PROANFISWAN 1

August 11, 2017 | Autor: Ahmad Ardiansyah | Categoría: Biology, Anatomy
Share Embed


Descripción

LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI & FISIOLOGI HEWAN (BI-2103)

ANATOMI VERTEBRATA
Tanggal Praktikum : 10 September 2014
Tanggal pengumpulan : 17 September 2014




Disusun Oleh:
Ahmad Ardiansyah
10613007
Kelompok 3


Asisten:
Reviana Lestari

10612001











PROGRAM STUDI BIOLOGI
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014


BAB I
PENDAHULUAN





1. Latar Belakang

Tubuh makhluk hidup sejatinya terdiri dari triliun sel yang
merupakan bagian terkecil. Sel-sel ini yang kemudian saling berkaitan
membentuk jaringan, jaringan kemudian membentuk organ dan organ akan
membentuk sistem organ. Makhluk hidup terdiri dari beberapa sistem
organ yang berfungsi dalam setiap aktivitasnya masing-masing. agar
mudah dalam mengetahui kedudukan dan fungsi tiap masing masing organ
diperlukan adanya pengamatan anatomi setiap jenis makhluk
hidup.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bagian organ
organ tubuh hewan. Dalam pengamatan anatomi hewan diperlukan adanya
pembedahan untuk mengetahui lebih jelas sistem organ pada hewan
tersebut.Selain mengetahui lebih jelas tentang sistem organ,pembedahan
untuk mengamati anatomi dari hewan tersebut dapat mengungkap jalur
fisiologis dan fungsi faal pada tiap tiap organ hewan tersebut



2. Tujuan



1.Menentukan bidang bidang pembelahan pada hewan

2.Menentukan struktur dan lokasi organ-organ penyusun sistem
kardiovaskular,respirasi,pencernaan dan reproduksi pada
ikan,kadal,katak,mencit,dan ayam


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posisi Anatomi dan Bidang Pembelahan
Menurut Martini (2012), bidang pembelahan (body section) adalah
irisan imajiner yang membagi objek tiga dimensi menjadi beberapa bidang
yaitu:
1.Bidang transversal adalah bidang yang membagi menjadi bagian superior
dan inferior
2.Bidang sagital adalah bidang yang membagi menjadi bagian sinister dan
dexter
Midsagital adalah bidang yang membagi bagian sinister dan dexter sama
besar
Parasagital adalah bidang yang membagi bagian sinister dan dexter
tidak sama besar
3. Bidang frontal atau coronal, membagi tubuh menjadi bagian anterior
dan posterior.
Posisi anatomis pada tubuh dapat dideskripsikan dengan
menunjukkan posisi bagian tubuh relatif terhadap bagian tubuh yang
lainnya sehingga hubungan dengan seluruh tubuh dapat dideskripsikan.
Berikut adalah istilah anatomis untuk menunjukkan arah yaitu:
1. Anterior, bagian depan tubuh.
2. Ventral, bagian perut atau bagian anterior pada tubuh manusia.
3. Posterior atau dorsal, bagian belakang tubuh.
4. Cranial atau cephalic, bagian kepala.
5. Superior, bagian atas mengarah ke kepala atau lebih tinggi.
6. Inferior, bagian bawah menjauhi kepala atau lebih rendah.
7. Medial, menuju bidang midsagittal pada tubuh.
8. Lateral, menjauhi bidang midsagittal pada tubuh.
9. Proksimal, menuju atau dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
10. Distal, menjauh atau jauh dengan batang tubuh atau pangkal.
11. Superfisial, menuju permukaan tubuh.
12. Deep, menjauh dari permukaan tubuh.


2.2 Anatomi Hewan Vertebrata

2.2.1 Katak
Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki panjang
mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata yang
hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air (Slamet, 1998). Menurut Jasin
(1992), organ-organ utama pada hewan vertebrata adalah :

1. Sistem pencernaan
Alat pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui
kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot.
Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam
usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem
pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah
katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
2. Sistem pernapasan
Alat pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-paru. Pada
berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan
paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-
paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang
mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang
dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut glothis.
Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan
difusi gas.
3. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan
ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali
dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru
dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan
diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang
yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel
terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke
atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan
diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi
di dalam darah.
4. Sistem ekskresi
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di
kanan kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke
belakang. Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena
masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik
untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi
sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh
kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu.
5. Sistem reproduksi
Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh. Katak jantan akan
melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari
belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat
perut katak betina dan memasang pengeluaran telur. Pada saat yang
bersamaan, katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa
membuahi telur-telur yang dikeluarkan di betina.


