PT Garuda Indonesia

Share Embed


Descripción

BAB I
PENDAHULUAN

Profil Perusahaan GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai pelopor maskapai nasional yang didirikan pada tahun 1949, Garuda Indonesia menambahkan kembali tagline "The Airline of Indonesia" sebagai penanda kepeloporan dan identitas maskapai pembawa bendera bangsa (flag carrier) di tengah persaingan industri penerbangan yang semakin ketat baik di tingkat nasional dan khususnya di tingkat internasional. Dengan tagline ini, Garuda Indonesia semakin memantapkan posisi menuju maskapai kelas dunia.

Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi Perusahaan Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.



BAB II
PEMBAHASAN

Strategi Pemasaran

Produk atau Jasa
Garuda Indonesia Experience memberikan pengalaman pelayanan yang tak terlupakan melalui lima panca indera, yaitu penglihatan, suara, penciuman, cita rasa dan sentuhan. Garuda Indonesia Experience provides unforgettable experience by delighting five senses: sight, sound, smell, taste, and touch.

Dalam menyediakan produk dan jasanya, Garuda Indonesia mengedepankan prinsip Garuda Indonesia Experience, yaitu merasakan kualitas pelayanan preflight, in-flight dan post-flight melalui 5 (lima) panca indera yaitu:





Kebanggaan Indonesia
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang terbang ke lebih dari 40 tujuan domestik dan 36 tujuan internasional. Garuda Indonesia meraih penghargaan sebagai Maskapai Penerbangan Regional Terbaik di Dunia yang diberikan oleh Skytrax.
Terbang untuk pertama kalinya di tahun 1949, saat ini Garuda Indonesia membawa lebih dari 25 juta penumpang setiap tahunnya.

Kenali Sejarah, Budaya, dan Prestasi Garuda Indonesia
Memasuki tahun ke 70 tahun di industri penerbangan, Garuda Indonesia telah diakui sebagai Maskapai Penerbangan Regional Terbaik di Dunia, Maskapai Penerbangan Kelas Ekonomi Terbaik di Dunia, Maskapai Penerbangan dengan Kru Kabin Terbaik di Dunia, dan banyak penghargaan bergengsi lainnya dari lembaga-lembaga yang dihormati di dunia seperti Skytrax yang berbasis di London. 
Bersiaplah untuk terbang bersama Garuda Indonesia, maskapai penerbangan kelas dunia dengan layanan terbaik di kelasnya.

Penghargaan


Unit Bisnis Strategis

Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab pada Dewan Direksi.

Garuda Sentra Medika Business Unit (SBU GSM)
SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memastikan setiap Cockpit Crew dan Cabin Crew (Air Crew) yang bertugas, berada dalam kondisi sehat sehingga keselamatan dalam penerbangan lebih terjamin. Dengan melaksanakan fungsi ini, diharapkan penumpang merasa aman untuk terbang bersama Garuda Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, GSM melaksanakan program-program pemeliharaan kesehatan bagi Air Crew sesuai ketentuan yang mengacu pada ketentuan ICAO Annex 9, Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Part 67 dan part 183 tentang pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan. Alamat SBU GSM:
Jalan Angkasa Blok B15 Kav.1, Kemayoran Jakarta Pusat, Indonesia 10610

Garuda Cargo Business Unit (SBU Cargo)
SBU Cargo melayani jasa transportasi udara, dengan menggunakan pesawat-pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Bersama dengan mitra-mitra yakni para Agen dan GSSA, SBU Cargo mengirimkan barang untuk wilayah domestik dan internasional. Selain itu SBU Cargo juga memberikan pelayanan kepada pengirim baik perusahaan maupun individual melalui agen, GSSA atau penjualan langsung.
Untuk memperluas cakupan pelayanan, SBU Cargo menjalin kerja sama dengan maskapai lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines, China Airlines dan Turkish Airlines. Kota tujuan yang dilayani bersama dengan maskapai-maskapai tersebut berjumlah sekitar 50 kota di seluruh dunia.

Organisasi Struktur

Anak Perusahaan
Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak perusahaan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.

PT Aero Wisata
PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat dan agen perjalanan.
Aerowisata memiliki lebih dari 50% saham kepemilikan dari anak perusahaannya, yaitu PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi Pratama International, PT Aerofood Indonesia, PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aero Globe Indonesia, Garuda Orient Holidays Pty. Ltd., Garuda Orient Holidays Korea Co. Ltd., PT Aerojasa Perkasa, Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd., PT Aero Hotel Management dan PT Belitung Inti Permai. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: http://www.aerowisata.com/

PT Abacus Distribution Systems Indonesia
PT Abacus DSI memiliki kantor pusat di Jl. Mampang Prapatan Raya no. 93, Jakarta, dengan kantor cabang di Surabaya dan Medan. Visi perusahaan ini adalah menjadi penyedia layanan sistem pemesanan tiket (Global Distribution Systems/GDS) terdepan serta penyedia layanan komunikasi dan teknologi informasi di Indonesia. Cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam system pemesanan tiket terkomputerisasi (computerized reservation systems/CRS) untuk agen-agen perjalanan.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA)
Perusahaan ini didirikan untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terbang, juga layanan perbaikan mesin dan komponen-komponennya.
Pada tahun 2003, perusahaan menerbitkan saham perdana yang terdiri dari 665.699 lembar saham, dengan total harga Rp. 166.4 Milyar. Sebanyak 99% saham dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) dan 1% dimiliki oleh PT Aerowisata. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri berdasarkan Akta Notaris No.93 tertanggal 26 April 2002 oleh Arry Supratno, S.H., Notaris Umum di Jakarta, disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-11688.H.T.01.01. tertanggal 25 Juni 2002 dan dicatat dalam Pelengkap Berita Negara RI No. 78 pada tanggal 27 September 2002.

