu keluarga menjenguk mereka. “Kami akan tetap memberikan perlindungan sampai titik darah penghabisan,” kata

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Kamir Santoso alias Salim

Iqbal. Selain upaya hukum, Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi menyebut upaya diplomatik. Misalnya, kata dia, lewat bantuan tokoh-tokoh setempat atau melalui dewan pemaafan di Arab Saudi. Pemerintah pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat membentuk Satuan Tugas Penanganan Kasus WNI/TKI di Luar Negeri yang Terancam Hukuman Mati. Satgas ini diketuai mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni, yang sempat didampingi mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji dan mantan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Dibentuk pada 7 Juli 2011, setelah

setahun bekerja, satgas ini membebaskan 72 orang dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi, Malaysia, Tiongkok, Singapura, dan Iran. Sebanyak 27 orang dari total yang dilepaskan dari hukuman mati itu adalah terpidana kasus narkoba. Pertolongan itu diberikan seolah tanpa melihat latar belakang narapidana. Termasuk terpidana narkoba yang diselamatkan satgas adalah Kamir Santosa alias Tong Cok Sing alias Salim. Oleh BNN, dia dijuluki “si Ular” karena pandai mencari celah untuk kabur dari penjara dan patut diduga biasa menghabisi para saksi yang bakal memberatkannya. Kamir pertama kali ditangkap pada 2006 dengan barang bukti 52 ribu butir ekstasi, 8,5 kilogram sabu, dan berbagai bahan serta alat pembuat narkoba. Setelah Kamir dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika

Cipinang, polisi menggerebek selnya dan menyita 22,7 kilogram sabu dan menahan beberapa sipir yang terlibat. Bebas pada 2009, Kamir bertemu dengan salah satu sipir yang jadi buron, Deni Sastori, di Tiongkok pada Mei 2010. Mereka lantas membangun pabrik sabu di Tiongkok; Cipinang Lontar, Jakarta Timur; serta di Pademangan IV dan Mediterania, Jakarta Utara. BNN menggerebek pabrik di Jakarta dan menyita narkotik senilai Rp 6 miliar. Dibui lagi di Nusakambangan pada 2007, Kamir malah berkongkalikong dengan Kepala LP, Marwan Adli, dan menjual sabu hingga 2 kilogram per hari atau senilai Rp 2 miliar. Lewat bantuan sipir, Kamir membangun jaringan bisnisnya lewat Internet. Hampir seluruh penjara di Tanah Air menjadi simpul bisnis gelap Kamir. Vonis Kamir tak pernah sampai hukuman mati karena nyaris tak ada sak-

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Retno P. Marsudi (tengah) saat menjabat duta besar di Belanda DETIKCOM

si-saksi yang memberatkannya. Saksi Benny dan Afon, yang merupakan narapidana narkoba, dikabarkan tewas akibat jatuh di kamar mandi, sedangkan Yudi ogah bicara setelah istri dan anaknya tewas. Menghirup udara bebas lagi, Kamir lari ke Tiongkok. Pada Desember 2010 ia ditangkap di sebuah apartemen di Guangdong, Tiongkok, yang disulapnya jadi pabrik narkoba dan divonis

ket itu adalah Sonia Lusi asal Filipina, yang dicatat Kepolisian RI sebagai kaki tangan Kamir. Idha juga kekasih Titi Yusnawati, yang ditengarai kuat pacar “si Ular” dan kerap menjenguknya di Nusakambangan. Adanya orang Indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri karena kasus narkotik membuat Koalisi NGO Anti-Hukuman Mati meminta Presiden Jokowi berpikir ulang soal eksekusi. Koalisi menilai ngotot-nya mati oleh pengadilan setempat. Namun pengaruh Kamir masih ada Jokowi terhadap hukuman mati akan di jaringan peredaran narkoba yang merepotkannya saat menyelamatkan digagasnya di berbagai penjara. Pada orang Indonesia di luar negeri. “Koalisi mendesak moratorium pe28 Agustus 2014, aparat Polis Diraja Malaysia menangkap Ajun Komisaris nerapan hukuman (mati) di Indonesia,” Besar Idha Endri Prastiono saat se- kata Direktur Human Rights Working dang menanti paket sabu di Kuching, Group, Rafendi Djamin. “Termasuk meratifikasi protokol tambahan konvensi Sarawak. Idha dituding masuk jaringan Kamir sipil dan politik tentang penghapusan karena kurir yang mengantarkan pa- hukuman mati.” ■ PRINS DAVID SAUT | OKTA WIGUNA

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015

FOKUS

OLLA:

SAYA ALAMI MUKJIZAT “APA ADA TAMPANG SAYA NYOGOK PAK SBY?”

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Anggota ormas sayap Nahdlatul Ulama berunjuk rasa menjelang eksekusi para terpidana mati kasus narkoba, Kamis (14/3). DARREN WHITESIDE/REUTERS

M

EIRIKA Franolla, 45 tahun, lebih suka menyebut dirinya sosok penyendiri. Bukan galak dan temperamental, apalagi sok berkuasa selama di dalam penjara seperti dicitrakan selama ini. Anggota sindikat narkoba internasional yang baru lolos dari jerat hukuman mati untuk kedua kalinya itu menyebut dirinya mendapatkan mukjizat dari Tuhan. Bukan karena mengeluarkan banyak uang untuk menyogok pihak-pihak terkait.

“Kamu pergi ke rumah saya, lihat harganya berapa. Harta saya cuma anak dua, itu saja,” ujar perempuan yang biasa disapa Olla itu. Kepada Isfari Hikmat, yang menemuinya di LP Wanita Tangerang, Sabtu, 14 Maret 2015, Olla bercerita soal perjalanannya sebagai anggota sindikat narkoba internasional, kisah asmara dengan suaminya, Mouza Sulaiman Domala, yang tewas didor polisi 14 tahun lalu. Juga hubungan dengan sepupunya, Rani Andriani, yang dieksekusi mati Januari lalu, hingga MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Gedung Pengadilan Negeri Tangerang. DOK. DETIKCOM

perjalanan spiritualnya sebagai seorang yang baru menganut Nasrani. Berikut ini petikannya. Bagaimana Anda bisa terlibat jaringan narkoba internasional? Suami saya suka bilang, “Si ini sudah bisa sampai ke luar negeri, kok kamu enggak bisa, sih?” Dalam benak saya muncul, “Gua juga bisa kok, siapa bilang gua enggak bisa?” Tanpa berpikir panjang risikonya itu apa. Itu kebodohan dan termotivasi untuk membuktikan saya

juga bisa, itu semua karena cinta. Karena, tidak mungkin saya kalau tidak cinta dipukuli atau disiksa tapi masih mau sama dia. Suami Anda suka menyiksa? Cemburuan dia, over-protective. Saya, kalau berangkat itu, kalau tidak biru-biru (karena pukulan) itu, tidak akan berangkat. Benar Anda pernah ikut pelatihan di Thailand? Di antara kursus atau tidak, saya memang masuk ke situ. (Di sana) ada cewek Thailand, saya, dan ada dari Malaysia. Tapi itu seputar (nonton) film saja. Ada atlas ukuran dua meter dipasang ke komputer. Jadi, karena saya tidak punya kerjaan di rumah, saya utak-atik itu saja. Kalau hijau itu jalur darat. Ini ke mana? Secara tidak langsung kita itu jadi mencari jalur baru. Kalau film itu menggambarkan soal apa? Di film itu bagaimana sistem airport itu seperti apa. Suami Anda ikut memberikan pelatihan? Secara langsung, tidak. Karena, dia tahu saya tidak boleh ke mana-mana. Jadi mau tidak mau melototin itu terus (film dan peta). Setelah pelatihan, Anda mendapat tugas MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Sidang Olla di PN Tangerang RINI FRIASTUTI/DETIKCOM

ke mana saja? Saya pernah ke Prancis sendirian. Saya terakhir ke Argentina. Tapi posisinya cuma nganterin uang doang. Serem juga sendirian. Selama di penjara, Anda dikenal galak dan berkuasa. Benarkah? Galak kayak gimana sih, mungkin tampangnya saja kali. Saya itu orangnya suka menyendiri. Kalau ada orang datang mau gabung, ya silakan. Karena dianggap berkuasa maka Anda dijuluki “Jenderal”? Ada namanya Mama Fifi. Dia bilang, “Eh anak

gua yang paling lama, ya, di sini. Dia jenderal, ya, jangan macam-macam!” Itu maksud dia (adalah) saya. Tapi yang lain tidak memanggil saya jenderal, manggil-nya teteh. Sekarang (saya dipanggil) mami. Anda pernah dituding mengeluarkan banyak uang untuk mengurus grasi? Apa ada tampang saya nyogok Pak SBY? Kamu pergi ke rumah saya, lihat harganya berapa. Disembunyikan bagaimanapun harta saya pasti terciumlah. Harta saya cuma anak dua, itu saja. Dalam kasus narkoba kedua kalinya, Anda diketahui melakukan transfer dana dari penjara. Kok bisa? Saya memanfaatkan jasa rekening itu untuk mendapatkan keuntungan, bisnis transferan. Kalau saya tahu (transfer dana untuk narkoba), tentu saya tidak mau. Jasa transfer ini saya dapat (komisi) 10-15 persen. Karena saya harus menghidupi dua anak saya. Saya hanya lulusan SMP. Tidak punya warisan rumah atau harta. Saya bilang (ke anak-anak), mungkin pendidikanlah yang (bisa) saya berikan kepada mereka. Tapi dari mana saya dapat uang, kalau bisnis narkoba berbahaya, kan? MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Miranda Goeltom. NURUL HIDAYATI/ DETIKCOM

Belajar dari mana untuk bisnis jasa transferan? Saya lihat teman. Terima rekening transferan lumayan juga kayaknya. Saya panggil adik saya, “Sini deh, rekening kamu saya pakai.” Saya pikir, mana mungkin bisnis narkoba lewat transferan. Mungkin dari hasil pemeriksaan dari pemilik rekening ada nilai transferan yang masuk ke saya. Pada kenyataannya, saya tidak tahu ini rekening siapa. Kalau cuma bisnis transferannya, kok sampai ratusan juta? Itu kan kumulatif dari tahun berapa ke tahun berapa, dijadikan satu (total) Rp 900 juta. Bukan sekali transfer. Misalnya dari 2007 sampai 2011 nomor rekening terus yang saya kirim, kumulatif sekian lama, besar jadinya. Bukan sekali transfer Rp 200 juta, transferan lagi sekian ratus juta, bukan. Jaksa juga tahu isi rekening saya itu nol. Banyak orang heran Anda kok bisa lolos dua kali dari hukuman mati? Saya tipikal tidak peduli apa kata orang. Dalam arti kata berserah diri kepada Tuhan bahwa kita cuma punya Dia. Kalau kita berharap

kepada manusia, apa sih kemampuan manusia? Selama ini, saya lebih berpasrah kepada Tuhan. Apa yang berubah dalam diri Anda? Dulu saya memang muslim, ya. Sekarang saya sedang tulis perjumpaan saya dengan Dia (Olla sejak beberapa waktu lalu menganut Nasrani). Saya lagi menulis buku dibantu editor Bu Kristin (Samah). Baru cari sponsor, katanya Bu Miranda (mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S. Goeltom). Soalnya kan yang mengalami mukjizat (itu) saya. Orang kan bilang saya bisa bayar pengacara. (Padahal) saya bayar Pak Troy (cuma) pakai hati. Sampai mana menuliskan mukjizat yang Anda alami ini? Baru sekitar 50 persen. Saya kasih ke editor masih mentah. Belum lagi tambahan mukjizat yang sekarang. Sebenarnya hidup saya itu cuma kasih Tuhan saja. Itu yang belum saya kasih tahu sama orang-orang. Kalau Tuhan sudah menghendaki kita, kita sendiri tidak bisa menolak. Bagaimana perasaan Anda begitu tahu Rani dieksekusi? Kalau saya bisa tukeran, ya tukeran. Karena MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Rani Andriani saat masih hidup DETIKTV

saya dibohongi sama pihak lapas. Maksudnya? Saat Rani diambil itu, saya lagi sakit, diinfus. Saya tanya teman-teman, di mana Rani. Tapi tidak ada yang mau ngomong. Ada yang bilang Rani dibawa ke BNN lagi mengurus PK. Saya senang mendengar itu, saya kira bener. Tengah

malam saya dengar sayup-sayup ada pemberitaan di televisi tentang eksekusi, ada si Rani. Saya tanya ke suster, dia bilang, “Jangan mau kamu dibohongin orang. Rani itu mau dieksekusi, kamu harus kuat.” Di situ tetap saya tidak percaya. Saya telepon orang rumah, semuanya menangis. Baru saya nangis-senangisnya. Saya MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FOKUS

Tersangka kasus sindikat narkoba tahanan Nusakambangan beserta barang bukti jenis sabu ditampilkan saat rilis kasus tersebut di gedung BNN, Jakarta, Jumat (30/1). MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA

ini saudaranya, kenapa tidak ngomong sama saya. Saya bilang, “Ayo tukeran sama saya.” Jangan dipikir saya tidak punya beban, orang kan lihat saya dari luarnya doang. Beban saya hidup di sini adalah yang paling berat.

Apa pesan terakhir Rani untuk Anda? Ada surat terakhir dari Rani, dia kirim ke saya terakhir kali. Dia minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya harus banyak berdoa dan ikhlas. ■ ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015

KOLOM

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

DANA MENGERDILKAN PARPOL IURAN ANGGOTA MERUPAKAN WUJUD NYATA DARI SAHAM YANG DITANAMKAN ANGGOTA DALAM PARTAI POLITIKNYA. OLEH: TOMMI A. LEGOWO

BIODATA Nama: Thomas (Tommi) A. Legowo Pendidikan: ● Drs, Hubungan Internasional, Fisipol UGM, 1978-1984 ● Master Politik, Essex University, Colchester, Inggris, 1991-1992 ● Doktor Ilmu Politik, FISIP

W

ACANA Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tentang dana Rp 1 triliun dari negara untuk partai politik per tahun mengundang kontroversi dan menyimpan berbagai pertanyaan terkait banyak hal prinsipiil maupun teknis. Tidak dijelaskan apa dasar besaran alokasi itu dan apa kualifikasi parpol untuk memperoleh dana sebesar itu. Wacana itu memang menjelaskan alasan perlunya santunan negara, yakni “menekan tindak pidana korupsi oleh politikus”. Alasan itu sungguh suatu ironi yang mendangkalkan logika umum. Pertama, santunan negara difungsikan untuk substitusi hasil korupsi dari politikus. Kedua, itu pun tidak diamarkan untuk memberantas, melainkan menekan, yang berarti tetap menoleransi tindak pidana korupsi oleh politikus. Ketiga, alasan itu merupakan pengakuan tidak langsung bahwa selama ini ada tindak pidana korupsi oleh para politikus. Sulit untuk tidak percaya karena wacana itu disampaikan oleh mantan tokoh MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KOLOM

UI, 2003-2008 Karier: ● Peneliti sosial-politik CSIS, Jakarta, 1984-2007 ● Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Jakarta, 1997-2007 ● Dosen paruh waktu Program Pascasarjana FISIP UI, 2003-2005 ● Pendiri dan koordinator Formappi, Jakarta, 20012006 ● Konsultan paruh waktu untuk Democratic Governance UNDP, Jakarta, 2007, 2009, 2012 Karya: ● Pola Hubungan Kekuasaan Pemerintah dan Partai Politik Pada Masa Orde Baru dan Masa Reformasi, Studi Kasus

utama satu parpol besar, yaitu PDI Perjuangan. Jika itu faktanya, sungguh disayangkan. Parpol yang seharusnya menjadi pionir dan pemangku utama untuk terselenggaranya pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab ternyata telah menjadi antitesisnya (perusaknya) sendiri. Lantas, layakkah parpol seperti itu mendapatkan santunan dari negara? Fakta lain menunjukkan parpol belum mampu atau bahkan kurang berkehendak menjalankan dan mematuhi prinsip-prinsip good governance melalui tata kelola dan pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan kredibel (dapat dipercaya). Santunan negara untuk parpol sebenarnya diberikan sejak 2009 kepada parpol yang mempunyai kursi di DPR dan DPRD. Nilainya berdasarkan pada perolehan suara dalam pemilu. Untuk nasional, harga setiap suara sebesar Rp 108. Ini juga berlaku untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota dengan nilai santunan untuk setiap suara berbeda-beda. Sebagai lembaga yang mendapat dana dari APBN/APBD, parpol harus patuh pada aturan terkait dengan pertanggungjawaban penggunaan keuangan negara. Sampai saat ini, belum terdengar ada best practice laporan subsidi keuangan oleh parpol. Alasan yang sayup-sayup beredar, membuat laporan itu merepotkan dan tidak sepadan dengan jumlah subsidi yang relatif kecil. Jika selama ini prinsip pelaporan keuangan untuk santunan yang relatif kecil itu diabaikan oleh parpol, menjadi pertanyaan bagaimana parpol bisa dipercaya untuk pelaporan keuangan dalam jumlah besar? Selama ini, tidak terlihat ada upaya sungguh-sungguh dan terencana secara sistematik oleh parpol untuk mengoptimalkan penggalangan dana dari sumber-sumber legal: sumbangan sah yang tidak mengikat, subsidi negara, dan iuran anggota. Sumber sumbangan sah yang tidak mengikat, misalnya, masih sangat digantungMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015



Recalling Sri Bintang Pamungkas dan Djoko Edhi Su­tjipto Abdurrahman (1995-2006), Jakarta, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Politik, Program Pascasarjana Ilmu Politik, 2008 Model Demokrasi Lokal Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali, bersama R. Ziti Zuhro, Eko Prasojo, Wenny Pahlemy, Jakarta, The Habibie Center, 2011

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

KOLOM

kan hanya pada pendiri dan tokoh parpol dalam jumlah sangat terbatas. Belum terlihat parpol menyelenggarakan penggalangan dana yang mengundang para simpatisan dan pendukung. Terutama parpol-parpol peserta pemilu, apalagi yang memperoleh kursi di DPR dan DPRD, mempunyai pendukung riil. Sampai saat ini, para pendukung ini hanya digalang sebatas untuk keperluan mendulang suara dalam pemilu. Sumber dana melalui iuran anggota tampaknya tidak pernah menjadi hal utama dan penting bagi para pendiri dan pengurus parpol sebagai fondasi pokok dalam mengelola, memberdayakan, dan mengembangkan parpol demokratis. Sebagai pilar penting demokrasi, parpol harus mampu mengelola demokrasi dalam dirinya sendiri (internal). Jika parpol gagal melakukan ini, sulit dipercaya dia dapat mendorong terselenggaranya demokrasi pada aras dan lingkup masyarakat MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KOLOM

dan nasional. Dalam pemahaman itu, iuran anggota sangat fundamental. Tidak peduli besarannya, iuran anggota merupakan wujud nyata dari saham yang ditanamkan anggota dalam partai politiknya. Dengan mempunyai saham, anggota mendapatkan kedaulatannya berupa hak bersuara di dalam proses pembuatan kebijakan parpol. Karena anggota berada dan didaftar pada tingkat akar rumput, kedaulatan anggota parpol pun berawal pada tingkatan ini. Mewajibkan iuran anggota bukan hal mudah, tetapi bukan tidak mungkin dilakukan. Tantangannya adalah kesediaan/kerelaan para pendiri dan penyandang dana utama membagi “kedaulatan” mereka kepada para anggota parpol. Apa gunanya parpol mengelola daftar anggota jika anggota tidak dihargai dalam wujud penaatan atas kewajiban membayar iuran untuk parpol secara berkala? Kalau parpol tidak memikirkan dan mengusahkan pengelolaan pewajiban iuran anggota, tidak bisa dibayangkan bagaimana mereka mengelola urusan-urusan internalnya secara sungguh-sungguh. Wajarlah parpol selalu dalam posisi lemah karena tidak membuka diri untuk penguatan dan perluasan fondasi keberadaannya. Ini merupakan satu penjelasan juga atas konflik internal yang tak kunjung selesai dialami parpol-parpol saat ini, yakni parpol tidak mengelola kedaulatan anggota secara saksama. Dalam keadaan seperti ini, sulit dibayangkan parpol mempunyai alasan memadai untuk mendapatkan santunan dana dari negara dalam jumlah yang besar. Sejak Reformasi, secara prinsipiil parpol dirancang sebagai entitas politik inisiatif masyarakat yang mandiri dari pengaruh dan campur tangan negara. Ini merupakan antitesis dari fenomena parpol masa Orde Baru, yang kebutuhan pendanaannya

