Segores Tinta Untuk Indonesia

July 22, 2017 | Autor: Georgius Herfanda | Categoría: Bahasa Indonesia, Analisis, Opini
Share Embed


Descripción

Angan Bahasa Indonesia di Zaman Berdebu (Oleh: Zeamaey Philia) 142114001

B

ahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kita dapat mengetahui dari buku atau media lainnya bahwa pada waktu itu Soekarno

mengatakan

“bahasa

Indonesia

bisa

menjadi

bahasa

internasional”. Kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi kata-kata itu harus menjadi motivasi untuk kita agar dapat mewujudkan harapan itu. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada usaha dari diri kita sendiri dan juga orang lain. Seperti kita ketahui bahwa saat ini bahasa Indonesia sedang mengalami goncangan. Goncangan ini dapat menghambat

keinginan

kita

untuk

menjadi

bahasa

internasional. Namun, kendala utamanya justru bukan berasal dari bahasa Indonesia itu sendiri, melainkan dari sikap penuturnya. Sebagaimana diketahui, kedudukan bahasa Indonesia di rumahnya sendiri masih belum mantap. Dominasi bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin yang berkembang beberapa dekade ini telah sedikit

1

demi sedikit menggeser posisi bahasa Indonesia di hati masyarakat. Selain itu, ada beberapa perkembangan negatif yang terjadi dari dalam negeri sendiri. Perkembangan negatif bahasa Indonesia saat ini adalah maraknya penggunaan bahasa yang tidak baku di kalangan remaja, contohnya kata “sangat” menjadi kata “beud”. Hal inilah yang menjadi unik di kalangan remaja saat ini. Remaja lebih sering mengubah bahasa yang seharusnya mudah dipahami menjadi bahasa “alay” yang sulit untuk dimengerti sehingga

diperlukan

beberapa

kali

ketelitian

untuk

memahaminya. Situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter mempunyai peran yang cukup penting dalam penyebaran bahasa “alay” seperti kata “beud” di lingkungan remaja. Remaja menggunakan media seperti situs jejaring sosial sebagai tempat untuk mendemokrasikan kata-kata sesuka hati dan disusun secara individual. Memang dengan seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Hampir sebagian besar warga Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing atau daerah. Bahkan terdapat kamus bahasa gaul yang diperjual-

2

belikan secara bebas. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus tetap melestarikan bahasa Indonesia. Kebanyakan dari mereka mengganggap bahasa Indonesia terlalu kaku, tidak bebas dan terasa kurang akrab. Mereka lebih menyukai bahasa baru yang dikenal dengan bahasa gaul yang merupakan campuran dari bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa Indonesia. Keadaan ini berbalik 180 derajat dari keadaan 78 tahun yang lalu, di saat para pelajar dan pemuda dengan semangat cinta tanah air menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa lainnya seperti Bahasa Belanda ataupun bahasa daerah. Jadi kita sebagai bangsa Indonesia harus mempunyai rasa ingin mempertahankan bahasa kita sendiri yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bagaimana kita mau mencapai cita-cita bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, jika didalam diri kita sendiri tidak ada kemauan

untuk

memajukan bahasa bangsa ini. Maka, langkah awal kita setidaknya kita dapat bangga dengan bahasa Indonesia, yang kemudian akan membuat kemajuan untuk mendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Kita juga harus ingat bahwa bangsa Indonesia mempunyai angan-angan yang tinggi

3

terhadap bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Maka dari itu, kita harus mencintai bahasa Indonesia agar tidak hanya sekedar “angan-angan” saja.

4

Multikultur Bahasa sebagai Perekat Suku Bangsa (Oleh: Nindia Quinta Jati) 142114002

B

ahasa merupakan salah satu unsur utama dalam kehidupan suatu bangsa. Kondisi kemajemukan bahasa dalam tatanan sosial, budaya, dan politik di

Indonesia, dipastikan sebagai representasi dari kemajemukan yang terdapat di hampir setiap provinsi dan kepulauan. Kita telah melihat buktinya bahwa sejak bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa nasional dengan nama bahasa Indonesia, masyarakat kita yang berasal dari berbagai suku bangsa dapat bersatu, bekerja sama, dan saling memahami berkat kesamaan sarana komunikasi yang berupa bahasa Indonesia. Berbagai macam bahasa tersebut muncul ketika individu atau kelompok saling berkomunikasi satu sama lain, baik dalam dunia pekerjaan, pendidikan, kerja sama antar bangsa, dan dunia hiburan atau pertelevisian formal maupun nonformal yang

disebabkan

oleh

adanya

berbagai

pertimbangan

kepentingan dan perhitungan konteksnya. Dalam konteks semacam itu, keberadaan bahasa menjadi tali pengikat kebersamaan yang amat penting bagi

5

kehidupan bangsa. Pengertian kebersamaan di sini tidak hanya mencakup bersama dalam memajukan bangsa, tetapi juga

bersatu

dalam

kebersamaan

itu.

Itulah

esensi

dicantumkannya bahasa sebagai salah satu butir dalam Sumpah Pemuda. Kemajemukan bahasa ini membuat kita memahami untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan bahasa dari daerah yang satu dengan daerah yang lain. Untuk menyikapi ragam-ragam bahasa yang terhitung tidak sedikit jumlahnya tersebut, kita harus membuat pembedaan-pembedaan fungsi atau kegunaan berdasarkan konteks pemakaian yang sesuai dengan jenis ragamnya. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai komunikasi dalam dunia bisnis, kerja sama ilmiah, sosial maupun budaya. Bahasa Indonesia juga merupakan saluran perumusan maksud kita, mengendalikan,

dan

melahirkan

perasaan

kita,

serta

memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga negara daerah kita sendiri atau dengan orang yang berbeda kebudayaan dan bahasa dengan tujuan saling mengerti. Di samping itu, seluruh masyarakat juga diharapkan menggunakan bahasa nasional itu dalam setiap komunikasi

6

yang

melibatkan

interaksi

antarsuku

bangsa.

Bahasa

Indonesia ini sebagai lambang jati diri, lambang kebanggaan bangsa dan alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai etnis dan sosial budaya, serta bahasa yang berbeda. Kesepakatan itu merupakan keputusan politis yang dilandasi oleh kesadaran bahwa bahasa nasional dapat berfungsi sebagai lambang identitas kebangsaan yang dapat mengikat berbagai etnis dan keragaman lain ke dalam satu kesatuan bangsa. Dengan demikian, bahasa nasional itu, selain dapat menjadi sarana komunikasi dalam kemajemukan, juga dapat berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Pilihan terhadap bahasa nasional sebagai upaya untuk membangun

kembali

semangat

kebangsaan

kita

yang

tampaknya memang merupakan pilihan yang relatif paling aman yang bersumber pada masalah keagamaan dan kesukuan,

serta

dapat

membangun

jalur

komunikasi

antarsuku, dan sekaligus meletakkan dasar bagi terciptanya budaya nasional yang mampu menampung aspirasi dari berbagai suku yang ada. Dengan begitu seseorang akan mampu

membangun

mengembangkan

karakternya

potensinya

untuk

dan

menciptakan

mampu suatu

7

kreativitas baru yang menguntungkan dirinya maupun masyarakat

dalam

mengendalikan

menambah

kecerdasan

dan

emosi

kemampuan

tetapi fisik

kita dalam

berbahasa. Seseorang perlu memahami dirinya terlebih dahulu dalam melakukan sesuatu, sehingga pemahaman terhadap seseorang dalam pemakaian bahasa dapat mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi pribadinya. Jika hal itu dapat dilakukan, kita dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya konflik antarsuku yang ditimbulkan oleh sentimen bahasa daerah. Dengan demikian, seluruh suku bangsa dapat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa nasional itu. Kita sebagai kaum muda dan generasi penerus bangsa seharusnya menyadari bahwa kita mempunyai peran yang penting untuk memperkenalkan kepada generasi kita kelak. Oleh karena itu, agar kita dapat membangun kembali semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan kita, marilah kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dan menghargai bahasa yang beranekaragam ini.

8

Kekuatan Bahasa dan Ekonomi (Oleh: Alexander Arbanu Abitama) 142114003

B

ahasa dan ekonomi adalah salah dua dari faktor penting dalam berbangsa. Bahasa sendiri, menurut Syamsuddin, dibagi menjadi dua (1986:2). Pertama,

bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Jadi, yang dimaksud dari bahasa adalah suatu alat dan tanda bagi pemakainya dalam menjalani aktivitas yang bertujuan memberikan suatu ekspresi untuk saling berkomunikasi satu sama lain, dan sebagai tanda pengenal dan identitas sebuah negara. Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan caracara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan

sumber-sumber

yang

terbatas

untuk

memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, ekonomi adalah

9

suatu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan mengolah sumber daya yang ada dengan efektif, efisien, dan optimal. Perekonomian bangsa negara sangatlah berpengaruh akan adanya tingkat ekonomi dan bahasa yang digunakan. Kekuatan setiap faktor sangatlah besar, salah satu contohnya adalah bahasa dalam ekonomi, yang dimaksud ini adalah kerja sama antarnegara. Kerja sama antarnegara tidaklah lepas dari penggunanaan bahasa dan ekonomi yang ada. Kerja sama yang baik akan membuat simbiosis mutualisme, yaitu saling menguntungkan antarnegara. hal ini karena adanya bahasa yang dipakai mudah dimengerti. Tidak dipungkiri lagi bahwa bahasa internasional yang dipakai adalah bahasa Inggris. Namun, dalam hakekatnya penggunaan bahasa Indonesia juga sangatlah penting dalam Indonesia. Sebagai contohnya, bahasa Indonesia sebagai perwujudan identitas negara yang sampai saat ini menjadi salah satu bagian yang penting dalam berkomunikasi, seperti halnya ekonomi di Indonesia. Perekonomian di Indonesia sangatlah penting dalam mengatur pengeluaran maupun pemasukan untuk memfasilitasi rakyat.

10

Salah satu peran bahasa Indonesia dalam ekonomi dibuktikan dengan adanya kerja sama yang sederhana di lingkungan sekitar, contohnya tawar menawar di pasar. Semua orang pergi ke pasar tentu saja untuk berbelanja dan membeli barang dengan harga seminimum mungkin dan mendapat barang semaksimal mungkin. Di sini bahasa yang baik sangat penting, mengapa? Karena bila suatu penjual dengan pembeli menggunakan bahasa yang berbeda pasti akan menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan kata-kata yang diucapkan. Bahkan, keuntungan menggunakan bahasa sangat berpeluang untuk mendapatkan harga terendah, seperti contoh di pasar Beringharjo. Sebagian besar penjual di sana adalah orang dari daerah asli dan biasanya penjual menggunakan bahasa daerahnya untuk berjualan. Di sini penggunaan bahasa daerah menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam jual beli. Bila seseorang dari luar Jawa dan tidak bisa menggunakan bahasa daerah Jogja, harga yang diberikan akan mengalami kenaikan hingga dua kalinya. Namun, apabila pembeli yang berasal dari daerah jogja akan menggunakan bahasa daerah dalam bertransaksi, penjual pun akan memberikan harga rendah untuk pembeli

11

tersebut. Hal ini karena orang asli daerah sudah tahu bila barang yang dijual berasal dari pembuatan rumah tangga. Kesimpulanya adalah, penggunaan bahasa dalam melakukan kegiatan ekonomi sangatlah berpengaruh, baik dalam mencari

laba maupun bekerja sama dalam bidang

ekonomi. Apabila sesorang mengerti akan bahasa yang digunakan, sang penerima akan sangat senang dan mudah mengerti apa yang dimaksud oleh pembicara. Saat ini banyak sekali penggunaan bahasa daerah dan penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja sangat kurang. Padahal, pada tahun 2015 akan digunakan sistem MEA, yaitu pasar bebas dalam ASEAN. Hal ini akan sangat terlihat pada penggunaan bahasa Inggris yang meningkat daripada penggunaan bahasa sendiri. Pasar bebas pada tahun 2015 akan menggabungkan semua lulusan sarjana dalam mencari kerja. Apabila pengetahuan dalam bahasa Inggris kurang, otomatis seorang sarjana pun akan langsung tidak diterima dalam perusahaan. Perusahaan akan lebih mementingkan sarjana yang memiliki IP tinggi dan dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Salah satu cara agar penggunaan bahasa tetap berjalan dengan baik, maka setiap ujian tertulis dan wawancara diwajibkan

12

menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Contohnya bila tes CPNS (calon pegawai negri sipil) diwajibkan memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik, dan dibuatkan semacam tes TOEFL tetapi dengan bahasa Indonesia. Maka, dari sinilah orang yang akan memilih bekerja dalam pemerintahan dapat menggunakan bahasa yang baik dan menggunakan bahasa Indonesia dalam pengajaran bagi penerus bangsa.

13

14

Bahasa Indonesia Bahasa Internasional

P

(Oleh: Apriliana Nurteta) 142114004 residen

pertama

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia (NKRI) Bapak Ir. Soekarno, yang seluruh dunia

mengenalnya

karena

kewibawaannya,

mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi

bahasa internasional suatu saat nanti. Di era globalisasi ini banyak sekali anak muda Indonesia melupakan bahasa Indonesia dan mengikuti tren masa

kini

yang

menggunakan

bahasa

Inggris

dalam

berkomunikasi sehari-hari. Padahal, sekarang ini banyak negara lain yang mewajibkan sekolahnya untuk mengajarkan bahasa Indonesia. Kita bisa melihat lingkungan sekitar kita sekarang ini, banyak orang luar negeri yang bisa dan merasa bangga

menggunakan

bahasa

Indonesia.

Akan

tetapi,

bagaimana dengan orang Indonesia itu sendiri ? Bahasa Indonesia mampu untuk menjadi bahasa internasional

ketujuh

setelah

bahasa

Inggris,

bahasa

Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Rusia, dan bahasa Perancis. Apa buktinya ? Kita lihat saja Indonesia

15

menjadi negara keempat negara paling padat penduduknya. Oleh sebab itu, penutur bahasa Indonesia lebih banyak dari penutur bahasa internasional lainnya. Dalam UU No 24 Tahun 2009 Pasal 44 Ayat 1 hingga 3 disebutkan

pemerintah

meningkatkan

fungsi

bahasa

Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan. Maka perlu upaya dari mayarakat Indonesia untuk mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Jika bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, yang mendapat kemudahan adalah bangsa

Indonesia

sendiri,

tidak

perlu

susah-susah

mempelajari bahasa internasional yang lain. Selain itu, bangsa Indonesia bisa berbangga sendiri bahasanya menjadi bahasa internasional. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang paling fleksibel di dunia. Berbagai bahasa yang ada di Indonesia mulai dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, hingga bahasa Inggris bisa disesuaikan padanannya dengan kosakata bahasa Indonesia. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Pertama, bahasa Indonesia harus digunakan dalam diplomasi

16

dan perdagangan internasional. Kedua, bahasa Indonesia harus

berperan

besar

dalam

pengembangan

ilmu

pengetahuan. Ketiga, adanya sistem kesederhanaan dalam bunyi bahasa dan gramatikalnya, sehingga penutur asing dengan mudah mempelajarinya. Yang terakhir, syarat suatu bahasa bisa menjadi bahasa internasional yakni, pemilik bahasa harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya

sendiri.

Bahasa

memasuki

kualifikasi

untuk

Indonesia

memang

sudah

dijadikan

sebagai

bahasa

internasional, tetapi belum sempurna. Salah satu pendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yaitu Indonesia aktif menjadi anggota PBB dalam berbagai forum internasional, salah satunya APEC. Indonesia juga memiliki pengaruh besar pada forum KTT ASEAN dan anggota G-20. Dalam forum lain, Indonesia juga disebutkan menjadi lima besar negara tujuan investasi terbaik di dunia. Itu bisa menjadi langkah awal menuju bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk mewujudkan bahasa

Indonesia

menjadi

bahasa

internasional

perlu

dukungan yang sepenuhnya dari masyarakat Indonesia. Kita harus berbangga terhadap bahasa sendiri, mengembangkan

17

kemampuan berbahasa, dan mengenalkan bahasa Indonesia ke dunia internasional.

Misalnya

saja

seperti

negara

Jepang, mereka sangat bangga terhadap bahasa Jepang itu sendiri, sampai-sampai orang asing dituntun untuk menguasai bahasa Jepang jikalau orang asing tersebut mengunjungi negara tersebut. Namun,

terkadang

kita

masih

sering

malu

menggunakan bahasa kita sendiri. Kita juga lebih sering memakai bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Kita merasa tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan kita dengan teman. Mari mulai dari sekarang kita wujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional ketujuh ! Kalau bukan sekarang kapan lagi ? Kalau bukan kita siapa lagi ?

18

Peran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional (Oleh: Endang Aprasari) 142114005

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Negara Republik Indonesia, yang disahkan pada tanggal 28 oktober 1928 bertepatan dengan lahirnya sumpah

pemuda. Bahasa Indonesia di lambangkan sebagai identitas nasional bangsa, yang dapat mengetahui identitas yaitu sifat, tingkah laku, dan watak seseorang sebagai bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandung nilai-nilai sosial budaya yang luhur,

dengan

bangsa Indonesia

keluhuran ini

kita

nilai harus

yang

dicerminkan

bangga,

memelihara,

mengembangkan, menjunjung tinggi bahasa Indonesia dan mempertahankannya. Bahasa Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia, karena dari kecil kita telah di ajari oleh orang tua menggunakan bahasa Indonesia agar memudahkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi orang lain. Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting bagi warga Negara

Indonesia

untuk

berkomunikasi

dan

telah

mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki beragam

19

latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Dengan bahasa Indonesia, memudahkan rakyat Indonesia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya, sehingga memunculkan keakraban antar sesama yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Bangsa ini dapat merasa aman dan serasi, karena mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak merasa bersaing antar suku dan budaya yang berbeda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya setiap daerah tidak terlihat, kedudukan suku dan budayanya sejajar. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih kuat dan tidak bergoyah. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat menjadi alat penghubung antar budaya dan antar daerah. Tanpa

Bahasa

Indonesia

kita

tidak

dapat

berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki bahasa yang berbeda-beda, karena Indonesia memiliki ribuan pulau, di setiap pulau memiliki berbagai macam latar belakang suku dan sosial budaya. Di setiap daerah memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda, sehingga jika kita tidak memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia, maka kita tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan

20

masyarakat di luar daerah kita sendiri. Untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat luar daerah kita, maka kita harus menguasai bahasa mereka begitu juga sebaliknya agar dapat terjadi komunikasi dan interaksi yang baik antar sesama. Akan tetapi, hal tersebut sulit untuk di lakukan karena terlalu banyaknya bahasa daerah di Indonesia. Dengan adanya

bahasa

Indonesia

memudahkan

kita

untuk

berkomunikasi dengan sesama yang memiliki latar belakang suku dan sosial budaya yang berbeda. Oleh karena itu, di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menegah atas dan di bangku kuliah kita di tuntut untuk belajar bahasa Indonesia agar dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan masyarakat, lingkungan pekerjaan

maupun

lingkungan

kenegaraan

atau

pemerintahan. Manfaat bahasa Indonesia dapat kita dirasakan saat

ini

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Dengan

bahasa Indonesia seseorang dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, dalam segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan

keamanan,

diinformasikan

kepada

masyarakat

menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar agar mudah di mengerti oleh warga negara Indonesia dan tujuan

21

dari isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat. Di era globalisasi ini merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Banyak pengaruh-pengaruh buruk

dari luar yang dapat

merusak citra bangsa Indonesia. Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai rakyat Indonesia, kita harus menjaga citra bahasa Indonesia jangan sampai ciri kepribadian dan bahasa yang kita gunakan tidak mencerminkan bangsa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, kita harus menggunakan bahasa Indonesia tanpa ada rasa malu. Bahasa Indonesia hingga saat ini masih tetap di gunakan, hal ini membuktikan betapa besarnya kebanggaan dan rasa cinta tanah air bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Kita harus dapat mengembangkan bahasa Indonesia agar kelak bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional dan dapat membawa Negara Indonesia kearah kemajuan.

22

Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami (Oleh: Martha Dinda K D) 142114006

B

ahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa komunikasi dan bahasa

pemersatu. Bahasa Indonesia memang tidak mudah untuk dipelajari karena banyaknya kaidah yang dimiliki. Namun, saat ini, kedudukan bahasa Indonesia mulai tergeser dengan bahasa-bahasa asing yang dengan mudah diterima oleh kalangan remaja. Hal ini sangat memprihatinkan karena banyak dari generasi penerus yang lebih sering dan lebih senang menggunakan bahasa asing tersebut dibandingkan bahasa Indonesia supaya dianggap gaul dan mengikuti “trend”. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa menggunakan

bahasa

Indonesia

itu

tidak

mengikuti

perkembangan zaman. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang layak untuk dijadikan bahasa internasional. Hal itu bisa terwujud ketika semua orang bangga menggunakan bahasa Indonesia saat mereka berkomunikasi dengan siapa pun.

23

Karena, ketika kita sendiri bangga dengan bahasa Indonesia, orang lain juga akan merasakan kebanggaan yang sama seperti yang kita rasakan. Generasi muda adalah kunci di mana bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dan membanggakan Indonesia. Ketika generasi muda dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia di depan orang asing, hal itu sangat membantu bahasa Indonesia supaya lebih dikenal luas. Banyak warga asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia

karena

mereka menganggap

bahwa

bahasa

Indonesia adalah bahasa yang indah. Keingintahuan mereka tentang bahasa Indonesia sangat tinggi. Mereka juga mempelajari bahasa Indonesia dengan bermacam cara. Ada yang dengan belajar menggunakan kamus dan ada juga yang mengikuti les di lembaga bahasa. Terkadang saya bingung, orang asing saja senang dan bangga menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan masyarakat Indonesia lebih merasa bangga menggunakan bahasa asing. Seharusnya kita jauh lebih bangga terhadap bahasa Indonesia. Kebanggaan itu dapat ditunjukkan melalui kehidupan kita sehari-hari. Selalu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia adalah salah

24

satu wujud dari bangga terhadap bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia setiap hari, diharapkan warga asing menjadi tertarik untuk mempelajarinya. Saya sangat salut dengan para sastrawan Indonesia yang terus berjuang mengembangkan bahasa Indonesia di era modern seperti sekarang ini. Mereka menjadi sosok yang berani tampil berbeda dan selalu bangga dengan bahasa Indonesia. Mereka juga memperkenalkan bahasa Indonesia kepada orang asing supaya semakin banyak orang asing yang mengerti bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat lebih dikenal di dunia, sehingga diharapkan dapat menjadi bahasa internasional. Apabila semua warga Indonesia berlaku sama seperti apa yang dilakukan oleh para sastrawan

pasti

bahasa

Indonesia

menjadi

bahasa

kebanggaan. Seluruh warga negara Indonesia bisa menjadi sastrawan juga karena bahasa yang kita miliki merupakan identitas kita yang membuat kita bangga dan harus kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita bangga memiliki bahasa Indonesia bahasa yang indah dan penuh makna di setiap kalimat yang tertulis dan terucapkan.

25

Bahasa Indonesia memang memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang rumit, tetapi justru itu yang menjadi nilai lebih dari bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah itulah yang menjadi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Bahasa yang luar biasa indah dan memiliki peluang yang besar untuk menjadi bahasa internasional di tengah era modernisasi saat ini. Selain itu, bahasa Indonesia diharapkan menjadi salah satu bahasa komunikasi yang banyak digunakan oleh orang asing. Selanjutnya, kitalah warga Indonesia yang harus terus memperkenalkannya kepada dunia. Saya percaya bahwa Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami.

26

Bahasa Indonesia di Zamrud Khatulistiwa (Oleh: Rina Stiana) 142114007

Z

amrud Khatulistiwa, sebuah julukan yang tepat untuk bangsa Indonesia yang kaya akan keanekaragaman suku, ras, budaya, dan agama. Sebagai bangsa yang mempunyai keanekaragaman suku dan budaya tentu

saja membuat bangsa Indonesia kaya akan bahasa. Setiap suku dan budaya yang ada di Indonesia mempunyai bahasa masing-masing yang menjadi ciri khas suatu daerah. Oleh karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia muncul

sebagai

sarana

pemersatu

bangsa

Indonesia.

Kemudian, bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional dan bahasa resmi negara yang berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan,

pengantar

pendidikan,

komunikasi

tingkat

nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi

niaga,

serta

sarana

pengembangan

dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga mengalami berbagai perkembangan, baik dari segi ejaan maupun kebahasaan.

27

Di dunia modern saat ini, pengaruh globalisasi sangat besar, mulai dari teknologi, pengetahuan, budaya hingga penggunaan bahasa Indonesia. Banyak bahasa yang mulai merambah kalangan anak muda seperti bahasa gaul. Anak muda cenderung menggunakan bahasa gaul, karena mereka menganggap bahwa bahasa gaul lebih modern. Hal ini membuat mereka merasa malu untuk menggunakan bahasa Indonesia karena takut disebut sebagai anak kampungan. Bahkan, tidak jarang dari mereka yang menganggap bahwa bahasa Indonesia itu kuno. Pemikiran seperti inilah yang harus kita hilangkan dalam benak kita karena bagaimanapun juga bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Seharusnya, sebagai bangsa Indonesia, kita bisa lebih menghargai dan memaknai kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia. Kondisi seperti ini tentunya sangat memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan, lambat laun dapat membuat bahasa Indonesia menjadi terbelakang, bahkan tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia bisa punah. Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus bisa

28

mempertahankan kedudukan bahasa Indonesia dan mampu melestarikannya,

sehingga

bahasa

Indonesia

dapat

berkembang lebih luas, bahkan bisa menjadi bahasa internasional. Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa bahasa Indonesia sangat berpotensi menjadi bahasa internasional. Collins

telah menunjukkan betapa potensialnya bahasa

Indonesia (Melayu) menjadi bahasa dunia (internasional) dilihat dari sejarahnya. Di samping itu, saat ini sudah banyak ahli

atau

komunitas

sarjana

dari

mancanegara

yang

mengkhususkan diri mempelajari bahasa Indonesia/melayu (Collins 2005:17, lihat juga penyumbang tulisan dalam Moriyama dan Manneke Budiman, 2010). Kepotensialan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dapat dilihat dari beberapa faktor yang mendukung dan yang memengaruhinya. Secara garis besar, faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni faktor

intrabahasa

dan

faktor

ekstrabahasa.