PT Aero Systems Indonesia (ASYST)
PT Aero Systems Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT Lufthansa Systems Indonesia, didirikan pada tahun 2005. Awalnya PT Garuda Indonesia (Persero) memiliki 51% dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49% dimiliki oleh Lufthansa Systems AG (LSY). Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan kepemilikan saham dari LSY ke PT Aerowisata.
Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya. Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu: Software as a Services atau SaaS (layanan perangkat lunak) seperti Passenger Service System atau PSS (system layanan penumpang) dan Enterprise Resource Planning (ERP) business model. Layanan kedua adalah Platform as a Service atau PaaS (layanan platform), yang terdiri dari sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database. Dan layanan ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS (layanan prasarana) seperti Server (komputasi), penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster Recovery Center (Pusat Pemulihan Bencana) untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan bisnis. Seluruh layanan disimpan dalam pusat data dengan standar internasional Tier III ketersediaan 99.8%. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien, ASYST menyediakan layanan Data Recovery Center atau DRC (Pusat Pemulihan Data). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.asyst.co.id

Garuda memasuki bursa saham
Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan mengurangi penawaran saham dari 9,362 milyar lembar ke 6,3 milyar lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia.
Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp.620 per lembar dengan total sebesar Rp.1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp.395 per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp.750 per lembar.

Penawaran
Kelas Utama
Kelas utama tersedia pada pesawat B777-300ER. Akan tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama akan dilengkapi dengan 23" AVOD dan kursi yang dapat disandarkan hingga 180 derajat menjadi flat-bed.
Kelas Eksekutif
Pesawat A330 (seri -200 dan -300) memiliki produk kelas eksekutif baru dengan Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat. Kursi ini memiliki sandaran tangan 11 inci,layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi, colokan laptop pribadi, dan lampu baca pribadi.
Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama. Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737 , termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 yang terbaru memiliki ruang kaki 41" to 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Kelas Ekonomi
Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 aircraft dan Boeing 737-800 yang lebih baru memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD. Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.
Dari kota
Tujuan
Harga






Jakarta
Pekanbaru
825.600

Jogjakarta
602.300

Solo
602.300

Semarang
602.300

Surabaya
602.300

Malang
702.400

Denpasar
731.000

Mataram
966.400

Kupang
1.438.300

Balik Papan
885.00

Banjarmasin
755.200

Pontianak
751.900

Palangkaraya
767.300

Lampung
472.500

Pangkal Pinang
579.200

Palembang
518.700

Jambi
790.400

Padang
778.300

Batam
852.600

Medan
930.100

Banda Aceh
1.169.900

Makasar
1.073..100

Kendari
1.288.700


1.367.900

Jayapura
2.267.700

Biak
2.520.700

Timika
3.339.500


Media
Telemarketing adalah penggunaan telepon dan pusat panggilan (call center) untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan melalui telepon.
Perusahaan menggunakan telemarketing untuk:
Telemarketing ke dalam: menerima telepon dari pelanggan.
Telemarketing ke luar: memulai telepon ke prospek dan pelanggan.
Dan saya mengambil studi kasus yang terkait dengan Telemarketing yaitu PT GARUDA INDONESIA.

Dengan semakin bergairahnya pelaku asuransi jiwa dalam memanfaatkan segala jalur distribusi demi mengerek premi mereka. Maka PT GARUDA INDONESIA, mulai serius menggarap jalur pemasaran lewat telepon dengan mendirikan telemarketing centre. Menurut Presiden Direktur PT GARUDA INDONESIA, telemarketing merupakan salah jalur alternatif yang berkontribusi positif. Terbukti, sampai akhir September berkontribusi hingga Rp 273,7 miliar atau 17,7% dari total pelanggan baru yang mereka kantongi. Angka tersebut tumbuh 37% dibandingkan periode sama tahun lalu. Makanya, PT GARUDA INDONESIA sangat optimis dengan potensi pertumbuhan telemarketing.
PT GARUDA INDONESIA ingin mengembangkan telemarketing dikarenakan potensinya yang luar biasa. Keunggulan jalur distribusi lewat saluran telepon ini adalah efisien dan efektif dalam menjangkau nasabah. Alasan lain, untuk menangkap calon pelangga yang jarang berkunjung ke kantor cabang. Selain itu, jalur distribusi ini dipakai sebagai kendaraan PT GARUDA INDONESIA untuk masuk ke pasar menengah-bawah yang selama ini belum tersentuh.

Distribusi
Keunggulan kompetitif
Perusahaan garuda indonesia mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain dengan cara :
Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramah tamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan "Garuda Indonesia Experience" yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainmemperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh.
Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada penerbangan jarak jauh.
Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG
Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional
Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpfulserta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia
Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesi

Perusahaan memasuki lingkungan global
Ada beberapa cara yang dilakukan Garuda Indonesia untuk memasuki lingkungan global antara lain :
Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan.
Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Garuda Indonesia sebagai sponsor SEA GAMES 2011.
Menjalin kerjasama dengan klub sepak bola LIVERPOOL FC 2013.
Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance pada tahun 2014.
Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia)
Garuda mengedepankan pelayanan prima terhadap pelanggan hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang pernah di raihnya yaitu "World Best Economic Class" dan "World Best Economic Seat Class". Garuda Indonesia menepati posisi ke 8 sebagai maskapai penerbangan terbaik versi Skytrax.
Pada bulan agustus 2013 akan membuka rute penerbangan baru ke Papua Nugini.