2.2.2 Kadal


Kadal dari genus Mabouya banyak macamnya, kadal ini tersebar di banyak
lokasi di dunia, di Indonesia, spesies kadal yang umum ditemukan adalah
Mabouya multifasciata. Di negara tropis seperti Brasilia banyak ditemukan
genus Mabouya yang lain diantaranya : M. bistriata, M. cochabambae, M.
croizati M. dorsivittata, M. falconensis, M. frenata, M. guaporicola,
M. mabouya (Miralles et al. 2009).
Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah
berumput, diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun
pasir. Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat.
Kulit hewan ini bersisik sehingga mudah beradaptasi di udara kering
(Anonim, 1982).
Menurut Ibrahim (2003) Mabouya multifasciata dikenal sebagai Many-
lined Sun Skink merupakan jenis kadal yang paling sering ditemukan dan
jumlahnya masih banyak. ditemukan pada lantai hutan dan sering ditemukan
di beberapa tempat. jenis ini sering ditemukan di daerah terbuka dari
sinar matahari dan habitatnya juga meluas sampai pemukiman manusia
(Ibrahim et al. 2003).
Mabouya multifasciata mempunyai kulit yang bersisik dan kering.
Kulitnya yang kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari badan
melalui kulit sedikit. Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian
merenggang kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang
rusuk yang yang berlawanan (Kimball, 1991).
Tubuh kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat
digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan tulang
pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan.
Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan
untuk keseimbangan gerak ketika berlari (Ville et al., 1998).
Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal kurang
dapat membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang
bersifat pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris
external jelas terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan,
juga membran nictitansnya (Radiopoetro, 1977).
Mabouya multifasciata mempunyai kemampuan bergenerasi pada bagian ujung
ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal dipegang, maka vertebrata
ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer, 1957).




2.2.3 Ikan
Ikan merupakan vertebrata yang hidup di perairan.Sistem respirasi yang
dimiliki oleh ikan cukup unik dan cukup berbeda dengan keempat jenis hewan
yang mewakili empat kelas yang lain di vertebrata. Karena ikan bernafas
didalam air, ikan memiliki alat pernafasan yang sedikit berbeda dengan
hewan lainnya.Ikan bernafas dengan menggunakan insang, kemudian bergerak
dengan menggunakan siripnya, kegunaan sirip tidak hanya sebagai alat gerak
ikan tetapi juga sebagai alat keseimbangan ikan pada saat berenang di
perairan.(Schulz-Misbach et.al., 2012)

2.2.4 Mencit
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus
liar ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini
sering ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika
terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus ini semuanya berasal mula
dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg sudah
mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup
pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous,2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis
ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia.
Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).
Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung
tubuh mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai
hitam dan pada umunya memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang
yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus
rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat
dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya. Banyak bentuk-
bentuk domestik tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna dari
putih menjadi hitam dan dangan bintik-bintik. (Syariffauzi, 2009 ).
Sistem pencernaan tikus menurut (Uqbal,2007) terdiri atas saluran
pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :
a). Ingesti dan Digesti makanan.
b). Absorbsi sari makanan.
c). Eliminasi sisa makanan.
Sistem pencernaan pada hewan tikus sama dengan pencernaan pada manusia,
karena tikus adalah hewan yang memiliki genetika lengkap dan mempunyai
organ yang hampir sama dengan manusia.
1). Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-
kecil oleh gigi dan di basahi oleh saliva.
2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.
3). Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah
menjadi asm-asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang
lain.
4). Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna
Menjadi setengah padat (feses).
5). Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian
ke anus.

Sistem ekskresi mamalia hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit
berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di
selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan
dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka
juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar
paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai
alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini
oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh
hemoglobin. (Anonymous,2010).
Sistim Reproduksi
Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :
1. Spermatogenesis.
Meupakan tahap spermatogenea yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan
menjadi spermatosot primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid
(2n) pada inti sel nya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan
menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit skunder.
2. Tahapan meiosis
Spermatosid primer, menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak
dan segera mengalami meiosis 1, yang kemudian diikuti dengan meiosis 2.
3. Tahapan spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase
yaitu fase golgi, fase tulup, fase akrosom, dan fase pematangan. Hasil
akhir berupa empat spermatozoa masuk. (Anonymous,2010).