Faktor

intrabahasa meliputi sistem bahasa. Beberapa aspek yang terkait dengan bahasa Indonesia sudah diatur dan sudah dibakukan. Selain itu, bahasa Indonesia telah memiliki sistem ejaan yang mapan, yakni dengan diberlakukannya Ejaan

29

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lebih dikenal EYD. Dengan demikian, dari segi tata tulis bahasa Indonesia

telah

memiliki

aturan

yang

baku.

Untuk

mengantisipasi

pengaruh

bahasa

lain

dan

untuk

pengembangan

peristilahan

bahasa

Indonesia,

telah

diterbitkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Penulisan ejaan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin yang

sudah

digunakan

secara

internasional.

Hal

itu

memungkinkan bahasa Indonesia untuk mudah dipelajari karena lafal sesuai dengan lambang hurufnya. Bahasa Indonesia juga relatif mudah beradaptasi dengan istilah asing dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah bahasa Inggris yang banyak diserap menjadi bahasa Indonesia. Faktor

ekstrabahasa

meliputi

penutur

bahasa

Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan modal yang sangat berarti untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Memang, tidak semua penduduk Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia secara aktif, tetapi hampir semua penduduk Indonesia mengerti bahasa Indonesia. Faktor ekstrabahasa yang lain adalah daya tarik

30

kekayaan alam dan budaya Indonesia. Indonesia atau yang dijuluki

sebagai

Zamrud

Khatulistiwa

itu

mempunyai

kekayaan alam yang sangat melimpah, di mana terbentang hamparan alam hijau nan permai, birunya laut yang luas dengan berbagai-jenis hayati membuat siapa saja terkesima. Hal itulah yang menjadi daya tarik bagi pelaku ekonomi dari mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan banyaknya

pelaku

ekonomi

dari

mancanegara

yang

berinvestasi di Indonesia ini mau tidak mau akan berdampak pada banyak orang asing yang masuk ke Indonesia. Hal itu dapat berdampak pula pada banyaknya orang asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia. Saat ini sudah banyak perguruan tinggi atau lembaga pendidikan (219 lembaga di 74 negara), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang menyelenggarakan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) (Wahya 2010:174). Jadi potensi yang dimiliki bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sangat besar. Untuk itu sebagai bangsa Indonesia kita harus bisa mewujudkan hal itu, karena betapa bangganya kita sebagai bangsa Indonesia jika bahasa nasional bangsa kita bisa menjadi bahasa Internasional.

31

32

Kiprah Bahasa Indonesia di Kancah Globalisasi (Oleh: Reni Stiani) 142114008

D

ahsyatnya arus globalisasi telah menyentuh seluruh sektor dalam kehidupan manusia. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut telah

menembus batasan-batasan sosial dan budaya di setiap negara di dunia, begitupun di bumi pertiwi yang tercinta ini. Kehadiran arus globalisasi benar-benar menuntut kita untuk mampu menjaga dan mempertahankan jati diri, serta warisanwarisan luhur bangsa ini agar tidak pudar, khususnya di bidang

komunikasi.

Bahasa

Indonesia

sebagai

sarana

komunikasi utama sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dalam menghadapi berbagai tantangan di era global ini. Kehadiran globalisasi, selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif bagi kedudukan bahasa Indonesia. Seperti yang dituturkan oleh Naisbii (1991) dalam bukunya Global Paradox, di era globalisasi akan terjadi paradoksparadoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa.

33

Lalu, bagaimana kiprah bahasa Indonesia di kancah globalisasi? Perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi sangat pesat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Pernyataan tersebut tentu saja didukung oleh data terakhir yang menunjukkan bahwa sekitar 52 negara di dunia telah membuka program studi bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Misalnya saja, di negara Vietnam, bahasa Indonesia sudah dijadikan sebagai bahasa kedua dan secara resmi diumumkan pada bulan Desember 2007. Kemudian, keberadaan bahasa Indonesia juga mendapatkan sambutan baik di negara Jepang. Di Negeri Matahari Terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia. Salah satunya yang

didirikan

oleh

Nihon-Indonesia

Gakkai

atau

Perhimpunan Pengkaji Indonesia dan Jepang pada tahun 1969. Selain di negara-negara Asia, bahasa Indonesia juga menunjukkan kharismanya sampai ke negara-negara di benua Afrika. Salah satu negara di benua Afrika, yaitu Mesir telah tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia. Negara piramid dan sphinx ini baru saja membangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini terletak di Suez Canal University dan merupakan langkah awal untuk

34

lebih mendalami tentang Indonesia. Realita ini tentu merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita khususnya sebagai pemilik bahasa kesatuan tersebut. Dengan demikian, perkembangan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional bukanlah suatu hal yang mustahil terjadi. Sebagaimana yang telah dituturkan oleh tokoh proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi sebagai bahasa internasional di masa yang akan datang. Di satu sisi, bahasa Indonesia mampu mengepakkan sayapnya ke beberapa negara di dunia. Akan tetapi, di sisi lain, bahasa Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan dalam perjalanannya. Terdapat dua faktor yang menjadi tantangan bagi kedudukan bahasa Indonesia, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menjadi tantangan bagi perkembangan bahasa Indonesia adalah kehadiran bahasa daerah yeng cenderung digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari. Apalagi jika bahasa daerah tersebut memiliki potensi yang kuat untuk mempengaruhi masyarakat-masyarakat lain untuk

35

ikut menggunakannya. Seperti bahasa daerah suku Betawi (Jakarta).

Jakarta

sebagai

kota

metropolitan

memiliki

pengaruh yang besar dalam perkembangan daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika budayabudaya khas suku Betawi, khususnya bahasa Betawi kerap dijadikan masyarakat sebagai bahasa baku yang sebenarnya itu sangat bertentangan dengan kaidah Bahasa Indonesia, misalnya pengunaan kata “gimana, kayak apa”. Faktor eksternal yang menjadi tantangan bagi bahasa Indonesia adalah kehadiran bahasa internasional. Bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan internasional memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberadaan bahasa asli suatu negara. Bagaimana tidak? Untuk melakukan interaksi dan menjalin hubungan dengan negara lain, kita perlu menguasai

bahasa

Inggris

sebagai

sarana

untuk

berkomunikasi. Situasi seperti ini menuntut kita untuk mampu mempelajari dan mendalami bahasa Inggris sebagai bentuk modal utama yang harus kita miliki. Dengan demikian, tidak heran jika dalam perkembangannya bahasa Inggris mampu mencapai lapisan-lapisan terkecil sekalipun dalam

36

masyarakat suatu negara, dalam hal ini adalah negara Indonesia. Lalu, dampak apa yang akan timbul dari situasi ini? Perubahan sosial ini ternyata mengakibatkan kecenderungan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk menggeserkan nilai-nilai, peran dan kedudukan bahasa Indonesia. Selain itu, ada kecenderungan juga untuk mulai menggantikan bahasa Indonesia dengan bahasa internasional tersebut. Hal ini memunculkan sikap negatif masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Memang tidak salah jika kita mempelajari dan mendalami bahasa Inggris atau bahasa internasional berkomunikasi

lainnya

dan

sehari-hari.

kemudian Karena

dipakai itu

dalam

merupakan

pengetahuan dan keterampilan (skill) yang perlu kita kembangkan dan itu memang sangat dibutuhkan untuk karir kita di masa yang akan datang. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana kita, sebagai warga negara yang menghargai warisan budaya bangsa, untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan bahasa persatuan Indonesia itu supaya senantiasa menjadi lambang jati diri bangsa dan tidak hanyut terbawa arus modernisasi. Bila perlu, bahasa Indonesia dapat kita kembangkan menjadi salah satu bahasa internasional di dunia.

37

38

Bahasa Indonesia di Persimpangan Jalan (Oleh: Georgius Chandra Herfanda N) 142114009 “Bahasa terbina dari nurani bangsa, bangsa besar karena keutuhan bahasanya.” - Rahimidin Zahari

B

ahasa merupakan salah satu faktor dalam perkembangan suatu bangsa dan negara, karena pada hakikatnya sebuah bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan

terhadap ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Ilmu-ilmu tersebut yang dapat menjadi tumpuan sebuah negara untuk semakin berkembang, sehingga bangsa di dalam negara tersebut menjadi bangsa yang besar. Dalam memajukan bangsa dan negara, bahasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaannya. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara menerjemahkan sumber ilmu pengetahuan dari luar, terutama dari dunia Barat ke dalam bahasa Indonesia secara cermat, sehingga wawasan berpikir bangsa dapat dikembangkan secara intensif dan menyeluruh. Metode tersebut memungkinan untuk menciptakan insan yang cerdas tanpa menunggu untuk fasih berbahasa asing.

39

Upaya-upaya yang dilakukan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang bermartabat untuk tujuan keilmuan secara nyata telah dilakukan dengan mempublikasikan Ejaan Yang Disempurnakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Pedoman Baku Pembentukan Ilmiah. Walaupun dalam publikasi tersebut belum menggambarkan aspek kebahasaan yang diharapkan, tetapi upaya dari

metode

tersebut

memberikan

isyarat

bahwa

untuk

memantapkan kedudukan bahasa Indonesia perlu ada pembakuan dalam

penggunaannya,

baik

dalam

ejaan

maupun

tata

kebahasaannya. Keefektifan dalam upaya tersebut dipengaruhi oleh sikap masyarakat, terutama ilmuwan dan akademisi terhadap bahasa Indonesia. Komunikasi dan keprofesionalan dalam bahasa Indonesia belum mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi dalam kesamaan kaidah dan kosakata bahasa Indonesia. Bahkan, acapkali bahasa baku menjadi ilmu yang disepelekan. Inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengembangan bahasa Indonesia. Beberapa faktor atau kenyataan yang mungkin dapat menjelaskan kendala bagi pengembangan bahasa Indonesia Pertama, kebanyakan masyarakat belajar bahasa Indonesia secara alamiah. Maksudnya, mereka belajar dari pemerolehan

40

bahasa atau pembelajaran bahasa tanpa memikirkan bahasa tersebut benar atau tidak dalam kaidah-kaidahnya. Lebih dari itu, masyarakat

lebih

mengedepankan

selera

bahasa

daripada

penalaran bahasa. Dalam hal ini selera bahasa adalah penggunaan bahasa yang sesuka hati, tanpa memikirkan arti bahasa atau kosakata tersebut sehingga terkadang menimbulkan kerancuan dalam penggunaannya. Sementara itu, penalaran bahasa adalah memikirkan secara logis penggunaan bahasa atau kosakata sehingga arti sesungguhnya dari kosakata tersebut tidak menjadi rancu. Akibatnya, masalah bahasa Indonesia dianggap remeh dan sepele, dan juga masyarakat menggunakan patokan ‘yang penting tahu maksudnya’ sehingga lupa ‘yang penting tahu maksudnya’ juga harus mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi. Tingkat kesepakatan yang tinggi berarti arti dari kosa kata adalah tetap atau baku, pasti dan tidak dapat digantikan dengan arti yang lain dan telah disepakati bersama. Kedua, bahasa Indonesia harus bersaing dengan bahasa asing. Faktor ini juga sangat mempengaruhi martabat bahasa Indonesia, terlebih lagi Indonesia akan memasuki era pasar bebas yang di dalamnya membuat persaingan bahasa semakin sulit. Media massa semakin mempersulit keadaan, terutama televisi.

41

Mereka menampilkan acara seperti sinetron dengan menggunakan judul berbahasa asing, tetapi isinya berbahasa Indonesia. Ketiga, dalam dunia pendidikan terutama perguruan tinggi, kebanyakan menggunakan buku ajar dan buku referensi berbahasa asing, terutama bahasa Inggris karena memang banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di luar negeri. Sementara itu, kemampuan rata-rata berbahasa asing mahasiswa dewasa ini belum bisa dikatakan memadai dalam menyerap ilmuilmu yang ada di dalam buku tersebut. Banyak gagasan bahwa zaman sekarang ini telah memasuki zaman globalisasi sehingga banyak orang berpikir globalisasi harus diikuti oleh penginggrisan bangsa dan masyarakat. Gagasan yang seperti itulah yang mengecoh penalaran dan menghambat perkembangan martabat bahasa Indonesia. Keempat,

banyak

dari

kalangan

akademisi

yang

menganggap sudah fasih dan mampu dalam berbahasa Indonesia sehingga mereka enggan untuk mempelajari lebih dalam lagi bahasa Indonesia, bahkan untuk membuka Kamus Bahasa Indonesia. Hal itu mengakibatkan mereka lebih asing mendengar kosakata

bahasa sendiri daripada kosakata bahasa asing.

Anehnya, jika mereka menjumpai kata bahasa asing yang tidak mereka kenal atau masih asing, mereka dengan antusias, sadar dan

42

penuh semangat membuka kamus dan berusaha mengetahui artinya, dan tidak terbersit di pikiran mereka, bahwa kata-kata itu aneh. Berbeda jika mereka dihadapkan dengan kosakata dari bahasa Indonesia yang masih asing bagi dirinya, mereka akan bereaksi “kata apa itu, kenapa aneh?” dan enggan untuk membuka kamus dan segera mencari tahu artinya, malah mereka akan segera melupakannya. Jadi, dalam penerapanya tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat terutama ilmuwan dan akademisi harus menentukan

dan

membuat

kesepakatan

tertinggi

dalam

penggunaan kosakata dan istilah bahasa Indonesia sehingga dalam penggunaannya tidak terjadi kebingungan, baik dalam hal komunikasi

maupun

pendidikan.

Sulit

memang

untuk

menanamkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi sebisa mungkin meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada, sehingga bahasa Indonesia semakin naik martabatnya dan tidak lagi dianggap remeh dan sepele.

43

44

Kemampuan Bahasa Indonesia (Oleh: Bayu Kuncoro) 142114010

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara Indonesia. Sebagai Bahasa nasional, tentunya bahasa Indonesia sudah dikenal oleh seluruh warga negara

Indonesia, sehingga bahasa Indonesia banyak mengambil peran dalam setiap kegiatan masyarakatnya dalam setiap sektor. Di sini akan saya uraikan apa saja yang menjadi kemampuan dari bahasa kita tersebut yang kiranya dapat menjadi referensi bagi pembaca. Pertama, bahasa Indonesia di lingkungan keluarga. Di dalam keluarga, kita selalu menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Selain karena bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu, sebagai anak kita pasti menggunakan cara sopan untuk berkomunikasi kepada orang yang lebih tua, misalnya ayah, ibu, paman, atau tante. Tidak hanya itu, kebiasaan berbahasa yang baik tersebut dengan sendirinya dapat kita tularkan pada adik-adik kita, sehingga mereka punya bekal bahasa yang kuat yang dapat digunakan di luar lingkungan keluarga dan begitu pula pada kita.

45

Kedua, bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat. Di lingkungan

masyarakat,

bahasa

Indonesia

memiliki

kemampuan yang unik, yaitu mengikat tali persaudaraan. Dengan berbahasa Indonesia, seseorang dapat menyapa para tetangga, berkomunikasi, berkunjung, dan lain-lain. Dengan begitu,

mereka

akan

saling

mengenal

dan

membuat

harmonisasi yang baik. Ketiga, bahasa Indonesia di lingkungan sekolah. Di sekolah, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, seorang guru dapat menyampaikan pelajaran yang ingin diberikan kepada muridnya.

Kita

melontarkan

juga

dapat

pertanyaan

menggunakannya tentang

suatu

untuk materi,

menggunakannya untuk berdiskusi, dan menyampaikan pendapat. Dengan menerapkan bahasa Indonesia di sekolah, kita dapat memiliki akar yang kuat dalam berbahasa Indonesia. Keempat,

bahasa

Indonesia

dalam

lingkungan

perguruan tinggi. Dalam lingkungan ini, bahasa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar ke arah globalisasi. Kreativitas

mahasiswa

dapat

mengharumkan

bahasa

Indonesia di jagad internasional. Seperti adanya pertukaran

46

pelajar Indonesia ke luar negeri. Pelajar dari Indonesia dapat memperkenalkan bahasa Indonesia, sedangkan pelajar asing dapat

mempelajari

bahasa

Indonesia.

Dalam

hal

ini,

kemampuan bahasa Indonesia dapat digunakan untuk memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai ikon. Kemampuan bahasa Indonesia di lingkungan ini juga dapat digunakan dan diterapkan dalam pembuatan tugas akhir (skripsi) mahasiswa. Kelima, bahasa Indonesia dalam lingkungan kerja. Bahasa Indonesia sangat penting dalam perekrutan calon pegawai/karyawan. Pada saat suatu perusahaan atau instansi mengadakan tes masuk, di sini akan terlihat kemampuan bahasa Indonesia dalam menyaring para calon pegawai. Akan ada serangkaian tes seperti tes tertulis, tes wawancara yang melihat keadaan seseorang dari bahasa, tes analisis, dan sebagainya. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan sebagai suatu mata pencaharian. Kita dapat menjadi juru bicara, pengajar/guru, dan penerjemah. Jadi, dalam lingkungan kerja, bahasa Indonesia juga memiliki kemampuan sebagai sumber mata pencaharian. Keenam, bahasa Indonesia di lingkungan pemerintah. Di

lingkungan

menggunakan

ini,

para

bahasa

penyelenggara

Indonesia.

negara

Hukum

wajib

perundang-

undangan juga wajib menggunakan bahasa Indonesia,

47

sehingga menunjukkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai bahasa mutlak. Ketujuh,

bahasa

Indonesia

di

seluruh

wilayah

Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa

persatuan

memiliki

peranan

penting

untuk

menyatukan berbagai macam suku. Bahasa Indonesia sebagai kontrol sosial, dan menyelesaikan suatu masalah. Jadi, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan yang implementasinya terdapat di semua sektor. Kemampuan bahasa Indonesia seperti alat komunikasi, alat belajar, alat mengikat tali persaudaraan, sebagai pemersatu, kontrol sosial dan menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta bangga menggunakan bahasa Indonesia akan menuntun bahasa kita ke arah internasional.

48

Bahasa dengan Modernisasi (Oleh: Shella Marcelina) 142114011

M

odernisasi

menerangkan

atau

menggelapkan

Indonesia? Oh my God, you take a selfie without me.. Sorry aku telat, bla bla bla.. Itulah yang kerap

kali terdengar dari mulut para remaja masa kini, tak jarang pula mahasiswa. Sejatinya modernisasi bukan ancaman bagi bangsa Indonesia khususnya di bidang Bahasa. Modernisasi sangat dibutuhkan untuk perkembangan Indonesia tetapi jangan sampai disalahgunakan. Dewasa ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia lebih menyukai bahasa asing dan bahasa gaul daripada bahasa negaranya sendiri. Pengaruh budaya asing sangat besar di Indonesia. Budaya asing tidak hanya mempengaruhi para anak muda saja, melainkan anak kecil, orang dewasa dan yang lanjut usia walaupun yang paling dominan terpengaruh adalah para anak muda. Mereka terkesan malu dan tidak mau dicap kurang gaul dan ‘ndeso’ ketika harus menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih nyaman dan merasa terpelajar apabila menggunakan bahasa asing

49

atau bahasa Indonesia yang dicampur bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya. Jika dibayangkan, betapa hancurnya bahasa Indonesia di zaman sekarang. Tidak salah jika kita mempelajari bahasa asing, justru hal itu sangat dibutuhkan dalam kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi, anak muda yang seharusnya menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia justru malas

menggunakan

dan

memperdalam

pengetahuan

mengenai bahasa Indonesia. Mau dibawa kemana negeri ini kalau para anak muda yang sangat diharapkan dapat memajukan Indonesia justru rasa

cinta

terhadap

tanah

airnya

sendiri

berkurang.

Dibuktikan dari para anak muda yang lebih suka mempelajari bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Mereka sering menganggap bahasa Indonesia remeh, rendah, kampungan, tidak gaul dan norak. Seburuk itukah pengaruh modernisasi di Indonesia? Orangtua

saat

ini

lebih

mengarahkan

anaknya

mengembangkan bahasa asing, bahkan sedihnya orang akan mencemooh seorang anak yang memilih jurusan bahasa Indonesia. Kursus bahasa asing bak jamur di musim

50

penghujan. Orang akan malu jika salah menuturkan bahasa asing atau tidak pandai bahasa asing. Tetapi, tidak pernah ambil pusing terhadap kesalahan yang digunakan dalam bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan terus menerus bisa jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan hilang dari bumi Indonesia. Sayang sekali kalau bahasa Indonesia hanya dipandang sebelah mata seperti itu. Padahal harapan Presiden pertama Indonesia adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Bagaimana mungkin terjadi apabila kaum muda Indonesia sendiri tidak mencintai bahasa negaranya.

Modernisasi

menurunkan

moral

bangsa,

memudarkan rasa cinta tanah air. Tetapi, tidak terlalu mengkhawatirkan karena cukup banyak anak muda yang mencintai bahasa Indonesia yang dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang memilih program studi Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Banyak juga para anak muda yang berpartisipasi dalam membuat dan mengikuti berbagai kegiatan kebahasaan.

51

Bahasa asing sangat dibutuhkan karena Indonesia membutuhkan negara lain. Tetapi, kita sebagai para pemuda bangsa jangan membiarkan bahasa Indonesia tergantikan dengan bahasa asing walaupun bahasa asing lebih terkesan modern dan gaul. Kita selayaknya pemuda Indonesia harus bangga dengan bahasa kita sendiri. Kita tidak boleh malu menggunakan bahasa Indonesia di segala situasi. Kita harus mengenalkan bahasa kita dengan orang luar negeri agar bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional sepeti yang diharapkan Bapak Presiden pertama kita. Modernisasi tidak salah masuk ke Indonesia. Indonesia membutuhkan modernisasi. Modernisasi tidak seutuhnya berdampak buruk bagi Indonesia. Modernisasi banyak berjasa dalam perkembangan Indonesia terutama dalam bidang perkembangan IPTEK dan kerjasama antarnegara. Dampak modernisasi dapat dilihat dari siapa yang menggunakan dan untuk apa. Modernisasi berdampak positif ketika digunakan dalam

hal

yang

disalahgunakan.

52

tepat

dan

berdampak

negatif

jika

Bahasa Indonesia dalam Genggaman (Oleh: Agnes Wuryani) 142114012

B lainnya.

ahasa adalah salah satu cara untuk berkomunikasi, tanpa adanya bahasa akan sulit untuk menjalin relasi dan berkomunikasi antara individu satu dan individu Ada

berbagai

macam

bentuk

bahasa

untuk

berkomunikasi, baik bahasa oral atau yang diucapkan maupun bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan isyarat seperti menggunakan tangan atau benda. Namun, yang paling banyak digunakan yaitu bahasa yang diucapkan. Banyak sekali bahasa yang dapat diucapkan di dunia. Di Indonesia saja sudah terdapat banyak bahasa karena setiap daerah memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Namun, bahasa utama yang harus dipegang adalah bahasa persatuan atau bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia dan dengan mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar kita, warga negara Indonesia, dapat bersatu walaupun memiliki bahasa daerah masing-masing. Tanpa mengurangi rasa cinta terhadap bahasa daerah, kita harus bisa berbahasa Indonesia agar dapat menjadi identitas utama bangsa yang tak ternilai

53

harganya di mata dunia, dengan tetap mempertahankan bahasa daerah sebagai harta kekayaan bangsa. Seperti yang sudah kita ketahui, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu. Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia dari semua kalangan, baik tua maupun muda, harus bisa menggunakan dan mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengembangkannya. Namun, pada kenyataannya masih banyak rakyat Indonesia sendiri yang tidak lancar, bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga terkadang sukar untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas. Kaum muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa ini juga seharusnya belajar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar agar dapat mengembangkan bahasa Indonesia. Akan tetapi,

kenyataannya,

kaum

muda

sekarang

sudah

terpengaruh oleh bahasa tidak baku atau bahasa gaul. Selain itu, mereka juga menggunakan bahasa asing karena bahasa asing diaggap lebik keren atau gaul. Memang, bila memiliki pengetahuan dan bisa berbahasa asing itu sangatlah baik untuk dapat berkomunikasi di dunia luar apalagi di era global

54

seperti sekarang ini, tetapi bukan berarti kita meninggalkan bahasa ibu. Bahasa Indonesia harus diajarkan kepada setiap anak Indonesia, baik di sekolah yang berstandar nasional maupun internasional. Setiap sekolah ataupun perguruan tinggi yang berada di wilayah Indonesia harus tetap ada pelajaran bahasa Indonesia karena tidak dapat dipungkiri bahasa Indonesia sangatlah penting. Bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangatlah penting karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan ratusan bahasa daerah sebagai kekayaan kita. Oleh sebab itu, dengan bisa berbahasa Indonesia kita dapat bersatu karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa pemersatu kita rakyat Indonesia yang dari berbgai macam suku bangsa dan daerah. Tanpa adanya bahasa pemersatu ini maka tidak ada yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tanpa bahasa Indonesia kita rakyat Indonesia tidak akan dapat bermusyawarah dan tidak dapat melakukan mufakat untuk memajukan negara serta kita tidak dapat bekerja sama dengan baik. Dengan

mengetahui

betapa

pentingnya

bahasa

Indonesia, kita, rakyat Indonesia, diharapkan harus dapat

55

berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, khususnya bagi kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Rakyat Indonesia harus bisa menggenggam bahasa Indonesia. Artinya adalah

rakyat

Indonesia

dapat

menggunakan

bahasa

Indonesia dengan baik dan dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam forum nasional, bahkan dalam forum internasional. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia dapat dikenal dunia dan pada akhirnya dapat menjadi bahasa internasional yang dipegang serta digenggam oleh setiap rakyat Indonesia. Oleh karena itu diharapkan seluruh dunia mengetahui dan mengenal bahasa Indonesia seta menyadari betapa indahnya bahasa Indonesia untuk digunakan dalam bahasa internasional. Jadi, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa pemersatu kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kita sebagai rakyat Indonesia harus mengenggam bahasa ibu kita dengan cara dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta dengan bangga menggunakannya, baik di forum nasional maupun internasional. Selain itu, kita dapat dengan bangga pula memperkenalkan bahasa Indonesia ke seluruh dunia dan tetap mempertahankan adanya bahasa daerah kita

56

sebagai kekayaan bangsa. Namun, kita juga tetap dapat belajar bahasa asing lainnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan, karena ‘If you know one, you know none’ yang artinya jika kita hanya mengetahui satu bahasa, kita sama saja tidak mengetahui sama sekali (Rm. Harry). Akan tetapi, jangan lupa untuk tetap mengutamakan bahasa ibu, bahasa Indonesia.