Kreatifitas
Keterbukaan Informasi
Sebagai Badan Publik, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai kewajiban untuk menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada seluruh warga negara dan/atau Badan Hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi, selain informasi yang dikecualikan berdasarkan UU Keterbukaan Informasi Publik. 
Garuda Indonesia menjadi perusahaan publik dan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Februari 2011. Oleh karena itu, Garuda Indonesia juga tunduk pada prinsip keterbukaan yang diatur oleh UU Pasar Modal dan peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sebagai lembaga yang menjalankan fungsi pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal di Indonesia dan oleh Bursa Efek Indonesia sebagai lembaga pelaksana bursa efek di Indonesia.



Strategi Pemasaran Garuda Indonesia Airline dalam Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan
Konsep pemasaran yang digunakan adalah konsep "kenyamanan" untuk meraih konsumen. Untuk itu melakukan beberapa strategi pemasaran sebagai berikut :
Meningkatkan Frekuensi penerbangannya
Memilih terminal 2 untuk naik-turun penumpang, yang lebih nyaman daripada terminal 1
Menyediakan snack di pesawat yang lengkap dengan berbagai pilihan minuman
Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.
Melayani penumpang dengan penuh keramahan
Melakukan kerjasama dengan Singapore Airline untuk promosi bersama dalam meningkatkan lalu lintas antar kedua Negara, dan pengembangan networking.
Melayani penerbangan untuk umroh dan haji.
Pesawat yang terawat dalam hal safety / keamanan
Dari strategi pemasaran yang dilakukan, dimana Garuda Indonesia lebih menawarkan dalam hal kenyamanan penumpang, seperti pramugari yang ramah, ruangan yang safety, ketersediaan snack dan minuman. Dengan demikian Garuda Indonesia dapat memberikan kepuasan lebih kepada konsumennya.
Garuda Indonesia terus melanjutkan program "Quantum Leap 2011 – 2015 dengan harapan akan menjadi airline bintang lima, dan akan mengoperasikan 194 pesawat pada tahun 2015 nanti.
Garuda menerapkan konsep value proposition, yaitu suatu cara memberikan layanan lebih, yang diberikan Garuda Indonesia kepada penumpang melebihi harga yang dibayarkan. Layanan ini bisa menjadi panduan pelayanan Garuda Indonesia yang dikenal dengan Garuda Indonesia Experience (GIE).
Garuda Indonesia Experience (GIE) ini adalah konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang ramah yang menjadi ciri keramahtamahan Indonesia, diwakili oleh 'Salam Garuda Indonesia' dari para awak kabin. Konsep Garuda Indonesia Experience, yang didasari oleh "5 senses" (sight, sound, scent, taste, dan touch) dan mencakup 24 "customer touch points" yang dimulai dari pelayanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan post-journey. Garuda Indonesia berupaya meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional. Semua itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman terbang bersama Garuda.
Dalam upayanya menjalankan program "Quantum Leap 2011 – 2015 secara konsisten, maka pantaslah Garuda Indonesia menerima penghargaan-penghargaan yang membuat Garuda Indonesia menjadi maskapai yang terkenal di dunia penerbangan internasional.

Marketing Plan

Analisis SWOT GARUDA INDONESIA
Analisis SWOT ini akan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal perusahaan sehingga dapat diketahui potensi-potensi yang mampu dikembangkan Garuda dimasa yang akan datang dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Dari sisi internal akan dilihat kekuatan atau kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero). Tbk itu sendiri. Sedangkan dari sisi eksternal, akan dilihat peluang dan ancaman dari luar perusahaan. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, dilakukan perumusan terhadap strategi dengan menggunakan diagram SWOT.
Hasil dari analisis tersebut akan dilihat apakah strategi-strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dapat mengatasi kelemahan dan ancaman dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki. Sehingga, akan diambil kesimpulan mengenai kinerja Garuda yang menjadi penilaian bisnis untuk investor dalam mengambil keputusan investasi.

Faktor Internal Perusahaan
Kekuatan (Strengths)
Meningkatkan dan mengembangkan peran people manager yang mampu menjadi mentor dan coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat mengembangkan kompetensinya serta terjaga produktivitas dan kinerjanya.
Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur di versi sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk dapat terbang menggunakan Garuda Indonesia.
Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System (IOCS) untuk meningkatkan operational excellence di operation management yang meliputi rotasi penerbangan dan pengelolaan penjadwalan awak pesawat.
Senantiasa mendorong inovasi untuk menghasilkan high value added products serta perampingan proses bisnis untuk mempercepat pelayanan.
Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk mengembangkan segmen di masa datang.
Berbagai promosi melalui digital atau sosial media dilakukan agar lebih mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepada masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya sosial media.
Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG.
Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010.
Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan "Garuda Indonesia Experience", menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain.
Adanya layanan "Immigration on Board" yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat.
Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (efficient & effective, Loyalty, customer centricity, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia.
Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia).
Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia.
Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat.
Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan.
Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik.

 Kelemahan (Weakness)
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang akan datang.
Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.
Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.





