Review Inside Job

July 24, 2017 | Autor: Ahmad Irsal | Categoría: International Relations
Share Embed


Descripción

Ahmad Ribhan – 2010230034 Review Film Inside Job

Krisis keuangan Amerika Serikat tahun 2008 telah menggoyahkan stabilitas ekonomi dunia. Salah satu negara yang terkena dampak krisis finansial Amerika cukup parah adalah Islandia. Sebelumnya, Islandia berada di tingkat ke-4 negara termakmur dengan GNP per kapita sekitar USD 60,000. Setelah krisis, bank sentral Islandia tidak mampu menjamin simpanan masyarakat disebabkan utang luar negeri perbankan swasta yang besarnya 11 kali lipat dari PDB negara itu. Ini merupakan salah satu contoh betapa krisis telah merusakkan sendi-sendi perekonomian sebuah negara.
Pada awalnya, krisis global ini dipicu oleh krisis pada sektor kredit perumahan di Amerika. Untuk diketahui, salah satu ideologi ekonomi Amerika adalah kepemilikan rumah. Memiliki rumah adalah salah satu mimpi warga Amerika (American Dream) dan pada umumnya orang Amerika membeli rumah dengan fasilitas kredit atau disebut KPR. Idealnya, pemberian KPR hanya diberikan pada debitur yang memiliki kemampuan finansial yang baik, sehingga diperkirakan akan mampu membayar cicilan tepat waktu. Kelompok ini disebut nasabah prima. Namun karena keserakahan, bank-bank pemberi pinjaman mencari jalan untuk bisa mendapatkan debitur sebanyak-banyaknya. Maka mulailah perbankan menawarkan KPR tanpa uang muka, dan mereka mulai menggarap segmen nasabah yang beresiko, khususnya nasabah berpendapatan rendah yang baru pertama kali membeli rumah. Kelompok inilah yang disebut nasabah subprima dan hal ini dilakukan melalui mekanisme KPR Subprima (subprime mortgage). Kredit subprima adalah suatu istilah yang digunakan pada praktik pemberian kredit kepada debitur yang tidak memenuhi persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman berdasarkan suku bunga pasar oleh karena debitur tersebut memiliki catatan kredit yang kurang baik atau memiliki kemampuan finansial yang kurang memadai. Pemberian subprime mortagage inilah yang kemudian menyebabkan akumulasi kredit macet secara masif dan akhirnya menyebabkan tumbangnya perekonomian Amerika melalui kebangkrutan sejumlah lembaga-lembaga keuangan, seperti Lehman Brothers, JP Morgan, Citigroups, Merryll Linch dan AIG.
Salah satu dampak resesi ini adalah meningkatnya jumlah pengangguran yang cukuptajam.Namun disisi lain, ternyata resesi ini justru menguntungkan sejumlah pihak di industri keuangan itu sendiri. Dana talangan (bailout) yang dikucurkan oleh pemerintah Amerika yang dimaksudkan untuk membantu perbaikan struktur keuangan lembaga-lembaga tersebut justru dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri.Inilah cerminan dari boroknya sistem keuangan di Amerika yang disebabkan oleh keserakahan manusia. Mereka bersedia mengorbankan kepentingan masyarakat demi kepentingan diri sendiri. Sehingga tidak salah ungkapan Mahatma Gandhi, seorang pejuang kemerdekaan India, menyebutkan "Earth provides enough to satisfy every man's need, but not every man's greed".






Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.