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KOLOM

dipenuhi negara tetapi dengan konsekuensi harus tunduk pada “politik” negara. Prinsip itu semestinya harus bisa dipertahankan justru karena alasan setiap parpol mempunyai peluang yang sama untuk mengelola kekuasaan pemerintahan di Indonesia. Dengan tidak menggantungkan pendanaan dari negara, parpol akan terbebas dari: pertama, conflict of interest dalam dirinya yang dapat mempersempit wawasan altruistisnya sebagai pilar demokrasi; kedua, proses pengerdilan diri karena pudarnya upaya-upaya internal kreatif untuk pengembangan diri; dan ketiga, pengingkaran penegakan prinsip kedaulatan anggota yang akan digantikan oleh “kedaulatan negara” dalam parpol. Santunan negara untuk dana parpol tentu saja boleh dipikirkan. Tetapi prinsip utama yang harus mendasari mestinya tetap pada acuan kemandirian, kedaulatan anggota, dan pemberdayaan parpol. Dalam prinsip ini, santunan negara untuk parpol tidak boleh menggantikan sumber-sumber pokok kedaulatan parpol yang demokratis. n

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA:

90 PERSEN RASKIN TAK SESUAI

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

D

“UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BERAS BAGI WARGA MISKIN, PEMERINTAH HARUS MENYIAPKAN RP 18,5 TRILIUN SELAMA SETAHUN.” I tengah melambungnya harga beras, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa termasuk yang ikut sibuk blusukan ke gudang-gudang beras. Hanya, fokus yang dipantaunya adalah jaminan ketersediaan beras bagi warga miskin (raskin), yang menjadi tanggung jawabnya. Seperti diketahui, raskin diberikan kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran karena setiap keluarga berhak mendapatkan 15 kilogram beras tiap bulan dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram. Dari temuan di lapangan, Khofifah mengakui kualitas raskin di beberapa daerah tak seperti yang diharapkan. Jumlah dan rentang waktu pembagian pun tidak semestinya. “Hampir 90 persen warga tidak mendapatkan sesuai dengan yang semestinya,” kata Khofifah masygul saat berbincang dengan majalah detik di ruang kerjanya, Senin, 9 Maret lalu.

Selain menyoroti masalah raskin, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu kembali menggaungkan wacana pelemahan saraf libido terhadap pelaku pemerkosaan. Usul ini dianggap oleh komisioner Komnas HAM hanya merupakan emosi sesaat dari Khofifah. Benarkah demikian? Simak petikan perbincangannya berikut ini. Di tengah melambungnya harga be­ ras, bagaimana kondisi beras bagi warga miskin? Stok raskin dijamin aman hingga Desember 2015 karena stok di gudang Bulog cukup tersedia. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah menyiapkan dana Rp 9,5 triliun untuk pengadaan raskin hingga Juli 2015. Saat ini stok raskin pada posisi 1,4 juta ton dan kebutuhan raskin secara nasional 2,78 juta ton. Pada Maret ini, di beberapa MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

subdivre, karena monitoring dan evaluasi distribusi raskin sampai ke titik bagi adalah tugas Kementerian Sosial. Dari situ saya mencoba melihat irisan-irisan apa saja yang terkait dengan mekanisme pengadaan dan distribusi raskin sampai titik bagi.

Video

daerah sedang panen raya, sehingga Perum Bulog bisa melakukan pengadaan raskin. Tapi banyak raskin yang tidak tersa­ lurkan dengan semestinya? Karena itu, saya ikut ngecek gudang Dolog, baik di gudang divisi regional maupun

Sejauh ini apa saja yang Anda temu­ kan? Hampir 90 persen warga tidak mendapatkan sesuai dengan yang semestinya. Jadi, kalau KPK memberi saran yang bisa dilakukan perbaikan, rekomendasinya redesain raskin. Misalnya tepat waktu, raskin seharusnya dibagi tiap bulan; tepat jumlah, yakni 15 kilogram tiap rumah tangga sasaran penerima manfaat; dan tepat kualitas, ada kualitas tertentu yang sudah disepakati sesuai dengan harga pembelian pemerintah. Ketepatan seperti itu di lapangan sering kali tidak sesuai. Ada keluhan dan kritik soal kualitas raskin yang di bawah standar…. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

Penyaluran raskin yang cepat dan tepat sasaran dapat mempengaruhi penetrasi harga beras di pasaran.

Kami memang menemukan di beberapa tempat ternyata masih ada kandungan batu, berulat, warnanya kekuning-kuningan. Direktur Utama Bulog sudah menyampaikan, kalau tidak sesuai standar, kembalikan saja ke gudang supaya diganti. Karena memang ada mekanisme penghancuran beras yang tidak layak makan di Bulog. Proses monitoring dan pengawalan oleh pemda juga menjadi penting karena Bulog cuma sampai titik distribusi saja. Titik distribusi ke titik bagi itu menjadi tugas pemda. Ketika pemda tidak menyiapkan dana pendampingan di APBD, akan terjadi kekosongan kontrol titik distribusi ke titik bagi. Masyarakat penerima raskin itu harus menebus Rp 1.600 per kilogram, dengan asumsi dari titik distribusi ke titik bagi diongkosi oleh pemda. Tapi tidak semua daerah menyampaikan pendampingan APBD seperti itu. Artinya, ongkos dibebankan kepada penerima, sehingga harga 1 kg beras harus ditebus Rp 2.000.

DOK. KEMENTERIAN SOSIAL

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

Khofifah menjelaskan manfaat Kartu Perlindungan Sosial kepada masyarakat Desa Sokop, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. DOK. KEMENTERIAN SOSIAL

Kementerian Sosial tidak mewajibkan pemda menyiapkan dana? Tentu saja kami mengimbau setiap kepala pemerintah daerah setempat untuk membantu biaya distribusi raskin. Penyaluran raskin yang cepat dan tepat sasaran dapat mempengaruhi penetrasi harga beras di pasaran. Pemerintah daerah juga dapat meng-

ajukan anggaran tersebut ke Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016 jika belum ada alokasi APBD untuk dana pendampingan. Bisa kami pertimbangkan terlebih dulu. Kami melihat juga bagaimana awareness dan sharing daerah dalam proses perlindungan sosial. Karena seharusnya anggaran perlindungan sosial itu sebesar 25 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

persen untuk masyarakat kurang mampu. Seberapa besar peluang untuk me­ ningkatkan kualitas raskin? Peningkatan kualitas berarti peningkatan harga pokok beras (HPB). Artinya, bakal ada peningkatan APBN. Kalau 15,5 juta rumah tangga sasaran per rumah tangga itu 15 kg per bulan, dengan HPB Rp 8.325, maka pemerintah harus menyiapkan Rp 18,5 triliun selama setahun. Ini bisa direncanakan untuk 2016.

Kasus inses angkanya di banyak daerah makin tinggi. Kekerasan seksual yang berbasis sekolah, pelakunya 39 persen adalah guru.

DOK. KEMENTERIAN SOSIAL

Untuk menekan angka kejahatan sek­ sual, Anda mengusulkan hukuman pe­ lemahan saraf libido dengan zat kimia. Apakah tak terlalu mengada-ada? Ini bukan hal yang baru. Sewaktu di Kementerian Pemberdayaan Perempuan zaman Gus Dur, saya pernah menyampaikannya. Saya melihat sudah saatnya memberikan punishment yang lebih menjerakan. Pada 1999 Inggris sudah melakukan. Di Singapura pun, sekali ketahuan memperkosa, hukumMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

Memeriksa kualitas beras raskin di gudang Bulog Kabupaten Gresik, Jawa Timur. DOK. KEMENTERIAN SOSIAL

annya 25 tahun. Jadi artinya punishment-nya tinggi. Nah, yang sudah punya kebijakan melumpuhkan saraf libido itu Denmark, Swedia, Polandia, dan Korea Selatan. Artinya, ini bukan mengada-ada. Anda merasa usulan ini cukup logis dan sudah diterapkan banyak negara?

Mungkin tidak banyak yang menyelami bagaimana nasib korban kejahatan seksual, bagaimana mereka terperangkap dalam keputusasaan dalam menjalani kehidupan, bagaimana trauma dari proses yang dialami. Banyak suku yang membuang korban ini. Belum lagi orang tidak membayangkan kalau pelakunya dari keluarga sendiri. Kasus MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERVIEW

Khofifah mengunjungi penerima Program Keluarga Harapan di Desa Sokop, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

inses angkanya di banyak daerah makin tinggi. Apalagi kekerasan seksual yang berbasis sekolah, pelakunya 39 persen adalah guru.

DOK. KEMENTERIAN SOSIAL

Komnas HAM menilai usulan Anda ha­ nya emosi sesaat? Lo, enggak, kenapa mesti emosi? Dari tahun 2000 usulan itu (disampaikan). Ka-

lau dirunut gitu sampai sekarang, masak dibilang emosi sesaat? Menurut saya, kita harus melihat negeri lain, yang memberi perlindungan kepada perempuan dan memberikan punishment kepada pelaku kejahatan seksual dengan pemberatan. Kita tidak melihat ini sebagai emosi atau sesaat, tapi coba lihat hak asasi anak-anak yang dilahirkan itu. Kalau masuk pada perspektif hak asasi manusia, jangan hanya lihat pelakunya, tapi lihat korbannya ini. Hak mereka itu, karena mereka akan berada dalam suasana depresif sepanjang hidupnya. Adakah kita berbicara hak mereka untuk hidup tenang? Kalau pelumpuhan saraf libido dianggap melanggar HAM, bagaimana juga hak asasi anak-anak yang dilahirkan karena inses. Turunlah, lihat mereka-mereka ini. Jangan sampai melihat pelaku ini punya hak memperkosa lagi atau melahirkan korban-korban baru. Apa iya seperti itu hak yang akan dibiarkan. Bukankah harus ada punishment yang berat? ■ PASTI L. MAPPAPA

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BIODATA

NAMA: Khofifah Indar Parawansa TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Surabaya, 19 Mei 1965 SUAMI: Dr Ir Indar Parawansa, MSi (almarhum) ANAK: • Patimasang, 21 tahun, kuliah S-2 di Monash University, Australia • Jalaluddin Mannagalli (19), kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Beijing, Tiongkok • Yusuf Mannagalli (17), SMA di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur • Ali Mannagalli (15), SMP di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur PENDIDIKAN • Strata 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993-1997 • Strata 1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya, 1984-1989 • Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Airlangga, 1984-1991 KARIER POLITIK • Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR, 1992-1997 • Pimpinan Komisi VIII DPR, Bidang Sosial, Kesehatan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, 1995-1997 • Anggota Komisi II DPR, Bidang Politik dalam Negeri, 1997-1998 • Wakil Ketua DPR, 1999 • Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR, 1999 • Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1999-2001 • Anggota Badan Pekerja MPR-Panitia Ad Hoc I (amendemen UUD 1945), 1999 • Ketua Komisi VI DPR, Bidang Industri, Perdagangan, BUMN, dan Koperasi, 2004-2006 • Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR, 2004-2006

• Anggota Komisi VII DPR, Bidang Energi, 2006-2009 • Ketua Tim I Sosialisasi UUD 45 dan Tap MPR, 2004-2006 • Anggota Tim Kerja Sama Bilateral Parlemen Indonesia-Tiongkok, 20042009 Karya: Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dari Tragedi Pilkada Jatim, Mei 2013

MAJALAH DETIK 15 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

PENEBAR RACUN’ CINTA

LINGKUNGAN AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

“SAYA BINGUNG, KENAPA MASIH SATU JAKARTA, DI SATU TEMPAT BANJIR TETAPI DI TEMPAT LAIN KERING.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

Tap untuk melihat Video

P

RESIDEN Sukarno pernah berpidato, ”Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” Tak terhitung berapa banyak pemuda yang karya-karyanya telah mengubah dunia. Walaupun umurnya belum seberapa, jangan pernah anggap enteng anak muda. Mereka punya berlimpah energi dan sejuta ide menyegarkan. Lihat saja Adeline Tiffanie Suwana. Dia

baru 18 tahun. Tapi apa yang dia lakukan untuk lingkungan barangkali jauh melampaui mereka yang berumur dua kali lipat. Umurnya baru 11 tahun saat Jakarta direndam banjir besar pada 2007. Tempat tinggalnya di Kelapa Gading tak luput dari banjir dan berubah seperti kota mati. Bersama keluarganya, Adeline terpaksa mengungsi selama beberapa hari. Adeline kecil tak habis pikir, mengapa ada satu daerah di Jakarta direndam banjir tapi ada

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

daerah lain yang juga masih di Jakarta tetap kering, jauh dari banjir. “Saya bingung, kenapa masih satu Jakarta, di satu tempat banjir tetapi di tempat lain kering,” Adeline mengenang banjir delapan tahun lalu. Kala itu, ada puluhan ribu warga Jakarta yang terpaksa menginap di tempat pengungsian, kerabat, atau hotel selama beberapa hari. Adeline bertanya kepada orang tua, keluarga, dan gurunya. Ada yang menjawab banjir

merupakan kehendak Tuhan dan ada yang mengatakan banjir disebabkan sampah yang menumpuk di banyak tempat sehingga menyumbat air yang semestinya mengalir. Penjelasan dari gurunya di sekolah membuat jidat Adeline makin berkerut. Sang guru menjelaskan bahwa terjadinya bencana alam, seperti banjir dan perubahan cuaca yang ekstrem, disebabkan oleh pemanasan global atau global warming. Istilah yang baru didengar Adeline. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

Kejarlah yang ingin kamu lakukan. AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

Diliputi rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi, Adeline mencari informasi melalui Internet. Setelah paham apa itu pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan manusia dan alam, menurut Adeline, semua orang harus tahu tentang informasi tersebut. “Ini persoalan serius. Kenapa tak semua orang tahu tentang ini,” katanya. Dengan penuh semangat, Adeline mengajak teman-temannya berdiskusi. Mula-mula dari teman dekat di kelas, lalu lama-lama ber-

kembang ke tingkat sekolah. Adeline menjadi “kompor” bagi teman-temannya supaya tak hanya melulu berdiskusi, tapi harus melakukan sesuatu. Saat liburan sekolah, dia mengajak puluhan temannya menanam bibit tanaman bakau di hutan mangrove Pantai Indah Kapuk. Dari gerakan “kecil” inilah lahir komunitas Sahabat Alam. Walaupun anaknya itu punya segudang aktivitas, orang tua Adeline sama sekali tak keberatan. Sebab, Adeline memang anak yang MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

sangat pintar. Bahkan orang tuanya tak perlu membiayainya sekolah karena dia selalu mendapat beasiswa. Lantaran ongkos sekolahnya sudah ditanggung beasiswa, dia minta dana nganggur dari orang tuanya dialihkan peruntukannya. “Saya melobi orang tua, karena saya dapat beasiswa, bagaimana kalau dana edukasi dialihkan untuk kegiatan Sahabat Alam,” ujar

Adeline. Orang tuanya tak keberatan. Bahkan, karena melihat anaknya serius menggerakkan Sahabat Alam, keluarga besarnya merelakan dua ruangan di lantai tiga rumah-toko di kawasan Kelapa Gading digunakan sebagai kantor komunitas yang didirikan putrinya bersama teman-temannya. Adeline bersyukur memiliki orang tua yang memotivasi dan mendukung kegiatannya. Ia selalu ingat dua pesan penting orang tuanya yang membuat semangatnya terlecut. “Kalau kamu percaya bisa melakukan sesuatu yang baik, lakukanlah supaya tidak penasaran dan kejarlah yang ingin kamu lakukan,” Adeline mengutip pesan ayah-ibunya. Sekarang, ada lebih dari 25 ribu relawan bergabung dalam Sahabat Alam. Kegiatan yang dilakukan tak melulu menanam bakau, tapi juga membersihkan pantai, mengolah sampah, membuat biopori atau lubang resapan air, menanam pohon, serta melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang pentingnya mencintai alam dan peduli terhadap lingkungan. Sejak berdiri hingga sekarang, sudah lebih dari 100

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

Alam juga menggalang dana dengan menjual rupa-rupa kaus dan pin. Adeline juga beruntung ada orang yang bermurah hati meminjamkan tanahnya di Depok untuk lokasi pembibitan. Ada sekitar 2.000 bibit di sana. Adeline, yang saat ini menjadi mahasiswa semester IV Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, optimistis, dengan melakukan gerakan kecil, ia bisa mempengaruhi orang lain untuk mencintai lingkungan. Mimpinya, ia ingin mempengaruhi sebanyak mungkin orang supaya memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Misal dari hal-hal kecil seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan. Menurut Adeline, kebiasaan buruk itu terbentuk karena mereka tak peduli terhadap nasib orang aktivitas peduli alam dan lingkungan yang dila- lain dan lingkungan. Jika dibiarkan, kebiasaan buruk yang sering kukan sukarelawan Sahabat Alam. Semua digerakkan tanpa memungut biaya dianggap masalah sepele seperti ini bakal mendari para relawan. Untuk mengongkosi kegiat- jadi persoalan besar dan serius bagi lingkungan Sahabat Alam, selain dari kantong pribadi, an. Dus, menurut Adeline, kebiasaan itu harus Adeline mendapat banyak bantuan dan sum- diputus. “Semakin banyak ‘meracuni’ pemikiran bangan dari berbagai instansi, lembaga swada- dan semangat anak muda, semakin mudah kita ya masyarakat, dan donasi masyarakat. Sahabat mewujudkan yang tak mungkin menjadi mung-