Faktor Eksternal Perusahaan
Peluang (Opportunities)
Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh.
Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%.
Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance.
Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.
Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%, dengan laju inflasi terjaga pada tingkat 4,5 ±1% sesuai proyeksi Bank Indonesia maka pendapatan per kapita rakyat Indonesia akan tetap meningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan jasa penerbangan, dan memberikan kondisi yang kondusif bagi maskapai penerbangan untuk melanjutkan pertumbuhannya di tahun 2013.
Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.
Di pasar internasional, perusahaan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar international juga akan semakin kuat bila perusahaan bergabung ke aliansi global.




Ancaman (Threats)
Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On TimePerformance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas.
Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.
Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke tempat tersebut.
Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan pesawat terbang.
Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderung meningkat seiring dengan penambahan kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik maupun internasional serta penerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap.
Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri penerbangan.
Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam jumlah besar dan rata-rata dalam bentuk hutang jangka panjang.






Aspek Pemasaran
Strategi Pemasaran Garuda Indonesia Airline dalam Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan. Konsep pemasaran yang digunakan adalah konsep "kenyamanan" untuk meraih konsumen. Untuk itu melakukan beberapa strategi pemasaran sebagai berikut :
Meningkatkan Frekuensi penerbangannya.
Memilih terminal 2 untuk naik-turun penumpang, yang lebih nyaman daripada terminal 1.
Menyediakan snack di pesawat yang lengkap dengan berbagai pilihan minuman.
Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.
Melayani penumpang dengan penuh keramahan.
Melakukan kerjasama dengan Singapore Airline untuk promosi bersama dalam meningkatkan lalu lintas antar kedua Negara, dan pengembangan networking.
Melayani penerbangan untuk umroh dan haji.
Pesawat yang terawat dalam hal safety / keamanan.
Dari strategi pemasaran yang dilakukan, dimana Garuda Indonesia lebih menawarkan dalam hal kenyamanan penumpang, seperti pramugari yang ramah, ruangan yang safety, ketersediaan snack dan minuman. Dengan demikian Garuda Indonesia dapat memberikan kepuasan lebih kepada konsumennya.
Garuda Indonesia terus melanjutkan program "Quantum Leap 2011 – 2015 dengan harapan akan menjadi airline bintang lima, dan akan mengoperasikan 194 pesawat pada tahun 2015 nanti.
Garuda menerapkan konsep value proposition, yaitu suatu cara memberikan layanan lebih, yang diberikan Garuda Indonesia kepada penumpang melebihi harga yang dibayarkan. Layanan ini bisa menjadi panduan pelayanan Garuda Indonesia yang dikenal dengan Garuda Indonesia Experience (GIE). Garuda Indonesia Experience (GIE) ini adalah konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang ramah yang menjadi ciri keramahtamahan Indonesia, diwakili oleh 'Salam Garuda Indonesia' dari para awak kabin.
Konsep Garuda Indonesia Experience, yang didasari oleh "5 senses" (sight, sound, scent, taste, dan touch) dan mencakup 24 "customer touch points" yang dimulai dari pelayanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan post-journey. Garuda Indonesia berupaya meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional. Semua itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman terbang bersama Garuda.
Anggaran Dasar

PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 4 Maret 1975 yang dibuat di hadapan Soeleman Ardjasasmita, Notaris di Jakarta dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 23 Juni 1975, Anggaran Dasarnya telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Notaris nomor 3 tanggal 15 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH Notaris di Kabupaten Tangerang, yang pemberitahuan perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0939814 tanggal 11 Juni 2015, beralamat Kantor Pusat di Jalan Kebon Sirih Nomor 44, Jakarta Pusat.



Pemasaran dan Penjualan
Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda Indonesia. Untuk itu, kerja sama dengan Liverpool Football Club dilakukan di tahun 2012. Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet Booking Engine-nya sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung (direct) kepada penumpang dapat ditingkatkan.
Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasar yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong penjualan dari berbagai segmen ini, termasuk penjualan dari segmen GFF (Garuda Frequent Flyer), corporate account, komunitas dan masyarakat umum.
Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk mengembangkan segmen di masa datang.
Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepda masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya media sosial.

Segmentasi, Targeting dan Positioning
Segmentasi Pasar Garuda Indonesia
Garuda Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasarannya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi untuk menghasilkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
Layanan Konsumen
Sistem pelayanan Garuda Indonesia pada pelanggan yaitu memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
Sekarang ini perkembangan penerbangan di Indonesia tergolong pesat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia maka para maskapai itu saling berlomba untuk menjadi yang nomor satu di bumi pertiwi ini. Garuda Indonesia sudah memiliki segmentasi pasar yang sangat luas yang memang sudah go international. Sekarang ini Garuda juga telah menambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia.
Sedangkan di Indonesia Garuda Indonesia sudah menjangkau seluruh kota. Segmentasi Garuda Indonesia juga untuk segala usia, jenis kelamin, ras, suku maupun agama. Sehingg siapa pun bias menggunakan palayanan jasa dari Garuda Indonesia yang khususnya adalah jasa penerbangan. Pada 2009 yang lalu, Garuda mulai berusaha mensejajarkan diri dengan maskapai-maskapai internasional kelas dunia seperti KLM, Air France dan Singapore Airlines, dengan memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh. Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada penerbangan jarak jauh.