57

58

Ada Apa dengan Bahasa Indonesia? (Oleh: Fran Margareta Kurniawan) 142114013

B

ahasa Indonesia

adalah bahasa resmi bangsa

Indonesia. Bahasa yang sudah ada sejak dulu dan sudah diakui sebagai bahasa persatuan pada tanggal

28 Oktober 1928. Akan tetapi, kedudukan bahasa Indonesia baru dinyatakan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan disahkannya UUD 1945. Namun, banyak masyarakat yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Inilah salah satu faktor penghambat mengapa bahasa Indonesia tidak dapat menjadi bahasa internasional. Jika masyarakatnya sendiri tidak menggunakan bahasa Indonesia, bagaimana orang

lain

dapat

mengetahui

bahasa

persatuan

ini.

Masyarakat cenderung menggunakan bahasa daerah mereka, karena menurut mereka bahasa daerah adalah bahasa yang paling mudah untuk berkomunikasi, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman. Saat menggunakan bahasa Indonesia, banyak orang yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.

Penggunaan bahasa ini

59

banyak dijumpai di kalangan remaja. Ditinjau dari sudut pandang mahasiswa,

mata

kuliah bahasa

Indonesia

merupakan mata kuliah yang sulit. Semua itu karena kebiasaan kita yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebenarnya bagi mahasiswa mata kuliah bahasa Indonesia sangat berguna misalnya untuk menulis makalah dan karya ilmiah lainnya.

Ditinjau dari media massa dan

media sosial (koran, SMS, BBM, twitter, path), tidak banyak media massa dan pengguna media sosial yang menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Padahal media massa adalah suatu yang umum dan siapa saja dapat membacanya. Selain itu, sumber daya manusia juga mempengaruhi dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Banyak dari kita yang tinggal di daerah pedalaman yang tidak bisa membaca atau menulis, terlebih mereka dengan kelas ekonomi

menengah ke

bawah,

sehingga

tidak

dapat

melanjutkan sekolah. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap tata bahasa yang mereka gunakan. Beberapa faktor ini memiliki peran yang besar untuk menghambat bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

60

Saat ini, seperti yang kita ketahui orang asing datang ke Indonesia dan mempelajari bahasa Indonesia agar mereka dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Faktanya, kita, masyarakat Indonesia, tidak mengembangkan bahasa Indonesia kita sendiri. Justru kita membuat bahasa-bahasa aneh seperti bahasa gaul (lu pikir, wtf, ngakak, pj, ciyus, keles, dan lain-lain). Bahasa gaul ini umumnya digunakan oleh para remaja. Kita dapat mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan cara memulai membiasakan diri memperbaiki bahasa-bahasa kita. Dalam berkomunikasi, mulailah

menghilangkan

bahasa

gaul

atau

mencampuradukkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Penerapan ini tidak untuk berkomunikasi kepada masyarakat kita saja, tetapi dengan orang asing juga, terlebih kepada orang asing yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia ini semakin dikenal. Selain itu, kita juga bisa memulai dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil untuk memulai menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Mahasiswa dan para remaja juga

61

memerlukan penyuluhan ini agar nantinya mereka tidak kewalahan dalam mata kuliah bahasa Indonesia. Program sekolah gratis yang ditujukan oleh pemerintah untuk mereka yang berada di keadaan ekonomi menengah ke bawah harus benar-benar terwujud karena pendidikan juga merupakan jalan mewujudkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional. Fakta pendorong bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa internasional yang dapat kita lihat saat ini adalah bahasa Inggris mulai tergantikan dengan bahasa lain, misalnya saja bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin ini memang sudah ada sejak lama. Dengan mengembangkan pengucapan bahasa yang baik dan benar dan tidak mencampur adukan bahasa saat berkomunikasi, bahasa ini dapat berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu bahasa yang saat ini dipelajari oleh masyarakat global. Jadi, sangat memungkinkan bila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional. Untuk mencapai itu, kita membutuhkan usaha dari seluruh masyarakat Indonesia. Kesimpulannya,

kita,

bangsa

Indonesia,

harus

membangun bahasa Indonesia yang lebih baik dan mampu

62

membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Dengan usaha bersama, sebagai mahasiswa tentunya kita harus mendukung menjadikan bahasa Indonesia ini sebagai bahasa internasional.

63

64

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi (Oleh: Petrus H.S Sarman) 142114014

S

ebelum

kita

Indonesia

masuk

ada

kedalam

baiknya

kita

eksistensi

Bahasa

mengenal apa

itu

globalisasi. Globalisasi merupakan keterkaitan dan

ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam

banyak

hal,

globalisasi

mempunyai

banyak

karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas Negara. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini

65

diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari

pengaruh

negatif

asing

atas

kepribadiannya

sendiri.Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya. Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan

66

keterampilan

berbahasa,

juga

untuk

meningkatkan

kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia ± 80 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut

idealnya

kematangan

dan

sudah

mampu

kesempurnaan,

mencapai

sebab

sudah

tingkat banyak

merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah. Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Selain meningkatkan mutu bahasa Indonesia melalui pendidikan formal, peran media massa juga merupakan salah satu lintas untuk memberikan andil bagi pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa

67

asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa, apakah di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media massa mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan bahwa mereka juga mengikuti pembinan bahasa seperti kita. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap

68

luwes

dan

terbuka

dalam

mengikuti

derap

peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu? Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007).Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali

69

menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, masyarakat khususnya pelajar yang menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, pelajar juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

70

Bahasaku, Bahasa Indonesia (Oleh: Heribertus Ulrich) 142114015

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, sudah seharusnya semua masyarakat mengetahui bahasa

Indonesia.

Peran

pemerintah

sangat

jelas

dalam

mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, contohnya

seperti

pemberian

mata

pelajaran

bahasa

Indonesia yang telah ada sejak tingkat pendidikan paling rendah yaitu sekolah dasar hingga tingkat tertinggi. Pada waktu saya berada di tingkat sekolah menengah pertama saya pernah berbicara kepada seorang teman saya. Saya berkata, “Mengapa pelajaran bahasa Indonesia masih diajarkan? Bukankah kita sudah tahu dengan bahasa ini?”. Akan tetapi, pada tingkat pendidikan tinggi ini, saya mulai mengerti mengapa selalu ada materi pelajaran bahasa Indonesia. Menurut

saya

alasan

pemerintah

memberikan

materi

pelajaran bahasa Indonesia adalah untuk mendidik generasi muda agar memahami bahasa persatuannya dengan baik. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan materinya juga

71

sangat berbeda, seperti mulai pendidikan menegah atas, materinya sudah mulai menggunakan dan memperbaiki bahasa tidak baku menjadi bahasa baku. Di era global (modern), bahasa Indonesia hampir kalah bersaing dengan

bahasa

Inggris

atau

bahasa

daerah

tradisional. Bahasa Indonesia tidak kalah dengan bahasa lain karena peran pemerintah dalam bidang pendidikan yang mendidik generasi muda dari tingkat sekolah dasar, sehingga generasi muda tidak dapat dengan mudah melupakan bahasa Indonesia. Mengapa bahasa Indonesia bisa kalah dengan bahasa Inggris? Menurut saya, ada beberapa faktor yang bisa dibilang

sebagai

penyebab

kalah

bersaingnya

bahasa

Indonesia dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah. Faktor yang utama adalah tidak seriusnya generasi muda dalam pelajaran

bahasa

Indonesia

dan

menganggap

bahasa

Indonesia sebagai bahasa yang mudah, sehingga para pelajar lebih memfokuskan pada pelajaran bahasa Inggris. Faktor berikutnya adalah perkembangan global yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal itu memaksa semua negara, termasuk Indonesia, mau tidak mau harus memberikan pendidikan bahasa Inggris agar kelak

72

generasi

muda

dapat

bersaing

di

masa

mendatang.

Selanjutnya, faktor yang tidak kalah penting adalah sangat berkembangnya musik berbahasa Inggris. Hal ini sangat mempengaruhi sikap masyarakat yang mulai tertarik dengan musik berbahasa Inggris, dan banyaknya anggapan dari masyarakat bahwa orang yang mendengarkan musik lokal adalah

orang

kampungan

dan

orang

yang

senang

mendengarkan musik berbahasa Inggris dianggap keren dan trendi. Bahasa Indonesia juga hampir kalah dengan bahasa daerah yang merupakan bahasa yang terdapat di daerahdaerah yang ada di Indonesia. Menurut pendapat saya, masyarakat memang terlebih dahulu diajarkan dengan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia yang didapat dari lembaga pendidikan. Pada masa ini, ada anggapan bahwa orang yang mencintai bahasa daerahnya adalah orang yang sangat hebat karena tidak melupakan begitu saja bahasa daerahnya sendiri. Terdapat juga anggapan bahwa mengerti bahasa daerah sangat keren apalagi jika bahasa daerah tersebut berasal dari daerah yang terkenal dengan suatu ciri khas gaya bahasa yang sangat keren dibanding bahasa Indonesia sendiri.

73

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat bagus, meskipun hampir kalah dengan bahasa lain yang lebih terlihat keren bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada salahnya belajar bahasa Inggris serta menggunakan bahasa daerah, tetapi seluruh masyarakat Indonesia tidak harus menganak tirikan bahasa Indonesia, serta tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan bahasa Inggris dan bahasa daerah. Jangan lupa untuk selalu membanggakan bahasa Indonesia kapan pun dan di mana pun karena bahasaku, bahasa Indonesia.

74

Bahasa Indonesia Di Mata Dunia (Oleh: Agata Ria Apri H) 142114016

B

ahasa merupakan alat yang digunakan oleh semua orang untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Dengan banyaknya negara di dunia, bahasa di dunia

juga bermacam-macam. Namun, kita bisa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa penghubung antarnegara.

Negara kita, Indonesia, juga

memiliki bahasa resmi yang digunakan, yaitu bahasa Indonesia. Karena, seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dan di dalamnya ada beberapa kebudayaan dan bahasa daerah yang sangat berbeda dengan wilayah lainnya. Maka dari itu, dibentuklah bahasa resmi sebagai bahasa penghubung antardaerah. Dengan bahasa Indonesia, kita bisa menjalin komunikasi yang baik dengan orang yang berbeda daerah. Dengan bahasa Indonesia, bangsa ini dapat merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh bangsa lain. Manfaat dari bahasa Indonesia dapat kita rasakan

75

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia, seseorang dapat saling berhubungan dalam segala aspek. Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai pandangan

dunia

terhadap

bahasa

Indonesia.

Bahasa

Indonesia merupakan bahasa yang mudah untuk dipelajari. Bahasa Indonesia tidak seperti bahasa Jepang yang memiliki huruf “kanji”, bahasa Mandarin yang memiliki huruf “hanzi”, dan bahasa Korea yang memiliki huruf “hangul”. Selain, karena ketertarikan terhadap budaya Indonesia itulah mengapa banyak orang luar Indonesia yang tertarik dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling

banyak

digunakan.

Hal

ini

terbukti

dengan

digunakannya bahasa Indonesia di 45 negara di dunia, salah satunya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Akibat hal tersebut, bahasa Indonesia menempati peringkat ke 10 dalam hal bahasa yang paling banyak dipelajari di berbagai negara yang ada di dunia. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang populer keempat di Australia. Tidak hanya itu, di Australia sendiri ada beberapa universitas yang menyediakan jurusan bahasa Indonesia. Hal tersebut membuat negara ini menjadi

76

salah satu negara yang paling populer mengembangkan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga berkembang di negara Mesir dengan dibangunnya pusat studi bahasa Indonesia di negara tersebut. Negara Mesir tercatat sebagai negara yang paling mempopulerkan atau mengembangkan bahasa Indonesia. Negara Piramid ini sedang mendalami bahasa Indonesia dengan lengkap dan teliti. Pusat studi ini terletak di Suez Canal University. Dengan demikian, negara Mesir bisa lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya. Untuk Anda yang menyukai sepak bola, menjadi suatu kebanggaan bagi Anda sebagai warga negara Indonesia karena beberapa website resmi dari klub terkenal, seperti Juventus, Intermilan, dan AC Milan telah bisa di akses dengan bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara Italia juga memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain negara Itali, ternyata negara yang pernah menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun yaitu Jepang juga memiliki minat dan ketertarikan yang sama terhadap bahasa Indonesia. Di negara surganya anime ini, bahasa Indonesia sudah lama ada

77

dan juga sudah lama dipelajari. Selain itu, di beberapa wilayah di Jepang sudah ada pusat -pusat studi bahasa Indonesia, salah satunya adalah Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang yang didirikan pada tahun 1969. Sama seperti yang terjadi di Australia, universitasuniversitas yang ada di Jepang sendiri sudah membuka jurusan khusus untuk bahasa Indonesia. Beberapa dari universitas tersebut adalah Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, dan Universitas Setsunan. Di

Negara

Vietnam,

bahasa

Indonesia

sangat

diprioritaskan. bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dari bahasa resmi negara tersebut. Status bahasa Indonesia di Vietnam sama dan sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Hal ini menandakan bahwa negara Vietnam adalah negara kedua pengguna bahasa Indonesia, setelah negara Indonesia itu sendiri. Kebanggaan terbesar yang dirasakan oleh bangsa Indonesia ialah dengan Wikipedia bahasa Indonesia yang berada pada peringkat ketiga di Asia. Wikipedia adalah salah satu website yang cukup banyak pengunjungnya dan sudah terkenal cukup lama. Ternyata wikipedia berbahasa Indonesia

78

kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia, yang membuat 3 terbesar di Asia setelah wikipedia Jepang dan Mandarin. Hal tersebut tidak terlepas dari peran masyarakat Indonesia yang banyak mengunggah artikel ensiklopedia pada wikipedia. Itulah bukti-bukti yang menunjukkan nilai bahasa Indonesia menurut pandangan dunia. Banyak orang yang mengeluh dengan negara kita ini, akan tetapi ada beberapa aspek yang bisa kita banggakan dari negara kita ini, salah satunya bahasa kita yaitu, bahasa Indonesia. Sepatutnya kita harus menjaga bahasa kita agar tidak diambil oleh negara lain atau juga hilang dan rusak di kemudian hari ketika cucu kita lahir di tanah air Indonesia. Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia bangga terhadap bahasa Indonesia.

79

80

Pudarnya Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Di Era Modern (Oleh: Yohana Susanti) 142114017

M

emasuki bulan Oktober, tentu kita diingatkan pada momen bersejarah bangsa Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Salah satu butirnya berbunyi “Kami poetra

dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Itulah salah satu isi Sumpah Pemuda yang dibuat dan disepakati oleh para pemuda pada masa itu. Harapan mereka terhadap bangsa Indonesia yang akan datang, yaitu mampu menjaga bahasa nusantara. Semboyan dalam sumpah itu memiliki ruh kebanggaan kebangsaan yang sangat tinggi. Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ini berhubungan erat dengan pembinaan kepribadian masyarakat dan bangsa Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa Indonesia. Seiring

dengan

kemajuan

komunikasi,

dapat

diperkirakan hampir tak ada bahasa daerah yang luput dari pengaruh bahasa Indonesia. Namun, sebaliknya pula bahasa

81

Indonesia telah dipengaruhi atau diperkaya oleh bahasabahasa daerah, selain bahasa asing. Sumbangan bahasa daerah ataupun bahasa asing demikian besar sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangannya dari bahasa Melayu, bahasa Indonesia akan memiliki karakter tersendiri. Sangat sayang, harapan hanya tinggal harapan. Harapan para pemuda yang dulu bergejolak saat itu mungkin tidak bisa terealisasikan sekarang ini. Saat ini, bahasa Indonesia bagai terbengkalai

seperti

tidak

memiliki

daya

ruh

kebanggaan

kebangsaan dan karakternya lagi. Sangat disayangkan, tanpa disadari

banyak

masyarakat

yang

mulai

melupakan bahasa

persatuan dan lebih menyukai serta mengutamakan bahasa asing daripada bahasa nasional mereka sendiri.

Penyebab masalah tersebut adanya faktor globalisasi. Globalisasi

membuat

masyarakat

bimbang

terhadap

bahasanya sendiri. Jika masyarakat belajar menggunakan bahasa yang terbawa oleh globalisasi, yaitu bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, suatu saat bahasa Indonesia akan terbengkalai. Kemajuan dunia modern yang mengharuskan penggunaan

bahasa

asing,

khususnya

bahasa

Inggri,s

bertujuan agar komunikasi antara bangsa yang berbeda lebih mudah. Akan tetapi, hal ini justru membawa dampak negatif

82

bagi masyarakat Indonesia, yaitu terlupakannya bahasa persatuan sebagai ciri khas bangsa ini. Tidakkah kita menyadari, saat berjalan di kota besar, hampir semua pertokoan, bahkan tempat parkir kendaraan menggunakan

bahasa

asing

dan

sudah

jarang

yang

menggunakan bahasa Indonesia? Bahkan banyak juga produk dalam negeri yang memberi nama produk mereka dengan mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Terkadang, kita juga menemukan, di berbagai tempat, banyak orang tua yang merasa bangga apabila anak-anaknya pandai berbahasa asing, sehingga sejak usia dini anak-anak tersebut sudah mengikuti kursus bahasa asing. Bukankah sekarang kita sering mendengar anak-anak memanggil orang tuanya dengan sebutan papa dan mama bukan ayah dan ibu. Ada anggapan dari sebagian warga negara Indonesia bahwa di zaman sekarang ini bahasa Indonesia sudah kuno atau ketinggalan zaman. Entah siapa yang memulainya, tetapi faktanya kini bahasa Indonesia seperti menempati posisi kedua setelah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Sebagai contoh kita bisa melihat tulisan push di pintu hotel hotel, di bank, dan di berbagai tempat umum lainnya.

83

Mengapa tidak ditulisan dorong saja yang merupakan padanan bahasa Indonesia dari kata tersebut? Yang memprihatinkan, kini banyak anak muda yang dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa asing lainnya, seperti bahasa Korea dan Jepang. Apa yang bisa kita harapkan kalau kelak bahasa Indonesia kehilangan karakter yang sebenarnya? Bagaimana jika nantinya bahasa Indonesia tergeser oleh bahasa alay? Sungguh sangat disayangkan tidak banyak masyarakat yang peduli terhadap keadaan ini, sehingga bahasa persatuan kita bisa menjadi pudar di negaranya sendiri. Memang

tidak

dapat

kita

pungkiri,

seiring

perkembangan zaman dan teknologi, kita harus mampu menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Akan tetapi, karena perkembangan zaman dan teknologi yang lebih maju, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka telah keanhilang rasa cinta terhadap bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Di mana para pemuda yang seharusnya peduli? Jika keadaan seperti ini terus berlangsung tanpa ada upaya untuk memperbaikinya, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia akan hilang bahkan bisa lenyap.

84

Dari masalah di atas dapat kita renungkan benar-benar nasib bahasa kita, terutama pelajaran bagi kaum-kaum muda yang kelak nantinya akan jadi orang tua bagi anak-anaknya. Seharusnya, para orang tua mengajari anak dalam berbicara dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jangan sampai masa depan bahasa Indonesia hanya akan jadi kenangan. Bahasa Indonesia kehilangan penuturnya, tetapi malah orang asing yang gemar mempelajari bahasa Indonesia kita. Maka kita selaku warga negara Indonesia marilah kita bersama-sama

menjaga

dan

menjujung

tinggi

bahasa

persatuan dan bahasa nasional negara kita, yakni bahasa Indonesia. Orang Indonesia harus bangga menjadi bangsa Indonesia.

Orang

Indonesia

harus

bangga

berbahasa

Indonesia.

85

86

Menurunnya Minat Masyarakat Menggunakan Bahasa Indonesia (Oleh: Raden Paulus Hartono Ajie) 142114018

K

ita tahu bahwa minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar sebagai gerak-gerik. Minat

berbahasa berarti bagaimana keinginan yang timbul dari dalam hati kita dalam menguasai bahasa. Artinya, bahasa apapun yang disukai dan bagaimana kita untuk menguasainya. Bahasa sebagai alat vital dalam penyampaian pesan, maksud, dan

tujuan

menjadi

menyebarluaskan

segala

wadah

paling

unsur-unsur

mudah

untuk

populer

dalam

lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyamakan persepsi atau pendapat dari suatu hal. Menurunnya minat di sini lebih ditekankan kepada para generasi muda bangsa ini. Remaja pada masa kini lebih senang menggunakan bahasa gaul, bahasa asing atau bahasa yang kurang resmi. Menurut mereka bahasa gaul lebih nyaman dan cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

87

Remaja masa kini menganggap penggunaan bahasa resmi terlalu kaku dan monoton, serta tidak menampakkan kebaruan yang mencolok. Masyarakat, khususnya, remaja sangat fasihh menggunakan bahasa gaul. Kehadiran bahasa gaul berjalan beriringan dengan konsep kebudayaan populer di Indonesia atau masuknya budaya-budaya asing yang kurang disaring oleh masyarakat. Masyarakat daerah di Indonesia pun masih banyak yang menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan jika ada yang berbicara dengan bahasa Indonesia, mereka kurang memahami maksud yang dibicarakan. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, terutama kaum remaja, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

Yang

terpenting

adalah

kesadaran

dari

masyarakat terutama kaum remaja untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Dampak yang terjadi dengan menurunnya minat masyarakat, terutama kaum remaja, adalah semakin tidak

88

pedulinya terhadap bahasa persatuan bahasa Indonesia dan tidak mengerti ejaan yang tepat serta ketatabahasaan yang baik, sehingga Bahasa Indonesia terkesan menjadi bahasa yang rancu atau tidak tertata. Dampak yang lain adalah perkembangan media sosial seperti SMS, twitter, facebook, dan media komunikasi seperti radio dan televisi justru dapat menghambat

perkembangan

bahasa

Indonesia.

Dalam

berkomunikasi dengan orang lain di media twitter, seseorang akan lebih sering menggunakan kalimat yang disingkatsingkat

daripada

kalimat

yang jelas dan

baku,

dan

menggunakan istilah-istilah yang tidak dibenarkan dalam pola bahasa Indonesia. Itupun juga akan terjadi pada saat kita berbicara langsung dengan orang lain. Kita lebih sering menggunakan kalimat yang tidak baku dan menggunakan istilah asing, bahkan tata bahasanya kurang rapi atau tidak runtut. Cukup banyak kata yang tidak dibenarkan dalam EYD Bahasa

Indonesia,

tetapi

telah

berkembang

luas

di

masyarakat, contohnya kata loe, gue, bro dan lain-lain. Jadi, rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia tersebut, akan berdampak langsung terhadap rendahnya minat membaca seseorang.

89

Upaya menjaga agar bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa-bahasa utama di dunia dan bahasa asing, ialah pengukuhan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di tengah-tengah kecintaan

masyarakat.

Upaya

menanamkan

rasa

terhadap bahasa Indonesia, dilakukan melalui

peningkatan mutu kampanye “Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar” ke seluruh lapisan masyarakat dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kampanye tersebut dilakukan di lingkungan kelompok masyarakat yang memiliki pengaruh atau hubungan langsung dengan masyarakat, seperti aparatur pemerintah, guru (termasuk dosen), wartawan (cetak dan elektronik), penulis dan kalangan pelajar/mahasiswa. Untuk itu, butuh perekat persatuan dan kesatuan, salah satunya dengan terus menggunakan dan melestarikan bahasa Indonesia. Karena itu, peran bahasa Indonesia harus terus dikembangkan sebagai media pembangunan karakter bangsa, khususnya dalam pergaulan lintas bangsa di dunia yang semakin mengglobal. Dalam konteks itulah, peran pemuda dan bahasa ini sangat penting. Sebab, generasi muda sebagai pemimpin masa depan harus dibekali kecintaan dan kemahiran berbahasa nasional. Hal itu sangat penting karena dunia terus bergerak.

90

Bahasa Indonesia Go Internasional (Oleh: Primandika Permana Yoga) 142114019

I

ndonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selain memiliki beragam suku dan budaya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang

mempunyai banyak ragam bahasa daerah. Menurut data terakhir, ada sekitar 546 bahasa daerah dan akan masih terus digali lebih dalam lagi. Walaupun, Indonesia memiliki banyak bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1928, pada hari Sumpah Pemuda. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia sudah banyak menggunakan serapan bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa resmi negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, Pasal 36 Bab XV sehingga telah memainkan perannya dalam kehidupan bernegara. Di Indonesia sendiri, bahasa Indonesia memang digunakan oleh semua masyarakat karena fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang memiliki penutur bahasa terbanyak di dunia. Indonesia

91

memiliki potensi sebagai untuk menjadi bahasa internasional. Akan tetapi, dalam perjalanannya harus ada kebanggaan tersendiri dari penuturnya. Sebagai generasi muda, kita harus berani menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena selama ini bahasa Indonesia masih kurang digunakan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang membuat bahasa Indonesia sulit untuk menjadi bahasa internasional. Bahasa Indonesia belum sepenuhnya layak menjadi bahasa internasional. Hal ini karena membutuhkan waktu yang cukup lama supaya bahasa Indonesia dapat dikenal dunia. Walaupun, di kawasan Asia sendiri bahasa Indonesia sudah dikenal, bahkan di negara Jepang sudah dikenal sangat lama. Di Jepang, bahasa Indonesia dipelajari di beberapa universitas kajian bahasa asing. Bahasa Indonesia sebenarnya sudah populer dan banyak dipelajari di seluruh negara di dunia, bahkan menjadi urutan nomor 10 bahasa paling banyak dipelajari di dunia. Di negara Australia, banyak warganya yang sudah fasih berbahasa Indonesia. Di Vietnam, bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa resmi negara tersebut dan disejajarkan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa yang dipriotaskan. Beberapa hotel di Vietnam

92

bahkan memiliki standar untuk pegawainya supaya bisa berbahasa Indonesia. Selain itu, beberapa negara di kawasan Afrika terutama di Kairo, Mesir telah berdiri pusat kajian bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sudah terkenal di kawasan Asia. Supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang diperhitungkan dalam skala internasional, kita, sebagai warga negara Indonesia terutama di kalangan muda, supaya tidak malu menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus peduli dengan bahasa Indonesia dan belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengenai bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, Bung Karno pernah berkata bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional di masa depan. Ini semua tidak lepas dari peran serta generasi muda. Namun, saat ini, semakin banyak anak muda yang terpengaruh oleh modernisasi barat, bahkan bahasa Indonesia semakin di kesampingkan. Hal ini terlihat dari munculnya bahasa-bahasa yang tidak baku. Selain itu, anak muda di zaman modern ini lebih mengutamakan penggunaan bahasa Inggris karena dianggap lebih keren dan lebih berkelas. Akan tetapi, dipandang dari sisi formalnya, bahasa Indonesia yang baku

93

masih dipakai sebagai bahasa formal di sekolah, di perkantoran, dan di dalam ijazah. Hal ini jelas berbeda dengan sekolah internasional yang sekarang banyak muncul. Di sekolah-sekolah tersebut, bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa pengantar. Hal ini yang membuat bahasa Indonesia menjadi kurang populer di kalangan internasional karena belum dipelajari sungguh-sungguh di sekolah Internasional. Sebenarnya, bahasa Indonesia mempunyai potensi untuk diangkat sebagai bahasa internasional karena sudah populer di kawasan Asia sendiri. Menurut saya, bahasa Indonesia sudah dianggap penting karena warga yang mendominasi di Asia Tenggara adalah warga Indonesia. Seiring berjalannya waktu, mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dikenal dunia secara luas dan dapat menjadi

bahasa

internasional.