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INSPIRING PEOPLE

AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

kin,” tuturnya. Adeline bermimpi komunitas Sahabat Alam tak hanya berfokus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Suatu saat ia ingin ke luar Jawa, seperti Kalimantan atau Riau, untuk menyemangati anak muda dan melakukan sesuatu yang bermanfaat di sana. Apalagi di luar Jawa tak jarang terjadi kasus kebakaran hutan, pembalakan liar, juga banjir. “Kami ingin menyebarkan semangat anak muda di sana dan bergerak bersama-sama,” ujarnya. Remaja yang bercita-cita menjadi penulis dan ingin segera memiliki karya ini percaya, suatu perubahan besar dimulai dari semangat, memiliki gagasan, dan mau berkreativitas. “Saya percaya bahwa yang saya lakukan bukan sebuah ilusi. Kita bisa mewujudkan yang tak mungkin menjadi nyata. Dan semua dimulai dari sebuah ide,” ujarnya. ■ KUSTIAH

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

BIODATA

INSPIRING PEOPLE

NAMA: Adeline Tiffanie Suwana LAHIR: Jakarta, 26 Desember 1996 SEKOLAH ● SMP Jubilee Jakarta ● SMA Kristen 1 Penabur Jakarta ●M  ahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PENGHARGAAN ● ASEAN Champions of Biodiversity, Filipina, 2014 ● Kick Andy Young Heroes, Indonesia, 2014 ● The International Diana Awards, Inggris, 2013 ● Indonesia Green Awards, Indonesia, 2013 ● International Green Awards, Inggris, 2012 ● Green Action Award – ‘Ini Pohon Saya’

● Global Teen Leader ● Three Dot Dash, We Are Family Foundation,

New York, 2012 ● World Summit Youth Award ● Pemenang Kategori Go Green, Graz, Austria, 2011 ● Grand Champion, Seri Kembangan, Malaysia, 2011 ● Indonesia Country Winner, Seri Kembangan, Malaysia, 2011 ● Indonesian ASEAN Young Green Soldier Award ● BMK & AAET, Jakarta, Indonesia, 2011 ● ASEAN Champions of Biodiversity ● Best CEPA Practices in the ASEAN Region ● National Energy Globe Award ● Energy Globe Award, Kigali, Rwanda, 2010 ● INDEX Environmental Award ● International Young Eco Hero ● Action for Nature, Amerika Serikat, 2009 ● Tunas Lestari Kehati Award, Jakarta, 2009

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015 MAJALAH MAJALAHDETIK DETIK19 16- 25 - 22JANUARI MARET 2015

RUMAH

KLANGENAN ENDI ENDRAWATI

FOTO-FOTO: RACHMAN/DETIKCOM

INSPIRASINYA DARI RUMAH EMBAH (NENEK). ENDI MENCIPTAKAN RUMAH DENGAN MOTIF JAWA KUNO YANG “MISTERIUS”.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

R

UMAH Rachmani Endrawati tidak mencolok. Bahkan, dari luar, rumah perempuan yang akrab disapa Endi ini tidak terlihat karena tertutup tembok dengan pintu kayu di sisi kiri dan kanan. Ada beberapa pohon rimbun, seperti sawo kecik, belimbing, kembang kantil, kembang tanjung,

dan kaca piring, yang ikut-ikutan membuat rumah perempuan 54 tahun ini tersembunyi. Aroma kembang menyambut setiap tamu yang datang. Di tengah-tengah gerbang hijau tua dengan list kuning terang. Dari gapura itu, semua sudah bisa menebak bagaimana konsep rumah Endi. Rumah

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

Endi berkonsep Jawa-Belanda, khususnya rumah Jogja keraton. “Penjual” batik itu memang sangat terobsesi dengan rumah eyangnya di Yogyakarta. Dari ukiran list plafon, cat rumah yang dominan hijau tua dan kuning terang, hingga desain rumah, semua ia tiru dari bentuk dan desain rumah milik embah Endi. Di sisi teras kanan-kiri, terdapat kursi kayu yang juga versi Jawa. Begitu juga sebagian besar furnitur peninggalan ibu dan embahnya, yang mengisi rumah Endi. Ada jam gantung, lemari, tempat meletakkan payung, dan rak-rak tempat foto dipajang, semua serbaklasik “njawani”. Satu-satunya furnitur yang modern mungkin hanya sofa di ruang tamu. Di toilet, mulai engsel pintu, keran, dan kloset, juga didesain mengikuti konsep rumah. Semua serbatua. Demi menciptakan suasana tempo dulu, Endi berburu ke berbagai tempat. Mulai di Kampung Madura di Surabaya, Yogyakarta, Cirebon, hingga display gerai bongkaran rumah tua di Ciputat, Tangerang. Endi mengaku semua barang yang ia beli tak ada yang berharga mahal. Maklum, selain barang bekas, yang diburu Endi merupakan barang yang mungkin tak dibutuhkan orang lain. Untuk tegel lantai hijau tua dan kuning, Endi secara MAJALAH MAJALAHDETIK DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

khusus memesan di Yogyakarta. Ia mendatangi tempat pembuatan tegel langsung yang pengerjaannya masih dilakukan secara manual, yakni dengan handmade. Bukan produk pabrikan. Jadi, selain murah, Endi men­da­patkan tegel yang benar-benar mirip tegel rumah yang dimiliki embahnya. Me­nu­rut desainer batik butik Nila Kandi ini, sebenarnya ia sangat ingin tinggal di Yogyakarta. Menjalankan bisnis dan menikmati hidup bersama MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

keluarga dengan ketenteraman dan kedamaian. Namun apa daya, suami dan anak-anaknya telanjur bekerja dan bersekolah di Jakarta. Jadi ia kubur keinginannya dengan menghadirkan suasana Yogya di rumahnya. “Karena tak bisa tinggal di Jogja, saya hanya bisa menciptakan suasana dan menghadirkannya di rumah. Ketenteraman dan kedamaian itu saya ciptakan,” ujarnya. Endi membangun rumahnya pada 1999 atau sekitar 15 tahun lalu. Rumah yang ia beli dulu juga berkonsep Jawa. Seperti MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

model rumah Bung Karno, Jawa kuno. Karena rumahnya sudah tua dan perlu renovasi, Endi memutuskan merombak dan mengganti konsep. Kebetulan arsiteknya adalah adiknya sendiri, jadi ia bisa leluasa menggambarkan rumah idaman versi Endi. Dulu bangunan berdiri di atas tanah seluas 370-an meter persegi. Ia lalu membeli tanah sekitar 130 meter persegi di belakang rumahnya untuk digunakan sebagai ruang terbuka dan dibangun paviliun. Kalau ditotal, tanah dan bangunan rumahnya menghabiskan biaya sekitar Rp 1 miliar. Saat ini nilai rumah Endi sudah pasti berlipat-lipat. Suasana Jawa tak hanya terasa saat duduk di teras. Masuk rumah, semuanya juga berasa Jawa. Makin ke belakang, kita akan menemukan ruang terbuka. Endi mendesain rumahnya dengan membentuk leter “U”. Kamar dan dapur menempati sisi-sisi di kanan dan kiri. Di tengah-tengahnya, ia biarkan terbuka dengan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

gentong bergemercik air. Ada meja dengan kursi melingkar tak jauh dari gentong itu. Di situlah Endi sekeluarga biasa berkumpul untuk sekadar mengobrol atau makan bersama-sama. Selain tempat makan, masih ada dua tempat favorit Endi, yakni kamar tidur dan sebuah bale di samping kamar tidurnya yang ia biarkan terbuka. Di tempat ini, ia biasa memantau pekerjaan atau sekadar duduk mencari inspirasi. Baik duduk di tempat makan atau di bale ini, kita seperti bukan berada di Jakarta. Tapi jauh berada di kampung halaman tempat embah dan orang tua tinggal, kita bisa menikmati semilir angin, gemercik suara air, dan mencium aroma wewangian kembang. Endi berhasil menghadirkan suasana yang bisa mengobati rasa kangen terhadap masa lalu di kampung halamannya di rumah embah. Dia membiarkan tanah seluas 100 meter persegi bebas dari bangunan. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

RUMAH

Lahan itu ditanami pohon kantil, kembang wijayakusuma, kembang tanjung, dan mangga. Sejak rumah dibangun, Endi sudah menanam pohon itu, sehingga tak mengherankan jika kini pohon berukuran besar dan menjulang. Di balik rimbun pohon, terdapat sebuah paviliun berlantai dua. Lantai bawah ia gunakan untuk garasi sepeda dan gudang, sementara lantai atas digunakan sebagai kamar anak Endi. Karena suasana tenteram inilah Endi dan anak-anaknya menjadi orang rumahan. Jika tidak sedang bekerja atau bersekolah, mereka lebih banyak berada di rumah daripada berjalan-jalan. “Saya malah sering tanya ke anak-anak, ‘Kok kalian di rumah terus? Mbok ya sana, keluar, jalan-jalan,’” kata Endi. Dia pun mengaku lebih betah berada di rumah. Apalagi sekarang ada gadget, semua pekerjaan bisa ia kendalikan dan pantau melalui ponsel pintar. Jadi sering kali tak terasa ia sudah berada di rumah, khususnya di dalam kamarnya, selama berhari-hari. Sesekali, karena tuntutan pekerjaan, ia ke luar kota atau sekadar berolahraga ke daerah Bogor. n KUSTIAH | KEN YUNITA MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

GAYA HIDUP

THINKSTOCK

KETIKA MEDIS

SUDAH ‘MENYERAH’ KEMOTERAPI SEAKAN MENJADI HAL PALING MENAKUTKAN BAGI MEREKA YANG DIVONIS MENGIDAP KANKER.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

D

THINKSTOCK

UNIA seakan runtuh sewaktu Yuli Susianti divonis mengidap kanker payudara stadium IV. Ibu rumah tangga itu tak pernah membayangkan akan mengalami hal yang pernah menimpa salah satu kerabatnya itu. Dokter tak punya pilihan lain karena kanker Yuli telah menyebar hingga

paru-paru. Yuli disarankan sesegera mungkin menjalani kemoterapi. Saat itu, Yuli memang tak punya pilihan lain. Di dunia medis, kemoterapi atau yang biasa disebut kemo saja memang masih menjadi “obat mujarab” untuk kanker. Meski begitu, Yuli tetap takut. Dia telah mendengar banyak cerita soal efek kemo yang begitu menakutkan. Rambut rontok hingga kulit rusak. Yuli memilih tak menjalani kemo. Yuli pasrah. Hari demi hari, Yuli hanya berharap keajaiban datang kepadanya. Beberapa kali dia mengalami perdarahan hebat dan sesak napas. Namun Yuli tetap tidak ingin dikemo. “Saya takut mendengar cerita, kalau dikemo, bukan sembuh, malah tambah parah,” ujar Yuli kepada majalah detik. Sang suami tak tega melihat kondisi Yuli yang terus menurun. Berbekal informasi yang didapatnya, dia mengajak Yuli bertemu de­ ngan sinse Sun Ho, seorang ahli acupressure Hokian Shaolin Shi. Teknik acupressure merupakan cara tradiMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

DETIKHOT

GAYA HIDUP

Tekniknya bisa dengan menarik, menekan, menggosok, mengetuk, menepuk, mencubit, hingga meregangkan. Tindakan tergantung pada keluhan yang dialami. Mendengar penjelasan sang sinse, Yuli bersemangat. Dia mengaku ingin sembuh dan bisa kembali menjalani segala aktivitasnya sehari-hari. Dan kini Yuli telah menjadi survivor kanker payudara selama 24 tahun. Dan dari pengalaman pribadi itu, Yuli bertekad mendalami ilmu acupressure. Dia memulainya dengan menjadi asisten pribadi sinse Sun Ho. Dan setelah ilmunya mencukupi, Yuli akhirnya membuka klinik kecil acupressure di Kota Bogor. Yuli juga mencoba mempublikasikan acupressure ke Kementerian Kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia. Dia berharap pemerintah mau melirik untuk memberi alternatif penyembuhan kanker. Sayang, hingga kini belum ada respons positif. “Ada yang bilang tak ada dana untuk meneliti, ada yang bilang prosedur pengobatMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

TIA AGNES/ DETIKHOT

sional penyembuhan dengan menekan jari dan titik-titik tertentu pada tubuh. Tujuannya untuk memperlancar aliran chi dalam tubuh. Aliran chi yang lancar akan mengaktifkan antibodi di dalam tubuh untuk menyembuhkan penyakit. Jika dilakukan secara rutin selama tiga bulan, kondisi tubuh biasanya berangsur-angsur membaik. Dalam tradisi penyembuhan tradisional, chi dipercaya sebagai aliran energi konstan. Energi ini mengalir dalam saluran yang disebut meridian. Nah, di sepanjang meridian itu, terdapat titik-titik yang berhubungan dengan bagian tubuh lain. Titik-titik itu bisa ditekan untuk menyembuhkan gejala penyakit tertentu. Dalam pengobatan Cina, gejala penyakit pada dasarnya adalah sumbatan atau ketidakseimbangan aliran energi chi. Dengan teknik acupressure, praktisi dapat mengembalikan keseimbangan itu.

WIKIPEDIA

ISTIMEWA

INDONESIABERKEBUN

INDONESIABERKEBUN

GAYA HIDUP

GAYA HIDUP

AGUNG/DETIKFOTO

an kanker berstandar internasional sudah ada,” kata Yuli. Padahal keinginan Yuli tak muluk-muluk. Dia cuma ingin pemerintah mengirim pasien kepadanya dan dimonitor perkembangannya. “Tak perlu penelitian macam-macam, kan,” kata Yuli. Yuli memang kecewa. Namun dia tak mau berkecil hati lama-lama. Dia pun terus mengembangkan kliniknya dan kini telah memi-

liki puluhan cabang di seluruh Indonesia. Ada ribuan pasien setiap minggunya. Salah satu mantan pasiennya adalah Merlinda, seorang perempuan 54 tahun yang divonis kanker stadium III-A pada awal Maret 2013. Dokter menyarankan Merlinda menjalani operasi dan kemoterapi. Namun, melihat biaya yang tidak sedikit, ibu rumah tangga itu memilih tidak menjalaninya. Ketika hampir putus asa, ibu dua anak ini teringat siaran radio mengenai acupressure Yuli. Merlinda pun mengunjungi salah satu klinik di Bandung. Dalam kurun waktu hampir 1,5 bulan, secara rutin Merlinda menjalani pengobatan hingga 50 kali. Teknik penyembuhan acupressure yang dijalani hanya mengandalkan alat dari kayu tanpa obat kimia. Tentu saja ditambah keahlian sang terapis. Alat berupa stik kayu itu ditekan ke hampir 50 titik pada telapak kaki pasien. “Awalnya terasa sakit setiap kali dipijat,” cerita Merlinda. Namun, setelah 30 kali, rasa sakit berangsurangsur berkurang. Sampai pengobatan ke-50 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

THINKSTOCK

AGUNG/DETIKFOTO

GAYA HIDUP

kali malah terasa enak badannya dan penyakit kanker dengan sendirinya hilang. Selain rutin menjalani pengobatan, setiap pasien acupressure wajib menjaga pola makan yang sehat. Satu hal yang penting adalah sugesti positif terhadap diri sendiri. “Kita tidak menjanjikan 100 persen bisa sembuh dalam sekejap, butuh proses, tidak

hanya sekali datang tetapi rutin,” ujar Manajer Acupressure Nyonya Yuli Susianti, Hendry Wijaya. Lama pengobatan masing-masing pasien berbeda-beda, tergantung penyakitnya. Setiap kedatangan, pasien hanya perlu mengeluarkan uang Rp 90-100 ribu. n MELISA MAILOA | KEN YUNITA MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

GAYA HIDUP

ACUPRESSURE RINGAN Teknik acupressure juga bisa menyembuhkan keluhan penyakit ringan. Asalkan tahu titiknya, gejala penyakit sehari-hari bisa diatasi. Sakit Punggung
 Titik ini terletak di belakang lutut, tepat di tengah lipatan. Pijat daerah ini dengan gerakan memutar selama lima menit. Teknik ini bisa menyembuhkan segala bentuk nyeri punggung dan bahu. Nyeri Kepala dan Leher
 Pegang kaki dengan kedua tangan dan fokuskan di daerah bawah jempol kaki. Pijat titik itu dengan gerakan memutar dari dasar jempol ke ujung kaki. Nyeri Haid
 Titik ini berada di empat jari di bawah pusar. Beri tekanan ringan selama satu menit sebanyak dua kali sehari pada waktu sebelum, selama, dan setelah haid. Alternatifnya, pijat daerah ini dengan gerakan memutar.

Stres
 Lakukan tiga langkah teknik ketuk. Pertama, ketuk lembut di bawah mata, bagian atas tulang pipi. Kedua, di bawah lengan di tulang iga yang satu jajar de­ngan puting susu pria dan bagian tali bra wanita. Terakhir, ketuk daerah di bawah tulang selangka yang sejajar dengan dasar telinga. Ketuk tiap titik sepuluh kali dan diulangi tiga kali. Mabuk Perjalanan Cari titik kira-kira lima sentimeter dari pergelangan tangan di tengah tangan bagian dalam. Tekan selama lima menit. Masalah Pencernaan
 Tekan titik sekitar 7,5 sentimeter di bawah persendian lutut di bagian luar kaki dengan jempol selama lima hingga sepuluh menit untuk meringankan masalah pencernaan.