Targeting Garuda Indonesia
Target pemasaran Garuda Indonesia adalah menarik peminat dari domestik atau mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar untuk kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-komprtitor lainnya.
Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat.
Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat – pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.
Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau semua kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan menambah pesawat 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. Citilink merupakan salah satu strategi Garuda dalam penerbangan Low Cost Carier atau penerbangan murah. Walaupun Citilink penerbangan Low Cost namun dari sisi kualitas, kenyamanan dan keamanannya adalah sama dengan Garuda Indonesia.
PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerjanya. Maskapai penerbangan nasional ini memasang target yang cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, pada 2015 nanti, Garuda menargetkan akan mengangkut sebanyak 45,4 juta penumpang di mana 16,4 juta nya merupakan penumpang Citilink. Tahun lalu maskapai penerbangan pelat merah ini sanggup mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang di mana 1,6 juta merupakan penumpang Citilink. Untuk menopang pencapaian target ini, PT Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah memperkuat armadanya. Garuda Indonesia akan menambah pesawat hingga mencapai 194 pesawat pada 2015 mendatang. 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink.

Positioning Garuda Indonesia
Sekarang ini di Indonesia maskapai penerbangan yang bagus ialah Garuda Indonesia Airlines. GIA memang maskapai penerbangan yang tertua dan terbaik di Indonesia. Hal itu terbukti dari berbagai penghargaan yang telah diterima dan lain-lain. Beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan). Sehingga Garuda Indonesia menjadi market leader dalam hal pelayanan jasa penerbangan.

Penelitian Pasar

Analisis Pasar
Pemasaran GARUDA INDONESIA Pada Pasar Domestik (Studi Kasus : Rute Jakarta-Denpasar)
Rute penerbangan Jakarta - Denpasar merupakan rute penerbangan yang memberikan kontribusi revenue dan mempunyai pangsa pasar yang bcsar pada pasar domestik. Namun, mulai tahun 1991 - 1994, pangsa pasar Garuda pada rute ini semakin menurun, dimana pertumbuhan pasarnya lebih rendah dari pada pertumbuhan pasar keseluruhan. Padahal, pesaing potensial Garuda, yaitu, perusahaan "SG" dapat meraih pangsa pasar yang semakin meningkat dari tahun 1991 sampai dcngan tahun 1994. Hal ini disebabkan karena strategi yang diterapkan oleh "SG" relatif lebih inovatif dan agresif bila dibandingkan dengan strategi Garuda. Apabila Garuda tidak menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka diperkirakan untuk niasa datang pangsa pasar Garuda pada rute ini akan semakin menurun.
Karya akhir ini mengambil topik tentang peramusan strategi pemasaran PT. Garuda Indonesia untuk rute Jakarta - Denpasar. Langkah-Iangkah dalam menentukan usulan strategi tersebut adalah berupa analisa karakteristik rutc Jakarta - Denpasar, analisa lingkungan eksternal dan internal, analisa posisi strategik rute Jakarta - Denpasar, penentuan strategi utama, penentuan target pasar, dan perumusan strategi bauran pemasaran.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka sasaran strategi yang disarankan untuk rute ini adalah mempertahankan pangsa pasar dan posisi sebagai pemimpin pasar. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:
meningkatkan kualitas produk
meningkatkan difcrensiasi produk
meningkatkan usaha promosi
menentukan harga yang bcrsaing
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah Strategi pemasaran total, yaitu Garuda melayani semua segmen pasar yang ada, baik penumpang dengan tujuan bisnis, penumpang dengan tujuan wisatawan, maupun penumpang dengan tujuan pribadi. Strategi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam strategi bauran pemasaran, yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi.

Perkembangan Pasar GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota – kota di luar negeri.
Garuda bukan hanya sebuah perusahaan penerbangan kecil tetapi merupakan sebuah perusahaan yang besar dan juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan).
Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. 
Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat – pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat. Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330.
Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.

Aspek Kegiatan GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada.
Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda Indonesia yaitu :
Meningkatkan industri sektor pariwisata di Indonesia,
Menciptakan lapangan kerja,
Melestarikan kebudayaan Indonesia, dan
Membantu pembangunan nasional.
Secara umum kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut :
Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat dan pengiriman kargo.
Melayani pelanggan yang membeli tiket pesawat dan memberikan informasi mengenai penerbangan, termasuk pengaduan.
Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan kelengkapan dokumen kargo, seperti Surat Muatan Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan diserahkan kepada customer/agen.
Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari pusat atas barang yang sudah terkirim untuk dicocokan dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat laporan penjualannya.
Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket dan kargo setiap bulan serta langsung di kirim ke pusat.

Persaingan GARUDA INDONESIA
Pesaing : Batik Air, Maskapai Pesaing Utama Garuda Indonesia
Batik Air merupakan salah satu maskapai penerbangan Indonesia yang memulai beroperasi pada Mei 2013. Maskapai ini merupakan salah satu maskapai berlayanan penuh persembahan Lion Air Group.
Batik Air berencana untuk membasiskan pesawatnya di Manado, sebuah kota di Pulau Sulawesi, Indonesia. Baik Air, direncanakan akan bersaing dengan maskapai berlayanan penuh seperti Garuda Indonesia.
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dengan penerbangan dari Jakarta menuju Manado. Penerbangan ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada jam 10.00 WIB dan tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada jam 14.00 WITA. Dengan hadirnya Batik Air, persaingan bisnis penerbangan akan semakin ketat.