Akan

tetapi,

hal

ini

membutuhkan pemahaman lebih kepada masyarakat, supaya masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bangga dengan bahasanya sendiri. Dengan demikian, mungkin bahasa Indonesia menjadi populer paling tidak di dalam masyarakat Indonesia sendiri. Dari hal kecil tersebut, lama-kelamaan dikenal secara luas bukan hanya di

94

Asia tetapi di dunia. Di mulai di kawasan Asia Tenggara, bahasa Indonesia sudah sangat terkenal, seperti di dalam kemasan makanan ringan saja ada bahasa Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sudah terkenal di kawasan Asia. Sebenarnya di negara-negara di Eropa sudah ada universitas yang mempelajari bahasa Indonesia, tetapi belum serius sekali seperti di kawasan Asia. Di Eropa dan Amerika, Indonesia lebih dikenal luas karena kebudayaannya. Soal bahasa Indonesia dapat dikenal di internsaional, saya rasa tidak sulit untuk mewujudkannya hanya saja butuh waktu. Hal ini karena di kawasan Asia sendiri bahasa Indonesia sudah dikenal luas, bahkan banyak yang fasih berbahasa Indonesia. Pengaruh Indonesia sendiri sangat besar dalam menggerakkan ekonomi di Asia Tenggara. Banyaknya tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di luar negeri juga merupakan faktor utama bahasa Indonesia dapat dikenal di Asia. Dimulai dari generasi muda untuk lebih memperdalam bahasa Indonesia dan bangga dengan bahasa Indonesia supaya nanti bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional seperti yang dicita-citakan Bung Karno. Tidak hanya budayanya saja atau keindahan alam Indonesia yang

95

tersohordi dunia, tetapi juga bahasa Indonesia juga harus bisa menjadi bahasan internasional seperti bahasa Inggris. Tidak mustahil kita bisa membuat bahasa Indonesia go internasional karena bangsa Indonesia sendiri dikenal sebagai bangsa yang besar dan berpengaruh di Asia bahkan mungkin di dunia. Sebagai generasi muda, mari kita dukung dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan malu untuk menggunakan bahasa Indonesia hanya karena dianggap tidak keren. Bahasa yang lainnya juga penting, tetapi jangan hilangkan jati diri bangsa Indonesia. Perkenalkanlah bahasa Indonesia kepada dunia. Banggalah menggunakan bahasa Indonesia karena semakin lama bahasa Indonesia tidak hanya dikenal di Asia, tetapi juga di seuruh dunia.

96

Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia (Oleh: Giofani Inge Aria) 142114020

K

ata “globalisasi” diambil dari kata “global” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti secara keseluruhan. Pada zaman modern ini atau

yang sering disebut dengan zaman globalisasi terjadi perubahan di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Saat ini, semua teknologi canggih mulai banyak dipergunakan. Hal ini memunculkan adanya kecenderungan bagi para penerus bangsa untuk mengerjakan segala sesuatu yang serba instan. Hal ini menimbulkan tindakan yang tidak teratur, gaya berpakaian yang ugal-ugalan dan termasuk bahasa juga sudah banyak berubah, tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa dipergunakan

Indonesia sesuai

di

dengan

zaman

ini

bahasa

sudah

tidak

Indonesia

yang

sebenarnya. Di zaman globalisasi sekarang ini, banyak penggunaan-penggunaan

kata-kata

yang

tidak

baku,

contohnya bakalan, ngapain, gua, dikasih, emangnya, gitu, gini,

97

ngobrol, biarin, enggak, ngurusin, bikin, dan lain-lain. Ini katakata yang sering diucapkan sehari-hari saat kita berbicara dengan teman-teman atau orang lain agar tidak terlihat kuno atau tidak gaul di zaman sekarang. Namun, tidak hanya penggunaan

kata-kata

yang tidak

baku

yang terjadi.

Penggabungan bahasa asing dan bahasa Indonesia pun telah banyak terjadi, contohnya; sorry, and, or, thank you, oke, dan lain-lain. Inilah yang dialami bangsa Indonesia pada zaman sekarang. Di mana putra dan putri bangsa Indonesia dalam berbicara sehari-hari tidak lagi menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan dan pembelajaran bahasa asing memang tidak di larang. Akan tetapi, kesalahan yang sering dilakukan oleh putra dan putri negara Indonesia, yaitu menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Hal ini menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidahnya. Kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia dan juga bahasa pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa yang berbeda. Di Indonesia, kesepakatan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah dibentuk sejak Sumpah

98

Pemuda (secara de facto), yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang sah sebagai bahasa pemersatu. Sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara, tidak dapat dipungkiri bahwa kedudukan bahasa Indonesia dalam bidang sosial, sejarah, dan politik sangat penting. Globalisasi sebagai wujud modernisasi suatu bangsa memberikan

pengaruh

positif

dan

negatif

terhadap

perkembangan bahasa Indonesia. Dampak negatif yang terjadi, yaitu adanya penggunaan kata-kata tidak baku dan penggunaan bahasa asing, seperti yang telah dicontohkan di atas. Saat ini, kepedulian mengenai karakter bangsa telah menjadi

kepedulian

pemerintah.

Berbagai

upaya

pengembangan bahasa Indonesia untuk mewujudkan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai lembaga pemerintah, terutama di bagian unit Kementerian Pendidikan Nasional. Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Untuk mengembangkan bahasa Indonesia dilakukan melalui pembinaan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK/MA, dan Perguruan tinggi.

99

Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memang baik untuk

kemajuan

bangsa

sehingga

dapat

memperoleh

informasi dengan cepat. Inilah sisi positif yang di dapat dari globalisasi. Jadi, sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap diterapkan dalam kehidupan kita seharihari . Hal ini bertujuan agar kita sebagai warga negara Indonesia tetap mempunyai identitas bahasa yang baik dan benar, yaitu bahasa Indonesia.

100

Meminimalisasi Bahasa Kontemporer (Oleh: Yeni Mariani Gala) 142114021

B

ahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain

berkedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa

nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa pemersatu. Hal ini berarti bahasa Indonesia berperan mempersatukan bangsa Indonesia dari berbagai macam suku. Bahasa Indonesia merupakan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu. Bahasa Melayu digunakan di Indonesia karena bahasa Melayu mudah dimengerti oleh masyarakat luas, tidak memilki tingkatan bahasa, dan bersifat demokratis. Bahasa Indonesia telah ada sejak zaman Belanda untuk itulah perlu dilestarikan dan dikembangkan, tidak untuk dihilangkan dan menggantikannya dengan bahasabahasa yang lain. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Masyarakat mengenal bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi hanya

101

sekedar mengenal kalimat tersebut dan tidak benar-benar memaknainya. Di zaman yang semakin modern ini banyak pengaruh dunia barat yang masuk ke dalam Indonesia sehingga

masyarakat

Indonesia

pun

pada

akhirnya

terpengaruh, termasuk dalam hal penggunaan bahasa. Hal ini menyebabkan bahasa Indonesia semakin lama semakin memudar. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia terpengaruh oleh penggunaan bahasa asing. Selain bahasa asing, pengaruh bahasa daerah juga turut mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Di daerah-daerah, umumnya masyarakat lebih dominan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing

untuk

berkomunikasi

dibandingkan

menggunakan Bahasa Indonesia. Parahnya generasi muda yang seharusnya berperan besar

untuk

melestarikan

bahasa

Indonesia

justru

mengabaikan hal tersebut. Tidak jarang generasi muda menyepelekan bahasa Indonesia terutama dalam percakapan sehari-hari, mereka lebih memilih menggunakan bahasa “kontemporer” atau lebih sering dikenal dengan “bahasa gaul”. Adanya bahasa kontemporer memiliki pengaruh besar menggeser kedudukan dan fungsi dasar bahasa Indonesia.

102

Sebagai generasi muda seharusnya kita mampu untuk melestarikan serta mengembangkan bahasa Indonesia dalam masyarakat bukan sebaliknya. Karena, kita, generasi muda yang

sangat

memiliki

peranan

untuk

mempengaruhi

masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam lingkungan formal maupun informal. Seharusnya kita memikirkan bagaimana kita mempengaruhi masyarakat agar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, meskipun bahasa kontemporer sudah mendarah daging dalam hidup kita generasi muda. Akan tetapi, bagaimana pun caranya kita harus lepas dari bahasa kontemporer. Saat ini kita sudah nyaman menggunakan bahasa kontemporer

terutama

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Terkadang, secara tidak sadar banyak dari kita anak muda yang menggunakan bahasa kontemporer dalam lingkungan formal. Saya mengambil contoh dalam presentasi, terkadang kita tidak meyadari mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak kita keluarkan misalnya kata “lu”. Hal ini terjadi karena kita terbiasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak generasi muda yang berpikir bahwa menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal

103

yang terlalu formal. Sebenarnya, anggapan tersebut salah. Kita sebagai generasi muda juga sering

beranggapan bahwa

bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya digunakan dalam lingkungan yang formal saja. Sebenarnya anggapan yang demikianlah

yang

mengakibatkan

terjadinya

kesalahan

berbicara saat berada dalam lingkungan formal karena kita terbiasa menggunakan bahasa kontemporer. Untuk itu, kita seharusnya membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya di lingkungan formal tetapi juga di lingkungan non formal. Jadi, dengan dimulai dari hal yang kecil, kita pun terbiasa menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita harus bisa mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia. Jadi, tidak hanya sekadar teori bahwa bahasa Indonesia

merupakan

bahasa negara dan bahasa nasional. Akan tetapi, perlu praktik yang serius untuk merealisasikan teori tersebut. Inilah peranan kita sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk merealisasikan teori tersebut dengan memulai dari hal yang kecil. Karena dengan dimulai dari hal yang kecil bisa berpengaruh

104

besar

bagi

bangsa

Indonesia.

Jangan

beranggapan bahwa kita tidak memiliki peranan untuk Indonesia karena peran satu orang sangatlah berpengaruh. Melakukan hal yang positif lebih berarti daripada melakukan hal negatif yang justru hanya akan merusak diri sendiri dan membuat negara rugi karena memilki kita. Jadi kita sebagai generasi muda tidak boleh pesimis terlebih dahulu, tetapi kita harus optimis bahwa kita sebagai generasi muda sangat bermanfaat untuk Indonesia. Jika kita generasi muda melakukan cara yang demikian, kita mampu “Meminimalisasi Bahasa Kontemporer” yang sangat marak di era modern ini. Kita

pun

mampu

mempengaruhi

orang

lain

dan

mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia, tidak hanya itu kita juga mampu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

105

106

Potensi dan Kekuatan Bahasa Indonesia (Oleh: Oktavianus Grestyan) 142114022

K

ita semua mengetahui bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dari negara Indonesia. Masyarakat Indonesia yang kini memiliki jumlah

penduduk sebanyak 241.452.952 orang dan menempati urutan keempat sebagai populasi penduduk terbanyak di dunia ini, tidak dipungkiri memiliki kekuatan dan potensi yang besar untuk mengubah dunia di segala bidang. Hal ini termasuk dalam segi bahasa, yaitu bahasa Indonesia yang mungkin mampu menjadi bahasa yang besar dan menjadi bahasa internasional. Kita sudah cukum lama menantikan dan mengidamkan bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa dunia. Namun, di zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan bahasanya sendiri. Seperti misalnya sering mencampur bahasa Indonesia dan bahasa asing atau bahasa yang sedang populer saat ini. Selain itu, ada kecenderungan masyarakat kita lebih mendalami dan mempelajari bahasa asing dibandingkan bahasa kita sendiri. Tentu itu membuat

107

kekuatan bahasa Indonesia di dunia maupun di Asia semakin melemah. Bahkan, bisa saja kekuatan bahasa Indonesia di negara Indonesia ini dapatsemakin pudar dengan menguatnya bahasa asing yang semakin digemari dan semakin diperdalam oleh masyarakat Indonesia. Memang

di

zaman

modern

ini

perlu

adanya

penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, ditambah sebentar lagi aindonesia juga akan menghadapi ekonomi global yang menuntut adanya kemampuan untuk dapat berbahasa Inggris. Namun, tidak ada salahnya kita

lebih

mendalami bahasa kita sendiri dan mencintai bahasa Indonesia untuk kepentingan identitas negara dan kedudukan bahasa Indonesia itu sendiri. Dari data yang ada pun membuktikan bahwa bahasa Indonesia, yang juga termasuk dalam rumpun bahasa Melayu, ternyata berada pada urutan ke 7 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak yang berkisar sekitar 259 juta orang di dunia. Itu menunjukan bahwa bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang digemari dan populer, terlepas dari banyaknya penduduk Indonesia yang juga ikut andil dalam menambah kekuatan dan jumlah penutur bahasa Indonesia tersebut. Maka dari itu, perlu

108

adanya kesadaran dari masyarakat maupun pemerintah akan besarnya kekuatan bahasa Indonesia dimata dunia yang mungkin dapat menjadi bahasa internasional. Tentu saja tidak menutup kemungkinan jika bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional. Terlebih tanpa kita sadari bahwa bahasa Indonesia juga banyak diminati oleh masyarakat dari negara lain. Misalnya banyak warga negara lain yang bersekolah di perguruan tinggi di Indonesia dan mengambil mata kuliah bahasa Indonesia. Selain itu, potensi bahasa Indonesia yang berasal dari luar Indonesia datang dari negara tetangga kita yaitu Vietnam. Di Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi kedua yang digunakan oleh negara tersebut selain bahasa negaranya sendiri. Dari contoh tersebut dapat kita lihat bahwa bahasa Indonesia pun cukup diminati dan dihargai di negara lain. Hal tersebut cukup menguatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Memang tidak dipungkiri bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia,, selain Mandarin yang berasal dari Asia, khususnya dari China. Namun, tidak dipungkiri juga bahasa Indonesia dapat mengikuti jejak bahasa Mandarin menjadi

109

salah satu bahasa internasional dan menjadi salah satu bahasa yang banyak dipelajari dan dituturkan di dunia. Saya dan mungkin Anda percaya bahwa bahasa Indonesia pun dapat menjadi bahasa internasional, melihat populasi masyarakat Indonesia yang cukup banyak dan mampu menguatkan bahasa Indonesia itu sendiri. Selain itu, dari segi bahasa Indonesia itu sendiri yang memang luwes dan sebenarnya mudah dipelajari, walaupun sampai sekarang pun banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tidak jelas dan masih dipertanyakan kebahasaan atau kata baku yang sebenarnya.

Namun,

dengan

seiringnya

waktu

dan

perkembangan zaman, serta adanya kesadaran dan keinginan pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri terhadap bahasa Indonesia membuat Potensi dan kekuatan bahasa Indonesia tersebut agar dapat menjadi nyata dan terwujud. Inti permasalahan dari kasus yang sedang hangat sekarang ini adalah kedudukan bahasa Indonesia yang sudah sedikit saya bahas di atas, tentang pudarnya bahasa Indonesia dan

kemampuan

bahasa

Indonesia

menjadi

bahasa

internasional. Akan mudah terselesaikan dengan adanya kesadaran diri dan mengetahui seberapa besar potensi dan

110

kekuatan bahasa Indonesia di zaman globalisasi ini. Jika kita mampu mengolah dan mengembangkan bahasa Indonesia menjadi lebih baik dan besar, potensi dan kekuatan bahasa Indonesia yang akan datang, akan jauh lebih besar dan terwujud di kemudian hari.

111

112

Bahasa Indonesia Cermin Jati Diri Bangsa (Oleh: Angela Devani Rahajeng) 142114023

B

angsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terbentuk dari beraneka ragam suku dan budaya. Karena kebudayaannya yang unik dan indah serta

keramahan masyarakatnya itulah Indonesia terkenal di seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan banyak turis asing yang masuk ke Indonesia untuk melihat dan merasakan kekayaan yang dimiliki Indonesia, mulai dari budaya, alam, dan makanan khasnya. Selain memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, bangsa Indonesia memiliki berbagai simbol pemersatu, salah satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa sendiri merupakan perwakilan dari cermin isi hati seseorang. Jati diri seseorang tercermin dari bahasa yang dipakai sehari-hari. Jati diri adalah kepribadian, identitas yang mencirikan atau membedakan seseorang dengan lainnya. Setiap orang tentu mempunyai jati diri

masing-masing

yang

menunjukkan

kualitas

orang

tersebut. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia dan merupakan bahasa nasional. Kita sebagai orang

113

Indonesia harus bangga memiliki bahasa yang telah menjadi bahasa bangsa yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa merupakan alat komunikasi kita untuk berinteraksi dengan masyaraka lain, terutama sesama bangsa indonesia, karena bahasa indonesia merupakan identitas dan ciri-ciri bangsa Indonesia di mata dunia. Sebagai bagian erat bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang istimewa. Seperti sebuah kutipan “bahasa itu menunjukan bangsa”. Dari kutipan tersebut sudah jelas bahwa cara masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berpikir masyarakat,

karena

bahasa

adalah

hasil

dari

sebuah

pemikiran. Bahasa Indonesia sendiri juga tertulis dalam ikrar Sumpah Pemuda. Ikrar yang menyatakan “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Kita juga perlu tahu bahwa asal muasal dan unsur terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan hingga dijadikan sebagai bahasa negara. Karena dengan itulah nasionalisme kita akan kembali berkobar-kobar ketika kita memaknai bahwa bahasa Indonesia digunakan di seluruh Indonesai sebagai bahasa persatuan. Hal ini agar kita sebagai

114

putra dan putri bangsa memahami betul fungsi bahasa pemersatu ini. Untuk itu, kita para generasi muda wajib melestarikan dan mengembangkan apa yang menjadi warisan dan harta negara yang paling pokok dan mendasar yaitu bahasa Indonesia sendiri. Bahasa Indonesia tentu tidak muncul begitu saja. Likaliku perjalanan dalam proses terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan amatlah penting bagi kita sebagai penerus bangsa untuk mengetahui berbagai kesulitan dalam pembentukan bahasa Indonesia sendiri. Mengapa kita perlu tahu? Dengan cara itulah

kita akan lebih memaknai dan

menghayati bahasa Indonesia. Karena kita tahu bahwa cara mencapainya sulit, sehingga haruslah kita jaga dengan baik dan kita lestarikan, agar penggunaan bahasa Indonesia sendiri tidak semakin kacau karena arus globalisasi dan modernisasi. Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini masyarakat Indonesia, terutama kaum muda, sudah mulai menggunakan bahasa Indonesia secara tidak baku dan melintas dari makna yang sebenarnya. Sekarang ini, yang banyak digunakan anak muda adalah bahasa gaul. Dengan pemikiran, jika seseorang menggunakan bahasa Indonesia dengan baku dan sopan itu

115

terkesan “kolot”. Karena pemikiran itulah sekarang ini banyak kaum muda yang gemar mencampuradukkan bahasa, misal berbicara bahasa Indonesia diselipkan dengan logat dan penambahan bahasa asing di dalamnya agar terlihat keren. Lalu

menggunakan

kata

tidak

baku

misalnya

untuk

pemanggilan aku dan kamu diganti loe dan gue dan masih banyak lagi tentunya. Bagi mereka yang menggunakan bahasa tersebut memang terdengar biasa dan lebih percaya diri memakai “bahasa gaul” itu daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk itu, saat ini kita harus mencoba belajar lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dimulai dari hal yang kecil dan sederhana misalnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dari pembelajaran itulah kita akan dibimbing lagi, akan dipandu lagi mengenai bahasa Indonesia termasuk penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Memang sulit karena kita sudah terbiasa dengan bahasa yang tidak baku, tetapi setidaknya kita dapat ikut ambil bagian dalam ikut melesarikan budaya dan apa yang sudah menjadi alat pemersatu bangsa.

116

Untuk itulah diperlukan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah agar kedaulatan dari bahasa dapat diupayakan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu

bahasa

Indonesia.

Dengan

demikian,

dapat

meningkatkan kebanggaan dan meningkatkan martabat bangsa Indonesia. Yang lebih penting, apa yang sudah menjadi jati diri bangsa tidak hilang ditelan masa hanya karena globalisasi, memang baik kita mengikuti arus global karena itu mampu meningkatkan kemajuan suatu negara. Akan tetapi, jangan sampai apa yang menjadi warisan dan identitas bangsa menjadi korban, yaitu bahasa Indonesia. Karena jati diri dan identitas bangsa (bahasa Indonesia) merupakan wajah dari bangsa Indonesia sendiri.

117

118

Eksistensi Bahasa Indonesia pada Zaman Globalisasi (Oleh: Susana Magdalena Roswita Pone) 142114024

S

ejarah bahasa Indonesia sebenarnya sudah dimulai jauh sejak masa kerajaan. Ketika itu, bahasa yang digunakan

untuk percakapan

sehari-hari

adalah

bahasa Sansekerta. Oleh karena itu, bahasa Sansekerta juga disebut-sebut

sebagai

cikal

bakal

bahasa

Indonesia.

Pengunaan bahasa Sansekerta yang bersifat feodalisme (berdasarkan sehingga

strata)

seiring

sebenarnya

berjalannya

tidak waktu

cukup

praktis,

orang

mulai

menggunakan bahasa Melayu yang akhirnya digunakan hingga saat ini. Salah satu hal yang menjadi alasan digunakannya bahasa

Melayu

hingga

sekarang

ialah

karena

dalam

penggunaanya bahasa ini tidak didasari pada status atau derajat seseorang dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa Melayu tetap bertahan dan digunakan hingga sekarang. Kini penggunan bahasa Indonesia telah memasuki era modern, zaman di mana segala sesuatu menjadi mudah berkat kecanggihan teknologi, informasi, dan komunikasi. Dampak yang dirasakan tidak hanya pada salah satu aspek saja, tetapi

119

juga mencakup hampir sebagian besar bidang kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang dirasakan dan paling menonjol pengaruhnya dalam diri kita ialah bahasa Indonesia. Seperti yang sudah dikatakan di atas, kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi membuat jarak semakin tidak berarti. Berita yang terjadi di salah satu negara dapat menyebar luas ke seluruh dunia hanya dalam hitungan detik. Batas antarnegara yang satu dengan yang lain pun menjadi semakin kecil. Oleh karena itu, budaya-budaya dari luar dengan

mudahnya

masuk

ke

Indonesia.

Hal

yang

dikhawatirkan dari masuknya budaya-budaya luar ialah pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia itu sendiri, termasuk di dalamnya eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa. Topik bahasa Indonesia saat ini sebenarnya sedang menjadi perbincangan yang hangat. Pasalnya, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai dianggap tidak penting lagi. Saat ini, bahasa Indonesia mulai ‘dicemari’ oleh penggunaan bahasa-bahasa gaul dari media elektronik. Banyak di antara para pemuda dan pemudi di Indonesia yang asal saja dalam menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu,

120

faktor lain yang menjadi penyebab tercemarnya penggunaan bahasa Indonesia ialah karena anak muda zaman sekarang cenderung menggunakan aksen daerahnya. Contohnya saja, di Jawa, orang lebih sering mengunakan kata ‘nggak’ dibanding ‘tidak’, kata “begitu” diganti dengan ‘gitu’, dan sebagainya. Hal yang lebih memprihatinkan lagi ialah bahkan banyak para siswa/i yang dinyatakan tidak lulus UN karena nilai bahasa Indonesia. Ini menjadi ancaman serius karena merekalah yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan di atas, sebenarnya eksistensi bahasa Indonesia harus menjadi salah satu hal yang dikhawatrikan oleh kita. Jika hal seperti ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin dalam 20-30 tahun ke depan bahasa Indonesia akan punah dan digantikan dengan bahasabahasa asing yang datang dari luar. Salah satu hal sederhana yang perlu dan cukup kita lakukan ialah membentengi diri kita dengan budaya asing yang sebenarnya tidak terlalu mendidik.

Kita

tidak

harus

menutup

diri

terhadap

perkembangan dari luar, tetapi ada baiknya kita perlu menyaring mana yang boleh dan tidak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menggunakan bahasa

121

yang baik dan benar. Jika kita menerapkan hal tersebut dalam diri kita, penggunaan bahasa Indonesia bisa tetap kita pertahankan eksistensinya bahkan dapat mengantar kita menjadi bangsa yang disegani di mata dunia.