MAJALAH 22 MARET 2015 MAJALAHDETIK DETIK16 9 - 15

WISATA

MENYUSURI JALAN MAUT DI MALAGA

FOTO-FOTO: THINKSTOCK

SETELAH MEMAKAN LIMA KORBAN JIWA DALAM SETAHUN, JALAN SETAPAK INI AKHIRNYA DITUTUP. KINI DIBUKA KEMBALI. BERANI COBA? MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

WISATA

B

ANYAK traveler penasaran dengan jalan maut ini. Disebut jalan maut karena, sepanjang 1999-2000, jalan bernama asli El Caminito del Rey ini telah memakan tak kurang dari lima korban jiwa. Sejak 2001, jalan di Desa El Chorro, Spanyol, itu resmi ditutup. Meski begitu, masih ada saja para petualang yang mencoba melintasinya. Tak ingin ada korban, Pemerintah Kota

Malaga menjatuhkan sanksi maksimal hingga 6.000 euro (Rp 84 juta) kepada siapa saja yang nekat melintasi jalan setapak paling menakutkan di dunia itu. Namun kini para penantang adrenalin bisa bernapas lega. Rencananya, akhir Maret 2015, tepatnya 28 Maret, El Caminito del Rey akan dibuka kembali untuk umum. Siapa saja dan orang mana saja boleh melewati jalan setapak itu. Pemesanan tiket sudah

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

WISATA

dijual secara online melalui situs resmi El Caminito del Rey. Enam bulan pertama masih gratis. Sejarah menakutkan ternyata sama sekali tak menyurutkan minat wisatawan untuk mencobanya. Beberapa traveler malah menganggap melintasi El Caminito del Rey adalah hal yang seru. Jika Anda salah satu traveler yang ingin menjadi yang pertama melewati jalan penuh risiko ini, silakan berharap. Setidaknya sudah ada 30 ribu turis yang memesan secara online untuk kesempatan itu. Sebelum direnovasi, El Caminito del Rey memang terlihat sangat berbahaya. Berada di sepanjang dinding curam yang sempit di El Chorro, di dekat Alora, Provinsi Malaga, Spanyol. Jalan setapak dengan panjang 3.000 meter dan memiliki lebar 1 meter ini membelah dari Malaga ke Campillos Alora di Ngarai El Chorro pada ketinggian sekitar 100 meter di atas tanah. Nyaris tak ada pengaman di sisi yang berhadapan langsung dengan jurang. Jadi bisa diba­yangkan apa yang akan terjadi jika orang yang melintas terpeleset dan jatuh. Hampir pasti tak akan selamat. Konstruksi jalan ini dibangun pada 1905. Menurut situs El Caminito del Rey, jalan ini digunakan para pekerja meMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INDONESIA.TOURISM

nuju Chorro Falls dan Gaitenjo Falls. Nama resmi El Caminito del Rey dipakai setelah Raja Alfonso XVIII melewatinya pada 1921. Saat itu sang Raja ingin menyaksikan pembukaan Bendungan Conde del Guadalhorce. Tidak diceritakan bagaimana Raja Alfonso melewati jalan berbahaya itu. Namun setidaknya saat itu kondisi jalan masih cukup baik

dan tidak terlalu berbahaya. Sejak dibangun, jalan itu belum pernah direnovasi. Kerusakan terjadi di sana-sini. Hal itu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan jalan ini berbahaya. Hingga akhirnya pemerintah Andalusia dan Malaga sepakat untuk merenovasi El Caminito del Rey. Dua peme­rintah itu menggelontorkan dana hingga 2,8 juta euro atau Rp 39 miliar. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

WIKIPEDIA

WISATA

Renovasinya meliputi penataan kembali jalan kayu di sepanjang tebing, jembatan, dan pagar pembatas. Pengelola juga menyediakan tali pengaman dan helm bagi pengunjung. Dan setelah melewati proses panjang, penampakan jalan setapak yang menyeramkan itu sudah berganti. El Caminito del Rey sudah terlihat lebih aman dan nyaman. Dengan pagar pembatas ditambah tali pengaman, wisatawan tak perlu terlalu takut

melintas. Mereka juga bebas berfoto di atas ketinggian. Meski begitu, jalan ini tetap tidak disarankan untuk anak kecil maupun mereka yang telah berusia lanjut. Pemerintah setempat berharap peristiwa mengenaskan tidak lagi terjadi. Dan jalan itu bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang menantang, seru, dan tidak lagi berbahaya. Setuju? n KEN YUNITA MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

ELCAMINITODELREY

ESTI MURDIASTUTI (TRAVELER)

WISATA

KULINER

ULAP IS D I IN H A N A T H A W RUANG BA TAP N A S R E B T A P M E T I D MENJA ANTIS, M O R N A R O T S E R , G N SIA UT R A L N A R U IB H T A S U SEKALIGUS P MALAM YANG SERU. FOTO

A R T X E Y R A N ORDI T N E M E S A B

/DETIKCOM

SSAN ALHABSHY

AMBUDHY/HA -FOTO : AGUNG PH

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

D

ARI luar, bangunan bercat putih ini sama sekali tidak menarik. Beberapa komponen air conditioner (AC) dibiarkan tergantung di dinding. Saya sedianya ke gedung ini hendak menjajal makan siang di sebuah restoran Korea. Tapi, sejauh mata memandang, tak ada tanda-tanda restoran Korea ada di sini. Saya cuma melihat tulisan “Beer Basement”. Sayangnya, tak satu pun orang yang bisa saya

tanya. Karena penasaran, saya pun mencoba masuk ke bangunan putih itu. Di dalam, saya cuma bertemu dengan sebuah meja kecil tak bertuan. Lagi-lagi saya kebingungan. Saya, yang datang bersama seorang teman, hanya saling pandang. Heran. Saya melihat tangga kayu menuju area bawah tanah. Mungkinkah ini “Beer Basement” yang tulisannya terpampang di depan bangunan tadi? Baiklah, saya akan membuktikannya. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

Saya lalu menyusuri tangga ke ruang basement. Dan di ujung tangga, saya bisa melihat meja-meja kayu dan kursi beraneka bentuk. Mulai sofa melingkar hingga kursi tinggi di meja bar. Hampir seluruh ruangan ini menggunakan elemen kayu. Sebut saja salah satu sudut dinding. Terbuat dari kayu gelondongan dan ornamen mencolok lain, kayu dongkel. Ada beberapa jendela di dinding. Tapi saya yakin itu bukan jendela sungguhan. Itu cuma or-

namen mirip jendela supaya tamu merasa tidak berada di basement. Tepat saat saya selesai mengamati ruangan, dari kejauhan saya melihat seorang pria berpakaian rapi. Dia berjalan ke arah saya sambil tersenyum ramah. Rupanya dia adalah Executive Assistant Manager Beer Basement, Opung Sitompul. “Bingung, ya?” ujarnya sambil mempersilakan saya memilih tempat duduk. Opung lalu menjelaskan segala kebingungan saya. Rupanya restoran Korea yang saya cari sudah tutup. Gantinya adalah Beer Basement, MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

Menu Salmon Papillote cocok dinikmati sambil menonton live acoustic music.

yang dikelolanya sejak Desember 2014. Beer Basement lumayan unik. Di siang hari, tempat ini menyediakan aneka Chinese lunch. Di malam hari, suasana resto akan berubah menjadi romantis. Dan pada larut malam, berubah menjadi tempat hiburan. Dari daftar menu siang, saya melihat ada Kwetiau Goreng Sapi Lada Hitam (Rp 45 ribu). Ah,

perut saya yang sudah keroncongan ini seakan berteriak minta diisi. Saya pun memesannya satu. Ada juga Tom Yam Soup (Rp 60 ribu) yang terlihat segar. Menu ini dipesan teman saya. Sedangkan untuk minumannya, kami agak kebingungan. Ada banyak pilihan. Rata-rata beralkohol, seperti vodka, tequila, bir, soju, cocktail, dan wine. Teman saya menunjuk Beer Lychee (Rp 45 ribu) dan saya memilih Mojito (Rp 80 ribu) yang tak MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER KULINER

beralkohol. Minuman pesanan saya ini merupakan kombinasi rasa segar dari perasan lime dan rasa khas daun mint. Bisa ditambahkan alkohol jika suka. Beer Lychee pesanan teman saya punya aroma bir yang khas. Rasanya agak pahit berpadu dengan sirop lychee yang mild dan menyegarkan di tiap tegukannya. Kwetiau goreng pesanan saya disajikan dalam porsi besar. Rasanya cenderung manis-gurih.

Ekspektasi saya, menu ini akan lebih berasa asin-gurih. Tom Yam Soup berkuah agak bening. Isinya beragam, mulai udang, cumi, wortel dengan cita rasa asam-gurih yang mampu menggoyang lidah. Suka! Menu malam yang direkomendasikan adalah Salmon Papillote (Rp 120 ribu). Cocok dinikmati sambil menonton live acoustic music yang mulai tampil pada pukul 20.00 WIB. Menu Salmon Papillote dimasak menggunakan metode ala Prancis. Satu potong daging salmon beserta aneka macam fresh herbs dan jamur enoki dibungkus kertas roti, lalu dikukus MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

KULINER KULINER

hingga matang. Saat disajikan di atas piring, aroma makanan yang terperangkap dalam bungkusan menyeruak keluar. Tekstur salmonnya terbilang lembut, tapi rasanya cenderung agak tawar. Namun jangan khawatir, karena satu porsi Salmon Papi­ llote sudah dilengkapi dengan potongan kentang goreng gurih sebagai pe-

lengkap. Semakin larut, suasana Beer Basement semakin riuh. Tamu yang datang di jam-jam ini umumnya anak muda atau pasangan muda. Afgan, Sherina, Budi “Doremi”, Rizal “Armada” pernah datang juga, lo. n MELISA MAILOA | KEN YUNITA MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

RUPIAH VS

PERTUMBUHAN

PEMERINTAH MESTI MEMILIH, MENJAGA PERTUMBUHAN EKONOMI ATAU MEMPERTAHANKAN NILAI TUKAR RUPIAH. MAJALAH MAJALAHDETIK DETIK16 9 - 15 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Pusat perdagangan komputer di Ratu Plaza, Jakarta, beberapa waktu lalu. RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

T

OKO peralatan rumah tangga dan dapur di kawa­san Kramat Jati, Jakarta Timur, itu hanya berukuran sekitar 12 meter persegi. Ember dan kursi ditumpuk begitu saja sampai hampir menyentuh langit-langit. Di tembok seberang, disusun peralatan dapur, mulai kompor sampai penanak nasi. Tak berhenti pembeli datang dan mengambil barang-barang di sana. Saat salah satu pembeli menawar kursi plastik yang sebenarnya sudah cukup murah dibanding dengan di hipermarket, misalnya, penjual

mengatakan harganya baru saja naik. “Soalnya dolar naik terus,” katanya. “Enggak tahu kenapa itu dolar naik terus.” Kita tidak tahu apakah kenaikan nilai dolar itu hanya sebagai senjata si pemilik toko untuk tawar-menawar atau memang karena bahan baku kursi plastik itu penuh dengan komponen beraroma dolar. Tapi nilai dolar memang terus melejit. Setelah sempat sedikit menguat pada periode Januari-Maret tahun lalu, nilai tukar dolar memang perlahan naik dan mencapai puncaknya pada dua pekan ini, yakni menemMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Kami terus mewaspadai pergerakan nilai rupiah dan melakukan kebijakan yang memperkuat rupiah itu sendiri. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

bus angka Rp 13 ribu untuk setiap dolarnya. Pemerintah memandang faktor luar, yakni keputusan Amerika Serikat menaikkan suku bunga, sebagai penyebab ambruknya rupiah dan nyaris semua mata uang dunia. “Bukan hanya kita, semua mata uang juga, kecuali Swiss franc,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Pengaruh gerakan Amerika Serikat, negara ekonomi terbesar dunia, memang ke mana-mana. Kadang bagus, kadang buruk bagi negara kita. Saat terjadi krisis perumahan di Amerika Serikat lima tahun silam, pemerintahan negara itu berusaha menggenjot ekonomi. Salah satu langkahnya adalah menurunkan suku bunga sehingga mendekati nol. Harapannya, uang lebih banyak diputar di bisnis, bukan disimpan di bank. Saat suku bunga sudah terlalu rendah tapi ekonomi belum berjalan seperti yang diharapkan, pemerintah Amerika kemudian membeli surat utang di tangan perbankan atau lembaga lain. Tujuan jurus kedua yang disebut quantitative easing ini adalah uang yang beredar semakin banyak dan ekonomi berjalan lebih cepat lagi. Karena suku bunga di Amerika saat itu sa-

ngat rendah, investor kemudian memindahkan dananya ke negara lain, termasuk Indonesia, yang lebih menguntungkan. Itu sebabnya, mulai kuartal pertama 2009, rupiah terus menguat di kisaran Rp 9.000, bahkan di angka Rp 8.000an. Sebagian investor juga menyimpan dana dalam bentuk emas sebagai langkah pengaman. Akibatnya sangat terasa, harga emas seluruh dunia pada periode 2009-2013 terus melejit. Dari kisaran Rp 300 ribu per gram, harga emas melambung sampai di atas Rp 550 ribu per gram pada 2012. Tapi, setelah The Fed memandang ekonomi sudah mulai berjalan dengan baik, sejumlah langkah normalisasi diambil. Penghentian (tapering) pembelian surat utang diumumkan, begitu pula dengan kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga ini sendiri belum dijalankan, baru dijadwalkan. Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Moneter Perry Warjiyo mengatakan suku bunga The Fed diperkirakan akan naik pada triwulan ketiga atau keempat tahun ini. Tapi, meski begitu, para investor sudah berjaga-jaga. Simpanan dalam emas mulai dilepas. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Pialang saham di bursa New York ikut menyimak pidato Janet Yellen, bos Federal Reserve, yang menjelaskan kebijakan fiskal Amerika Serikat. BRENDAN MCDERMID/REUTERS

Harga emas pun terjun bebas hingga di kisaran Rp 300 ribu meski sekarang cukup stabil di kisaran Rp 400 ribu per gram. Begitu pula dengan mata uang seluruh dunia, termasuk rupiah. Pada semester kedua 2013, rupiah anjlok terhadap nilai dolar, yang semula berada di bawah Rp 10 ribu melejit melewati angka Rp 12 ribu. Faktor eksternal lainnya yang membuat dolar semakin kuat adalah gelontoran suntikan moneter Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan berupa quantitative easing untuk menam-

bah likuiditas. Namun upaya kedua bank sentral itu malah membuat dolar semakin kuat terhadap euro dan yen karena, meski uang yang beredar bertambah, ekonomi Eropa dan Jepang tidak juga bergerak semakin cepat. “Ekonominya belum bergerak, sehingga makin memperlemah euro dan yen terhadap dolar,” kata Perry. Itu pengaruh asing bagi rupiah. Faktor dalam negeri juga menyumbang anjloknya rupiah. Yang pertama adalah indikator ekonomi yang disebut defisit transaksi berjalan. Defisit yang MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Aktivitas di salah satu pusat penukaran uang. RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

memperlihatkan dana ke luar negeri lebih tinggi daripada yang masuk ini masih cukup tinggi. Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan ini mencapai 3 persen atau masih sama dengan pada 2014. Meski begitu, Bank Indonesia tidak terlalu cemas defisit transaksi berjalan cukup tinggi karena tidak digunakan untuk sektor konsumsi, melainkan untuk berbagai proyek infrastruktur yang sedang digenjot. Celakanya, di tengah kondisi rupiah yang anjlok, Bank Indonesia memotong suku bunga

agar pertumbuhan bisa lebih digenjot dan inflasi tetap terjaga pada kisaran 4 persen. Langkah ini dikritik para analis pasar. Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures, mengatakan, “Ketika memangkas suku bunga, artinya terjadi pelemahan mata uang.” Bank Indonesia, menurut David Nathanael Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital, memang mesti memilih, menjaga pertumbuhan ekonomi atau mengamankan nilai tukar rupiah. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menghalangi program pemerintahan Jokowi menggenMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

jot pertumbuhan ekonomi. Namun, jika suku bunga diturunkan, akan mengganggu kekuatan nilai tukar. “Kalau tingkat suku bunga diturunkan, ekonomi dalam negeri jauh lebih baik dan lebih cepat perputaran uangnya, tetapi di nilai tukar akan sedikit anjlok,” tutur David. Meski begitu, David meminta pemerintah dan BI berfokus memperkuat kondisi ekonomi dalam negeri untuk menahan gempuran dolar.

Saat ini, Menteri Keuangan Bambang Bro­ djonegoro telah menyiapkan berbagai kebijakan fiskal yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah. Kebijakan ini meliputi tarif bea masuk, insentif pajak, hingga kewajiban memakai rupiah. “Kami di pemerintah terus mewaspadai pergerakan nilai rupiah dan melakukan kebijakan yang memperkuat rupiah itu sendiri,” kata Bambang. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

PUSPA PERWITASARI/ANTARA

BURSA MASIH BERTAHAN

MESKI MASIH BERTAHAN, BURSA INDONESIA BERWASPADA JIKA AMERIKA BENAR-BENAR MENAIKKAN SUKU BUNGA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Karyawan salah satu penukaran uang di Jakarta menerawang pecahan US$ 100 untuk memastikan keasliannya. M AGUNG RAJASA/ANTARA

K

ETUA Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad masih bisa tersenyum cukup lebar. Meski nilai tukar rupiah terus anjlok dan nilai dolar melejit melewati Rp 13 ribu, harga saham masih relatif stabil. Tidak ada penjualan saham besar-besaran oleh asing yang menyebabkan indeks bursa ambruk. Meski rupiah terus menunjukkan tren turun sejak awal tahun, grafik bursa memang malah

menunjukkan arah sebaliknya: terus menanjak. Indikator pergerakan harga saham, IHSG, yang pada Desember 2013 sempat di bawah 4.200, pekan lalu bergerak di kisaran di atas 5.500. Tak mengherankan jika ia mengatakan, “OJK melihat secara umum bahwa kondisi sektor jasa keuangan masih terjaga dengan stabilitas yang baik.” Di pasar modal, dana asing memang masih datang. Sepanjang Maret 2015, misalnya, investor asing berbelanja saham Indonesia sampai Rp 11,7 triliun dan obligasi pemerintah Rp 44 MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Jumlah capital outflow ini memang kecil jika dibandingkan dengan arus dana asing yang masuk. triliun. Tapi para analis bursa memperingatkan bahwa dana asing itu tidak akan bertahan lama masuk. Jika Amerika Serikat jadi menaikkan suku bunga, investor akan melepas saham-saham di Indonesia dan menanamkan uangnya di pasar modal New York. “Para pelaku pasar enggak pegang rupiah, enggak pegang saham, karena melakukan profit taking dan dipindahkan ke dolar,” ujar Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures. Indikasi keluarnya dana asing dari pasar modal Indonesia terlihat sejak awal Maret. Menurut Head of Research First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, sejak 5 Maret sebanyak Rp 800 miliar dilepas investor asing dari pasar saham.

Jumlah capital outflow ini memang kecil jika dibandingkan dengan arus dana asing yang masuk. Namun arus dana asing yang keluar akan berlanjut jika The Fed—sebutan untuk Federal Reserve—pada April atau Mei nanti memberikan sinyal menaikkan tingkat suku bunga. Selain itu, arus dana asing yang keluar juga didorong keputusan BI memangkas tingkat suku bunga sebesar 25 basis point, dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen. BI melakukan ini demi menjaga stabilitas inflasi agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang mulai bergerak setelah pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak. Tapi, di sisi lain, keputusan BI memangkas suku bunga justru membuat investor beralih ke pasar keuangan Amerika yang menjanjikan kenaikan tingkat suku bunga. “Dana asing yang bermain di pasar modal kita itu bisa pulang ke Amerika, itu yang ditakutkan,” tutur David. Jika suku bunga sudah dinaikkan, diperkirakan IHSG bakal turun dari 5.400 ke 5.200 dan akan bergerak ke level 5.300 hingga The Fed memutuskan kenaikan suku bunga. David mengatakan kondisi ini membuat target IHSG menyentuh MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

BRENDAN MCDERMID/REUTERS

level 6.000 pada akhir 2015 sulit tercapai dan diperkirakan hanya berada di level 5.850. Tidak semua saham bakal dilepas para investor ini. Analis memperkirakan saham perusahaan yang berproduksi de­ngan dolar tapi berjualan dalam rupiah bakal terpukul, di antaranya perusahaan penerbangan dan sektor manufaktur yang berbasis impor, seperti otomotif. Begitu pula perusahaan yang bergerak di bidang elektronik, pakan ternak, dan sektor telekomunikasi.