Strategi Garuda Indonesia Hadapi Pesaing Maskapai Baru
PT Garuda Indonesia menyiapkan strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan antar maskapai, khususnya munculnya dua maskapai baru yang melayani pasar full service tahun ini. Manajemen berencana meningkatkan pelayanan pesawat dan post flight. Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan layanan pre-in di antaranya memperbanyak jaringan akses pemesanan dan pembelian tiket, mempermudah pemesanan online serta bekerja sama dengan 16 bank.
"Kita juga memperbanyak tiketing office, peningkatan lounge dan terminal khusus Garuda di berbagai bandara," ujarnya dikutip dari merdeka.com, Rabu (2-1-2013) Untuk pelayanan dalam penerbangan, lanjutnya, Garuda mencoba untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan berbagai menu makan khas Indonesia. Sarana hiburan pendukung seperti audio dan video juga dibenahi.
"Kita juga akan membuka layanan first class dengan chef onboard," tuturnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan mobilisasi, Garuda akan mendatangkan 24 pesawat baru termasuk tipe B 777-300ER. Selain itu perseroan juga bekerjasama dengan beberapa maskapai internasional seperti Singapura, China atau Turkish Airlines.
"Ini supaya jaringan penerbangan kita semakin luas," imbuhnya. Sebelumnya, pada tahun 2013 nanti setidaknya ada 2 maskapai baru pesaing Garuda Indonesia yang bergerak dalam penerbangan pelayanan penuh dan eksekutif, terbang di langit Indonesia. Salah satu maskapai tersebut adalah Batik Air. Maskapai ini adalah milik PT Lion Mentari Airlines. Batik Air ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2013.
Maskapai kedua yang akan ikut meramaikan penerbangan Indonesia adalah Nam Air. Nam Air adalah anak usaha PT Sriwijaya Air yang akan bergerak dalam bisnis penerbangan layanan penuh (full service) berjadwal. Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie, Nam Air merupakan unit bisnis strategis untuk melayani rute domestik tertentu. Nam Air ditargetkan mulai beroperasi pada 2013. Maskapai ini mengoperasikan rencananya akan mengoperasikan 20 pesawat buatan Embraer asal Brasil seharga USD 20 juta per unit untuk melayani rute domestik. (Redaksi/merdeka.com).

Metode Penelitian GARUDA INDONESIA
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah tertentu. Menurut Sukmadinata (2008:317) mengatakan bahwa metode penelitian (research methods) adalah "cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu".
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini lebih menjuru kepada jenis penelitian survei yang mana penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi.
Strategi Kreatif
Komunikasi dan pemasaran merupakan hal yang tak terpisahkan, karena pemasaran merupakan asal mula terbentuknya sebuah konsep komunikasi sehingga tanpa adanya komunikasi yang efektif maka kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan baik. Menurut Kotler dan Keller (2006), komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran berperan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen atau pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan.
Menurut Kennedy dan Soemanagara (2010) ketiga tahap perubahan tersebut merupakan tujuan komunikasi pemasaran yang ditujukan kepada konsumen yaitu:
Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk tersebut diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan menunjukkan informasi penting dari produk.
Tahap Perubahan sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan. Adapun tahap perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh komunikasi pemasaran terhadap penilaian konsumen suatu produk. Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut tricomponent attitude change yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), dan conation (perilaku). Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (cognition, affection, dan conation) sangat dimungkinkan terjadinya perubahan sikap
Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku mengarah kepada loyalitas konsumen terhadap produk tersebut sehingga tidak beralih kepada produk lain, serta penggunaan produk tersebut sudah menjadi dari kebiasaan sehari-hari yang kemudian menjadi top of mind bagi konsumen.
Komunikasi pemasaran sebagai sebuah strategi merupakan satu paket yang tak terpisahkan dengan strategi pemasaran dalam menjembatani perusahaan dengan konsumen. Proses perumusan dan penentuan strategi komunikasi pemasaran, yaitu perumusan kerangka kerja perencanaan strategi, perumusan visi dan misi, penentuan ukuran keberhasilan, analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), dan penetapan sasaran jangka panjang.
Komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan suatu cara untuk membangun hubungan antara perusahaan dan konsumen, sehingga diharapkan muncul kepercayaan pada kejujuran, integritas, dan keandalan pada perusahaan tersebut. Rasa kepercayaan tersebut karena adanya kepuasan sesuai dengan keinginan dan harapan. Cara tersebut yang digunakan perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada konsumen untuk mencapai tujuan. Teradapat langkah-langkah dalam mewujudkan strategi komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu:
Mengidentifikasi target audience
Target audience dapat berupa pembeli potensial (pengguna saat ini), deciders (pembuat keputusan pembelian), dan influencers (orang yang mempengaruhi keputusan dan pilihan pembelian). Target audience dapat bersifat individu, kelompok, dan organisasi.
Menetapkan tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi pemasaran adalah mempengaruhi atau memberikan efek
langsung pada perilaku target audience. Efek tersebut merupakan proses pengambilan keputusan (hierarchy of effect model), yang terdiri dari berbagai tahapan kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), menyukai (liking), preferensi (preference), keyakinan (conviction), dan pembelian (purchase).
Merancang pesan yang efektif
Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan masalah, yaitu apa yang ingin disampaikan (what), bagaimana menyampaikan secara logis (how), kapan dan dimana menyampaikan pesan tersebut (when and where), dan siapa yang harus menyampaikan menyangkut kredibilitas pesan (who).
Menyeleksi saluran pesan atau saluran komunikasi yang efektif, meliputi saluran personal atau pun non-personal
Saluran personal merupakan komunikasi yang dilakukan secara langsung baik menggunakan tatap langsung atau menggunakan alat komunikasi. Sedangkan non-personal menggunakan media perantara yang bisa juga dimanfaatkan oleh orang banyak pada saat bersamaan juga.
Menyusun anggaran promosi
Menyusun anggaran merupakan hal penting dalam sebuah strategi sebagai salah satu tolak ukur berhasil atau tidaknya strategi tersebut berjalan. Terdapat empat metode penentuan anggaran promosi, yaitu affordable method (berdasarkan kemampuan finansial perusahaan), percentage-of-sales method (berdasarkan presentase penjualan), competitive-parity method (berdasarkan biaya promosi kompetitor), dan objective-and-task method (berdasarkan tujuan program).
Menentukan program komunikasi pemasaran
Mengalokasikan dana promosi untuk menentukan elemen bauran komunikasi pemasaran untuk menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam aplikasi program komunikasi pemasaran.
Mengimplementasikan program-program komunikasi pemasaran
Setelah menentukan program-program komunikasi pemasaran, maka selanjutnya menerapkan, mengembangkan, dan mengaplikasikan program.
Mengumpulkan feedback (umpan balik)
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program yang dijalankan, perusahaan harus mengukur dampaknya pada target audience. Ukuran yang digunakan dapat berupa recall – recognition, frekuensi, dan respon dari audiense
Komunikasi pemasaran sebagai strategi terdiri dari bermacam-macam jenis yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dan meyakinkan konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Komunikasi pemasaran harus dapat saling terkait antara satu dengan yang lainnya agar bisa menyampaikan one single message kepada konsumen sehingga tidak terjadi bias. Pada dasarnya kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan hanya untuk mencapai satu tujuan yang telah ditentukan perusahaan. Kegiatan komunikasi pemasaran tersebut disebut dengan intrgrated marketing communication (IMC), yang terdiri dari:
Advertising
Periklanan menurut Kotler (1998) didefinisikan sebagai segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Grifin dan Ebert (2006) iklan adalah pembayaran, komunikasi non-personal yang digunakan untuk mengidentifikasikan sponsor untuk menginformasikan kepada pendengar tentang sebuah produk. Dapat disimpulkan iklan adalah sarana komunikasi yang dilakukan produsen untuk memberikan informasi kepada konsumennya, namun tidak sekedar menginformasikan iklan juga bersifat membujuk dengan tujuan agar masyarakat dapat tertarik untuk membeli.
Dalam pemasangannya, iklan memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan perusahaan yang melakukan pemasangan. Sedangkan untuk perusahaan jasa, biasanya tujuan beriklan untuk membangun dan memberikan citra positif pada periode yang cukup lama. Menurut Kotler, terdapat lima keputusan dalam membuat program iklan yaitu tujuan membuat iklan (mission), uang yang dibelanjakan untuk beriklan (money), pesan yang disampaikan (message), media yang digunakan (media), dan evaluasi hasil (measurement).