122

Bahasaku Identitasku (Oleh: Stevanus Sonny Januar) 142114025

K

edudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia itu, telah dipakai

sebagai lingua franca (bahasa pergaulan sehari-hari) selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan Nusantara. Perlu adanya pengembangan dan pembinaan terhadap bahasa Indonesia yang dituntut oleh permasalahan bahasa Indonesia. Permasalahan

kebahasaan

di

Indonesia

dapat

dikelompokkan ke dalam tiga cakupan masalah, yaitu masalah (1) bahasa nasional, (2) bahasa daerah, (3) penggunaan bahasa asing. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, yang berkonsekuensi menjadi bahasa ilmu, teknologi, seni dan media massa. Mengenai bahasa daerah, di Indonesia terdapat 746 bahasa daerah, yang berarti terdapat 746 kelompok etnik. Sementara itu, tentang bahasa asing (selain bahasa-bahasa Eropa) setelah pertumbuhan industri di Asia (dimulai dari Jepang disusul Korea dan Cina), kini bahasa Jepang, Korea dan

123

Cina banyak dipelajari masyarakat generasi muda Indonesia. Dengan

kondisi

itu

masyarakat

Indonesia

tergolong

masyarakat multilingual (banyak bahasa yang hidup dalam masyarakat yang multikultural). Setiap anggota masyarakat Indonesia setidaknya mengua=asai dua bahasa, yaitu bahasa ibu dan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara. Selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia harus mampu menguasai bahasa asing sebagai sarana interaksi dengan dunia global. Sebagai bagian dari budaya, bahasa juga rentan terpengaruh oleh globalisasi. Terutama dengan semakin mudahnya pembelajaran dan penggunaan bahasa. Dengan semakin tergantungnya negara satu dengan negara yang lain, diperlukan satu bahasa umum agar komunikasi dapat dilakukan lebih mudah tanpa memerlukan penerjemah. Bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling mudah mempengaruhi

bahasa-bahasa

penggunaannya

sebagai

lain

bahasa

di

dunia,

karena

Internasional.

Seiring

perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus mengalami perubahan, diantaranya penyempurnaan ejaan dari ejaan

124

lama ke Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), serta penyerapanpenyerapan kata-kata baru yang berasal dari luar maupun dalam negeri Indonesia, sehingga jadilah bahasa Indonesia yang kita ketahui sekarang ini. Akan tetapi, dengan adanya globalisasi bahasa Indonesia mulai terpengaruh oleh berbagai macam bahasa lain. Bahasa Inggris, Jepang, dan Korea merupakan tiga bahasa yang paling banyak mempengaruhi pengguna bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertukaran budaya dan informasi yang begitu deras melalui internet,

televisi,

dan

media-media

lainnya.

Hal

ini

menyebabkan orang-orang Indonesia cenderung terbiasa mengucapkan kata-kata asing seperti “good morning”, “ohayou gozaimasu”, dan “annyeonghaseyo” dari pada kata-kata bahasa Indonesia seperti “selamat pagi”. Hal ini tentu akan sangat membahayakan kelangsungan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Selain itu, bahasa-bahasa “tren” yang digunakan oleh remaja-remaja Indonesia saat ini juga akan berdampak negatif bagi bahasa Indonesia sendiri. Bahasa-bahasa alay yang menggabungkan huruf dan angka serta sebutan-sebutan yang kadang memiliki arti yang jauh dari konotasi sebenarnya,

125

seperti “cabe-cabean” juga dapat merusak bahasa Indonesia, terutama apabila bahasa-bahasa “tren” tersebut digunakan oleh banyak orang. Bahasa-bahasa ini biasanya menyebar dari mulut ke mulut atau menyebar melalui media sosial online seperti facebook dan twitter. Sehingga hanya dalam sekejap, ratusan atau bahkan ribuan orang dapat langsung mengetahui dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari fenomena globalisasi yang semakin gencar dengan adanya teknologi informasi. Tren-tren bahasa yang berkembang, baik di dalam maupun luar negeri dapat langsung berkembang dan menjadi bahasa sehari-hari masyarakat. Ini tentu tidak dapat dihindari, karena

bahasa-bahasa

lain

dunia

pun

banyak

yang

dipengaruhi, baik oleh bahasa asing maupun bahasa slang (ragam bahasa tidak resmi dan belum baku yang sifatnya musiman) dari negara mereka sendiri. Untuk itu, diperlukan sebuah kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat Indonesia

sebagai

pengguna

bahasa

Indonesia,

dalam

menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak dalam memilah-milah bahasa Indonesia yang baik dan tidak baik, yang mereka baca di internet ataupun media lainnya,

126

sehingga mereka dapat membatasi penggunaan bahasa alay yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman media sosial atau aplikasi-aplikasi situs web juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi, bukan menjadi “korban” dari globalisasi. Kesimpulannya, bahasa Indonesia dapat bertahan di era globalisasi dan perkembangan teknologi, asalkan dibatasi dari pencampuran bahasa asing dan slang (ragam bahasa tidak resmi dan belum baku yang sifatnya musiman) yang berlebihan serta digunakan sebagai bahasa di internet.

127

128

Kenggulan Bahasa Indonesia dan Kelemahan Bahasa Modern atau Gaul (Oleh: Wellybrordus Yunan Mardika) 142114026

B

ahasa Indonesia adalah bahasa yang sering digunakan oleh sebagian masyarakat

Indonesia.

Bahasa Indonesia dulunya merupakan bahasa Melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia

setelah disahkan oleh pemerintah. Bangsa Indonesia tentunya memiliki beragam budaya dengan beragam bahasanya pula. Setiap bahasa di daerah Indonesia memiliki bahasa yang berbeda-beda pula, contohnya di daerah Bandung terdapat bahasa Sunda, di daerah Jawa terdapat bahasa Jawa, di daerah Kalimantan ada bahasa Dayak, bahasa Melayu, di daerah Medan juga terdapat bahasa Medan dan masih banyak lagi. Akan tetapi, yang membuat masyarakat negara Indonesia menjadi satu kesatuan adalah bahasa Indonesia itu sendiri. Saat ini, bahasa Indonesia sangat diminati oleh warga negara asing. Banyak warga negara asing yang ingin belajar dan mendalami tentang bahasa Indonesia. Salah satu keunggulan dari bahasa Indonesia, yaitu dalam bahasa Indonesia juga terdapat bahasa baku. Apa itu

129

bahasa baku dalam bahasa Indonesia? Bahasa baku adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dan lain-lain).Bahasa baku tidak dapat dipakai

untuk

segala

keperluan,

tetapi

hanya

untuk

komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam tidak baku. Apa itu ragam tidak baku? Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. Penggunaan ragam baku seperti di atas mampu memberikan kewibawaan bagi seseorang yang memakai ragam bahasa baku di kehidupannya sehari hari. Fungsi bahasa baku secara umum, yaitu yang pertama, sebagai pemersatu. Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu

130

kesatuan masyarakat bahasa. Yang kedua, yaitu memberi kekhasan. pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan pemakaian bahasa lainnya. Yang ketiga, yaitu pembawa kewibawaan. Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Yang keempat, yaitu kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya bahasa seseorang atau sekelompok orang. Itulah beberapa kelebihan atau keunggulan bahasa Indonesia. Kita, sebagai warga negara Indonesia, janganlah meninggalkan bahasa Indonesia. Karena di era modern ini banyak sekali bermunculan bahasa-bahasa yang tidak mencerminkan masyarakat dan kebudayaan yang ada di negara kita, contohnya saja bahasa modern yang masuk ke negara Indonesia adalah bahasa gaul atau bahasa alay. Masyarakat saat ini sering sekali menggunakan bahasa gaul atau alay tersebut. Bahasa itu dapat menyebabkan gejala bahasa

yang

dapat

menghambat

pertumbuhan

dan

perkembangan bahasa Indonesia dan dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya

atau

lunturnya

bahasa

Indonesia

dalam

131

pemakaiannya di masyarakat, terutama di kalangan remaja saat ini. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis yang menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Itulah mengapa bahasa modern atau bahasa gaul memberi pengaruh buruk. Bahasa tersebut tidak mencerminkan

masyarakat

Indonesia

dengan

berbagai

macam budaya dan bahasa yang dimiliki, melainkan bahasa gaul hanya menjadi momok bagi bahasa Indonesia. Bahasa gaul hanya memberikan kesan tidak baik dalam berbahasa bagi penggunanya. Dapat kita simpulkan bahwa bahasa indonesia mempunyai banyak keunggulan dari pada bahasa modern/gaul.

132

Bahasa Mencerminkan Pribadi Penggunanya (Oleh: Andreas D Susanto) 142114027

B

ahasa memang sudah menjadi bagian yang tidak asing lagi bagi kita, entah itu bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. Sejak kecil kita

sudah diajarkan dan dibimbing oleh orang tua kita dalam berbahasa. Dari situ kita sudah mengenal bahasa. Semakin lama, bahasa kita semakin bertambah entah dari kita belajar, membaca, dan bergaul. Kita sebagai orang Indonesia seharusnya bersyukur karena kita mempunyai beratus-ratus bahasa dari bermacam-macam suku. Akan tetapi, dewasa ini bahasa di negeri ini semakin luntur, terutama di kalangan anak muda. Sekarang ini banyak bahasa yang digunakan oleh kaum muda yang sering disebut bahasa “gaul”. Bahasa-bahasa tersebut banyak dipakai oleh kalangan anak muda. Banyak anak muda yang berpendapat jika tidak memakai bahasa “gaul” dianggap ketinggalan zaman. Banyak anak muda yang berbicara menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidahnya, bahkan dengan orang yang lebih tua sekalipun.

133

Dewasa

ini,

bahasa

Indonesia

juga

mengalami

percampuran dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia yang dicampuradukkan dengan bahasa Inggris. Bagi sebagian besar anak muda, hal itu dianggap “keren” dan tidak ketinggalan zaman. Padahal, sikap seperti itu salah. Kita seharusnya menggunakan bahasa asing pada saat tertentu dan tidak dicampuradukkan dengan bahasa kita. Banyak anak muda yang menganggap bahwa selalu memakai bahasa luar negeri itu sangat membanggakan. Padahal, pola berpikir itu kurang tepat menurut saya. Menurut saya yang sangat membanggakan adalah ketika kita membawa keluar bahasa kita, bukan membawa masuk bahasa orang ke negeri kita. Itu sama saja membunuh bahasa kita. Apalagi, sekarang banyak anak putus sekolah, otomatis bahasa yang mereka pelajari hanya itu-itu saja. Kalau seperti ini, bagaimana kita mau memajukan negara ini? Padahal dari situlah tonggak kebangkitan negara ini. Anak muda sekarang banyak yang tak mencerminkan sikap menjaga bahasa Indonesia yang baik. Banyak anak Indonesia yang tak memperhatikan nasib bahasa Indonesia. Seharusnya, pemerintah juga mengadakan kegiatan-kegiatan

134

untuk menjunjung bahasa Indonesia di negara ini agar bangsa ini tidak kehilangan kepribadian. Baru-baru ini juga Indonesia masuk ke dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dari sinilah negara asing akan berelasi dengan Indonesia, tidak hanya segi ekonomi segi tetapi juga kesiapan bahasa. Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah siap untuk menjamu tamu dari luar negeri dengan sikap kita yang selama ini acuh tak acuh dan malah tidak menghargai bahasa Indonesia? Seharusnya, kita sadari bahwa bahasa Indonesia bisa dijadikan bahasa internasional. Mengapa? Karena ada kesempatan melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini. Kita akan memiliki banyak relasi dan sedikit demi sedikit kita berbahasa Indonesia di kancah internasional. Seperti kita ketahui, orang Indonesia banyak yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Jadi, kita bisa memanfaatkan hal tersebut untuk menyebarkan bahasa Indonesia. Akan tetapi, di samping itu pemerintah juga harus mempertegas tentang bahasa Indonesia, entah diadakan hari bahasa Indonesia atau mempertegas tentang hari jadinya bahasa Indonesia. Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan keunggulan-keunggulan tersebut, bahasa

135

Indonesia bisa dinaikkan statusnya dari bahasa nasional menjadi bahasa internasional. Potensi dan keunggulannya tidak hanya dilihat dari bahasanya itu sendiri tetapi juga ditunjang oleh berbagai aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan budaya. Akan tetapi untuk mewujudkan sampai ke bahasa internasional memerlukan waktu lama agar semua siap, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Menyadari hal itu, seharusnya pemerintah mulai saat ini mulai aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu. Menggalakkan bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus terus dilakukan, di antaranya menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar baik dalam tulisan maupun ucapan. Memang tidak mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai saat ini. Kita sebagai warga negara Indonesia juga akan turut bangga bahwa bahasa kita dihargai begitu besar. Dari berbagai uraian dapat diambil kesimpulan sementara

bahwa

bahasa

Indonesia

dengan

segala

keunggulannya sudah dapat dinaikkan statusnya yang selama ini sebagai bahasa nasional menjadi bahasa internasional. Potensi

dan keunggulannya tidak hanya dilihat dari

bahasanya itu sendiri tetapi juga

136

ditunjang oleh berbagai

aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan budaya. Menyadari hal itu seyogyanya para pemangku kepentingan mulai saat ini aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu. Menggalakkan bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus terus dilakukan, di antaranya menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik dalam tulisan maupun ucapan. Memang tidak mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai saat ini. Kita sebagai warga negara Indonesia juga akan turut bangga bahwa bahasa kita dihargai begitu besar di dunia ini.

137

138

Bahasa Indonesia dalam Perspektif Global (Oleh: Yosephien Rosiana A L) 142114028

S

aat ini, terjadi krisis bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat,

terutama

di

kalangan

anak

muda.

Umumnya, anak muda pada zaman sekarang merasa

tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Mereka lebih senang menggunakan bahasa asing sebagai

pengganti

bahasa

Indonesia.

Dalam

bidang

pendidikan pun, bahasa Indonesia mulai tergantikan. Hal ini terlihat dari pengajaran bahasa-bahasa asing yang lebih ditekankan daripada pengajaran bahasa Indonesia yang notabene adalah bahasa nenek moyang bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia terkadang dianggap kurang menarik di mata rakyat Indonesia. Selain itu, banyaknya komponen dan aturan dalam bahasa Indonesia membuat anak muda zaman sekarang malas untuk mempelajarinya. Padahal, bahasa Indonesia sama rumitnya dengan bahasa Inggris. Namun, entah mengapa justru bahasa Inggris yang lebih mudah diterima.

139

Lain

ladang

lain

belalang,

negara

lain

justru

mempelajari bahasa Indonesia dengan cara menempatkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di sekolahsekolah, misalnya di negara Australia. Saat ini, banyak sekolah-sekolah di Australia menempatkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib. Selain Australia, beberapa negara lainnya juga sangat antusias untuk mempelajari bahasa Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa bahasa Indonesia diterima oleh dunia dan berpotensi untuk dijadikan bahasa internasional yang setara dengan bahasa Inggris. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa minat bangsa lain terhadap bahasa Indonesia sangat tinggi. Pandangan dan sikap

dunia

yang

positif terhadap

bahasa

Indonesia

seharusnya dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia untuk turut serta mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia. Dengan mempelajari bahasa Indonesia, bangsa-bangsa lain dapat mengenal lebih dekat kebudayaan dan bangsa Indonesia.

Bangsa

lain

sangat

mengapresiasi

bahasa

Indonesia sehingga mereka mau bersusah payah untuk mempelajari dan mendalami bahasa Indonesia. Logat bahasa

140

Indonesia yang sangat berbeda dengan logat bahasa mereka tidak menghalangi minat mereka untuk belajar bahasa Indonesia. Kita yang sudah sangat familiar dengan bahasa Indonesia, bahkan logat kita sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia, seharusnya dapat lebih unggul daripada mereka. Untuk dapat mengungguli bangsa-bangsa asing tersebut, semangat kita harus ditumbuhkan kembali sehingga bahasa Indonesia

tetap

Indonesia

sangat

terjaga besar

kelestariannya. terhadap

Peran

rakyat

kelestarian

bahasa

Indonesia. Kita jangan kalah dengan semangat bangsa lain seperti Australia, Korea, dan negara-negara lain yang mulai ikut melestarikan bahasa Indonesia. Dipelajarinya bahasa Indonesia oleh bangsa lain ini menimbulkan dampak yang positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu bahasa Indonesia dapat lebih dikenal luas oleh negara lain dan sebagai rakyat Indonesia patut berbangga karena apa yang menjadi ciri khas kita, orang lain ikut mempelajari agar bisa menyatu dengan kita. Hal ini menjadi suatu keuntungan bagi rakyat Indonesia untuk menjalin hubungan kerja sama guna memajukan bangsa Indonesia. Namun, selain ada dampak positif juga ada dampak

141

negatif. Dampak negatifnya yaitu melihat minat masyarakat yang kurang untuk mempelajari bahasa Indonesia ditakutkan kelak dapat menimbulkan masalah yang disebabkan adanya pengakuan oleh bangsa lain seperti yang terjadi pada batik, reog, angklung, dan sebagainya. Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya meningkatkan semangat belajar bahasa Indonesia agar kita tidak kehilangan wibawa di mata dunia karena tidak bisa mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya.

142

Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja (Oleh: Yosephin Novita Intan P) 142114030

P

enggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini dapat dikatakan menyimpang jauh dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Di zaman modern

seperti sekarang ini arus informasi sangat mudah diperoleh, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari, bahkan penggunaan bahasa yang menyimpang ini sudah menjadi keharusan

bagi

menunjukkan

beberapa

jati

diri

kelompok

kelompok

remaja

mereka.

untuk

Selain

itu,

penggunaan bahasa yang menyimpang ini juga digunakan untuk menyetarakan derajat mereka dengan remaja yang lain agar mereka tidak dianggap ketinggalan zaman. Berikut adalah contoh bahasa menyimpang atau bahasa gaul yang sering digunakan oleh remaja : lo, gue, bokap, nyokap, dan sebagainya.

Contoh

tersebut

hanyalah

sebagian

dari

penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh remaja. Mereka menggunakan bahasa tersebut untuk menunjukkan keakraban mereka.

143

Saat

ini,

sangat

jarang

remaja

yang

masih

menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi dengan teman mereka. Bahkan dengan orang yang lebih tua pun terkadang mereka menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi. Bahasa baku hanya digunakan apabila mereka berbicara pada orangtua mereka atau guru mereka di sekolah. Mereka lebih memilih bahasa yang mereka buat sendiri untuk berkomunikasi daripada bahasa Indonesia baku. Penggunaan bahasa gaul ini tidak hanya dilakukan di kalangan remaja saja. Di beberapa daerah, anak kecil pun sudah menggunakan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Masa remaja adalah masa di mana kita mencari jati diri kita masing-masing. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa-masa ini kita justru lebih mudah terpengaruh. Penggunaan bahasa yang menyimpang ini bisa saja mereka lakukan karena mereka sedang dalam proses pencarian jati diri mereka. Mereka mencoba mengekspresikan diri mereka dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa gaul yang mereka buat. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol anak remaja mereka. Hal ini perlu

144

dilakukan supaya para remaja ini tidak melupakan bahasa Indonesia baku yang seharusnya mereka gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Salah satu penyebab meluasnya penggunaan bahasa menyimpang ini tidak lepas dari banyaknya siaran televisi yang kurang mendidik. Siaran yang kurang mendidik ini telah mengobsesi mereka untuk ikut menggunakan bahasa yang tidak baku. Ditambah lagi dengan berbagai macam media sosial yang kini banyak digunakan oleh remaja. Lewat media sosial ini juga mereka mendapat pengetahuan tentang bahasa tersebut. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang sudah semestinya menjadi alat komunikasi sehari-hari di masyarakat. Namun, akibat arus informatika yang cepat disertai moral individu yang belum kokoh menyebabkan pemakaian bahasa Indonesia yang baku sudah jarang di kalangan remaja. Mereka lebih memilih menggunakan ‘lo-gue’ agar terlihat lebih solid dengan teman-teman mereka. Di sinilah peran orang tua untuk memberi anutan kepada mereka, agar mereka dapat berbaur dengan teman sebaya mereka tanpa mengesampingkan pentingnya penggunaan

145

bahasa Indonesia yang baku. Terlebih lagi tidak selamanya mereka akan menggunakan bahasa gaul tersebut. Saat mereka memasuki dunia kerja, sangat tidak cocok bila mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Oleh karena itu, mereka perlu menyadari betapa pentingnya bahasa baku ketika mereka memasuki dunia pekerjaan dan dengan tingkat sopan santun yang dijunjung tinggi. Mereka pun juga perlu mengutamakan bahasa Indonesia yang baku dan benar, karena jika tidak, bahasa Indonesia semakin lama akan semakin hilang keasliannya dari bahasa Indonesia. Hal ini tentu perlu diperhatikan, khususnya bagi para remaja yang dapat dikatakan mulai meninggalkan bahasa baku dan menggantinya dengan bahasa gaul. Perlu adanya usaha untuk menanamnkan kembali pemahaman dan kecintaan dalam diri terhadap bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan dan bahasa nasional. Peran serta media juga sangat penting dalam upaya meningkatkan bahasa Indonesia yang baku. Ada baiknya jika media sosial yang ada saat ini tidak menampilkan hal-hal yang membuat para remaja mulai menghilangkan bahasa baku. Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dapat lebih meningkat.

146

Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Modern (Oleh: Agata Evin Enggal P) 142114031

P

ada zaman dahulu bahasa Indonesia tidak dikenal dengan bahasa Indonesia tetapi lebih dikenal dengan bahasa Melayu. Awal mulanya, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa kenegaraan oleh kerajaan Sriwijaya pada abad ke-

7 Sebelum Masehi. Pada abad ke-15 berkembang terus dan tersebar di sekitar Asia Tenggara. Lalu pada abad ke-19, pada kolonial Hindia-Belanda, bahasa Melayu dianggap dapat menguntungkan dan sebagai sarana komunikasi dalam membantu administrasi dengan kaum pribumi. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah penjajahan Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen. Bahasa Indonesia seraca resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktber 1928. Selanjutnya, perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau. Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru. Bahasa Indonesia telah digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia meskipun dicampurkan dengan bahasa daerah masing-masing. Namun, seiring berkembangnya

147

zaman, banyak masyarakat dan kaum terpelajar mulai tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Misalnya, dalam mengucapkan kata-kata, banyak orang yang mulai mengunakan kata tidak baku, contoh kata aku diganti dengan kata gue, kamu diganti dengan kata loe. Hal inilah yang perlu diperhatikan, karena penggunaan bahasa Indonesia yang baku sudah mulai memudar. Kesadaran akan penggunaan bahasa yang baku juga menurun dan disepelekan. Selain itu, jika dilihat di tempat umum dan di media massa, seperti radio dan televisi, kebanyakan rakyat dan para pejabat, dalam kesehariannya, lebih suka memadukan bahasa Indonesia dengan bahasa asing ketika berkomunikasi. Misalnya, lebih senang menggunakan “Sorry ya, aku telat” dibandingkan dengan “Maaf ya, aku terlambat”. Dari kedua ujaran tersebut, tentu yang lebih sering digunakan adalah ujaran pertama. Sadar atau tidak, dengan mencampuradukkan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, hal itu tidak boleh dilakukan. Lunturnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hal yang tidak mungkin. Jika terus menerus dibiarkan bahasa Indonesia dicampuradukkan dengan bahasa asing akan berakibat di masa mendatang, generasi penerus bangsa tidak lagi mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.

148

Tidak

sedikit

mengembangkan

pula bahasa

masyarakat Indonesia

Indonesia dengan

yang

terus

memperbaiki

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya, dibangku perkuliahan bahasa Indonesia tetap dijadikan sebagai mata kuliah umum. Ini merupakan salah satu contoh bahwa mahasiswa diajarkan untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu, contoh dalam kehidupan seharihari yaitu bahasa Indonesia yang digunakan oleh para ibu untuk mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak menjadi terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga tidak hanya dipakai di negara Indonesia saja, di negara asing seperti di negara Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Korea Selatan, bahasa Indonesia dijadikan bahan pembelajaran. Dalam produk-produk perusahaan luar negeri, baik dalam kemasannya, prosedur penggunaannya, maupun keterangan produk yang dihasilkan semua menggunakan bahasa Indonesia. Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah promosi, sehingga produk mereka laku dipasarkan di Indonesia. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa Indonesia diakui oleh masyarakat internasional, khususnya perusahaan asing.

149

Dengan demikian, bahasa Indonesia, selain penggunaan bahasa yang baik dan benar yang memudar, juga mengalami beberapa halhal yang bersifat positif. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mau dan berjuang untuk memperjuangkan bahasa Indonesia tersebut. Hal inilah yang akan tetap menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu dan terus berkembang. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa yang mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar juga semakin banyak..

150

Bahasa Indonesia di Ujung Tanduk (Oleh: Herybertus Yudha P) 142114032

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan dalam berbagai kegiatan di negara ini. Bahasa

ini

digunakan

untuk

berkomunikasi

terutama dalam kegiatan di sekolah, lembaga, dan

media massa. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang digunakan sebagai sarana komunikasi oleh masyarakat yang berasal dari berbagai daerah dan suku yang berbeda. Meskipun begitu, hanya sedikit orang di Indonesia yang mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Banyak anak-anak muda zaman sekarang sering menyelipkan bahasa asing dalam percakapan resmi bahasa Indonesia. Mereka menganggap hal tersebut keren, terlihat seperti

orang

mempengaruhi

berpendidikan. hal

tersebut,

Banyak salah

faktor

satunya

yang adalah

perkembangan media sosial seperti facebook, twitter, path, google+ yang sangat pesat. Pesan pendek yang digunakan lebih cenderung ditulis sesuai selera pengirimnya dan mengabaikan tata bahasa baku. Selain itu, penerapan

151

kurikulum yang berstandar internasional di sekolah-sekolah, terutama di kota-kota besar Indonesia, khususnya Jakarta. Sekolah tersebut menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran. Banyak orang tua juga merasa anak mereka menggunakan istilah-istilah asing dalam percakapan. Namun, alangkah baiknya jika mereka juga memahami bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus ditingkatkan. Menyelipkan kata-kata bahasa Inggris ke dalam percakapan bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dilakukan oleh anak-anak muda. Jika kita menonton acara wawancara resmi, dialog politik dan ekonomi di televisi jarang sekali kita menemukan satu wawancara atau dialog, di mana baik yang melakukan

wawancara

maupun

yang

diwawancarai,

menggunakan seratus persen bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka tampak kesulitan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara utuh. Selalu ada kata-kata, istilahistilah, dan ungkapan-ungkapan asing yang diselipkan di selasela bahasa Indonesia.