Sebaliknya, perusahaan yang biaya produksinya dengan rupiah tapi berjualan dengan dolar bakal berjaya. Perusahaan ini antara lain perusahaan tambang dan perkebunan yang berbasis ekspor, seperti kelapa sawit. Menyikapi situasi yang berkembang di pasar modal saat ini, para investor, yaitu mereka yang bermain untuk jangka panjang, memilih wait and see sambil mencermati dampak penguatan dolar terhadap saham-saham yang mereka pegang. “Menunggu dampaknya signifikan atau tidak,” kata analis MNC Securities, Reza Nugraha. n HANS HENRICUS B.S. ARON MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

TAS KULIT ULAR

TUNGGANGI DOLAR EKSPORTIR BERBAHAN BAKU IMPOR TAK BISA MEMANFAATKAN TURUNNYA RUPIAH.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Pengunjung memilih tas kulit dalam pameran produk lokal di Jawa Tengah. Produk berbahan baku lokal diuntungkan oleh kenaikan nilai dolar. R. REKOTOMO/ANTARA

T

AS dari kulit ular bermerek Tassku dan Scano itu tidak akrab bagi orang Indonesia. Hanya ada satu penjual eceran di Indonesia, yakni di Blok M Square, Jakarta Selatan. Itu pun hanya sebagian kecil yang dijual di situ. Sebagian besar produknya dikirim ke Jepang, Jerman, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain. Meski begitu, produk ini dibuat para perajin terampil di seluruh pelosok negeri. Dan pemilik mereknya, Anto Suroto, senang bukan kepalang

nilai dolar terus naik. “Industri kecil menengah berbahan baku 100 persen lokal yang berani ekspor akan sangat beruntung dengan kondisi ini,” ucap Anto. Terang saja. Dengan omzet US$ 50-100 ribu per bulan, pemasukannya sudah naik drastis hanya karena nilai rupiah anjlok. Keuntungan dari selisih nilai kurs ini naik 10-15 persen. Belum lagi karena harganya bisa ditekan semakin murah dan kompetitif, nilai ekspornya naik 1020 persen. “Dolar ini momentum penting IKM, MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Ramijan menyamak kulit ular di daerah Demak, Jawa Tengah. Kulit reptil ini menjadi salah satu produk ekspor andalan. ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

UKM, dan pelaku industri kecil-menengah berorientasi ekspor untuk meningkatkan daya saing,” katanya. Anto dan ekspor kerajinan tas kulit reptil ini memang sangat diuntungkan oleh naiknya nilai dolar. Jika dirupiahkan, nilai ekspor menjadi melonjak. Total nilai ekspor Indone-

sia pada tahun lalu mencapai Rp 161 miliar. Dengan kurs Rp 12 ribu, itu berarti Rp 1.942 triliun. Tapi, dengan kurs Rp 13 ribu, nilainya sudah bertambah hampir Rp 161 triliun, yakni Rp 2.093 triliun. Namun tak semua eksportir bisa menikmati peningkatan nilai dolar. Badan Pusat Statistik, misalnya, mencatat, kondisinya tidak bisa diprediksi, jika dolar naik, ekspor bakal digenjot. Kepala BPS Suryamin mengatakan, “Kondisi ini belum bisa dianalisis seperti itu.” Hal ini karena tidak semua ekspor memiliki kandungan lokal yang tinggi dan tidak butuh bahan baku yang mesti dibayar dengan dolar. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan yang diungkapkan adalah pengekspor yang bahan bakunya berbasis sumber daya alam dan kandungan lokal tinggi. Sedangkan ekspor hasil manufaktur, seperti otomotif, teks­til, produk elektronik, dan hasil olahan lainnya yang membutuhkan bahan baku impor tak begitu meningkat nilai keuntungan ekspornya. “Ekspor sektor ini memang kurang MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil beserta sejumlah menteri dan pejabat tinggi lain seusai rapat kabinet membahas anjloknya nilai tukar rupiah. ANDIKA WAHYU/ANTARA

kompetitif karena harganya akan lebih mahal,” ucapnya. Begitu pula kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia Toto Dirgantoro, yang mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan, secara umum masyarakat Indonesia menganggap melemahnya rupiah baik bagi kegiatan ekspor Indonesia. “Tapi, pada kenyataannya, sebenarnya bukan itu,”

ucapnya. Hanya ekspor berbahan baku lokal yang bisa berjaya. Jika kandungan asingnya terlalu tinggi, industri itu akan terpukul. Ia memberi contoh industri baja. “Ketergantungan industri baja akan bahan baku (impor) sangat luar biasa,” katanya. Selain itu, kalaupun produk yang dibeli tidak memiliki kandungan asing, pembeli juga tidak bodoh. “Mereka (buyer) kan tahu juga harga barang tak berubah jika uang mereka dirupiahkan terlebih dulu,” ucap Toto. Persoalan lain lagi adalah banyak industri yang terikat kontrak jangka panjang. “Ini juga sangat terpukul. Begitu juga industri dalam negeri lainnya,” ucapnya. Dunia usaha, kata Toto, menginginkan rupiah yang fundamental. Jadi, jika terjadi fluktuasi pada kurs rupiah, menurut dia, akan kecil kerugiannya. Bahkan, menurut Toto, jika ini tak diselesaikan secara arif dan bijak, dolar akan menembus Rp 15 ribu per dolar AS. “Semua akan kolaps,” ucapnya. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015 MAJALAH

EKONOMI

RUPIAH ANJLOK

NASIB NEGARA BERKEMBANG

D

A L A M istilah investasi, Indonesia dan sejumlah negara lain dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut “emerging ­countries”. Ini negara yang sedang bangkit, ekonominya tumbuh pesat,

dan menjadi tujuan investasi yang menguntungkan. Tapi, begitu negara maju mengubah kebijakan ekonominya, seperti Amerika Serikat yang bersiap menaikkan suku bunga, investasi itu banyak yang

ditarik kembali. Akibatnya, mata uang negara-negara emerging countries ini berantakan. Berikut ini melejitnya nilai dolar dibanding mata uang negara-negara yang masuk emerging countries ini.

PESO MEKSIKO Kenaikan nilai dolar: 2 3 , 6% Nilai peso dibanding dolar Amerika Serikat mulai jatuh parah pada awal tahun ini. Dari kisaran 13 peso per dolar, sekarang menjadi 15 peso per dolar.

1

15,38

2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

1 September 2013

LIRA TURKI Kenaikan nilai dolar: 4 2 ,9 % Mata uang Turki, lira, juga menjadi salah satu yang terburuk kinerjanya dalam dua tahun ini. Nilai dolar melejit hampir 43 persen dalam dua tahun terakhir.

Kenaikan nilai dolar: 5 8 ,9 % Nilai real Brasil turun sangat dramatis dan termasuk terburuk, yakni mencapai hampir 60 persen dalam dua tahun terakhir. Ambruknya real terutama sejak September tahun lalu.

2

2,58 1 September 2013

2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

REAL BRASIL 3

3,13 3 Maret 2014

2 Maret 2015 1 September 2014

1 September 2013

Kenaikan nilai dolar: 18 , 8 % Malaysia memang kadang tidak dimasukkan dalam emerging countries. Karakter investasi asing di negara itu agak berbeda dengan Indonesia atau Turki misalnya. Meski begitu, nilai ringgit merosot sampai hampir 20 persen dalam dua tahun.

RINGGIT MALAYSIA

Kenaikan nilai dolar: 3 6 ,1% Di negara Asia Tenggara, nilai rupiah termasuk yang paling buruk anjloknya, yakni mencapai 36 persen dalam dua tahun. Lonjakan dolar terasa sejak pertengahan 2013 dan sekarang sudah melewati garis di atas Rp 13 ribu per dolar.

RUPIAH INDONESIA

Kenaikan nilai dolar: 10 ,7 % Seperti Indonesia, nilai mata uang Thailand jatuh sejak pertengahan 2013. Meski begitu, kinerja keseluruhan tidak terlalu buruk karena dalam dua tahun hanya turun 10,7 persen.

3,68

4 2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

1 September 2013

5

13.142,5

2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

1 September 2013

BAHT THAILAND 6

32,79

2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

1 September 2013

RUPEE INDIA Kenaikan nilai dolar: 15 % Rupee India termasuk bagus kinerjanya sejauh ini. Dalam dua tahun hanya turun 15 persen meski negara itu dimasukkan dalam kelompok emerging countries.

Kenaikan nilai dolar: 10 , 6% Meski masuk kategori negara maju, tak urung Singapura terhantam juga atas kenaikan dolar. Nilai dolar Amerika naik 10 persen lebih dibanding Singapura dalam dua tahun terakhir ini.

7

62,52

2 Maret 2015

3 Maret 2014 1 September 2014

1 September 2013

DOLAR SINGAPURA 8

1,38 1 September 2014 1 September 2013 3 Maret 2014 2 Maret 2015

NASKAH: NUR KHOIRI | DARI BERBAGAI SUMBER

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

TAK INGIN

WEST MADURA TERULANG PERTAMINA MENGGANTIKAN TOTAL SEBAGAI OPERATOR BLOK MAHAKAM. KEPEMILIKAN TAK MENCAPAI 100 PERSEN.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

Kantor pusat Total di Paris, Prancis MUSTAFA YALCIN/ANADOLU AGENCY/ GETTY

S

ITUASI agaknya dipandang genting bagi Total E&P Indonesie. Para eksekutif kantor di Indonesia pekan lalu beramai-ramai pergi ke Paris, Prancis. Tentu saja mereka bukan untuk piknik. Tapi, menurut salah satu sumber majalah detik, mereka sedang serius membicarakan lenyapnya salah satu tambang terbesar mereka, Blok Mahakam, ke tangan Pertamina. Pemerintah memang sudah memutuskan Blok Mahakam bakal diserahkan kepemilikan mayoritas dan operasinya kepada perusahaan pemerintah Indonesia, Pertamina. Tapi Pertamina tidak menguasai blok tersebut 100 per-

sen seperti yang diinginkannya. Jadi mungkin masih ada peluang Total tetap berperan meski menjadi pemegang saham minoritas. Pemerintah agaknya berhati-hati dalam urusan Blok Mahakam, sehingga tidak lantas seluruh kepemilikan blok diserahkan kepada Pertamina. “Intinya, proyek Mahakam tidak boleh berhenti produksinya, transisinya harus smooth,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Pemerintah, katanya, tidak mau mengulang pengalaman terlambat memutuskan pengalihan Blok West Madura Offshore ke Pertamina terjadi lagi di Blok Mahakam. Blok West Madura MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

Salah satu kilang yang dioperasikan Pertamina di lepas pantai Jawa Barat ROSA PANGGABEAN/ANTARA

itu awalnya dikelola Pertamina bersama China National Offshore Oil Company dan Kodeco Energy Co Ltd sejak 1981. Kontrak kerja sama itu berakhir pada Mei 2011 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat diserahkan kepada Pertamina, produksi migas di Blok WMO tinggal 13 ribu barel per

hari atau separuh produksi puncak pada 2010. “Itu terjadi karena terlambatnya keputusan. Lantas, begitu diserahkan kepada Pertamina, produksinya anjlok,” tutur Sofyan. Bertahun-tahun tidak ada kejelasan membuat operator lama enggan menanam investasi untuk mencari sumur baru. Akibatnya, setelah puncak produksi tercapai pada 2010, yakni 26 ribu barel per hari, tambang itu tak lagi berproduksi maksimal. Meski begitu, belum jelas berapa banyak Pertamina bakal mendapat saham Mahakam. Apakah cuma 51 persen atau lebih. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya masalah pembagian porsi kepemilikan di Blok Mahakam kepada Pertamina dan Total. “Apakah Pertamina plus yang lain atau Pertamina mencari pihak lain, terserah kepada Pertamina,” kata Sofyan. “Dan kita minta Pertamina bicara dengan operator existing (Total).” Langkah pemerintah ini agak kurang memuaskan Pertamina. Mereka ingin 100 persen saham diberikan kepada mereka, setelah itu baru diputuskan apakah akan dibagi kepada pihak MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

EKONOMI

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said (kanan). ISMAR PATRIZKI/ANTARA FOTO

lain atau tidak. Adapun biaya untuk mengambil alih Blok Mahakam juga telah disiapkan Pertamina. “Financing bukan menjadi masalah karena jumlah minyak dan gas bisa dihitung, sehingga untuk mendapat pendanaan akan mudah,” kata Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito. Sedangkan Total sebelumnya ingin ada masa transisi lima tahun. Hanya, masa transisi ini dihitung mulai 2017, saat kontrak di blok itu ber-

akhir. Permintaan itu disampaikan manajemen Total kepada pemerintah tahun lalu. “Mudah-mudahan pemerintah melihat itu sebagai opsi yang bagus dan Total sebagai perusahaan yang bertanggung jawab tidak akan meninggalkan tempat dengan sesuatu yang jelek,” ujar Vice President Human Resources, Communication and General Services Total E&P Indonesie A. Novianto di Balikpapan beberapa waktu lalu. Pihak lain lagi yang juga meminta jatah adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun Sofyan menyatakan sampai saat ini pemerintah belum mendapat laporan pembagian porsi kepemilikan di Mahakam. Menyikapi proses pengalihan Blok Mahakam ini, Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat berharap Pertamina juga membuka peluang bagi pemda untuk terlibat. “Nanti Pertamina tentunya mempertimbangkan mengajak daerah untuk ikut,” kata Ketua Komisi Energi DPR Kardaya Warnika. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015 MAJALAH

BISNIS

PERANG TRILIUNAN RUPIAH

PARA KURIR PERUSAHAAN KURIR BERSAING BEREBUT REMBESAN DARI INDUSTRI BISNIS ONLINE.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BISNIS

FedEx di negara asalnya, Amerika Serikat. Di Indonesia, FedEx menggunakan bendera RPX. JUSTIN SULLIVAN/GETTY IMAGES

S

OPIAN mencari barang dan mencocokkan dengan secarik kertas di tangannya di gudang PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Bekasi. Begitu bungkusnya cocok dengan daftar di tangannya, dia memasukkannya ke kantong besar di sepeda motor. Sopian mendapat jatah mengirim barang ke 50 alamat ke seluruh pelosok Bekasi. “Setiap hari paling tidak 20 kurir (seperti Sopian di sini),” kata Mardianto, salah satu petugas ke-

amanan gudang itu. Kesibukan gudang itu tak cuma kegiatan para kurir, tapi juga sejumlah konsumen yang menanyakan barang untuk dikirim kepadanya. “Saya kemarin beli sepatu dari seorang pedagang di kontak BBM saya,” kata salah satu pelanggan. “Katanya sudah dikirim tapi belum sampai.” Kesibukan gudang JNE ini bagian dari riuhnya bisnis jasa pengiriman kilat Indonesia. JNE dan beberapa nama lain, seperti Tiki, RPX, MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BISNIS

Suasana gudang kurir untuk paket pengiriman di Malang, Jawa Timur. ARI BOWO SUCIPTO/ ANTARA

dan Pandu Logistic, adalah nama yang sudah lumayan top. Pemain baru pun ikut ngiler dan mencemplungkan diri ke bisnis ini, Lippo Group misalnya. “Grup Lippo mengeluarkan dana sedikitnya Rp 6 triliun untuk masuk ke bisnis ini dengan mengusung bendera First Logistic,” ucap Jimmy Gani, pendiri IPMI International Business School. Industri kurir ini berkembang karena digenjot bisnis online, yang menurut pemerintah tahun lalu transaksinya mencapai sekitar Rp 150 triliun. Tahun ini pun nilainya diperkirakan

mencapai Rp 240 triliun. Terdongkraknya bisnis online ini salah satunya didorong tumbuhnya Internet via ponsel. Lazada, salah situs pusat belanja online terbesar di Indonesia, mengatakan 60 persen orang yang membuka situs mereka menggunakan ponsel. “E-commerce menjadi salah satu solusi untuk menghadirkan produk yang sebelumnya belum menjangkau beberapa bagian di Indonesia,” ucap juru bicara Lazada, Tania Amalia. Dari nilai bisnis sebesar itu, porsi yang MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BISNIS

ARI SAPUTRA/DETIKCOM

cukup besar dinikmati perusahaan kurir. Vice President Sales and Marketing RPX Group memperkirakan tetesan dari bisnis online ke industri kurir mencapai Rp 18 triliun per tahun. Dari angka itu, RPX menikmati kue sekitar US$ 150 juta (hampir Rp 2 triliun) per tahun. “Bisnis kami tumbuh sekitar 25 persen setiap tahun,” katanya. Tapi perkiraan nilai konservatif diungkap oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres Indonesia Muhammad Kadrial. Ia memperkirakan omzet industri kurir hanya 1-3 persen dari nilai keseluruhan bisnis online. “Ongkos kirim dalam kota hanya Rp 20 ribu, berarti hanya 1 persen,” katanya. “Range-nya

saya rasa sih 1-3 persen dari harga barang itu.” Jadi, menurut dia, 1 persen dari angka Rp 150 triliun itu hanya 1,5 triliun kue bisnis yang diperebutkan oleh perusahaan jasa pengiriman setiap tahunnya. “Menurut saya sih angka itu masih cukup tinggi,” ujar Kadrial. Berapa pun perkiraannya, bagi perusahaan kurir, bisnis online sudah menjadi separuh nyawa mereka. Head of Management JNE Triyan Yuserma mengatakan 40-50 persen bisnis mereka datang dari perdagangan via Internet ini. Tapi pendapatan dari Internet tak melulu dari bisnis online. Kadang pertemanan via Internet membuat orang saling berkirim baMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BISNIS

Kantor pusat RPX, salah satu pemain utama pengiriman paket ekspres, di Jakarta Selatan. ARI SAPUTRA/DETIKCOM

rang. “Maka JNE mendapat order melakukan pengiriman tersebut,” katanya. “Itu juga besar.” JNE awalnya menjadi satu dengan perusahaan bernama Tiki JNE, yang berdiri pada 1990. Perusahaan ini sekarang menjadi dua dan bersaing untuk berebut kue pengiriman barang dari bisnis online. Dari awalnya hanya

memiliki delapan karyawan, saat ini JNE sudah mempekerjakan 1.000 karyawan dengan lebih dari 1.500 cabang di seluruh Indonesia. Tiki dan JNE sudah menggurita di Indonesia. RPX, misalnya, memandang perusahaan ini sebagai kompetitor utama. RPX awalnya adalah mitra perusahaan pengiriman Amerika Serikat, Fedex, untuk wilayah Indonesia. Awalnya hanya mengurusi pengiriman barang ke dalam dan luar negeri. Tapi, sejak 2000, mulai dikembangkan dan dibentuk RPX. “Sejak tahun 2000 kami menjadi kurir domestik, tapi masih sifatnya B to B atau korporasi, belum retail,” ucapnya. Jadi mereka hanya mengirim barang dari perusahaan A ke perusahaan B dan semacam itu, belum mengirim sampai ke rumah-rumah. Tapi, sejak 3 tahun lalu, kata dia, pihaknya mulai melihat peluang jasa pengiriman orang per orang yang volumenya terus meningkat. “Makanya sekarang kami fokuskan untuk dikembangkan, bukan berarti ditinggalkan yang corporate, ya,” ujarnya. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

ANTARA PUTIN, KADYROV, DAN NEMTSOV “KETAKUTAN KAMI JADI KENYATAAN. PENARIK PELATUKNYA AKAN DISALAHKAN, SEMENTARA ORANG YANG MEMERINTAHKANNYA AKAN MELENGGANG BEBAS.” MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Ribuan orang menghadiri pemakaman Boris Nemtsov di Moskow, Selasa (3/3). MAXIM SHEMETOV/REUTERS