Sales Promotion
Secara umum sales promotion didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambahan untuk merangsang langsung pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Aktivitas tersebut dirancang untuk meningkatkan volume penjualan dalam waktu jangka waktu tertentu yang relatif cukup singkat. Sales promotion dibagi menjadi dua yaitu consumer – oriented promoted untuk merangsang penjualan dalam jangka pendek dan trade – oriented promoted untuk memotivasi distributor dalam memasarkan produk kepada konsumen.
Sales promotion biasanya dilakukan karena adanya penurunan loyalitas merek sehingga diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas konsumen dengan adanya penawaran promosi. Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui promosi penjualan yaitu meningkatkan volume kunjungan, meningkatkan frekuensimu dan jumlah pembelian, meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan pembelian coba coba (trial), menciptakan ketertarikan, menciptakan kesadaran (awareness), strategi persaingan dan melakukan diskriminasi terhadap konsumen yang memiliki loyalitas.

Personal Selling
Personal selling dapat didefiniskan menjadi media promosi terdepan perusahaan yang berhadapan langsung dengan konsumen. Personal selling merupakan upaya perusaaan untuk menjangkau masyarakat secara langsung melalui sales representative. Kegiatan yang paling sering dilakukan sales representative dalam mempromosikan barang dagangannya adalah peragaan produk. Personal selling memiliki tujuan agar penjualan langsung barang perusahaan dapat terlaksana karena berbentuk penyajian promosi langsung dengan calon pembeli dalam satu waktu. Personal selling merupakan sarana efektif untuk membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembelian.

Online Marketing / Interactive
Kemajuan perkembangan teknologi telah menyebabkan pertumbuhan komunikasi melalui media interaktif, terutama internet. Media interaktif yangdimaksud adalah adanya kemungkinan aliran feedback dimana konsumen diharapkan bisa ikut berpartispasi. Manfaat dari interactive marketing yaitu dapat diakses dengan mudah setiap saat, menguntungkan karena biaya transaksi murah dan hemat baik dari keuangan atau tenaga kerja, dapat melibatkan konsumen secara langsung, dapat terukur, bentuk pesan bisa dirancang sesuai kebutuhan dan keinginan, bisa meraih pasar global, dan bisa memperkuat image perusahaan.
Internet merupakan media yang dapat digunakan untuk mengeksekusi semua elemen promosi karena sifat interaktif yang dinilai sebagai cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan konsumen. Internet dianggap sebagai gabungan beberapa bentuk media dengan berbagai fasilitas seperti email, website, newsgroup, e-commerce. Kelebihan internet sebagai medium komunikasi berjangkauan global, kecepatan mengirim pesan, serta tingkat interaktivitas yang cukup tinggi. Tujuan dari interactive marketing adalah membangun brand awareness perusahaan dalam sifat yang levih personal sehingga memicu dialog antara penjual dan pembeli potensial. Jenis-jenis interactive marketing yang dapat diaplikasikan melalui broadband internet: world wide web (www), spam, banner ad, pixel advertising, viral marketing, advergame, weblog (Blog).