152

Fenomena lain yang terjadi adalah kini timbul gejala di masyarakat, terutama kaum muda. Terkadang, mereka merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Akan tetapi, tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Banyak yang merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa

Indonesianya

tidak

baik.

Tidak

sedikit

yang

menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik atau menganggap bahasa Indonesia tidak penting. Bahasa Indonesia memang bukan merupakan bahasa ibu. Kita baru memperoleh bahasa Indonesia yang baik saat menginjak bangku sekolah. Fakta tersebut hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hanya segelintir orang saja, terutama di kota-kota besar, yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Dalam komunikasi sehari-hari, masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia formal, tetapi bahasa ibu, bahasa informal yang tidak memiliki

153

aturan yang baku. Setiap orang bebas mencampuradukkan istilah. Era globalisasi dan reformasi memberikan dampak yang sangat besar bagi bahasa Indonesia. Lihat saja, banyak nama

perusahaan

baik

besar

atau

pun

kecil

yang

menggunakan nama bahasa Inggris. Seperti, ada konsep pemasaran yang tidak tertulis bahwa pasar akan lebih tertarik jika nama toko, tempat atau barang menggunakan bahasa Inggris karena terlihat lebih keren. Seiring dengan terjadinya pergeseran ranah penggunaan bahasa Indonesia oleh bahasa Inggris, bahasa informal pun mulai mendominasi media cetak dan elektronik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar terasa semakin langka. Bahasa

Indonesia

adalah

bahasa

yang

mampu

menjembatani jurang komunikasi antarsuku yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Sarana utama yang mewujudkan dan memelihara Bhinneka Tunggal Ika. Bahasa Indonesia juga merupakan anugerah Tuhan yang sungguh luar biasa dan pantang kita sia-siakan. Bahasa persatuan yang dirumuskan dengan teliti lewat perjuangan, keringat, dan

154

nyawa delapan puluh satu tahun yang lalu adalah sebuah keajaiban yang mampu menyatukan bangsa tanpa kekuatan politik dan militer yang tidak mampu dilakukan oleh negara lain. Jika kita tidak ingin bahasa Indonesia lenyap di negeri sendiri,

keberadaannya

senantiasa

harus

dipelihara,

perkembangannya harus dicermati. Kita masih memiliki harapan yang besar kepada bahasa Indonesia. Para pengguna, tokoh nasional, tokoh bahasa, tokoh sastra, guru dan pendidik, dan anggota masyarakat harus sama-sama bekerja keras untuk terus melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia. Selain itu, bentuk kreativitas yang disebabkan oleh perkembangan

sarana

komunikasi

berbasis

teknologi

seharusnya harus dijadikan sarana untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia.

155

156

Bahasa Indonesia Untuk Dunia (Oleh: Aji Wicaksono) 142114033

B

ahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai bahasa pemersatu. Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki

keanekaragaman budaya, salah satunya adalah bahasa. Banyak bahasa yang terdapat di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu, dibuatlah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Seperti yang tercantum di dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan , bahasa Indonesia”. Hal ini menunjukkan bahwa

bahasa Indonesia

memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding bahasabahasa daerah lainnya. Pertumbuhan globalisasi yang begitu cepat, seperti yang terjadi saat ini, berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan

bahasa

sebagai

sarana

pendukung

pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi pada saat ini, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia

157

persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Kemunculan bahasa Indonesia di era globalisasi pada saat ini perlu kita bina agar bahasa Indonesia tidak tergusur oleh bahasa asing. Arus global tanpa kita sadari berimbas pula pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia maya, facebook misalnya, memberi banyak perubahan bagi struktur bahasa Indonesia yang dianggap merusak bahasa itu sendiri. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama, termasuk dalam pengajarannya. Di era global dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seharusnya bisa

kita

manfaatkan

dalam mempertahankan

bahasa

Indonesia. Selain itu, banyak penggunaan bahasa Indonesia di dalam masyarakat yang menyalahi aturan dan menyimpang dari EYD. Hal ini sangat sulit untuk diubah karena mereka sudah terbiasa dengan penggunaan bahasa yang dipakainya sehari-hari, yang tanpa mereka ketahui bahwa penggunaan bahasa tersebut salah. Banyak juga anak muda zaman sekarang yang membuat tren bahasa-bahasa baru yang

158

tercipta dari pergaulan mereka. Hal ini mengakibatkan nilainilai bahasa Indonesia semakin luntur. Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini dapat dimulai dari diri kita sendiri dan didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat dan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. Presiden Soekarno juga pernah mengatakan bahwa suatau saat nanti bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa syarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Syarat pertama adalah bahasa tersebut harus digunakan dalam diplomasi dan perdaganagan internasional. Syarat selanjutnya adalah sebuah bahasa harus berperan

159

besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Dari sisi itu, tentunya mutlak bahasa Indonesia sudah memenuhi syarat tersebut. Di berbagai tingkat pendidikan, mulai usia dini hingga perguruan tinggi, sudah ditunjang pengantar, referensi buku, bahan dan peraga pendidikan berbahasa Indonesia. Syarat selanjutnya adalah kesederhanaan sistem bunyi dan gramatikalnya sehingga mudah dipelajari. Secara teoretis, jelas bahwa bahasa Indonesia memiliki sistem bunyi yang sederhana sehingga secara umum mudah dipelajari oleh penutur asing. Syarat terakhir, pemiliknya harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya sendiri. Untuk itu kita, sebagai bangsa Indonesia, harus percaya diri dalam

menggunakan

bahasa

Indonesia,

agar

mimpi

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dapat tercapai.

160

Nasib Bahasa Indonesia di Zaman Modern (Oleh: Maurisus Septian Arif Kurniawan) 142114034

B

ahasa adalah alat komunikasi yang paling banyak digunakan

makhluk

hidup

untuk

berinteraksi

dengan sesama. Tanpa adanya bahasa, semua

makhluk hidup akan sulit untuk berinteraksi. Bahasa memiliki banyak warna dan jenis, bahasa biasanya juga berfungsi sebagai identitas sebuah begara. Oleh karena itu, muncul berbagai jenis bahasa yang berbeda dari segi cara penulisan ataupun cara pengucapan. Bahasa Inggris adalah bahasa dari negara Inggris, begitu juga bahasa Indonesia adalah bahasa dari negara Indonesia. Di Indonesia sendiri, bahasa Indonesia digunakan oleh hampir seluruh warga negara Indonesia sebagai bahasa untuk berkomunikasi

dengan

sesama.

Karena,

negara

Indonesia adalah negara dengan suku terbanyak di dunia. Bahasa yang digunakan di Indonesia sendiri banyak sekali dan tidak sedikit dari warga negara Indonesia yang menggunakan bahasa

suku

mereka

masing-masing

untuk

saling

berkomunikasi. Di sisi ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai

161

pemersatu dan jalan untuk memudahkan warga negara Indonesia

saling

menimbulkan

berkomunikasi

rasa

dengan

keharmonisan

yang

sesama indah

agar bukan

sebaliknya. Di zaman modern ini bahasa Indonesia sangat dikhawatirkan

kepopulerannya

karena

selain

bahasa

Indonesia yang baik dan benar sulit dipelajari, bahasa daerah lebih sering dipilih sebagai bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Bahasa Indonesia juga telah banyak digantikan oleh bahasa asing yang lebih populer dan dikenal di seluruh dunia, seperti bahasa Inggris terutama di kalangan anak muda. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh media yang sering menggunakan bahasa asing untuk menyampaikan pesannya. Di zaman sekarang peranmedia sangatlah penting. Bahasa Inggris dipelajari dengan alasan agar warga negara Indonesia bisa membaur dalam era globalisasi sekarang ini karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Di kalangan anak muda juga ada yang beranggapan jika tidak bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik maka akan dianggap kuno.

162

Di zaman sekarang dengan menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing dalam berkomunikasi, tanpa disadari, orang Indonesia lebih suka mempromosikan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Sejak dulu, Indonesia sudah menjadi lahan subur untuk mempromosikan bahasa asing. Kita bisa lihat banyaknya lembaga-lembaga kursus bahasa asing di berbagai tempat, tidak hanya di kota besar tetapi juga di kota kecil di seluruh pelosok negeri. Seolah-olah bahasa Indonesia

tidak

dianggap

bahasa

yang

penting

oleh

pemiliknya sendiri. Dengan menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris, orang Indonesia merasa lebih keren. Sepertinya berbahasa tidak cukup hanya dengan maksud menyampaikan pesan, tetapi ada faktor lain mengapa orang memilih bahasa tertentu dalam berkomunikasi. Salah satunya faktor gengsi atau dianggap lebih keren. Dengan berbahasa Inggris, orang merasa sebagai warga dunia. Meskipun demikian kita, sebagai warga negara Indonesia, harus bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pemerintah hendaknya bersikap tegas dalam aturan diberlakukan, bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa nasional. Melakukan kerja sama dalam segala bidang,

163

khususnya

lembaga

pemberitahuan

akan

pendidikan

untuk

memberikan

pentingnya

dalam

menanamkan

kebudayaan Indonesia sehingga dalam perkembanganya masyarakat memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, media cetak dan media elektronik juga mempunyai peran yang besar dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Jadi hendaknya program-program yang ada di media tersebut bersifat mendidik, bukan justru bersifat menjerumuskan masyarakat untuk lebih tidak mengenal budaya bangsa khususnya bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui, pemerintah Indonesia juga sudah menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan agar bahasa Indonesia tetap populer dan tidak punah oleh bahasa asing dan bahasa dari suku-suku di Indonesia sendiri. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pokok di setiap instansi pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Selain itu juga pemerintah

banyak

mengadakan

acara-acara

untuk

menumbuh rasa cinta pada bahasa Indonesia seperti adanya diperingati bulan bahasa.

164

Walaupun

bahasa

Inggris

banyak

dipelajari

di

Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus tetap bangga terhadap bahasa Indonesia. Karena di luar negeri sendiri dalam mata pelajaran sekolahnya banyak yang mempelajari bahasa Indonesia. Sebagai contoh di Indonesia banyak warga negara asing yang datang dan belajar bahasa Indonesia di sekolah-sekolah tinggi sastra. Sebagai orang muda kita harus tetap melestarikan kebudayaan Indonesia terutama dalam bidang bahasa.

165

166

Bahasa Indonesia di Tengah Ekonomi Modern (Oleh: Teodorus R A) 142114035

P

erkembangan ekonomi di dunia sudah berkembang sejak zaman kuno hingga sekarang ini. Perkembangan ekonomi

Indonesia.

itu

berkembang

Sejarah pemikiran

sampai

ekonomi

ke

negara

mengacu pada

berbagai pemikiran dan teori tentang hal-hal yang kelak menjadi ekonomi politik. Untuk pembawa teori ekonomi modern sampai saat ini yaitu, Filsuf Britania, Adam Smith karena

treatise-nya

The

Wealth

of

Nations

(1776).

Pemikirannya dibuat berdasarkan berbagai karya dari pendahulunya pada abad ke-18, terutama pada fisiokrat. Lalu, ekonomi berkembang dibawa oleh para ahli seperti Thomas Malthus, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill yang merupakan penerus Adam Smith serta ilmuwan lainnya seperti Karl Marx, John Maynard Keynes, dan Joseph Stiglitz. Perkembangan ekonomi begitu pesat terutama di tengah arus globalisasi yang sudah semakin modern. Perkembangan itu juga disebabkan perlunya perekonomian di tengah kehidupan masyarakat saat ini.

167

Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang bahasa sudah global dan untuk bahasa global itu digunakanlah bahasa internasional,

yaitu

bahasa

Inggris.

Sebagaimana

dikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris, misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga mempertahankan bahasa ibunya. Seperti di Islandia, sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya sekitar

250.000

orang,

walaupun

mereka

dalam

berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, negara ini masih mempertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh bahasa Inggris. Sama seperti di Indonesia usaha seperti itu sudah dilakukan, tetapi di dalam pelaksanaannya usaha yang dilakukan tersebut tertutup oleh semua bahasa yang masuk oleh arus globalisasi. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat dan pendidikan yang tepat, agar eksistensi bahasa Indonesia tidak luntur oleh suatu arus globalisasi. Usaha-usaha untuk mempertahankan bahasa Indonesia itu sudah dilakukan

168

seperti dibuatnya kurikulum materi bahasa Indonesia, pengajaran bahasa Indonesi , kebijakan pemerintah, dan lainlain. Ekonomi dalam bangsa Indonesia juga sangat penting, karena ekonomi itu menyangkut kesejahteraan masyarakat Indonesia itu sendiri. Perkembangan ekonomi di Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha hingga zaman sekarang ini. Perkembangan dari zaman kerajaan Hindu-Buddha sampai sekarang ini sangat pesat. Awalnya

digunakan

sistem

barter,

tetapi

seiring

perkembangan zaman digunakan sistem dengan uang. Dari yang semula perdagangan difokuskan pada wilayah laut. Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan modern ini juga mempengaruhi bahasa Indonesia di tengah globalisasi saat ini. Pada zaman yang modern ini, pemakaian bahasa Indonesia yang seharusnya dipakai dalam dunia ekonomi di Indonesia sudah mulai pudar. Ini karena di dalam dunia yang modern ini dituntut untuk memakai bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Para pengusaha di Indonesia

zaman

sekarang

juga

tidak

mengindahkan

pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan menurut kaidah

169

yang berlaku. Mereka lebih memilih memakai bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia itu sendiri. Seharusnya, para pengusaha

di

negara

Indonesia

menggunakan

dan

mengindahkan pemakaian bahasa, karena para pengusaha itu merupakan orang yang mempengaruhi jalannya suatu perekonomian, yang dapat mempengaruhi sikap konsumen di negara Indonesia. Jika para pengusaha memakai dan mengindahkannya, jiwa bahasa Indonesia tidak akan mati, tetapi sebaliknya jika para pengusaha di negara Indonesia tidak mengindahakan dan memakai bahasa Indonesia itu dengan baik, jiwa bahasa Indonesia akan pudar dan mati. Di dalam perekonomian modern ini, untuk pemasaran dan penamaan produk yang digunakan, tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia sesuai dengan yang berlaku. Fenomena itu dapat terlihat seperti iklan-iklan pemasaran yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Umumnya, mereka lebih memilih penekanan iklan, nama produk, petunjuk dalam produk dan lain-lainnya dengan memakai bahasa asing. Seharusnya, di dalam mengiklankan produk dan penamaan produk itu memakai bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlak , karena para konsumen melihat

170

iklan tersebut dan membuat konsumen menjadi tidak mengerti

bagaimana

kaidah

bahasa

Indonesia

yang

semestinya. Maka dari itu, para pengusaha di negara Indonesia, dalam memasarkan dan mengiklankan produk, haruslah memakai dan mengindahkan bahasa Indonesia. Jika di dalam mengiklankan produk para pengusaha memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, jiwa dan pengetahuan akan bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak akan pudar dan mati . Menanggapi permasalahan itu peran pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia sangat diharapkan. Untuk pemerintah, seharusnya membuat aturan dan penindakan yang tegas terhadap pemakaian bahasa Indonesia dalam perekonomian saat ini. Pemerintah dapat bertindak dengan membuat undang-undang tentang pemakaian bahasa di dalam perekonomian. Aturan-aturan itu meliputi pemakaian bahasa yang baik dan juga pembelajaran kepada masyarakat tentang berbahasa yang baik dan benar dengan sarana pendidikan. Dengan perhatian pemerintah terhadap pemakaian bahasa indonesia dalam perekonomian, dapat membuat jiwa bahasa Indonesia hidup. Jadi, jangan hanya memperhatikan tentang

171

permasalahan ekonomi saja, tetapi dari segi bahasa Indonesia dalam perekonomiannya pun juga penting bagi masyarakat. Untuk pelajar, dalam perekonomian modern ini, dapat memberikan sumbangan dengan mengkritisi iklan-iklan dan produk yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar, dapat meningkatkan wawasan berbahasa di lingkungan pelajar dan mengamalkannya, dan lain-lain. Sementara

itu,

bagi

masyarakat

sendiri

di

dalam

perekonomian, saat ini harus bisa kritis terhadap iklan yang memakai bahasa Indonesia yang kurang baik dan benar dan menanamkan rasa cinta terhadap bahasa negara kita, yaitu bahasa Indonesia. Jadi peran kita terhadap perekonomian dan bahasa Indonesia ini sangat diperlukan, agar bangsa ini menjadi bangsa yang hebat dan kuat dengan ekonomi yang baik dan jiwa bahasa yang kuat yang dapat dikenal oleh seluruh dunia. Dalam memperhatikan ekonomi di era modern ini kita juga harus memperhatikan kebahasaan yang ada di dalamnya, agar terjadi suatu kesinambungan antara perekonomian dan bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai pelajar dan kaum muda,, kita dituntut untuk menjadikan bangsa ini lebih baik lagi dan

172

menjadi bangsa yang hebat dengan ekonomi dan bahasa yang kuat. Karena dengan bahasa kuat itu melambangkan jati diri bangsa yang kuat, dan di balik bahasa terdapat banyak warna di dalamnya.

173

174

Menjadikan Bahasa Indonesia Membudaya di Tengah Bangsa Indonesia Sendiri (Oleh: Yohana Ida Dewantari Wijayanti) 142114036

S

iapa

yang

tak

mengetahui

sejarah

perjuangan

Indonesia di masa lampau. Dari perjuangan dan pengorbanan rakyat selama bertahun-tahun, bangsa

Indonesia dapat lahir menjadi sebuah negara baru yang merdeka. Dari perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan terbentuknya jati diri bangsa yang kuat sehingga negaranegara asing di dunia juga mengakuinya sebagai sebuah negara yang perlu diperhitungkan. Hal tersebut ditandai oleh terbentuknya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki sejarah sendiri dalam proses perkembangannya. Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi sebuah momentum puncak yang menggembirakan bangsa. Pada saat itu, bahasa Indonesia secara resmi telah mendapat pengakuan penuh oleh rakyat Indonesia, terutama para kaum muda. Dengan begitu, bahasa Indonesia dapat digunakan secara nasional dan dapat dikatakan sebagai bahasa persatuan karena telah menyatukan

175

berbagai suku, etnis bahkan budaya pada daerah yang berada di wilayah Indonesia. Namun,

seiring

perkembangan

zaman,

sangat

disayangkan bahwa faktanya rakyat Indonesia, terutama generasi muda, sudah mulai goyah dalam mempertahankan dan membudayakan bahasa nasionalnya, yakni bahasa Indonesia. Nilai yang terkandung dalam penggunaan bahasa Indonesia di Indonesia sendiri lama-kelamaan mulai hilang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan datangnya era globalisasi. Pertama, masuknya budaya asing yang terbuka dan tidak terkendali. Memang dalam era yang mengglobal masyarakat tidak dapat terlepas untuk dapat tahu ataupun mempelajari budaya negara lain karena kebutuhan. Namun, sebaiknya masyarakat, terutama, generasi muda tidak melupakan budaya dan bahasa yang memang jati diri bangsanya sendiri. Kedua, adanya anggapan bahwa dapat berbahasa asing lebih baik dan lebih gaul daripada dapat berbahasa Indonesia saja. Biasanya anggapan yang keliru tersebut cepat sekali mempengaruhi generasi muda sehingga generasi muda lebih

176

menyepelekan bahasa Indonesia. Padahal, budaya ataupun bahasa tersebut tidak ada yang lebih baik karena semua budaya ataupun bahasa memiliki ciri khas masing-masing sehingga tidak dapat dianggap lebih baik atau lebih buruk. Ketiga, masyarakat dituntut untuk lebih menguasai bahasa asing dalam berkarier sehingga melupakan bahasa Indonesia. Apakah dengan hanya mendapat tuntutan untuk bisa berbahasa asing dapat dengan mudah mengabaikan dan mengorbankan bahasa sendiri? Jelas hal tersebut bukan suatu tindakan yang bijak untuk masyarakat yang tinggal dan lahir di negara Indonesia, mengingat sejarah yang ada. Keempat, perkembangan teknologi yang pesat (media sosial)

mengubah

budaya

berbahasa

Indonesia

yang

semestinya baku menjadi tidak baku atau lebih ke arah bahasa yang biasa disebut bahasa alay. Pada kenyataannya, memang pemakaian teknologi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat terlepas dari kehidupan saat ini. Namun, dalam penggunaannya, kita perlu menggunakan bahasa tersebut dengan semestinya sehingga tidak menjadi kebiasaan yang akan mempengaruhi generasi muda. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang memprihatinkan tersebut, sangat

177

diperlukan beberapa cara untuk menjadikan kembali bahasa Indonesia yang membudaya di masyarakat. Lalu, bagaimana cara yang tepat? Yang pertama, pastinya menjadikan bahasa Indonesia menjadi sesuatu yang bernilai dan dibutuhkan dalam kehidupan. Setiap masyarakat harus saling meyakinkan dan mendukung untuk melestarikan budaya bahasa Indonesia. Dengan begitu, bangsa Indonesia akan lebih hidup dan terlihat berbeda dengan bangsa yang lainnya. Kedua,

masyarakat

harus

bangga

pada

bahasa

Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan simbol kemerdekaan

dan

kebebasan

bangsa

Indonesia.

Dari

terbentuknya bahasa Indonesia, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan oleh bangsa lainnya. Terlebih, bahasa Indonesia tercipta dapat memperkuat persatuan bangsa. Ketiga, Bahasa Indonesia sebenarnya seperti bahasa yang lain, yakni butuh proses untuk benar-benar paham akan penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu,

bangsa

Indonesia harus mulai membiasakan diri berbahasa Indonesia yang baik dan benar di setiap kesempatan yang ada. Dengan

178

terlatih menggunakan bahasa Indonesia,

secara tidak

langsung, masyarakat ikut dalam bagian membudayakan kembali bahasa Indonesia. Jadi, membuat bahasa Indonesia membudaya di bangsa Indonesia merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan setiap masyarakat Indonesia, terlebih generasi muda. Dengan demikian,

budaya

Indonesia

yang

tetap

lestari

akan

menjadikan bangsa ini terus hidup dan tetap menjadi bangsa yang utuh. Diharapkan generasi yang akan datang dapat merasakan memiliki warisan bahasa dan budaya milik bangsanya sendiri yakni bahasa Indonesia.

179

180

Kemerosotan Bahasa Indonesia (Oleh: Yacinta Mega Natalia) 142114037

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa pemersatu bangsa, karena Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang

berbeda-beda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita dapat saling berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu bangsa sejak Sumpah Pemuda, yakni pada tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Namun, secara yuridis bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu juga, Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36). Walaupun

bahasa

Indonesia

merupakan

bahasa

nasional dan bahasa pemersatu bangsa, saat ini kedudukan

181

bahasa Indonesia mulai tergerus oleh berbagai macam bahasa. Hal ini membuat tergesernya posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa-bahasa yang dimaksud yang pertama yaitu bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan bahasa kesukuan. Masalahnya adalah umumnya sejak kecil kita telah dikenalkan dan diajarkann bahasa daerah masingmasing, sehingga pada akhirnya kita selalu menggunakan bahasa

daerah

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Hal

ini

menyebabkan ketika kita belajar bahasa Indonesia sama sulitnya seperti ketika kita belajar bahasa asing. Oleh karena itu, biasanya kita kurang dapat menerapkan bahasa Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berada di luar daerah,

bahasa

menjadi

masalah

terbesar

dalam

berkomunikasi dengan orang lain. Padahal, fungsi bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa pemersatu bangsa. Lalu yang menjadi permasalahan yang kedua ialah bahasa gaul. Yang dimaksud dengan bahasa gaul, yaitu bahasa yang sering digunakan di kalangan anak muda, contohnya anak muda yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya. Banyak di antara mereka yang menggunakan bahasa gaul

182

yang mungkin lebih terdengar kasar. Misalnya saja untuk menyebut kata “bohong”, bahasa gaul dari kata itu yaitu bokis, atau kata yang lain misalnya kata “bolos” bahasa gaul dari kata itu yaitu madol dan lain-lain. Bahasa-bahasa seperti itu lebih mudah diterima dan diterapkan oleh kalangan muda-mudi. Mereka menganggap bahasa itu merupakan bahasa “tren”, sehingga apabila tidak mengikuti tren dianggap seperti ketinggalan zaman. Selanjutnya, bahasa yang menggeser posisi bahasa Indonesia yang berikutnya yaitu bahasa asing. Seiring berkembangnya teknologi di Indonesia, membuat mudahnya budaya dari luar masuk ke Indonesia. Hal itu berpengaruh bukan saja dari gaya berpakaian dan tingkah laku, tetapi bahasa juga ikut berpengaruh akibat dari mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia. Misalnya saja bahasa Inggris, memang bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, tetapi banyak di kalangan masyarakat di Indonesia yang menyalahgunakan bahasa Inggris sebagai bahasa campuran. Misalnya, seseorang sedang merasakan kebosanan tetapi ia sering menggunakan kata ganti bosan dengan bahasa Inggris,

183

misalnya “Aduh, aku lagi boring nih” atau ketika mengucapkan terima kasih menggunakan bahasa Inggris thank you. Selain bahasa Inggris ada juga bahasa Korea. Wabah demam drama dan boyband atau girlband yang berasal dari Korea di Indonesia membuat orang yang menyukai hal tersebut tertarik dengan kebudayaan Korea, terutama dalam segi bahasa. Banyak dari mereka mengeluarkan uang yang cukup banyak hanya untuk belajar bahasa Korea. Hal tersebut membuat seakan-akan bahasa Korea merupakan bahasa sehari-hari. Misalnya, menyapa orang lain menggunakan bahasa Korea, contohnya Annyeonghaseo yang berarti halo atau ucapan selamat pagi/siang/malam. Dengan permasalahan

demikian, tersebut

berdasarkan

dapat

saya

permasalahan-

simpulkan

bahwa

masyakat Indonesia sekarang kurang menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh dari faktor pergaulan, faktor keluarga, dan faktor

teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut memang

sedikit sulit, karena tergantung dari diri sendiri. Namun, karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan merupakan orang yang paling berpengaruh dari segi budaya,

184

orang tualah yang harus mendidik anak-anaknya sejak kecil untuk mampu dan mahir dalam memberikan pendidikan bagi anaknya. Hal ini bertujuan agar si anak lebih memahami dan bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.