P

ARA pejabat di Kremlin berbisik-bisik di balik punggungnya dan memberinya julukan King Ramzan. Di Grozny, ibu kota Republik Chechnya, salah satu wilayah otonomi Rusia, dia memang seperti raja. Tak ada yang berani mengusiknya. Dia Ramzan Kadyrov, 38 tahun, Kepala Pemerintahan Republik Chechnya. Saat merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-35 beberapa tahun lalu, konon dia menghabiskan duit puluhan

miliar rupiah. Bukan cuma mendatangkan dua bintang Hollywood, Jean-Claude van Damme dan Hilary Swank, Ramzan juga mengundang violis kondang Vanessa Mae untuk menghibur tamu-tamunya. Pesta di atas Sungai Sunzha itu ditutup dengan semburan kembang api dan pertunjukan laser. Dari mana Ramzan, pemimpin Chechnya, wilayah yang baru lewat beberapa tahun hancur dihajar perang dengan Rusia, bisa menghamMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

burkan uang sedemikian besar? “Allah-lah yang memberikannya kepada kami.... Aku tak tahu, mungkin uang itu datang dari suatu tempat,” Ramzan, pemimpin di wilayah muslim Rusia itu, berkilah. Tapi bisa diduga, sumber uang itu tak akan jauh-jauh dari Kremlin, pusat kekuasaan Rusia. Belasan tahun lalu, putra bungsu Akhmad Kadyrov itu masih berjihad melawan Rusia bersama ayahnya. Akhmad merupakan pemimpin agama sekaligus salah satu komandan utama milisi pendukung Presiden Chechnya Dzhokhar Dudayev. Namun, pada 1999, Akhmad bersama klan Kadyrov dan pasukannya berbalik memberikan dukungan kepada Rusia dan memerangi kawan-kawan lamanya. Setelah tentara Rusia yang disokong milisi Kadyrov berhasil menguasai Chechnya, Akhmad ditunjuk menjadi presiden pada 2003. Tapi, belum genap setahun di kursinya, serang-

JIKA AKU PUNYA CARA, AKU AKAN MENJADIKANNYA PRESIDEN RUSIA SEUMUR HIDUP.”

an bom membunuh Akhmad. Ramzan, yang bertahun-tahun bertempur bersama ayahnya, diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri dan, tiga tahun kemudian, menjadi Presiden Chechnya. Sejak saat itu, Ramzan menjadi sekutu yang sangat loyal kepada Vladimir Putin. Ketika Putin berperang melawan Georgia, Kadyrov mengirimkan milisi Kadyrovite membantu tentara Beruang Merah. Saat Kremlin berseteru dengan pemerintahan baru Ukraina, tak sedikit yang curiga, Ramzan juga mengirimkan prajurit Kadyrovite untuk membantu milisi pro-Rusia. Ramzan berkilah bahwa ada banyak sekali keturunan Chechnya di luar wilayah Chechnya. “Jika ada orang Chechnya di wilayah konflik, itu merupakan urusannya sendiri,” kata Ramzan. Dia pulalah yang membebaskan dua warta­ wan Rusia yang dicurigai tentara Ukraina membantu milisi separatis. Seperti biasa, ancaman menjadi senjatanya dalam berunding. “Jika otoritas Ukraina menghendaki milisi Chechnya di Donetsk, mengapa harus ke Donetsk jika ada jalan bebas hambatan menuju Kiev,” Ramzan MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Orang-orang berjalan di depan lokasi pembunuhan pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, tak jauh dari Kremlin, Senin (9/3). SERGEI KARPUKHIN/REUTERS

menyampaikan ancaman tersirat. Ramzan dan Putin menjadi dua sekutu yang saling membutuhkan. Putin sangat royal membantu Ramzan dan Chechnya, Ramzan selalu setia dan siap menyumbangkan tenaga jika Putin membutuhkannya. “Rusia tak akan pernah punya lagi presiden seperti Putin. Jika aku punya cara, aku akan menjadikannya Presiden Rusia seumur hidup. Hanya dia yang bisa menjaga dan mempertahankan kebesaran Rusia,” kata Ramzan soal patronnya di Kremlin itu. Pekan lalu, Presiden Putin memberikan

medali kehormatan, Medal of Honor, kepada Ramzan Kadyrov atas prestasinya selama ini. ●●● Pada Jumat menjelang tengah malam tiga pekan lalu, Boris Nemtsov, 55 tahun, pemimpin oposisi Rusia, tewas ditembak di atas jembatan Great Moskvoretsky, hanya beberapa ratus meter dari Kremlin. Anehnya, menurut keterangan seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri Rusia, hampir semua kamera yang mengarah MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

ke lokasi pembunuhan tersebut malam itu tak berfungsi. Sepekan setelah penembakan Nemtsov, polisi Rusia menangkap lima orang tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan Nemtsov. Satu tersangka, Beslan Shavanov, 30 tahun, memilih “meledakkan diri” saat terkepung polisi di Kota Grozny. Lima tersangka lainnya adalah Zaur Dadayev, Anzor Gubashev, Shagit

MEREKA TERUS BERTERIAK, ‘APAKAH KAMU MEMBUNUH NEMTSOV?’ AKU BILANG TIDAK.” Gubashev, Ramzan Bakhayev, dan Tamerlan Eskerkhanov. Mereka semua berasal dari Chechnya. Zhanna Nemtsova, putri Boris Nemtsov, tak heran jika penarik pelatuk pistol Makarov yang membunuh ayahnya berasal dari Chechnya. “Sudah bisa diduga,” katanya. Delapan tahun lalu, wartawan Anna Politkovskaya tewas ditembak di apartemennya di Moskow. Anna, yang bekerja untuk Novaya Gazeta, sangat kri-

tis terhadap Putin dan Ramzan Kadyrov. Para pelaku penembakan Anna juga berasal dari Chechnya. Namun tak pernah terungkap siapa otak dan motif sebenarnya di balik penembakan itu. Ramzan Kadyrov kenal baik dengan Zaur Dadayev, salah satu tersangka penembakan Nemtsov. Dadayev merupakan Wakil Komandan Batalion Sever, salah satu dari dua batalion Kadyrovite. Belakangan, milisi yang setia kepada klan Kadyrov itu melebur di bawah Kementerian Dalam Negeri Chechnya. Menurut Ramzan, Dadayev merupakan muslim yang taat. Dia menduga pembunuhan Nemtsov merupakan buntut dari kasus kartun Nabi Muhammad di harian Prancis, Charlie Hebdo. Nemtsov, menurut Ramzan, pernah menyampaikan pembelaan bagi Charlie Hebdo. Namun, menurut penelusuran harian Moskovsky Komsomolets, terang bukan kartun di Charlie Hebdo yang jadi motifnya. Sebuah foto lama yang diperoleh harian itu menunjukkan Dadayev sudah membuntuti Nemtsov, entah atas perintah siapa, sebelum kasus kartun MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Zaur Dadayev, salah satu tersangka pembunuh Boris Nemtsov, di ruang tahanan di Moskow, Ahad (8/3). TATYANA MAKEYEVA/REUTERS

Charlie Hebdo. Sekalipun ada lima tersangka dalam penjara Lefortovo, Moskow, kasus penembakan Boris Nemtsov masih jauh dari usai. Zaur Dadayev, menurut hakim Natalia Mushnikova, telah mengakui keterlibatannya dalam penembakan Nemtsov. Bukti-bukti lain, kata hakim Mushnikova, juga menyokong pengakuan Dadayev. Namun belakangan, Dadayev menarik pengakuannya. Kepada Andrei Babushkin, anggota komisi pengawas perlakuan terhadap tahanan, Dadayev mengaku disiksa sebelum memberi

pengakuan. Selama dua hari dia tak diberi makan. “Mereka terus berteriak, ‘Apakah kamu membunuh Nemtsov?’ Aku bilang tidak,” kata Dadayev. Dadayev juga terpaksa mengaku demi menyelamatkan seorang temannya. Polisi berjanji akan melepaskan temannya itu jika Dadayev mau mengaku. Dadayev takut temannya akan bernasib seperti Beslan Shavanov, yang menurut polisi tewas meledakkan diri. “Aku setuju. Aku berpikiran bahwa pengakuan itu akan menyelamatkannya dan membuat aku tetap hidup MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Tiga tersangka pembunuh Boris Nemtsov, yakni Tamerlan Eskerkhanov, Shagid Gubashev, dan Ramzan Bakhaye, di ruang tahanan di Moskow, Ahad (8/3). MAXIM SHEMETOV/REUTERS

hingga tiba di Moskow,” ujar Dadayev. Aimani Dadayeva, ibu Zaur, tak percaya anaknya menjadi penarik pelatuk pistol yang membunuh Boris Nemtsov. “Dia sudah 12 tahun mengabdi kepada tanah airnya. Dia dikirim ke daerah-daerah yang keras, bertempur melawan pemberontak,” kata Aimani. Melihat jalannya penyelidikan, Ilya Yashin,

salah satu kawan dekat Nemtsov, mulai melihat tanda-tanda kasus ini bakal bernasib sama dengan pembunuhan Anna Politkovskaya. “Ketakutan kami jadi kenyataan. Penarik pelatuknya akan disalahkan, sementara orang yang memerintahkannya akan melenggang bebas,” kata Ilya. ■ SAPTO PRADITYO | REUTERS | CNN | GUARDIAN | TELEGRAPH | INDEPENDENT | MOSCOW TIMES

MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015 MAJALAH

INTERNASIONAL

SENJA AHLI WARIS

COMANDANTE CHAVEZ “MADURO TELAH KEHILANGAN KONTROL. AKU MENDENGAR PARA CHAVISTAS MENGATAKAN CHAVEZ YA, MADURO TIDAK.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Seorang perempuan berjalan di depan mural Hugo Chavez, Kamis (5/3). CARLOS GARCIA/REUTERS

B

ULAN ini, pada 5 Maret lalu, tepat dua tahun Hugo Rafael Chavez, Presiden Venezuela, berpulang. Sudah dua tahun lewat Comandante Chavez pergi, tapi ada yang tak berubah: dia dicintai, tapi sekaligus juga dibenci. Warga Venezuela yang merindukan Chavez berduyun-duyun datang ke Caracas dua pekan lalu, tak peduli dengan kesulitan ekonomi yang membelit negeri itu, demi memperingati perginya Comandante Chavez.

“Dia orang yang sangat diberkati.... Orang yang dipilih Tuhan seperti Nabi Daud, seperti Nabi Musa,” kata Fidela Rebolledo, 60 tahun. Fidela, seorang perawat di Kota Puerto Ordaz, menempuh perjalanan 11 jam dengan bus sebelum tiba di Ibu Kota Caracas. “Dia tak pernah mati. Dia hidup di hatiku.” Sejak disumpah sebagai Presiden Venezuela pada Februari 1999, Chavez memutar balik perekonomian negara kaya minyak bumi di bagian utara Amerika Latin itu. Dia menasioMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

nalisasi perusahaan minyak asing, mereformasi kepemilikan tanah, menyingkirkan limusin dinas presiden, dan menyerahkan gajinya untuk dana pendidikan. Bagi sebagian penduduk miskin di Venezuela, Komandan Chavez—dia lama berdinas di militer—adalah penyelamat. “Dia mengatakan kepada para kapitalis seperti apa yang aku ingin katakan. Dia membuat kami bangkit,” kata Edgar Chacin, 52 tahun, seorang petani. Menurut Chacin, masalah ekonomi yang diwariskan Chavez bukanlah kesalahan sang Comandante, melainkan ulah musuh-musuh revolusi Venezuela. Tapi sekarang, di depan para Chavistas, para pendukung Comandante Chavez, ada ujian sangat berat. Tahun lalu, harga-harga bahan kebutuhan pokok di Venezuela meroket tak kira-kira. Tingkat inflasi melesat hingga 64 persen. Bukan cuma

DIA ORANG YANG SANGAT DIBERKATI.... ORANG YANG DIPILIH TUHAN SEPERTI NABI DAUD, SEPERTI NABI MUSA.”

harganya semakin sulit dinalar, barang-barang kebutuhan pokok juga semakin sulit didapat. Pemerintah Venezuela terpaksa memangkas nilai mata uangnya, bolivar fuerte, terhadap dolar Amerika sebulan lalu, membuat harga barang-barang impor semakin mahal. Pada saat yang sama, keuangan pemerintah tengah seret setelah sumber pendapatan utama mereka dari ekspor minyak mengkerut gara-gara jatuhnya harga minyak dunia. Ahli waris tongkat Chavez, Nicolas Maduro, terpaksa mengandalkan uluran tangan negara-negara sekutunya untuk mengongkosi program-­ program populis pemerintah yang menguras uang negara. Kesulitan ekonomi membuat sebagian warga Venezuela kehilangan kesabaran. Sejak beberapa pekan lalu, mahasiswa yang disokong kelompok oposisi turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintahan Presiden Maduro. “Kondisi hari ini lebih buruk dari tahun lalu. Perekonomian memburuk, kriminalitas di manamana.... Kami tak berniat menjatuhkan rezim, tapi hanya menuntut hak kami,” kata Fabio MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Mural Hugo Chavez berukuran raksasa di sebuah gedung di Caracas. CARLOS GARCIA/REUTERS

Valentini, 21 tahun, mahasiswa di Universitas Katolik Andres Bello. Menurut survei Datanalisis, popularitas Maduro, yang hanya unggul tipis dari lawannya saat terpilih menjadi presiden, kini anjlok hingga tersisa 22 persen. Bahkan sebagian penyokongnya di Partai Sosialis Bersatu Venezuela (PSUV) mulai kehilangan kepercayaan kepada Maduro.

“Aku harus jujur.... Aku tak merasakan hal yang sama sejak Chavez meninggal dan aku tak melihat hasil apa pun dari Maduro,” Judith Vegas, salah satu pemimpin Partai Sosialis di Caracas, berterus terang. “Dia membiarkan lepas dari tangannya.... Maduro telah kehilangan kontrol. Aku mendengar para Chavistas mengatakan Chavez ya, Maduro tidak.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

●●● Menjelang berpulang, Comandante Chavez berpesan kepada para Chavistas untuk menyokong Nicolas Maduro sebagai penerusnya. Sebelum menjadi presiden, mantan sopir bus di Caracas itu pernah menjabat wakil presiden dan Menteri Luar Negeri. Maduro pernah bersumpah, apa pun risiko yang dia hadapi, apa pun bahaya di depannya, dia akan meneruskan misi “revolusi” Bolivarian ala Chavez hingga tuntas. Maduro boleh mewarisi kursi Chavez. Dia juga selalu menyebut diri sebagai anak Chavez. Gayanya berpidato, juga gayanya berpakaian, juga mengimitasi mentor politiknya itu. Tapi Maduro tak akan bisa menyamai karisma Chavez. Maduro malah seperti tersandera oleh warisan masalah Chavez. “Kelambanan pemerintah bertindak bersumber dari keyakinan Presiden Maduro dan pendukungnya untuk mempertahankan semua warisan Chavez.... Seolah-olah tak ada satu

KUDETA EKONOMI SEDANG BERJALAN DI VENEZUELA.”

pun warisan Chavez yang boleh disentuh atau dikoreksi karena hal itu akan dianggap sebagai pengkhianatan kepada Chavez,” Victor Alvarez, ekonom sosialis dan mantan pembantu Chavez, mengkritik Maduro. Padahal sudah jelas, bahkan sebelum kematian Comandante, menurut Alvarez, sebagian kebijakan Chavez harus direvisi atau dianulir untuk memulihkan kondisi ekonomi Venezuela yang sakit parah. Alih-alih merevisi kebijakan Chavez, Presiden Maduro malah semakin galak menghajar lawan-lawan politiknya. Beberapa pekan lalu, Wali Kota Caracas Antonio Ledezma dia jebloskan ke penjara karena dianggap berniat menggulingkan pemerintahan. Tudingan serupa dia alamatkan kepada para pemimpin oposisi. “Kudeta ekonomi sedang berjalan di Venezuela.... Strategi mereka bertujuan mengacaukan kehidupan sipil dan menciptakan kondisi ekstrem, kunci untuk mengganggu stabilitas negeri ini,” kata Presiden Maduro beberapa waktu lalu. Seperti biasa, dia menuding ada tangantangan dari utara, dari musuh bebuyutannya MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Seorang warga Caracas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat setelah menukarkan uang, Selasa (24/2). REUTERS

di Washington, DC, bermain di balik kelompok yang berniat menggulingkan kursinya. “Pemerintah Amerika-lah yang ada di balik rencana kudeta di Caracas.... Tapi kita telah berhasil menggulung kelompok yang berusaha merebut kekuasaan dengan cara yang berlawanan dengan demokrasi,” Presiden

Maduro berpidato di layar televisi. Jen Psaki, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, mengatakan tudingan Presiden Maduro sangat menggelikan. “Tudingan itu hanya menunjukkan ketidakseriusan mereka mengatasi masalah sebenarnya.” Belum tampak upaya Maduro untuk menyeMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Seorang pemuda dari kelompok penentang Presiden Nicolas Maduro membawa layangan di depan barisan polisi pertengahan Februari lalu. JORGE SILVA/REUTERS

lamatkan kursinya dan ekonomi negaranya. “Takdir Maduro akan sangat tragis,” Alberto Barrera, penulis kolom dan novelis, meramal. Menurut Barrera, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Venezuela adalah mengakui

bahwa jalan yang dirintis Chavez merupakan jalan buntu, jalan menuju jurang. Hal yang sulit dilakukan Maduro jika dia masih ingin menikmati dukungan dari para Chavistas. ■ SAPTO PRADITYO | NYTIMES | BBC | REUTERS | CNN

MAJALAH DETIK DETIK 16 16 -- 22 22 MARET MARET 2015 2015 MAJALAH

INTERNASIONAL

SUTRADARA UNTUK DEAR LEADER KIM JONG-IL “FILM SEPERTI APA YANG HARUS KAMI PAMERKAN KE SELURUH DUNIA? KAMI TAK PUNYA FILM YANG AKAN MEMBUAT DUNIA TERTAWA DAN MENANGIS.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

DAILYBEAST

P

ADA akhir 1970-an, Kim Jong-il adalah putra mahkota alias calon pemimpin tertinggi di negara komunis Korea Utara. Di Pyongyang, setiap kalimat Jong-il adalah titah yang tak boleh dibantah. Setiap kata-katanya selalu dipatuhi dan diikuti dengan takzim. Tapi ada satu orang yang bisa membuat Jongil selalu manut. Dia bukan Kim Il-sung, ayah Jong-il, yang sangat berkuasa, melainkan Shin

Sang-ok, sutradara film dari Korea Selatan. Apa pun yang dikehendaki Sang-ok, Jong-il selalu menganggukkan kepala. Bahkan suatu kali, saat tengah menggarap film Tale of an Escape, Sangok berniat meledakkan satu rangkaian kereta untuk memberikan efek dramatis. Tanpa beban, Sang-ok mengirim surat permintaan kepada Jong-il. “Aku merasa tak bakal kehilangan apa pun, maka aku sampaikan bahwa aku ingin meledakkan satu rangkaian kereMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

ta. Permintaan itu langsung disetujui,” Sang-ok mengenang dengan takjub. “Hanya di Korea Utara hal seperti itu bisa terjadi. Baru pertama kali ini aku membuat film yang spektakuler seperti itu.” Bukan cuma permintaannya yang selalu dikabulkan, kadang Sang-ok juga tak sungkan mengkritik kebijakan Jong-il dan ayahnya, pemimpin besar Korea Utara, Kim Il-sung. Padahal, di negeri itu, mengkritik kebijakan Kim Il-sung atau Jong-il bisa mengantarkan hidup seseorang ke depan regu tembak. Kepada Jong-il, Sang-ok mengatakan pemujaan berlebihan kepada ayahnyalah yang membuat industri film di negeri itu sulit berkembang. “Jika pemimpin besar Kim Jong-il menghapuskan kultus individu seperti itu, industri film di negeri ini bakal bangkit, demikian pula kondisi negara ini,” kata Sang-ok.