Publisitas
Publisitas merupakan salah satu bagian fungsi yang dijalankan oleh humas. Publisitas sebagai salah satu bagian fungsi yang dijalankan bersama dengan fungsi fungsi lainnya seperti iklan, public affair, manajemen isu, lobbiying, dan hubungan investor (Cutlib, 2006). Publisitas biasanya dalam bentuk berita, editorial, atau pengumuman tentang sebuah organisasi dan produk / jasa. Keuntungan dari publisitas adalah kredibilitas perusahaan. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan publisitas dengan menyiarkan berita siaran, konferensi pers, fitur artikel, foto, film, dan video.
Terdapat dua sifat publisitas, pertama umum atau luas yang mencakup semua informasi di media massa yang dicari dan ditulis wartawan dengan segala berita atau informasi di media massa. Kedua, terbatas pada informasi tentang kegiatan informasi yang secara sengaja ditulis dan dikirimkan untuk diliput atau dimuat media dengan mengadakan events. Dari kedua sifat tersebut, publikasi terbagi tiga jenis yaitu berdasarkan sumber (lisan atau tulisan), berdasarkan dampak (positif atau negatif), berdasarkan kejadian (direncanakan atau tidak direncanakan).
Publisitas merupakan salah satu program pemasaran yang dapat diukur dampaknya. Pengukuran dampak publisitas merupakan tahapan penting dilakukan untuk menyesuaikan dana serta menentukan strategi selanjutnya. Pengukuran dampak publisitas terdapat tiga cara, yaitu membandingkan hasil dengan rencana dan tujuan publisitasi yang sudah dirancang sebelumnya, menganalisa konten dan cangkupan media dengan pencatatan kembali publisitas yang diperoleh dari media-media yang telah membuat berita mengenai perusahaan untuk melihat cakupan pemberitaan dengan bertumpu pada besar sirkulasi media serta tipikal media yang menayangkan berita tersebut, serta metode dan evaluasi dengan menguji awareness, sikap, dan opini.

Event and Experience
Event merupakan jenis pemasaran yang membutuhkan taktik inovatif, serta keunikan tersendiri untuk mengambil celah dalam masyaratakat. Kesuksesan event dilihat dari keuntungan yang bisa didapat dari event tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan event, yaitu pertama lokasi dimana yang mudah dijangkau, lokasi utama, atau tempat baru bisa memberikan kontribusi terhadap jumlah kehadiran pengunjung). Kedua, kompetisi dalam mempromosikan event dengan cara yang unik, berbeda, dan lebih baik dari kompetitor menjadi nilai yang lebih penting dari event tersebut. Ketiga, cuaca karena memiliki efek yang signifikan terhadap hasil sebuah event, sehingga menjadi penyebab yang bisa menguntungkan atau merugikan. Keempat, biaya yang dikeluarkan untuk sebuah event harus diperhitungkan dan disesuaikan dengan dampak yang diharapkan, agar event yang diadakan tidak menimbulkan kerugian. Kelimas, tipe hiburan yang disajikan sebaiknya berbeda dan baru sehingga memberikan nilai dan pertimbangan bagi calon pengunjung.
Kotler (1998) mengungkapkan bahwa experience merupakan proses pertukaran yang merupakan peristiwa-peristiwa pribadi terjadi sebagai tanggapan atau stimulus untuk menjembatani antara produk atau jasa kepada konsumen. Peristiwa tersebut akan memberikan pengalaman sebagai suatu kejadian dan mengikat individu secara personal, yang terjadi dikarenankan adanya stimulus tertentu. Empat karateristik experience marketing yang disampaikan Schmitt (1999) yaitu fokus pada pengalaman konsumen, menguji situasi konsumen, mengenali aspek rasional dan emosional sebagai pemicu konsumsi, serta metode dan peringkat bersifat elektik.




Perencanaan Iklan







Durasi : Televisi ( Indosiar dengan durasi 00:21 detik)

Bintang iklan : Anindya Kusuma Putri
Puteri Indonesia 2015 ke-tiga berasal dari Jawa Tengah


Media : Televisi (penayangan di Indosiar)

Anggaran
Selain itu Garuda Indonesia juga menggunakan media Televisi melalui siaran Indosiar dengan pengambilan jam tayang;
Jam 05.00-08.00 WIB = Rp. 7-9 Juta
Jam 17.00-21.00 WIB = Rp. 12-14 Juta
Jam tayang
Tarif per 15-30 detik
00.00-05.00
5-7 Juta
05.00-08.00
7-9 Juta
08.00-12.00
6-8 Juta
12.00-13.00
7-9 Juta
13.00-17.00
6-8 Juta
17.00-21.00
12-14 Juta
21.00-00.00
7-9 Juta


Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.