185

186

Lika-Liku Menuju Atap Dunia (Oleh: Aloysius Krisna Prabowo) 142114038

K

etika saya ingin membuka pintu dari gelapnya ruangan, terpikir di benak saya

begitu banyak

fenomena yang membuat saya menjadi heran di luar sana. Betapa banyaknya pergeseran demi pergeseran

yang ada di negara kita. Entah itu dari sesuatu yang begitu sederhana, hingga perubahan yang begitu besar yang mengarah pada turunnya eksistensi bangsa. Salah satunya adalah bahasa nasional kita, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia yang telah diresmikan setelah proklamasi

kemerdekaan

Indonesia.

Meskipun

telah

digunakan oleh mayoritas warga Indonesia, bahasa Indonesia ternyata tidak lagi berkedudukan sebagai bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Padahal, sudah sepantasnya sebagai warga Indonesia, rasa cinta dan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia harus selalu ditumbuhkan dalam hati dan nurani kita, dengan cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

187

Di era modern ini, dengan semakin derasnya pengaruh terhadap perkembangan teknologi informasi dan globalisasi, membuat

bahasa

kemegahannya,

dan

Indonesia cita-cita

mulai untuk

goyah

dengan

mencapai

bahasa

internasional semakin sulit. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, baik dari luar maupun dari dalam negeri sendiri. Teknologi informasi yang berkembang begitu cepat membawa dampak yang kurang baik bagi eksistensi dan perjalanan bahasa Indonesia. Arus globalisasi yang berjalan dengan cepat tanpa kita sadari memang telah banyak berimbas pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Contoh nyata yang terlihat yakni penggunaan bahasa di dunia maya dan media sosial, facebook, twitter, BBM, whatsapp, LINE, PATH dan instagram yang telah banyak memberi perubahan ekstrim bagi struktur bahasa Indonesia. Hal ini sebagai akibat penggunaan bahasa yang super singkat dan alay (berlebihan) yang secara tidak sengaja dapat merusak tata kebahasaan itu sendiri. Adanya penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris juga tanpa kita sadari dapat mengikis keberadan bahasa Indonesia di media sosial dan di era global. Saat ini,

188

hampir di semua aspek kehidupan, penggunaan bahasa asing lebih diutamakan dan lebih eksis daripada bahasa Indonesia. Berbagai contoh yang sering terlihat adalah “no smoking” lebih sering ditempel daripada “dilarang merokok”, “stop” untuk “berhenti”, “exit” untuk “keluar”, dan sebagainya. Hal ini dapat menjelaskan secara nyata bahwa masyarakat Indonesia telah menganggap bahwa penggunaan bahasa asing lebih diminati dan memiliki gengsi yang tinggi. Warga Indonesia merasa kurang percaya diri apabila menggunakan bahasa Indonesia di dalam mengembangkan produknya dan cara berkomunikasi. Banyak orang Indonesia menganggap bahwa mereka lebih terlihat pandai apabila menguasai bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik, mereka merasa malu menggunakan bahasa Indonesia, dan mereka menganggap remeh bahasa Indonesia. Perjalanan bahasa Indonesia yang kita harapkan akan menjadi bahasa yang dapat dikenal dunia memang sulit untuk diwujudkan. Namun, dalam era globalisasi ini, bangsa Indonesia harus berperan aktif dalam lahirnya konsep serta istilah-istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan

189

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang secara tidak langsung dapat memperkaya bahasa Indonesia itu sendiri. Apabila

perkembangan

dan

kemajuan

IPTEK

dapat

menemukan jalan terang bagi bangsa Indonesia, hal tersebut dapat

membuat

Bahasa

Indonesia

yang

mendukung

perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, pada nantinya mampu bersaing dengan bahasa asing lain dan menjadi bahasa internasional di atap dunia.

190

Peranan Bahasa Indonesia di Negara Sendiri (Oleh: Maya Johanna Imanuella M A) 142114039

B

ahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya kita yang sampai hari ini masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,

saat ini, banyak sekali permasalahan yang sering muncul. Mengapa kita lebih bangga menggunakan bahasa asing di negara sendiri? Bahkan, saat ini, mengapa perusahaanperusahaan yang berkembang di negara Indonesia memberi syarat harus lancar berbahasa asing? Padahal, perusahaanperusahaan tersebut berdiri dan berbisnis di Indonesia. Bahasa Indonesia saat ini kian terkikis di negara sendiri, terutama dalam penggunaan bahasa sehari-hari oleh generasi muda. Para anak muda seolah berlomba-lomba menggunakan bahasa asing ketika berbicara dan menulis sesuatu di akun media sosial miliknya. Hal ini membuktikan adanya pergeseran tren bahasa asing yang lebih disukai oleh masyarakat. Tidak dipungkiri bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar memang terkesan kaku didengar. Jika ini terus menerus dilanjutkan, siapa yang akan mewarisi bahasa hasil

191

kekayaan budaya kita? Mengapa bahasa Indonesia harus tersingkir di negara sendiri. Padahal, peranan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat sangatlah penting, salah satunya untuk menyatukan berbagai bahasa daerah. Dengan adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berkomunikasi walaupun memiliki bahasa dan budaya yang berbeda. Bahasa Indonesia akhirnya mengalami krisis di negara sendiri,

bahkan

jarang

dipandang

oleh

masyarakat.

Masyarakat lebih senang menggunakan bahasa asing karena bahasa asing dianggap lebih baik disbanding

bahasa

Indonesia. Padahal, bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat berkompeten seperti bahasa asing lainnya, bahkan penggunaannya sangatlah mudah karena menggunakan EYD. Sebenarnya, fungsi-fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi negara, sebagai bahasa pengantar pendidikan, sebagai alat penghubung tingkat nasional, sebagai alat pengembang iptek, sebagai identitas negara, dan sebagai alat pemersatu dan penghubung antardaerah. Maka dari itu, peranan bahasa Indonesia sangatlah penting.

Akan tetapi,

terkadang, masyarakat menganggap sepele bahasa Indonesia. Padahal, bahasa Indonesia menjadi salah satu alat komunikasi

192

bagi bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Era

globalisasi

akan

menyentuh

semua

aspek

kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar. Walaupun demikian, seharusnya bahasa Indonesia harus menjadi bahasa utama di negaramya sendiri. Oleh karena itu, seharusnya perusahaanperusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia dan berdiri di tanah Indonesia harusnya lebih menghargai bahasa Indonesia

daripada

bahasa

asing.

Jadi,

jika

terus

dikembangkan, bahasa Indonesia lama-kelamaan akan dikenal oleh banyak orang. Dengan demikian, semakin banyak orang yang ingin mempelajari bahasa Indonesia. Kita sebagai generasi muda Indonesia seharusnya bisa melestarikan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata, melainkan menjadi

sebuah kebanggaan

tersendiri bagi rakyat Indonesia. Kita memang harus belajar bahasa internasional, tetapi kita juga tidak boleh melupakan bahasa asli kita yaitu bahasa Indonesia.

193

Kita patut mencontoh negara Islandia, sebuah negara kecil di Eropa, yang memiliki jumlah penduduk sekitar 250.000 orang. Walaupun dalam berkomunikasi sehari-hari, mereka menggunakan bahasa Inggris, tetapi kedudukan bahasa Inggris tetap sebagai bahasa kedua. Negara ini tetap mempertahankan

kemurnian

bahasa

pertamanya

dari

pengaruh bahasa Inggris. Sementara itu, di Kubekistan (Guebec), yang selama ini peraturan di negara bagian ini mewajibkan penggunaan bahasa Perancis untuk semua papan nama, sekarang diganti dengan bahasa sendiri. Demikian juga negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania, Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah mengganti semua papan nama di negara tersebut yang selama itu menggunakan bahasa Rusia.

194

Peran Pemuda dalam Penggunaan Bahasa Indonesia (Oleh: Naomi Deviana Sudarsono) 142114022

B

ahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia, karena dengan bahasa Indinesia kita mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki suku,ras,bahasa yang berbeda.

Oleh karena itu bahasa indonesia sebenarnya memberikan kita kemudahan untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada Zaman Modern sekarang ini bahasa Indonesia sangat berpengaruh dalam penggunaannya. Peran pemuda disinilah yang paling penting dalam penggunaannya, pemuda mempunyai peran utama dalam membuat bahasa Indonesia dapat dimengerti oleh semua orang. Bahasa Indonesia juga sangatlah penting karna untuk mahasiswa sendiri bahasa indonesia digunakan sebagai penyusunan skripsi. Tanpa memahami dengan benar bagaimana cara menggunakan susunan, pemilihan kata yang baku sesuai degan EYD mahasiswa tidak dapat mengerjakan skripsinya dengan baik karena apabila susunan kalimatnya rancu ini juga akan

195

membuat mahasiswa itu sendiri kesuitan. Trennya bahasa gaul saat ini juga menambah pengaruh terhadap bahasa indonesia sendiri. Pemuda di zaman sekarang justru lebih nyaman dalam menggunakan bahasa gaul. Inilah yang perlu mulai dari sekarang kita perhatikan. Peran serta pemuda pada sekarang inilah sangatlah penting dalam mengembangkan bahasa indonesia, pemuda begitu

cepat

dalam

memerikan

dampak

dalam

tata

kebahasaan. Kita seharusnya bangga mempunyai bahasa indonesia karna bahasa indonesia terkenal sebagai bahasa pemersatu. Karena dengan banhasa Indonesia ini kita dapat berbicara dengan orang batak.padang,kalimantan,papua dan yang lainnya. Seharusnya pemuda mulai dari sekarang memahami dengan benar tentang bahasa indonesia dan pemuda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena dengan kita membiasakan diri menggunakan bahasa indonesia yang benar dengan menggunakan tatanan kata yang baku maka dengan otomatisnya orang akan terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan benar . Namun berbeda apabila saat ini pemuda menirukan gaya-gaya orang jakarta yang menggunakan bahasa gaul seperti “loe gue”,

196

bahkan bahasa ini digunakan oleh semua umur. Atau ada juga pemuda sekarang lebih merasa bangga dengan menggunakan bahasa Asing karena dianggap lebih terlihat WOW dibanding dengan dia menggunakan bahasanya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dan muncul juga bahasa ALAY . Ini yang membuat bahasa indonesia kedudukannya terganggu Dan hal yang seperti ini yang menjadi Tugas untuk kita sebagai pemuda bagaimana kita harus menghadapi persoalan ini, membuat bahasa Indonesia lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Karena sebenarnya

dampak yang diberikan

pemuda

untuk

mengembangkan bahasa Indonesia besar. Seperti dengan biasa

kita

mengobrol

dengan

teman

kita

dengan

menggunakan bahasa Indonesia, kemudiaan saat kita di beri tugas untuk membuat artikel ataupun menyusun skripsi dengan menggunakan pemilihan kata yang baku,dan saat kita presentasi di depan kelas hal-hal sepele seperti ini sebenarnya tanpa disadari bahwa kita telah mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita. Oleh

karena

itu

akan

lebih

baik

lagi

kita

mengembangkan bahasa Indonesia karena tidak tidaklah

197

mungkin apabila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa Internasional, karena orang asing saja mau belajar bahasa Indonesia apa lagi kita yang memiliki bahasa Indonesia harusnya kita bangga karena hal ini . Melalui hal-hal sepele saja kita bisa meningkatkan bahasa indonesia mulai dari hal kecil yaitu dengan pertama kita awali dengan niat saja ini sudah menjukan bahwa kita bangga akan bahasa Indonesia dan berusaha membuat bahasa Indonesia tak tersingkirkan dengan berbagai macam bahasa yang sedang tren sekarang ini.

198

Menjunjung Bahasa Persatuan (Oleh: Eva Novita Sari) 142114041

N

egara Indonesia terdiri dari 33 provinsi, di mana setiap provinsi memiliki ciri khas dan budayanya masing masing. Dapat dikatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang beraneka ragam. Dari

ujung barat sampai ujung timur semua berbeda, perbedaan itu di antaranya terletak pada bahasa , suku, dan agama. Perbedaan yang ada membuat kita sulit untuk bersatu. Salah satu perbedaan yang menghambat yaitu bahasa. Antara daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki bahasanya masing

masing.

Kebanyakan

mereka

hanya

mengerti

bahasanya sendiri dan tidak mengerti bahasa yang lain. Perbedaan ini menyulitkan kita untuk saling berkomunikasi dan

bersatu.

Sampai

akhirnya

dikokohkannya

bahasa

Indonesia dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa pemersatu, bahasa yang dapat mempersatukan kita dari keberagaman bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu haruslah kita junjung setinggi mungkin, seperti yang tertulis pada

199

Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Kita sudah bersumpah untuk menjunjung bahasa kita, bahasa Indonesia, tetapi sampai sekarang kepercayaan diri untuk menjunjung bahasa persatuan belum terlihat. Menjunjung artinya menempatkan bahasa Indonesia di atas bahasa– bahasa lainnya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak masyarakat yang masih mengabaikan bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan tidak perlu untuk dibanggakan. Kita lebih bangga terhadap bahasa asing. Terlebih di era globalisasi ini, bahasa Inggris yang paling kita tonjolkan. Perilaku seperti inilah yang membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dilupakan dan tidak dihargai. Sebagai contoh, kita lebih bangga menyisipkan bahasa asing (Inggris) dalam setiap tulisan atau dalam perkataan. Mereka beranggapan bahwa bahasa asing akan menaikan derajat seseorang. Harus diakui, arus globalisasi ini telah berdampak pada dinamika kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Salah satu dampak yang terlihat jelas, yaitu berkurangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Kondisi

200

seperti ini semakin mempersulit posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang patut kita junjung. Semua yang tertulis pada ikrar Sumpah Pemuda akan sia-sia. Sumpah hanya

diucapkan

tanpa

tindakan

yang

nyata

untuk

menjunjungnya. Sumpah yang diucapkan hanya menjadi sebagai sebuah pengakuan. Beberapa kemungkinan mengapa kita lebih suka menggunakan bahasa asing, antara lain: takut disebut tidak intelek, tidak tahu atau tidak mau tahu bahasa Indonesia–nya, serta malas membuka kamus untuk mencari istilahnya dalam bahasa Indonesia. Arus globalisasi sudah membuat kita kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terbawa arus global, mau tidak mau bangsa Indonesia

harus

mempertebal

rasa

nasionalismenya,

membangun keindonesiaan tanpa harus mengorbankan keserbamurtiannya. Bangsa Indonesia harus terus berlari mengejar kemajuan, tetapi tidak boleh kehilangan jati diri agar bangsa lain tetap mengenalnya. Salah satu ciri khas bangsa Indonesia yaitu bahasa Indonesia . Lahirnya sesungguhnya

manusia

yang

berawal

dari

cerdas

dan

kompeten

penanganan

masalah

201

kebahasaannya. Manusia yang cerdas dapat digolongkan dalam

tiga

kompetensi

yaitu,

lokal,

nasional,

dan

internasional. Jika dikaitkan dengan kemampuan berbahasa, manusia cerdas berkompetensi lokal artinya dapat menguasai bahasa daerah tempat tinggalnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan manusia berkompeten nasional. Seseorang akan menjadi manusia cerdas berkompeten nasional jika ia menguasai bahasa negaranya yaitu, bahasa Indonesia. Terakhir,

manusia

cerdas

berkompeten

internasional

maksudnya seseorang itu akan menjadi manusia cerdas berkompeten internasional jika dapat menguasi bahasa asing. Semua itu berjalan seperti alur dan berurutan. Dengan demikian, manusia Indonesia akan menjadi cerdas dan kompetitif adalah manusia yang Indonesia yang jati diri bangsa Indonesia. Di tingkat nasional, ia dapat dikenali kelokalannya. Di tingkat internasional, ia dapat dikenali keindonesiaannya . Dengan seiring berjalannya era globalisasi mari kita tingkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Mari kita lihatkan jati diri kita di dunia internasional, kita junjung

202

bahasa kita, bahasa Indonesia. Tunjukkan jiwa nasionalisme kita untuk menjunjung bahasa Indonesia. Mari kita tempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di atas bahasa– bahasa lainnya. Tanpa adanya bahasa Indonesia kita tidak dapat bersatu di tengah perbedaan yang ada .

203

204

Pemuda dan Bahasa Indonesia (Oleh: Hanni Andini) 142114042

B

angsa Indonesia terdiri atas bermacam suku bangsa, yang tak pelak menghadirkan beragam bahasa. Keragaman bahasa yang ada di Indonesia, kerap

menimbulkan permasalahan dalam hal komunikasi. Oleh sebab itu, pada 28 Oktober, para pemuda dari hampir seluruh penjuru nusantara dengan penuh rasa bangga mengikrarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan berjanji akan menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Selain termuat dalam ikrar teks Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia juga diakui sebagai bahasa nasional. Bahkan, mantan presiden sekaligus Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, optimis jika bahasa Indonesia tidak hanya dapat menjadi bahasa nasional, tetapi juga dapat digunakan di mancanegara sebagai bahasa internasional. Menurut beliau, hal tersebut sangat mungkin saja terjadi. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kebanggaan akan bahasa Indonesia mulai memudar. Bahasa persatuan yang dahulu dijunjung tinggi keberadaannya kini

205

mulai dinomorduakan. Bahkan, tidak hanya sampai di situ saja, kini banyak kaum muda yang lebih merasa nyaman menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional negara kita. Banyak pemuda yang lebih bangga jika dapat menguasai bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Perancis, dan bahasa Korea. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa menguasai bahasa asing lebih bergengsi daripada Bahasa Indonesia. Semua ini tidak lepas dari semakin berkembangnya zaman. Tuntutan zamanlah yang memaksa kita mempelajari bahasa asing untuk memperluas hubungan komunikasi kita dengan dunia internasional. Selain itu, perlu disadari bahwa perkembangan teknologi informasi juga membuat kita semakin mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di tempat lain yang jauh sekalipun bahkan di belahan dunia yang lain. Hal ini semakin mempercepat proses memudarnya kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Apalagi di jaman sekarang ini, banyak para pemuda tak dapat lepas dari yang namanya media sosial.

206

Efek media sosial tidak hanya mempercepat proses pemudaran akan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, tetapi juga merusak kaidah kebahasaan yang baku dengan menyebarnya bahasa alay atau lebay. Bahasa alay merusak kaidah kebahasaan karena adanya perubahan dan dilebihlebihkan. Selain itu, adanya pencampuran amtara huruf kapital, huruf kecil dan angka dalam satu kata, semakin memperburuk citra bahasa Indonesia. Selain itu, adanya pasar global dunia semakin mendorong kaum muda untuk mendalami bahasa Inggris, yang merupakan bahasa asing yang sudah diakui sebagai bahasa internasional serta digunakan di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tuntutan pekerjaan yang rata-rata mewajibkan calon karyawannya untuk menguasai bahasa Inggris juga memicu masyarakat untuk membiasakan diri dengan bahasa asing tersebut agar dapat berkomunikasi dengan orang dari benua lain. Mengapa bukan bahasa Indonesia yang digunakan ? Itu karena kaum muda sekarang juga sudah mulai melupakan kebanggaan terhadap penggunaan bahasa nasional negara kita tersebut. Kaum muda saja tidak bangga menggunakan

207

bahasa Indonesia. Sendainya kaum muda mau menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan, mungkin bahasa Indonesia akan familiar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di berbagai negara di dunia. Selain itu, harus ada upaya untuk meningkatkan kesadaran kaum muda untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Andai hal itu terwujud, kemungkinan besar apa yang dicita-citakan oleh Bapak Proklamator kita dapat terwujud pula. Pada saat ini, ada 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia, bahkan di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Sekitar 500 sekolah di Australia mengajarkan bahasa Indonesia. Anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia. Negara lain kagum karena bangsa

Indonesia memiliki bahasa nasional. Seperti kita ketahui, ada beberapa negara yang tidak memiliki bahasa nasional, sehingga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa seharihari. Bukankah menyakitkan jika kita sebagai bangsa Indonesia tidak bangga dengan bahasa nasional yang kita punya? Jangan sampai negara Indonesia kehilangan jati diri karena bangsa yang tak mau menjaga dan menjunjung bahasanya.

208

Bahasa Indonesia Jati Diri Kita (Oleh: Esa Pertani) 142114043

B

ahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan umat manusia, karena bahasa merupakan alat komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Itulah

mengapa bahasa menjadi salah satu faktor krusial dalam kehidupan

bermasyarakat

di

dunia.

Bahasa,

menurut

terjemahan bebas, adalah kumpulan kata yang mempunyai makna yang diucapkan oleh salah satu indera manusia, yaitu mulut untuk berkomunikasi dengan orang lain. Lebih dari itu, bagi sebuah bangsa, terutama Indonesia, yang merupakan negara majemuk, dengan suku, ras, agama, dan bahasa daerah yang beragam, maka bahasa merupakan sebuah alat pemersatu bangsa. Indonesia yang memilik populasi ratusan jiwa, tercatat memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, maka bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki peran penting sebagai sebuah media untuk menyamarkan sekatsekat dari beragam masyarakat dalam berkomunikasi karena adanya perbedaan bahasa dari setiap daerah di Indonesia.

209

Jika kita simak secara saksama, saat ini kondisi kebahasaan di Indonesia cukup memprihatinkan, terutama penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum, seperti pada nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, serta kompleks perumahan, sudah mulai menggunakan bahasa asing. Tempat yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia itu mulai banyak menggunakan bahasa yang tidak lagi menunjukkan jati diri ke-Indonesia-an. Akibatnya, lingkungan sendiri menjadi tampak asing bagi masyarakat. Kita ambil saja contoh mengenai pemberian nama atas sebuah tempat usaha seperti toko perhiasan. Pebisnis selalu memberi nama dengan bahasa asing seperti “Jewelry Store” dan masih banyak lagi. Jika ditanya kepada pengusaha alasan mereka sama, lebih menarik dan berkelas. Di sisi lain, kita juga melihat sikap sebagian masyarakat, terutama kaum pelajar dan mahasiswa yang tampaknya merasa lebih hebat, lebih bergengsi, jika dapat menyelipkan beberapa kata asing dalam berbahasa Indonesia. Padahal kosakata asing yang digunakan tersebut belum tentu benar. Banyak orang yang merasa lebih percaya diri menggunakan bahasa asing saat berbicara. Kita ambil saja

210

contoh pada masyarakat saat ini, banyak yang senang menggunakan kata meeting, pending, delay, follow me, on the way dan masih banyak lagi. Padahal, dalam bahasa Indonesia sendiri arti dari kata-kata tersebut lebih jelas dan orang lain lebih banyak paham. Seperti meeting untuk rapat atau pertemuan, delay untuk tertunda, follow me untuk ikuti saya, dan on the way untuk sedang di jalan. Lalu mengapa kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki bahasa persatuan sendiri harus menggunakan bahasa asing? Sikap ini dapat dikatakan sebagai sikap yang tidak menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sikap ini seharusnya kita kikis karena kita harus mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa. Memang tidak salah bagi kita untuk mempelajari bahasa asing. Akan tetapi, akan lebih indah jika kita tetap mengutamakan bahasa Indonesia di atas bahasa lain, terutama bagi para generasi penerus bangsa saat ini. Bukankah telah tercantum dengan jelas dalam Sumpah Pemuda bahwa kita harus menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kita ?

211

Dapat kita lihat dari kasus yang marak saat ini, di mana para remaja Indonesia terkena demam musik dan hiburan dari negeri Korea atau yang biasa disebut demam K-Pop, sehingga banyak orang mulai belajar bahasa Korea. Hal tersebut membuat kita seperti sebuah bangsa yang abu-abu, yang tidak memiliki jati diri yang utuh. Di mana kita berbangsa Indonesia, tetapi justru bangga menggunakan bahasa asing. Sebenarnya bahasa asing bukanlah sesuatu yang harus dihindari, bahkan, memiliki kemampuan bahasa asing merupakan nilai positif bagi seseorang. Namun, hendaknya penggunaan bahasa asing digunakan secara proporsional dan pada tempatnya. Untuk apa kita menggunakan bahasa asing pada orang atau teman yang sebangsa dengan kita. Meskipun bukan merupakan bahasa internasional, tetapi akan lebih bijak jika bahasa Indonesia terus dilestarikan. Apalagi, sekarang mulai muncul bahasa-bahasa yang jauh dari pakem bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memang setiap bahasa mengalami perkembangan seiring dengan budaya dan jaman yang makin berkembang. Namun tidak seharusnya sebuah bahasa persatuan yang telah digagas dan dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan oleh para

212

pejuang bangsa diabaikan dan dipandang sebelah mata. Hal ini karena, jati diri sama pentingnya dengan harga diri. Jika tanpa jati diri, berarti kita tidak memiliki harga diri. Atas dasar itu, agar menjadi suatu bangsa yang bermartabat, jati diri bangsa itu harus diperkuat, baik yang berupa bahasa dan sastra, seni budaya, adat istiadat, tata nilai, maupun perilaku budaya dan kearifan lokalnya. Untuk memperkuat jati diri tersebut, baik yang lokal maupun nasional, diperlukan peran serta berbagai pihak dan dukungan aturan serta sumber daya yang

memadai.

Peran

serta

masyarakat

juga

sangat

diperlukan dalam memperkuat jati diri bangsa itu. Dengan jati diri yang kuat, bangsa kita akan makin bermartabat sehingga mampu berperan—bahkan juga bersaing—dalam kancah kehidupan global.

213

214

Sebentang Layar Bahasa Indonesia (Oleh: Firda Riesta Ayuningtyas) 142114044

S

ebuah negara diibaratkan perahu yang membutuhkan layar untuk membuatnya terus berlayar dalam mencapai tujuannya. Sementara itu, bahasalah yang

menjadi sebuh layar dari suatu negara. Layar tersebut tentu membutuhkan angin dan digerakkan oleh para awak kapal. Keragaman bahasa daerah di Indonesia membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu. Sebagai generasi muda yang senang untuk mengekspresikan diri, bahasa Indonesia dapat digunakan untuk menyampaikan apa yang ada pada diri kita. Bahasa dapat digunakan untuk kepentingan diri sendiri, misalnya untuk menyampaikan gagasan yang ada di pikirannya. Hal ini akan membuat orang lain dapat memahami apa yang sedang disampaikan. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus mulai dilakukan. Tidak hanya dapat berbahasa Indonesia, tetapi juga memperhatikan kaidah bahasa tersebut. Penggunaan bahasa Indonesia harus menekankan pada aspek komunikatif bahasa dan juga memperhatikan kepada siapa

215

bahasa

tersebut

disampaikan.