HANYA DI KOREA UTARA HAL SEPERTI ITU BISA TERJADI.”

Lahir di Chongjin (kini bagian dari Korea Utara), Korea, pada 1926, Sang-ok belajar membuat film di Sekolah Seni Tokyo, Jepang. Pada akhir 1950-an hingga 1960-an, Sang-ok merupakan sutradara paling kondang di Korea Selatan. Perusahaan film miliknya, Shin Films, menjadi “pabrik” film terbesar di Korea Selatan, kala itu, sebelum angin politik pada akhir 1970an merobohkan bisnis filmnya. Bagaimana sutradara kondang di Negeri Ginseng bisa menjadi pembuat film di seberang utara perbatasan, di negara yang jadi musuh Korea Selatan? Paul Fischer menuliskan pengalaman Sang-ok bersama istrinya, Choi Eun-hee, selama menjadi “tamu” Jong-il di Pyongyang dalam bukunya, A Kim Jong-il Production, yang baru terbit beberapa pekan lalu. Sejak masih belia, Jong-il memang tergila-gila pada film. Tak puas dengan mutu film dalam negeri, dia memerintahkan staf-staf kedutaan Korea Utara di seluruh dunia untuk mengumpulkan film. Walaupun menjadi orang kedua di negara komunis, Jong-il sangat suka de­ngan serial James Bond dan Rambo. Bintang film MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

ENCYCLOPEDIAVIRGINIA

Hollywood favoritnya adalah Sean Connery dan Elizabeth Taylor. Sang-ok pernah mengunjungi gedung tiga lantai tempat Jong-il menyimpan dan menikmati lebih dari 15 ribu koleksi filmnya. Berada

di puncak bukit di Pyongyang, gedung itu dijaga sangat ketat, tak ada bedanya dengan fasilitas militer. Suhu udara di dalamnya selalu dijaga pada titik paling ideal. Ada sekitar 250 orang yang bekerja di tempat itu. Ada tukang proyektor, ada penerjemah, ada tukang sulih MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

suara, tukang rawat film, dan sebagainya. Punya koleksi film sangat lengkap tak membuat Jong-il puas. Dia ingin mutu film Made in North Korea tak kalah dari film buatan sutradara-sutradara Korea Selatan. “Kami sudah mengirimkan orang ke Jerman Timur untuk belajar menyunting film, belajar ke Cekoslovakia untuk belajar teknologi kamera dan ke Uni Soviet belajar penyutradaraan,” kata Jong-il saat pertama kali bertemu dengan Sang-ok dan Eun-hee. “Tapi usaha kami tak membuahkan kemajuan sama sekali.” Ratusan film telah dibuat, tapi bisa dihitung jari mana film dari Pyongyang yang tak membuat mata sepet. “Saat Anda bertanya kepadaku beberapa waktu lalu, mengapa Pyongyang tak menyelenggarakan festival film internasional, aku malu untuk mengakui. Tapi kini harus kuakui bahwa kami tak punya film yang layak dipertontonkan. Film seperti apa yang harus kami pamerkan ke seluruh dunia? Kami tak punya film yang akan membuat dunia tertawa dan menangis,” kata Jong-il kepada

AKU TAK PERNAH TAKUT KEKURANGAN DUIT SAAT MEMBUAT FILM.”

Sang-ok. Seperti biasa, Pyongyang pilih jalan pintas. Tak punya sutradara bagus, mengapa tak “meminjam” sutradara terbaik di Korea Selatan. Lewat sebuah operasi khusus, intel-intel Pyongyang memancing Eun-hee datang ke Hong Kong. Dengan berpura-pura menawarinya main film, intel-intel Korea Utara menyergap Eun-hee dan mengirimnya ke Pyongyang dengan kapal. Sang-ok yang kehilangan istri—mereka sempat bercerai, tapi menikah kembali—dengan gampang dipancing intel-intel kiriman Jong-il dan dikirim ke Pyongyang. Sebelum akhirnya bertemu dengan Jong-il pada 19 Oktober 1983, Sang-ok sempat dijebloskan ke penjara selama lima tahun lantaran beberapa kali mencoba kabur, sementara Eunhee disekap di vila-vila milik Jong-il. Seperti ayahnya, Jong-il meyakini bahwa film merupakan alat propaganda yang sangat mangkus untuk menguasai pikiran rakyatnya. Rupanya Jong-il sangat percaya kepada Sang-ok. Demi proyek film Sang-ok, Jong-il mendirikan perusahaan film Shin Film. “Aku tak MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

NORTHKOREANCINEMA

pernah takut kekurangan duit saat membuat film,” kata Sang-ok. Yang tak disangka, Sangok relatif bebas bereksplorasi dengan ide-idenya. Tak seperti rata-rata penyandang dana, Jong-il tak pernah turut campur dalam proses pengambilan gambar. “Bahkan dia tak pernah

datang melihat lokasi syuting.” Apa pun yang diminta Sang-ok, Jong-il hampir pasti mengabulkannya. “Jika dia minta mesin angin, Jong-il akan mengirimkan helikopter. Jika Sang-ok butuh salju, Sang-ok dan seluruh awaknya akan diterbangkan ke gunung. Jongil tak pernah berkata tidak,” kata Paul Fischer akhir bulan lalu. Selama hampir delapan tahun menjadi “tamu” Kim Jong-il, Sang-ok membuat tujuh film, di antaranya Salt, The Tale of Shimchong, Hong Kil-dong, dan Love, Love, My Love. Di antara film karya Sang-ok selama di Pyongyang, yang paling kondang adalah Pulgasari. Film itu berkisah soal monster pemakan besi yang membela para petani melawan penguasa. Satu jalan cerita yang tak lazim di Korea Utara. Beruntung, Dear Leader Jong-il sangat menyukainya. Sang-ok dan Eun-hee semakin dimanja. Kendati masih terus dibuntuti intel dan pengawal, mereka juga menikmati kebebasan lebih besar. Pada 1986, pasangan Sang-ok dan Eun-hee mendapat izin untuk melawat ke MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

INTERNASIONAL

Shin Sang-ok NYDAILY

Wina, Austria, guna mempromosikan film mereka. Sang-ok dan Eun-hee merasa sudah tiba waktunya untuk kabur. Dengan taksi, mereka mengecoh pengawalnya dan lari ke kantor Kedutaan Amerika Serikat di Wina. Mereka meminta suaka. “Kami berlari sekencang mungkin, tapi seolah-olah

kami malah seperti sedang bergerak lambatlambat,” kata Sang-ok. Berakhirlah kisah Sangok di Pyongyang. Marah oleh kaburnya sang sutradara, Jong-il memerintahkan supaya nama Sang-ok dan Eun-hee disetip dari setiap film mereka. ■ SAPTO PRADITYO | BBC | GUARDIAN | SALON | NYTIMES | DAILYNK | KEIA | ESQUIRE

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

Tap judul untuk baca artikel

BASUKI HADIMULJONO

LAYA PUTRI

FERRY MURSYIDAN BALDAN

PENGGEMAR THE DRUM CHRISYE SHOOTING DAN KAMERA STAR MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

PEOPLE PEOPLE

BASUKI HADIMULJONO

DRUM DAN KAMERA

D

RUM dan kamera. Itulah dua benda yang “dipegang” Basuki Hadimuljono saat tidak disibukkan oleh pekerjaan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini memang gemar benar menggebuk drum dan menjepretkan kamera. Kecintaannya pada drum dimulai saat dirinya berkuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hobi itu kemudian berlanjut ketika pria kelahiran Sura-

karta, Jawa Tengah, ini diterima sebagai pegawai Kementerian Pekerjaan Umum. “Pegawai PU itu tidak cuma harus pintar dan kuat, tapi bisa juga jadi seniman,” ujarnya sambil menunjuk fotonya sedang bermain drum yang terpajang di kantornya. Sedangkan dunia fotografi belum lama digelutinya, tepatnya saat Basuki menjabat direktur jenderal di Kementerian PU. Saking pinginnya jago foto,

Basuki sampai mengambil kelas fotografi di Darwis Triadi. “Saya kursus sampai level advanced,” ujar doktor ahli bendungan lulusan Colorado State University ini. Namun, karena kesibukan, dua hobinya itu sudah jarang dilakukan. Palingpaling Basuki menyempatkan hunting foto saat sedang bertugas di luar daerah. Karena itu, kamera Nikon kesayangannya tak pernah absen dibawa. n PASTI LIBERTI MAPPAPA | KEN YUNITA

Tap untuk kembali ke Indeks People FOTO : DETIKCOM

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

PEOPLE PEOPLE

LAYA PUTRI

THE RISING STAR

J

AVA Jazz Festival 2015 memberi satu panggung untuk Laya Putri, penyanyi muda dengan musikalitas mengagumkan. Anak sulung mendiang Broery Pesulima dan Wanda Latuperissa ini memukau penonton dengan suara sengaunya. Ayah dan Aku Jatuh Cinta, lagu Broery, serta Something Cool, dipopulerkan June Christy, Lullaby of Birdland milik Ella Fitzgerald, dan lagu India Arie, I Am Not My Hair, dia sapu bersih tanpa kesulitan. Bersama adik dan mamanya, Laya pindah ke Amerika setelah sang ayah wafat (Broery wafat pada 2000, saat itu usia Laya 8 tahun). Dia mulai menyanyi di

acara-acara ulang tahun dan pernikahan. Walau bangga jadi anak Broery, awalnya Laya memilih tak memperkenalkan diri sebagai putri penyanyi kawakan itu. Dia juga tak menggunakan nama keluarga Pesulima. Namanya mulai diperhitungkan saat menyanyikan lagu nasional Amerika, Star-Spangled Banner, di acara Guinness World Record di Washington, DC. Sejak itu dia sering diundang menyanyi di acara formal, termasuk acara di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika. “Dubesnya, Pak Dino Patti Djalal, ternyata pengagum Papa, sangat membantu kehidupan bermusik saya di sana,” ujar

dara bernama lengkap Nabila Methaya Pesulima Putri ini sebelum naik panggung Jakarta Jazz Festival. Tak cuma menyanyi, Laya juga mahir memainkan gitar dan piano. Di Amerika, dia jadi guru piano untuk anak-anak SD. Untuk mengembangkan kemampuan musikalitasnya, Laya banyak berguru kepada Indra Lesmana, Tompi, dan Glenn. Yang dia maksud berguru tak lain adalah duduk di pojokan, mendengar, melihat, jika ada yang tak dimengerti, dia bertanya. “Selain kita melihat penampilan mereka di panggung, saya bisa melihat proses mereka membuat lagu-lagu bagus hingga sebesar itu.” n SILVIA GALIK ANO | KEN YUNITA

Tap untuk kembali ke Indeks People FOTO : FANNY OCTAVIANUS/ANTARA

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

PEOPLE PEOPLE

FERRY MURSYIDAN BALDAN

PENGGEMAR CHRISYE

P

ENYANYI Chrisye memang sudah tiada. Namun, bagi Ferry Mursyidan Baldan, suaranya yang unik akan selalu menemaninya. Menteri Agraria dan Kepala Badan Pertanahan Nasional ini menggemari Chrisye sejak 1980-an. Kala itu, ia masih duduk di bangku SMA.

Tak cuma mendengarkan lagu-lagunya, Ferry ternyata juga nge-fans pada Chrisye. “Kirim bunga sampai akhirnya menjadi teman,” ujarnya. Hingga kini, politikus Partai Nasional Demokrat ini mendengarkan lagu Chrisye. Baik di rumah maupun di kantor pun cakram padat Chrisye harus ada.

Menurut Ferry, lagu Chrisye menyeimbangkan kehidupannya dari rutinitas sehari-hari. “Yang penting bagaimana menikmati, di situ saya bisa mempertahankan kewajaran hidup,” kata pria yang juga menggemari Manchester United ini. n PASTI LIBERTI MAPPAPA | KEN YUNITA

Tap untuk kembali ke Indeks People FOTO : AGUNG PHAMBUDHY/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN

FILM

PESTA VISUAL DARI CINDERELLA CERITA KLASIK SATU INI SUDAH DIFILMKAN DALAM BANYAK VERSI. TAK PERNAH BASI UNTUK DICERITAKAN LAGI DAN LAGI.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN

FILM

Judul: Cinderella

Tap untuk melihat Video

rama, Genre: Adventure, D Family Branagh th e n n e K  : ra a d a tr u S itz Skenario: C hris We

s  alt Disney Studio Produksi: W Pictures ate BlanC s, e m Ja y il L : in a m e P n chett, Richard Madde nit Durai: 1jam 45 me

E

LLA (Eloise Web) gadis kecil yang sayang binatang. Bahkan ibunya (Hayley Atwell) curiga, Ella mengerti bahasa binatang karena kerap mendapati putrinya itu berbicara dengan ayam dan angsa. Ella, ibunya, dan ayahnya tinggal di rumah pedesaan dikelilingi hewan-hewan peliharaan

dan dipagari hutan. Ayahnya (Ben Chaplin) seorang pedagang yang kerap bepergian ke luar negeri. Pada sebuah hari kelabu, ibu Ella wafat setelah lama sakit. Sebelum wafat, ibunya berpe­ san kepada Ella agar berani dan selalu baik hati, kalimat yang kemudian dijadikannya mantra. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015 MAJALAH MAJALAH DETIK 23 DETIK - 293DESEMBER - 9 MARET 2014 2013

SENI HIBURAN

FILM

Hingga kemudian ayahnya mengabarkan kepada Ella yang sudah remaja (Lily James) bahwa dia hendak menikahi seorang janda, Lady Tremaine (Cate Blanchett). Walau berat hati, Ella menunjukkan dukungan pada rencana ayahnya karena ingin ayahnya bahagia. Tibalah hari istri baru ayahnya itu pindah untuk tinggal bersama mereka. Lady Tre­maine membawa dua putrinya yang seusia Ella,

Anastasia (Holliday Grainger) dan Drizella (Sophie McShera). Sejak itu Lady Tremaine mengatur semua di rumah. Lady Tremaine, yang awalnya menunjukkan keramahan, makin lama makin menunjukkan perangai asli yang kejam, terlebih ketika ayah Ella sedang berniaga ke luar negeri. Berawal dari Ella memberikan kamarnya yang luas kepada dua saudari tirinya yang kerap bertengkar karena kamar mereka sempit. Apakah artinya Ella bertukar kamar dengan mereka? Tidak. Lady Tremaine memindahkan Ella ke loteng, berbagi kamar dengan tikus-tikus yang jadi sahabatnya. Kehidupan Ella makin berat setelah datang kabar wafatnya ayah Ella saat sedang di luar negeri. Lady Tremaine panik tak punya lagi orang yang mengongkosi hidup mewahnya. Untuk menghemat pengeluaran, dia berhentikan seluruh pembantu di rumah itu dan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada Ella. Demikian banyak pekerjaan hingga Ella, yang tak sempat lagi naik ke loteng untuk tidur malam, merebahkan diri di samping perapian yang MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN

FILM

Cinderella kali ini tak menyodorkan perubahan cerita.

hampir padam. Pagi hari, dia bangun dengan wajah cemong oleh abu (cinder) hingga mendapat julukan dari ibu tiri dan dua saudari tirinya: Ella abu, Cinderella. Tersadar dia bukan cuma yatimpiatu tapi juga budak di rumahnya sendiri, Ella membawa kesedihan dengan memacu kuda tanpa pelana jauh ke dalam hutan. Di dalam hu­ tan, dia berpapasan dengan pemuda yang sedang berburu, mengaku bernama Kit. Dia terpesona oleh keberanian perempuan di depannya yang meminta melepaskan rusa jantan yang tengah diburu. Namun, hingga mereka berpisah, Kit tak tahu siapa nama perempuan barusan yang sudah menarik hatinya dan di mana tinggalnya. Kita tahu bagaimana kelanjutan cerita ini. Cinderella adalah dongeng yang seumur hidup kita ingat dan jadi impian masa kecil hampir semua gadis kecil untuk suatu hari diajak Pangeran Tampan tinggal di istana megah.

Tak terhitung sudah berapa kali Cinderella diceritakan. Ini yang kedua kalinya Disney memfilmkannya, setelah versi animasi klasik pada 1950. Masyarakat Indonesia mungkin lebih akrab Cinderella versi Sanggar Shangrila, yang dimainkan Ira Maya Sopha pada awal 1980-an dengan lagu-lagunya yang abadi. Untuk menyegarkan ingatan, berikut petikan satu baitnya: Cinderella sayang, aku telah datang/ jangan kau berduka serta putus asa// Tikus dan semangka jadi k’reta kuda/ tengah malam tiba kembali segera. Cinderella kali ini tak menyodorkan perubahan cerita. Tak ada revisi, tak ada yang dimo­ dernisasi. Orang-orang baiknya tetap baik, yang jahat tetap jahat. Pangeran Tampan masih tetap tampan, bukan gaya bandel seperti di Frozen. Ibu tiri yang jahat juga tetap jahat sampai ke tulang. Sutradara Kenneth Branagh berusaha berpegang pada formula cerita asli lalu menambahkan unsur kecerdasan dan gaya yang menawan. Hasilnya, visual yang mencengangkan, yang membuat kita nyaris percaya pada sihir. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN

FILM

Ya, secara keseluruhan, film ini adalah suguhan visual. Desainer produksi Dante Ferretti secara murah hati menampilkan banyak detail rumit yang diaplikasikan ke kostum-kostum cantik, bahkan ke tiap manik-manik di chandelier istana. Seluruh kostum pesta yang dikenakan seluruh tamu pesta dansa di istana adalah gaun cantik. Meski demikian, tak ada yang mengalahkan spektakulernya gaun Cate Blanchett (karya desainer kostum Sandy Powell). Dalam karakternya sebagai ibu

tiri jahat, tak pernah sekali pun Cate ditampilkan dalam pakaian biasa-biasa saja, selalu lu-arbi-a-sa dan bikin ngiler. Rambutnya ditata gaya raven glamor 1940-an. Kita akan terperangah tiap kali adegan berpindah padanya. Dengan wajah manisnya, Lily James ­(Downton Abbey) menghadirkan Cinderella yang natural dan riang. Karakternya tidak disesuaikan de­ ngan tuntutan zaman, misalnya jadi pahlawan feminis yang cemong abu. Cinderella kita ini hanya mempertahankan prinsip yang ditanamkan ibunya tentang keberanian, selalu baik hati, dan memberi maaf. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN

FILM

Walau hampir seluruh manusia di planet ini tahu cerita Cinderella, termasuk bagaimana ending-nya, tetap saja menonton film ini kita dibuat bertanya-tanya, akan bagaimana Branagh menutup cerita. Akankah ibu tiri berhasil

tinggal di istana sebagai penasihat kerajaan? Akankah sepatu kaca menemukan pemiliknya? Atau malah sepatu itu jatuh di jalan, lalu pecah terpijak rombongan berkuda? ■ SILVIA GALIKANO

MAJALAH DETIK MAJALAH 26 DETIK JANUARI 16 FEBRUARI MARET MAJALAH DETIK 16- 1-- 22 22 MARET 2015 2015

SENI HIBURAN MUSIK

FESTIVAL JAZZ FOTO: ANTARA

YANG KENTAL INDONESIA

ADA SEDERET BINTANG DALAM GELARAN JAVA JAZZ FESTIVAL KALI INI, TAPI PENYANYI INDONESIA MENCIPTAKAN KEGILAAN TERSENDIRI. MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

CHAKA KHAN

C

HAKA Khan maju ke bibir panggung, tengah dia menyanyikan Tell Me Something Good, kemudian menyerukan begini, “Saya minta kalian yang perempuan menyanyi dengan nada merayu, tell me something good. Lalu kalian yang pria keluarkan suara maskulin-macho, tell me that you like it.”