Pengetahuan

untuk

menyampaikan bahasa dengan benar harus dimiliki dalam penggunaan bahasa lisan dan tulis. Penggunaan bahasa juga harus serasi dengan sasaran dan mengikuti kaidah yang berlaku. Jika kita cermat menggunakan bahasa Indonesia, kita juga akan cermat dalam berpikir karena bahasa Indonesia merupakan cermin dari pemikiran. Bahasa juga digunakan sebagai alat kontrol sosial, di mana bahasa sangat efektif untuk digunakan dan dapat diterapkan pada diri sendiri ataupun masyarakat. Kita akan mendapat pandangan baru terhadap penggunaan bahasa. Kita akan lebih belajar untuk menyimak dan mendengarkan. Kita dapat menggunakannya untuk meredam emosi dengan menjadikannya sebuah karya sastra. Pada

tahun

2015,

Indonesia

akan

memasuki

Masyarakat Ekonomi Asean, di mana peran bahasa asing akan sangat menguasai. Berbahasa sangatlah diperlukan karena dalam

perekonomian

terjadi

interaksi

antarmanusia,

sekelompok, dan juga negara yang menjadikan proses transaksi berjalan lancar. Namun, terkadang, bahasa dalam ekonomi global menyulitkan kita untuk menggapai hal yang

216

ingin dibicarakan. Bahasa Indonesia haruslah berperan aktif agar dapat menjadi salah satu jalan supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Sebagai mahasiswa yang berada di Fakultas Ekonomi, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara aktif. Kita juga harus mulai berpikir, apakah bahasa yang kita gunakan dan sampaikan dapat laku untuk dijual. Dengan demikian, untuk menyampaikan

produk

yang

akan

kita

jual

ataupun

perkembangan ekonomi dapat disampaikan menggunakan bahasa Indonesia. Orang lain akan tertarik dan mulai memandang kita. Bahasa dapat menunjukkan identitas diri suatu bangsa, maka sangatlah penting untuk kita mempelajari dan memahami bahasa. Akhir-akhir ini, peranan bahasa asing dan juga IPTEK yang semakin maju mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Peranan bahasa asing mengakibatkan banyak orang lebih banyak menggunakan bahasa asing dalam kegiatan berkomunikasi. Pengaruh IPTEK yang semakin maju juga mempengaruhi. Perkembangan teknologi saat ini banyak menggunakan progam bahasa asing, sehingga secara tidak langsung menuntut kita untuk mempelajari bahasa asing.

217

Karena itu, bahasa Indonesia menjadi tergeser, pelajaran bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah ataupun perguruan tinggi terkadang kurang diperhatikan. Hal ini karena banyak orang yang beranggapan bahwa lebih baik mempelajari bahasa asing. Sudah saatnya kita, generasi muda, menjadi layar pada sebuah perahu. Tidak hanya menjadi awak, tetapi kitalah layar yang membuat perahu ini terus berlayar. Kita harus bangga berbahasa Indonesia, kita harus menunjukkan bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa ini.

218

Mempopulerkan Bahasa Indonesia Di Era Modern (Oleh: Oda Wahyu Tetuko) 142114045

B

ahasa Indonesia saat ini mulai semakin ditinggalkan. Ke manakah hilangnya bahasa itu. Bahasa yang selalu diperjuangkan hingga titik darah penghabisan

kini perlahan memudar sedikit demi sedikit. Di era globalisasi dan modern seperti ini, kebanyakan orang menggunakan bahasa campuran dalam pergaulan maupun dalam berbagai situasi.

Hingga

saat

ini,

masih

sedikit

orang

yang

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD. Hanya beberapa orang saja yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar Mungkin, kita sebagai orang Indonesia juga belum tahu bahwa sesungguhnya sejarah dan awal mulanya bahasa Indonesia muncul itu dan apa yang melatarbelakangi perubahan-perubahan hingga era modern saat ini. Awal mulanya bahasa Indonesia tidak dikenal di zaman dahulu dan lebih dikenal dengan bahasa Melayu, hingga akhirnya setelah terus-menerus berkembang terbentuklah bahasa baru, yaitu bahasa

Indonesia.

Bahasa

Indonesia

terus

mengalami

219

perkembangan. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup. Yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Hampir sebagian besar warga Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing dan bahasa daerah. Bahkan, terdapat kamus bahasa gaul yang diperjualbelikan secara bebas. Sebagai

warga

negara

Indonesia,

kita

harus

tetap

melestarikan bahasa persatuan kita di era globalisasi ini. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa iptek yang berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih bersikap inferior sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing. Padahal kata-kata yang digunakan sudah ada

220

padanannya dalam bahasa Indonesia. Saat ini, orang tua lebih mengarahkan anaknya mengembangkan bahasa asing, bahkan sedihnya orang akan mencemooh seorang anaknya yang memilih jurusan bahasa Indonesia. Kursus bahasa asing bak jamur di musim hujan. Orang akan malu jika salah menuturkan bahasa asing atau tidak pandai bahasa asing. Tidak pernah ambil pusing terhadap kesalahan yang digunakan dalam bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus bisa jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan hilang dari bumi Indonesia ini. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia di era modern ini masyarakat masih mengkombinasikan dengan bahasa lain yang lebih popular. Masyarakat Indonesia lebih senang dan nyaman dengan bahasa lain. Di era modern ini bahasa Inggris dan bahasa Mandarin merupakan bahasa yang dipergunakan dalam perdagangan dunia sehingga masyarakat di seluruh dunia banyak mempelajari tentang bahasa tersebut. Tidak ada hal yang tak mungkin bila bahasa Indonesia suatu saat nanti bisa menyaingi bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai bahasa yang modern dan dipergunakan sebagai bahasa perdagangan dunia

221

Pemerintah sendiri sudah mensahkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang membahas tentang bahasa Indonesia. Memang dalam undang-undang tersebut hanya berisi peraturan-peraturan tentang penggunaan bahasa Indonesia tanpa ada sanksi-sanksi yang harus diterima jika tidak menjalankan kewajiban yang dijelaskan tersebut. Namun, sebagai warga negara yang baik, kita bertanggung jawab besar terhadap hidup atau matinya bahasa kita. Lebih arif jika kita berkaca pada diri sendiri, bagaimana kedudukan bahasa Indonesia di hati kita. Apakah kita termasuk orang yang selama ini lebih suka mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing? Marilah kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik

dan benar di zaman yang

modern ini agar bahasa Indonesia dapat mendunia.

222

Kedudukan Bahasa Indonesia Menuju Pasar Bebas 2015 (Oleh: Lutfi Adhi Sulistyo) 142114046

P

erdagangan bebas atau pasar bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan pembatasan atau diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Jadi,

perusahaan asing atau investor-investor luar negeri dapat berdiri dan berinvestasi di Indonesia. Hal ini sangat berkaitan dengan cara berkomunikasi atau berbicara. Untuk warga negara asing yang belajar dan mampu menguasai bahasa Indonesia ini, pemerintah memperbolehkan untuk belajar. Sekarang pun sudah banyak tersedia tempat pendidikan untuk belajar bahasa Indonesia, contohnya yaitu Wisma Bahasa. Hal ini bertujuan mengajarkan kepada warga negara asing untuk bisa menguasai dan mampu berbicara bahasa Indonesia. Warga Negara Indonesia (WNI) juga dituntut yang lebih dalam lagi dalam belajar bahasa Indonesia. Hal ini untuk lebih memperjelas arti dan harus tahu maksud dalam berbahasa Indonesia. Karena kita tidak boleh kalah dengan

223

warga negara asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah dipahami. Apalagi sekarang banyak orang Indonesia ke luar negeri dan mengembangkan

bahasa

Indonesia.

Hal

ini

dapat

mempermudah untuk modal dalam pasar bebas yang akan terjadi pada tahun 2015. Dalam era pasar bebas ini, bangsa Indonesia harus bisa bersaing dalam usaha dan dalam berbisnis atau berinvestasi. Dalam berbahasa, kita juga harus lebih dapat menguasai. Warga negara asing harus bisa berbahasa Indonesiaa jika ingin mendapatkan pekerjaan dalam pasar bebas ini di Indonesia.

Pada

tahun

2015

akan

banyak

didirikan

perusahaan-perusahaan asing atau dari luar negeri. Dalam pendirian perusahaan ini harus mendapatkan perizinan. Untuk mendapatkan perizinan ini, syaratnya kita harus dapat berkomunikasi berbahasa Indoneisa agar mudah untuk mendapatkan perizinan membangun perusahaan di Indonesia. Pada tahun 2015, Indonesia akan mengalami yang namanya ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam era ini, berkomunikasi sangat penting dan bahasa Indonesia harung dijunjung tinggi. Hal ini

224

dilakukan agar bahasa Indonesia tetap utuh dan tidak akan hilang dari Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing yang belajar Bahasa Indonesia yang akan bekerja atau berkarir atau berinvestasi di Indonesia. Dalam pasar bebas ini banyak investor atau warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Karena jika berinvestasi atau berkarir di Indonesia harus bisa menguasai bahasa Indonesia. Pemerintah Indonesia harus menerapkan kewajiban menggunakan bahasa Indonesia dalam era ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Karena jika ingin bekerja atau berkarir di Indonesia berkewajiban harus menggunakan bahasa resmi nasional yaitu Bahasa Indonesia. Berhubungan dengan diwajibkannya menggunakan bahasa Indonesia warga asing yang akan berkarir atau bekerja di Indonesia, warga asing itu harus belajar bahasa Indonesia. Karena ini bertujuan mempertahankan bahasa Indonesia ke

dalam ASEAN

Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.

225

Dalam ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dominan adalah bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Akan tetapi, banyak warga Indonesia yang belum bisa berbahasa Inggris dan sebagian yang bisa berbahasa Inggris. Dalam pasar bebas ini warga negara asing yang berinvestasi di Indonesia harus dituntun untuk bisa menguasai bahasa Indonesia agar dalam pasar bebas ini berjalan dengan lancar berkat saling mengerti dalam berbicara menggunakan bahasa Indonesia. Dengan ini kita dapat menjujung tinggi bahasa Indonesia dan dalam pasar bebas ini bahasa Indonesia sangatlah penting karena jika lancar berbahasa Indonesia, warga negara asing yang berinvestasi di Indonesia akan mempermudah dalam bekerja sama maupun dalam berbisnis di Indonesia. Itulah pentingnya menguasai bahasa Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas atau perdagangan bebas pada tahun 2015.

226

Mendunianya Bahasa Indonesia (Oleh : Dewi Puspitasari) 142114047

N

egara Indonesia adalah negara yang memiliki beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini karena Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang di

setiap daerahnya memiliki bahasa dan budaya masing-masing. Namun, bahasa Indonesia hadir sebagai alat pemersatu dari berbagai bahasa dan budaya daerah. Kehadiran bahasa Indonesia di masyarakat ini memberikan nafas baru bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini semakin tampak setelah dikokohkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia, dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan.

Bahasa

Indonesia

mencerminkan nilai-nilai sosial yang mewakili identitas bangsa Indonesia. Dengan adanya bahasa nasional, harga diri dan nilai-nilai budaya dapat bersanding secara harmonis dan serasi. Saat ini, banyak anak yang sudah pintar dalam menggunakan bahasa Indonesia karena sejak kecil mereka

227

diajarkan oleh orang tuanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik. Sekarang, di tingkat sekolah dasar juga sudah memberikan pelajaran bahasa Indonesia sehingga anak-anak tersebut dapat berbahasa dengan baik dan benar. Tidak hanya di sekolah dasar, di tingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi pun pembelajaran bahasa Indonesia terus dilakukan. Selain itu, bahasa Indonesia juga masuk dalam ujian nasional. Kita sebagai warga bangsa Indonesia harus berbangga terhadap bahasa Indonesia karena bahasa tersebut banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun, banyak orang yang lupa akan kedudukan bahasa Indonesia. Orang-orang selalu memandang bahasa Indonesia dengan sebelah mata. Padahal, banyak orang asing yang berlibur ke Indonesia hanya untuk belajar bahasa Indonesia. Seharusnya, kita bangga karena bahasa Indonesia terkenal di luar negeri bahkan mereka minat untuk belajar bahasa Indonesia. Sedikitnya ada 40 negara di dunia mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia serta menjadikannya sebagai bahasa asing. Bahkan, bahasa Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di negara-negara tersebut. Bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi kedua di Vietnam.

228

Sementara itu, di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat.

Di Australia, ada sekitar 500 sekolah

mengajarkan bahasa Indonesia. Berdasarkan data dari Wikipedia, bahasa Indonesia menduduki peringkat ke 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Untuk tingkat Asia, Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Jepang dan Mandarin. Bahasa Indonesia berada pada posisi ketiga teratas yang paling banyak digunakan pada Wordpress. Bahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia. Bahasa pemersatu bangsa di tengah ragamnya bahasa daerah ini mampu bersaing dan diakui di mata dunia. Dengan mendunianya bahasa Indonesia, yang sudah mulai dipelajari dan dikembangkan di banyak negara, tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia di masa mendatang menjadi bahasa internasional. Karena negara yang bahasanya menjadi bahasa dunia, selalu menarik untuk dikunjungi, tidak hanya untuk dijadikan tempat wisata, tetapi juga dijadikan untuk mencari kerja atau berbisnis. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita, masyarakat Indonesia, menjaga dan mencintai bahasa tanah air yang hebat ini.

229

Sehingga kita sebagai warga Indonesia selain sudah bisa belajar bahasa Indonesia alangkah baiknya juga belajar bahasa asing. Karena bahasa asing juga sangat diperlukan untuk masa mendatang. Agar nantinya kita tetap mampu bersaing dengan negara lain di era globalisasi ini. Dan berharap negara Indonesia akan menjadi negara maju seperti negara lainnya

230

Pudarnya Jiwa Bahasa Indonesia (Oleh: Jessica Gita Elvira T) 142114049

B

ahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UndangUndang Dasar RI 1945, Pasal 36. Bahasa Indonesia

juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia yang sudah diakui sejak Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia mempersatukan beribu bahasa dari Sabang sampai Merauke. Namun, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-harinya,

masyarakat

Indonesia

lebih

suka

menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, misalnya seperti bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lainlain.

Namun,

sebagian

masyarakat

Indonesia

lainnya

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling utama. Faktor yang menyebabkan begitu banyaknya bahasa daerah di Indonesia ini juga karena bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan.

231

Bahasa Indonesia diresmikan pada tahun 1945 pada saat Indonesia mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis yang terus menyerap kata-kata dari bahasa-bahasa asing. Pada dasarnya, bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang seiring perkembangan zaman dimodifikasi dan dijadikan bahasa Indonesia. Tata bahasa Indonesia cukuplah mudah dan mudah dipelajari. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidahnya mulai pudar penggunaannya. Apalagi, berkembangnya

teknologi

yang

semakin

modern

menyebabkan masuknya budaya barat yang sangat cepat. Anak muda zaman sekarang sering kali mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing. Tidak jarang pula generasi muda ini menjadikan bahasa asing sebagai bahasa kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman akan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai menghilang seiring berjalannya waktu. Hal ini sangat dikhawatirkan dan bisa menyebabkan jati diri bangsa mulai hilang. Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia. Di dalam banyak negara mempunyai bahasanya masing-masing.

232

Akan tetapi, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang khas yang hanya dimiliki bangsa Indonesia. Dengan maju dan semakin mutakhirnya perkembangan teknologi, sekolah-sekolah dan lembaga instansi pendidikan serta di dalam dunia kerja, harus menuntut seseorang bisa menggunakan bahasa internasional dalam berkomunikasi. Akan tetapi, bagaimana seseorang tersebut mempelajari bahasa asing tanpa melupakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Akan tetapi pada realitanya di kehidupan sehari-hari, banyak orang yang sering melupakan bahasa Indonesia dan lebih sering menggunakan bahasa-bahasa asing. Tidak hanya dengan menggunakan bahasa asing, saat ini, masyarakat juga lebih suka menggunakan bahasa daerahnya

sendiri

untuk

berkomunikasi.

Faktor

ini

disebabkan oleh tradisi turun-temurun dari generasi nenek moyang hingga generasi saat ini, salah satu contohnya adalah dalam komunikasi di lingkungan keraton Yogyakarta. Di lingkungan ini, raja, ratu, anak raja dan abdi dalem-nya pun harus menggunakan bahasa Jawa halus untuk berkomunikasi dalam kegiatan sehari-hari.

233

Pengaruh era globalisasi dan masyarakat yang masih ingin

menggunakan

bahasa

daerahnya

masing-masing

menyebabkan jarangnya penggunaan dari bahasa Indonesia. Hal ini juga menyebabkan minimnya mempelajari bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan tercampurnya bahasa lain dalam penggunaan bahasa Indonesia. Saat ini marak bahasa “alay” (re: anak layang) yang digunakan dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata-kata bahasa “alay” itu tidak ada dan bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain bahasa “alay” saat ini juga sering bermunculan bahasa asing yang dicampuradukkan dengan bahasa Indonesia, misalnya kata “ilfeel” (re: ilang feeling). Kemudian, banyak generasi

saat

ini

yang

ingin

lebih

praktis

dengan

menghilangkan imbuhan dalam bahasa Indonesia seperti “membersihkan” menjadi “mbersihin”. Kata-kata tersebut tidak ada di dalam kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memang merupakan bahasa seharihari dan bahasa utama di bangsa kita. Akan tetapi, realitanya masih banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku dan tidak memenuhi kaidah kebahasaan.

234

Untuk itu penting bagi kita untuk mempelajari bahasa Indonesia. Saat ini, sekolah-sekolah dan lembaga instansi pendidikan menggunakan pelajaran bahasa Indonesia di dalam proses belajar mengajar. Hal ini harus didukung agar para generasi mendatang bisa lebih bijak dalam menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah sehingga bahasa Indonesia tidak pudar dan punah. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus memberikan apresiasi lebih terhadap bahasa Indonesia. Karena sekarang menuju bahasa yang modern, kita memang harus dituntut mempelajari berbagai macam bahasa asing. Namun, kita tidak boleh lupa dan tetap mempelajari bahasa Indonesia. Kita tidak boleh malu menggunakan bahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan dan mungkin menjadi bahasa internasional kelak.

235

236

Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa (Oleh: Mersia Uropmabin) 142114049

B

ahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UndangUndang Dasar 1945 Pasal 36. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia

seperti yang tersirat dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1982. Meskipun demikian, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan fungsi bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa mulai memudar. Bahasa merupkan lambang atau identitas dari suatu negara yang digunakan sebagai alat kmunikasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menyampaikan suatu ide, pesan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain, baik menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Seperti kita ketahui, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keragaman budaya yang mencakup semua aspek kehidupan di antaranya ras, suku, bangsa, bahasa, dan agama.

237

Keberagaman budaya yang terdapat di daerah-daerah di seluruh Indonesia ini sulit untuk disatukan. Hal ini membuat bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu. Seiring dengan perkembangannya, bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa menjadi salah satu aspek penting dalam pemakaian kata dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menunjukkan bahwa kita masyarakat Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, kita harus memulai perubahan itu dari hal yang paling kecil dalam diri kita sendiri. Salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti saat berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua. Selain itu, kita juga dapat menggunakan bahasa Indonesa ketika berbicara dengan teman-teman dari suku, adat istiadat, bahasa daerah yang berbeda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita bisa saling mengerti dan toleransi. Selain itu juga, untuk menunjukkan

bahwa

kita

memiliki

identitas

sebagai

masyarakat Indonesia dan menunjukkan jati diri kita sebagai masyarakat Indonesia dengan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

238

Seiring berjalannya waktu, berbagai bidang mulai berkembang, baik dalam bidang akademik, bahasa, maupun teknologi. Semua perkembangan ini membuat masyarakat dituntut

untuk

Perkembangan

mengimbangi tersebut

perkembangan

saling

tersebut.

ketergantungan,

baik

akademik, bahasa, maupun teknologi. Para pakar berpendapat bahwa jika seseorang ingin menguasai teknolog seseorang harus dapat menguasai salah satu bahasa. Pendapat ini membuat seseorang ingin menguasai bahasa dari negara lain atau bahasa asing. Hal tersebut menyebabkan ketertarikan untuk mempelajari bahasa asing lebih daripada bahasa sendiri. Ini membuat seseorang lupa akan “identitas diri”. Contoh yang sering terjadi adalah seperti warga negara Indonesia yang sangat tertarik dengan bahasa Inggris. Sebab bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan bahasa Inggris juga sering digunakan dalam literatur-literatur dan teknologi. Ketertarikan untuk mempelajari itu membuat menggunakan

dialog

dengan

teman

sebaya

seseorang ataupun

berdiskusi. Ini menyebabkan bahasa Indonesia sebagai identitas kita berkurang. Padahal, pada zaman presiden RI yang kedua, Bapak Soeharto pernah berkata “Kalau kita

239

mencintai bahasa Indonesia, menjadikan identitas kita, menjadi jati diri kita pasti bahasa Indonesia akan menjadi bahasa internasional.” Saat ini, kemajaun-kemajauan yang terjadi di dunia membuat semua orang lupa pada identitas diri, jati diri, sehingga untuk mengembangkan apa yang kita miliki kurang. Generasi muda, dari SD sampai Mahasiswa, diharapkan untuk mendalami

bahasa

Indonesia

dan

menjadikan

bahasa

Indonesia sebagai identitas diri agar mampu bersaing dengan bahasa lain di dunia supaya menjadi bahasa internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk

menjadikan

bahasa

Indonesia

sebagai

bahasa

internasional adalah memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan

bahasa

Indonesia.

Negara

Indonesia

memiliki penduduk yang sangat banyak sehingga jika dalam praktik kehidupan sehari-hari semua berbicara menggunakan bahasa Indonesia diharapkan bahasa Indonesia akan semakin maju, kecintaan dalam berbahasa, kecintaan dalam berbahasa dalam formal maupun non formal, peranan media sosial dalam perkembangan bahasa yaitu berbicara di depan media dengan bahasa Indonesia yang pasif. Cara-cara yang dilakukan

240

tersebut harus mendapat dukungan dari berbagai kalangan, baik kalangan pemerintah, aparat keamanan, kalangan pelajar maupun kalangan masyarakat agar setiap usaha yang dilakukan dapat tercapai. Memperjuangkan bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah. Mengapa demikian? Alasannya karena di Indonesia banyak orang yang lebih tertarik menggunakan bahasa asing. Selain itu, kecintaan dalam menggunakan bahasa Indonesia sangat kurang dan kurang mengakui bahasa Indonesia sebagai identitas diri. Hal-hal kecil seperti itu menghambat kita untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Mari, kita, generasi muda dan masyarakat Indonesia, menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas kita agar kecintaan dalam berbahasa makin tinggi, serta bahasa Indonesia menjadi alat pemersatu di aantara suku-suku dan dibarengi dengan usaha-usaha yang maksimal supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Akhir kata, kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi? Mari bersatu dan menjadikan bahasa Indonesia menjadi identitas kita supaya menjadi bahasa internasional.

241

242

DAFTAR PUSTAKA http://www.antaranews.com/berita/439728/bahasaindonesia-ditargetkan-jadi-bahasa-internasional-ke-7 http://news.metrotvnews.com/read/2014/08/19/279466/8 203-bahasa-indonesia-bisa-menjadi-bahasa-dunia http://bahasa.kompasiana.com/2014/09/09/sudahpantaskah-bahasa-indonesia-menyandang-predikat-bahasainternasional-678140.html http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1 362 http://nurulnorri.blogspot.com/2012/10/perkembanganbahasa-indonesia-saat-ini.html http://id.wikipedia.org/wiki/BahasaIndonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda bahasa.kompasiana.com bahasaindonesiakeren.wordpress.com www.wikipediabahasaindonesia.sejarahbahasaindonesia.com www.luthfiradofic.blogspot.com

243

http://bahasa.kompasiana.com/2013/12/23/bahasaindonesia-di-era-teknologi-dan-globalisasi-618882.html http://mocoe.wordpress.com/2010/10/06/pengaruhbahasa-gaul-remaja-terhadap-bahasa-indonesia/ http://tikasyarafina.blogspot.com/2012/10/opini-tentangbahasa-indonesia.html http://susipurwanti2.blogspot.com/2013/02/makalahpudarnya-penggunaan-bahasa.html http://rtscorp.blogspot.com/2013/11/penggunaan-bahasaindonesia-di-kalangan.html marhendylife.blogspot.in/2012/10/perkembanga-bahasaindonesia-hingga.html m.kompasiana.com/post/read/649954/2/perkembanganbahasa-indonesia-saat-ini.html karinarisaf.blogspot.in/2012/10/perkembangan-bahasaindonesia.html http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/25/menunggutidak-punahnya-bahasa-indonesia-490044.html

244

http://media86.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesiaterancam-punah.html http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_ekonomi http://sosbud.kompasiana.com http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda http://www.tengkuamirhamzah.com/id/opini/detail/304/ba hasa-indonesia-yang-tersisih# http://unnes.ac.id/gagasan/mengukuhkan-bahasa-indonesia/ http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_ praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20 Indonesia http://www.seputarpendidikan.com/2014/03/sejarahbahasa-indonesia.html http://www.centroone.com/news/2012/10/4y/kemerosotan -bahasa-indonesia-di-tengah-era-modern/ http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/ http://fzahrah.blogspot.com/2013/10/peranan-bahasaindonesia.html Cabiklunik.blogspot.com

245

Ekoprobo.wordpress.com http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/26/bahasa-sebagaisebuah-jati-diri-496734.html http://abhedsha.blogspot.com/2013/10/bahasa-sebagai-jatidiri.html http://willeyediyanto.wordpress.com/2012/12/29/bahasaindonesia-di-40-negara/

246

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.