Hall D2 Main Stage pun menggemakan suara malu-malu manja perempuan bersahut dengan suara bas pria, tell me something good/ tell me that you like it/ tell me something good/ tell me that you like it. Lagu yang pada 1974 dinyanyikan Rufus & Chaka Khan itu jadi medium komunikasi yang seru antara penyanyi dan penggemar, walau Tell Me Something Good boleh dibilang tak dikenal luas di Indonesia. Chaka Khan dan Incognito tampil pada hari kedua dari tiga hari Jakarta International Java Jazz Festival, 6, 7, 8 Maret 2015 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Acara garapan Java Festival Production ini diklaim sebagai festival jazz terbesar di dunia yang diikuti ratusan musikus asal Indonesia dan mancanegara, antara lain Tohpati, Reza Artamevia, Tulus, Jubing Kristianto, Kenny Lattimore, Bobby McFerrin, Oleta Adams, dan Ben Herman Quartet. Pada tahun ke-11 ini, gelaran Java Jazz Festival mengangkat tema Exploring Indonesia dan menggunakan barong Bali sebagai tema desain. Dua hari sebelumnya, saat konferensi pers, MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

MUS MUDJIONO

Java Festival Production bekerja sama dengan penerbit Gagas meluncurkan buku 100 Tahun Musik Indonesia karya Denny Sakrie. Ini merupakan program khusus yang dibuat Java Festival Production untuk mengenang Denny Sakrie (1963-2015), wartawan dan pengamat musik yang selalu mendukung Java Jazz Festival sejak masih berupa gagasan. Chaka Khan dan Incognito jadi salah satu

penampil yang menyedot penonton paling banyak. Betapa tidak, Incognito adalah band acid jazz nomor wahid asal Inggris yang bertahan selama 36 tahun dan melalui pergantian demi pergantian personel. Sedangkan Chaka Khan penyanyi asal Amerika yang ditahbiskan dunia sebagai Queen of Funk, mengantongi 10 Grammy, dan sudah menjual 70 juta kopi lagu. Sebelum pintu Hall D2 dibuka, lautan manusia sudah mengepung hall yang punya dua pintu masuk tersebut. Penonton yang tak sabar meneriakkan, “Buka! Buka!” Sebab, yang sudah-sudah, pintu dibuka 15 menit sebelum pertunjukan dimulai. Pintu akhirnya pintu dibuka pada pukul 22.00, waktu yang seharusnya untuk memulai pertunjukan. Lautan manusia tadi berubah jadi air bah di dua pintu. Dorong-dorongan pun tak terelakkan. I Feel for You jadi suguhan pembuka, dilanjutkan Ain’t Nobody dan Sweet Thing. Sebagaimana Tell Me Something Good, tiga lagu ini aslinya dibawakan Rufus & Chaka Khan. Rufus adalah band funk asal Chicago dengan vokalis utama MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

INCOGNITO

Chaka Khan. Mereka terkenal pada 1970-an. Setelah Until You Come Back to Me, yang dipopulerkan Aretha Franklin pada 1974, Chaka Khan pergi ke belakang panggung untuk berganti kostum. Jean-Paul Maunic, gitaris sekaligus pentolan Incognito, maju ke depan mikrofon. Pria yang kerap disapa Bluey itu bercerita, pada umur 15-16 tahun dia di sekolah tak menyimak pelajaran karena sibuk menggambar band impiannya. Band impian itu tak tanggungtanggung, personelnya para musikus dunia, seperti Stevie Wonder, George Duke, George

Benson, dan Chaka Khan sebagai vokalis. “Impian remaja saya sudah terwujud. Saya sudah pernah bekerja sama dengan mereka semua. Jadi, jika kalian punya mimpi, upayakan terus, yakinlah akan terwujud.” Panggung selanjutnya diisi tiga vokalis terbaru Incognito membawakan nomor-nomor andalan dan sudah jadi legenda, seperti Talking Loud, Still A Friend of Mine, I’ll Be Loving You Always yang ditulis Stevie Wonder, Good Love dari album Degrees and Rising, dan Don’t You Worry ‘bout the Thing. Penonton yang sebelumnya berdiri di belaMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

GROUP MOCCA

kang karena tak kebagian kursi kini tak dapat lagi menahan diri, langsung menyerbu dan mengisi area antara panggung dan kursi terdepan, juga dua gang yang biasanya dikosongkan. Mereka bergoyang walau berdesak-desakan. Sebelumnya, 3 Diva membuktikan kelas mereka yang belum tergoyahkan di musik Indonesia. Setelah Ekspresi dinyanyikan Titi DJ, Bawa Daku Pergi oleh Ruth Sahanaya (Uthe), dan Mahadaya Cinta oleh Krisdayanti (KD); ketiganya bersama-sama menyanyikan A Lotta Love yang ditulis Titi. Malam itu ketiganya berkostum abu-abu

dengan menonjolkan karakter masing-masing. Titi mengenakan gaun terusan bergaya lady, Uthe mengusung gaya anak sekolah dengan celana pendek dan ankle boots putih, yang dari jauh tampak seperti kaus kaki anak sekolah, sedangkan KD menonjolkan gaya energetik dengan pantalon bergaris pinggang tinggi dan

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

TIGA DIVA

bersuspender. Power suara mereka tetap terjaga di usia yang tak muda lagi. Bicara tentang umur, Titi dan Uthe, yang berusia 49 tahun, menggoda KD, yang Maret ini genap 40 tahun. “Oh, flirty fourty. Fourty enggak boleh lagi flirty-flirty, ya,” kata Titi, yang mengundang tawa penonton. Tak berhenti di situ, setelah Ingin Kumiliki dan Bahasa Kalbu, Titi menyapu pandang ke penonton dari ujung kiri ke ujung kanan, lalu berseru, “Adakah jodoh saya di antara penonton malam ini?” Satu penonton laki-laki berdiri, KD menyahut, “Itu duda anak dua. Ditambah empat (anak Titi—red), jadi enam. Jangan, deh.” Rupanya itu pengantar pada lagu berikutnya, Pilihlah Aku yang dipopulerkan KD. Lagu dengan cord sederhana ini diaransemen ulang dengan sedikit sentuhan jazz dan bagian akhir yang seharusnya jadi pilihlah aku pun “disesuaikan” jadi pilihlah Titi. Selain membawakan lagu masing-masing, 3 Diva membawakan tiga lagu milik tiga penyanyi muda yang sedang naik

daun sebagai bentuk apresiasi mereka. Tiga lagu itu adalah Jangan Cintai Aku Apa Adanya dari Tulus, Dekat di Hati oleh RAN, dan Panah Asmara milik Afgan. Dian Pramana Poetra menghadirkan suasana 1980-an lewat lagu-lagu yang meroketkan namanya sebagai penyanyi dan pencipta lagu, seperti Satu Birasa, Kubawa Kau Serta, Melayang yang dipopulerkan January Christy pada 1986, dan Oh Ya yang dulu dibawakan Kelompok 3 Suara. Melati di Atas Bukit dan Kau Seputih Melati dibawakan hanya diiringi gitar yang dia mainkan sendiri. Tapi, praktis, Dian tak menyanyi karena, sepanjang lagu, penontonlah yang me-

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SENI HIBURAN MUSIK

nyanyikan dua lagu romantis itu. Tiba-tiba kau datang/ menjelangku seorang/ dari bukit seberang melintas jurang nan curam haru sendu riang/ hayal dan kenyataan/ bagai jatuh bintang di atas pangkuan. Deddy Dhukun muncul dengan kabar sedang sakit tapi rela meninggalkan tempat tidur demi sahabatnya ini. Mereka menyanyikan lagu-lagu saat keduanya tergabung dalam 2D, seperti Biru dan Masih Ada. Lalu, tak disangka-sangka, Peter F. Gontha, Chairman Java Festival Production, yang kini jadi duta besar di Polandia, meruyak dari kursi penonton, berjalan ke tepi panggung, lalu memeluk Dian dan Deddy yang berjongkok dari atas panggung. Sejenak Dian kehabisan kata-kata, tak dapat menyanyi walau mikrofon sudah dia dekatkan ke mulut. Momen mengharukan dan langka ini rasanya mahal sekali, melampaui ingar-bingar dan keseruan pengalaman menikmati sebuah festival. n SILVIA GALIKANO

CHRISTINA PERRI

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

FILM PEKAN INI

JENIS FILM: ACTION, THRILLER | PRODUSER: SIMON KINBERG, NEILL BLOMKAMP | PRODUKSI: COLUMBIA PICTURES | DURASI: 120 MENIT

I

masa depan, di Johannesburg, Afrika Selatan, robot polisi membantu tugas kepolisian untuk menumpas kejahatan. Sebuah robot usang, Chappie, diprogram ulang oleh Deon (Dev Patel) agar memiliki perasaan layaknya manusia. Chappie bahkan bisa berpikir dan merasakan sesuatu. Namun, saat sekelompok penjahat mengancam Deon dan memanfaatkan Chappie untuk tindakan kejahatan, Vincent Moore (Hugh Jackman) ditugaskan memburu dan memusnahkan Chappie.

JENIS FILM: ACTION, BIOGRAPHY | PRODUSER: ANDREW LAZAR, CLINT EASTWOOD, ROBERT LORENZ, PETER MORGAN, BRADLEY COOPER | PRODUKSI: WARNER BROS. PICTURES | SUTRADARA: CLINT EASTWOOD | DURASI: 132 MENIT

IANGKAT dari kisah nyata

seorang penembak jitu Navy SEAL’s, Chris Kyle, American Sniper mengisahkan sosok Chris Kyle (Bradley Cooper), pemuda asal Texas yang sangat melegenda. Chris memutuskan untuk bergabung de­ ngan Navy SEAL’s dan menjadi penembak jitu. Setelah menikah, dia memulai misi perdananya ke Irak. Kejadian mengerikan selama perang Irak telah membawa perubahan pada diri Chris. Ia harus berusaha kembali ke kehidupan normalnya bersama istri, anak, dan lingkungan sosialnya.

JENIS FILM: ACTION, DRAMA | PRODUSER: ANDREW LAU | PRODUKSI: BONA INTERNATIONAL FILM GROUP | SUTRADARA: WONG JING | DURASI: 110 MENIT

ETELAH

menggagalkan rencana kejahatan sindikat pencucian uang internasional, DOA, pahlawan kita dari Makau, Ken (Chow Yun-fat), siap untuk kembali dan menik­mati hidup. Rencana Ken menjalani hidup tenang terhenti ketika muridnya, Vincent (Shawn Yue), bergabung dengan Interpol dan meminta bantuan gurunya dalam menangkap dalang DOA yang sesungguhnya, Nn. Aoi. Meskipun awalnya menolak untuk membantu, Ken akhirnya memutuskan bekerja sama dengan Interpol lagi karena ia hampir dibunuh Aoi sebagai pembalasan atas tindakan yang dia lakukan kepada DOA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BUKU

SELAMA 25 TAHUN MOCHTAR KUSUMA-ATMADJA MEYAKINKAN PBB UNTUK MENERIMA KONSEP WAWASAN NUSANTARA.

MEMPERLUAS

NKRI

TANPA SALAK SENJATA

JUDUL BUKU:

Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusuma-Atmadja

DETIKCOM

PENULIS: Nina Pane

PENERBIT: Kompas

TERBITAN: Februari 2015

TEBAL:

496 halaman

K

ALAU kamu tidak memberikan paspor kepada Mochtar, akan saya tembak.” Ancaman itu disampaikan seorang tentara dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) kepada petugas Departemen Luar Negeri seraya menodongkan pistol. Mochtar yang dimaksud adaMAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

Bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat George P. Shultz DOK. KELUARGA

lah Mochtar Kusuma-Atmadja, Menteri Kehakiman (1974-1978) dan Menteri Luar Negeri (1978-1988). Sarwono Kusumaatmadja, adik Mochtar, mengungkapkan kisah itu di halaman 88 buku karya Nina Pane ini. Kala itu, pada 1962, Presiden Sukarno baru saja memecat Mochtar sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, atas hasutan para simpatisan Partai Komunis Indonesia. Dia difitnah telah menyerang dan menjelek-jelekkan sang presiden. Untuk mencegah kemungkinan terburuk, dua tahun berselang, oleh para koleganya di Seskoad, Mochtar diungsikan ke Amerika Serikat. Tapi ada indikasi Departemen Luar Negeri tidak mau mengeluarkan paspor dinas untuk Mochtar. Secuil kisah tersebut turut mewarnai rekam jejak Mochtar. Ia bukan cuma disegani sebagai akademisi di bidang ilmu hukum, tapi juga sebagai diplomat legendaris yang ceplas-ceplos, punya sense of humor tinggi, sekaligus sangat disiplin. Sebagai pakar hukum laut dan internasional, nama Mochtar tak cuma mencorong di kawasan Asia Tenggara, tapi juga mendunia.

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

SUDRAJAT/MAJALAHDETIK

BUKU

BUKU

Mochtar bukan cuma disegani sebagai akademisi di bidang ilmu hukum, tapi juga sebagai diplomat legendaris yang ceplas-ceplos.

Karya paling monumental Mochtar adalah konsep Wawasan Nusantara lewat Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957. Ini bermula dari kejeliannya melihat celah dalam Pasal 1 Ayat 1 Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie (TZMKO, Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim). Undang-undang laut itu buatan Belanda pada 1939 yang tetap berlaku hingga Indonesia merdeka. Menurut TZMKO, laut Indonesia hanya berjarak 3 mil dari garis pantai. Di luar jarak 3 mil merupakan laut internasional. Akibatnya, kapal-kapal asing, terutama milik militer Belanda, bebas berlayar. Kapal induk Hr. Ms. Karel Doorman, misalnya, pernah unjuk kekuatan melalui Laut Jawa menuju Irian Barat, yang kala itu masih disengketakan dengan Indonesia. Merujuk pada TZMKO, pulau-pulau Indonesia juga tak menjadi kesatuan, sehingga rentan muncul gerakan separatis. Untuk mengganti TZMKO, Mochtar mengajukan gagasan bahwa Indonesia berhak atas wilayah laut bagian dalam. Mochtar ingin mengintegrasikan wilayah laut dengan daratan: tanah-air. Agar pulau-pulau Indonesia tak terpisah oleh laut, dia mengemukakan penghitungan batas laut baru. Mochtar menghitung batas laut Indonesia menjadi 12 mil dari garis pantai. Gagasan ini belum pernah terpikirkan oleh para ahli hukum laut sebelumnya. Mochtar memperjuangkan gagasan sampai ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semua melalui jalur legal dan konstitusional. Negara-negara maju bersatu menolak gagasannya karena akan membatasi ruang gerak mereka. Tapi, dengan argumentasi yang jernih, tekun, dan kesabaran yang luar biasa, Mochtar berhasil meyakinkan PBB untuk menerima konsep tersebut pada 1982. Hal itu diwujudkan dengan

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BUKU

Meratifikasi UNCLOS III di Montego Bay, Jamaika, 10 Desember 1982. Mengenakan jas cokelat adalah Hasyim Djalal. DOK. KELUARGA

ditandatanganinya Konvensi Hukum Laut III di Montego Bay, Jamaika, pada 10 Desember 1982. lll Boleh jadi penerbitan buku ini tergolong terlambat. Biasanya memoar atau biografi seorang tokoh diterbitkan ketika ia berusia 70 tahun, bukan 86 tahun seperti MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

BUKU

Karya paling monumental Mochtar adalah konsep Wawasan Nusantara lewat Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957.

Mochtar ini. Meski demikian, hal ini tak mengurangi maknanya, bahkan mungkin tepat waktu, karena sejalan dengan visi maritim yang dilontarkan Presiden Joko Widodo. Bila tanpa ketekunan dan perjuangan tak kenal lelah Mochtar selama 25 tahun untuk meyakinkan negara-negara maju agar menerima konsep Wawasan Nusantara, mustahil Indonesia bisa seluas dan sesolid sekarang. Melalui proses diplomasi dan hukum internasional yang amat melelahkan, Profesor Mochtar Kusuma-Atmadja bukan hanya berhasil mempertahankan setiap jengkal Pulau Nusantara, tapi juga menambah luas negara kepulauan Republik Indonesia tanpa salak senjata yang memuntahkan sebutir peluru pun. Ini merupakan keberhasilan yang luar biasa. Selain masalah Wawasan Nusantara, sebagai Menteri Luar Negeri Mochtar terlibat aktif dalam penyelesaian damai konflik Kamboja, pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam, serta menguatkan soliditas negara-negara anggota ASEAN. Sayang, buku ini tak mengurai sikap dan pandangan Mochtar terhadap lepasnya Pulau Sipadan-Ligitan ke Malaysia. Juga lepasnya Timor Timur pada era pemerintahan B.J. Habibie. Padahal ia termasuk yang ikut berakrobat di berbagai forum internasional guna meyakinkan keabsahan provinsi ke-27 itu masuk wilayah NKRI. Catatan kecil lain dari buku ini, Nina Pane sebagai penyusun tak mengelompokkan kesaksian para tokoh tentang sepak terjang Mochtar dalam satu bab tersendiri. Dia sengaja menyebarnya menjadi kutipan-kutipan yang mendukung paparan tentang suatu isu. Terasa lebih komprehensif, meski kesan mengulang-ulang nama si pemberi testimoni tak terhindarkan. n SUDRAJAT

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

AGENDA

INDONESIA KITA: TABIB DARI TIMUR RABU & KAMIS, 18 & 19 MARET 2015

PERTUNJUKAN TARI: JIWAKU ­TANSAH HAMBEKSA

Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta

Koreografi: B. Kristiono Soewardjo bersama Mhs. Prodi Pend. Seni Tari UNJ SABTU, 21 MARET 2015, PUKUL 15.00 WIB

Galeri Indonesia Kaya

CONCERT: AN INTIMATE SHOWCASE WITH TEZA SUMENDRA 20 MARET 2015, PUKUL 19.00 WIB

@america, Pacific Place Mall lt. 3, Jakarta

WORKSHOP PERTUNJUKAN ­TRADISI JAWA KONTEMPORER Garasi Performance Institute MINGGU, 22 MARET 2015, PUKUL 15.00 WIB

Galeri Indonesia Kaya

MAJALAH DETIK 16 - 22 MARET 2015

Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.