BAB III
METODOLOGI



3.1 Alat dan bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum
kali ini
"Alat "Bahan "
"-Scalpel "-Katak "
"-Gunting bedah "-Ikan "
"-Jarum pentul "-Ayam "
"-Pinset "-Mencit "
"-Jarum jara " "
"-Baki dan papan styrofoam " "


3.2 Cara kerja
3.2.1 Prosedur Pembedahan Ikan

Ikan diposisikan dengan bagian anterior berada di bagian kiri
dan posterior di bagian kanan pada styrofoam. Jarum pentul ditusukkan
ke bagian ekor dan dekat insang.Tubuh ikan digunting secara lateral
dari bagian anus hingga anterior dekat insang,lalu ke atas menuju
bagian dorsal hinggga sejajar dengan vertebra dan diteruskan ke arah
posterior mengikuti batas rongga abdomen hingga kembali ke anus.Bagian
otot ikan yang terpotong diambil dan diamati

3.2.2 Prosedur Pembedahan Katak
Katak diposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral
menghadap keatas,lalu ditusuk pada bagian kaki belakang serta depan
dengan menggunakan jarum pentul.Pinset digunakan untuk menarik kulit
perut katak lalu digunting dari posterior menuju anterior ke arah tiap
ujung tangan dan kaki sehingga menyerupai daun jendela yang bisa dibuka


3.2.3 Prosedur Pembedahan Ayam
Ayam yang sudah mati diposisikan dengan posisi dorsal
menghadap kebawah,lalu disayat bagian antara perut dan pangkal pahadan
dipatahkan sendi pada pangkal paha dengan cara digenggam dan ditarik
kearah keluar.Kulit bagian depan tubuh dipotong sampai bagian leher dan
dinding pert dipotong secara melintang.Kemudian sisi dada ayam
dipotong,diangkat potongannya dan ditarik keluar potongannya.


3.2.4 Prosedur Pembedahan Kadal
Kadal diposisikan di atas styrofoam dengan bagian ventral
dihadapkan ke atas. Jarum pentul ditusukkan pada kaki bagian belakang
dan depan. Kulit bagian dekat kloaka ditarik oleh pinset dan digunting
dari arah posterior hingga anterior sampai bagian thoraks. Kulit
diujung potongan kemudian digunting ke arah lateral, hingga dapat
dibuka seperti jendela. Kulit ditahan oleh jarum pentul. Organ dalam
kadal kemudian diamati.




3.2.5 Prosedur Pembedahan Mencit
Mencit dibunuh dengan cara dislokasi. Mencit diposisikan
di atas styrofoam dengan bagian ventral dihadapkan ke atas. Jarum
pentul ditusukkan pada kaki bagian depan dan belakang, kemudian
abdomen mencit dibasahi air. Kulit bagian abdomen mencit ditarik oleh
pinset lalu digunting dari arah posterior hingga anterior sampai
bagian thoraks. Bagian kulit ujung digunting ke arah lateral hingga
dapat terbuka seperti daun jendela. Jarum pentul ditusukkan pada kulit
tersebut kemudian organ dalam mencit diamati.




BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Pengamatan

Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan dari habitus,situs solitus
dan gambar dari literatur :

"Habitus "Situs solitus "Gambar dari literatur "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "




4.2 Pembahasan

Pada hasil pengamatan habitus,situs viscerum hasil pengamatan dan
situs viscerum berdasar literatur anatomi hewan vertebrata terjadi beberapa
perbedaan dalam pengamatannya.Pertama untuk mencit dan ayam terjadi
perbedaan yang cukup signifikan dari situs viscerum berdasar literatur
dengan situs viscerum hasil pengamatan,perbedaan ini terjadi karena
pengamatan mencit yang berbeda sehingga organogenesisnya pun berbeda
sehingga memengaruhi letak letak organ dalamnya atau karena situs viscerum
yang terdapat di literatur penggambaran organ dalamnya dimudahkan dalam hal
susunannya agar mudah dijadikan sebagai bahan panduan namun pada situs
viscerum hasil pengamatan dan situs viscerum berdasar literatur pada
kadal,katak dan ikan tidak terjadi perbedaan yang cukup
signifikan.Percobaan pada pengamatan kali ini menggunakan
katak,kadal,ikan,ayam dan mencit dengan alasan menggunakan katak (Rana sp)
sebagai representasi dari kelas amphibia,kadal (Mabouya multifasciata)
sebagai representasi dari kelas reptilia,ayam (Gallus sp) sebagai
representasi dari kelas aves,ikan (Cyprinus carpio) sebagai representasi
dari kelas pisces dan mencit (Mus musculus) sebagai representasi dari kelas
mamalia,dengan melihat pembedahan anatomi dari kelima spesies berbeda
tersebut dapat dilihat struktur serta fungsional organ tubuh yang mengalami
gradasi dari hewan yang tingkatannya lebih tinggi seiring perjalanan
evolusi organisme organisme yang ada di muka bumi ini.

Pada spesies spesies ini,juga terdapat organ khas yang dimiliki yang
tentunya telah teradaptasi dengan cara hidup dan lingkungannya masing
masing.Mencit mereka mempunyai jenis uterus bipartide yang berarti memiliki
uterus bercabang hal ini berhubungan dengan kemampuan reproduktivitas
mencit yang sangat besar yaitu sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu
melahirkan(Martijo,1992).Kemudian katak yang mempunyai sistem respirasi
khas yaitu paru-paru,kulit dan insang. Pada saat berudu katak bernapas
dengan insang dan berekor pendek kemudian insang luar hilang dan tumbuh
insang dalam. Ketika insang dalam hilang, paru-paru tumbuh sehingga berudu
bernapas dengan paru-paru dan juga kulit (Amin, 1990).Sistem respirasi
katak yang khas adalah bukti evolusi yang kuat karena spesies dari kelas
Amphibi merupakan Tetrapoda atau vertebrata darat yang paling rendah.
Amphibia tidak diragukan lagi berasal dari satu nenek moyang dengan ikan.
Mungkin itu terjadi pada zaman Devon. Amphibia misalnya Salamander dapat
mempertahankan insangnya selama hidupnya. Amphibi terdapat banyak archus
aorticus seperti yang terdapat pada ikan (Kimball, 1988).Organ khas yang
ada pada ayam adalah dua macam lambung yang terdapat pada sistem pencernaan
ayam yaitu lambung mekanik dan lambung kimiawi.Pada saat makanan memasuki
esofagus,maka makanan akan memasuki crop(tembolok) disana makanan akan
dilunakkan kemudian memasuki proventrikulus (lambung kimiawi) dimana akan
terjadi pencernaan enzimatis kemudian makanan memasuki gizzard(lambung
mekanik) akan terjadi pencernaan mekanik dibantu dengan bantuan batu batu
kecil yang ada di gizzard.Pada sistem reproduksi kadal terdapat organ khas
yaitu hemipenis yaitu penis ganda.Ikan memiliki gelembung renang.Menurut
Pratigyo (1984), didalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang.
Organ dalam tersebut adalah gelembung renang. Gelembung renang disebut juga
pnematosis, berfungsinya sebagai pengatur daya apung ikan di dalam air.
Sehingga dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh darah pada dinding gelembung
renang tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh urat
syaraf.

Aplikasi dari pembedahan dan pengamatan habitus serta situs solitus dari
hewan hewan ini adalah pengetahuan struktural dan fungsi fisiologis dari
masing masing organ yang nantinya dapat diterapkan dalam bidang medis
seperti transplantasi organ dan stem-cell technology.Tak hanya itu dengan
kita mengetahui struktural organ dan fungsi fisiologis dari masing masing
organ kita juga dapat mengungkap jalur fisiologis dari suatu organisme
tertentu sehingga kita dapat melakukan rekayasa apabila jalur fisiologisnya
rusak atau tidak berfungsi seperti penyuntikan hormon insulin buatan























BAB V

KESIMPULAN



Bidang bidang pembelahan anatomi
























-Struktur dan lokasi organ-organ penyusun sistem
kardiovaskular,respirasi,pencernaan dan reproduksi pada :

Ayam



















Mencit






























Kadal























Katak












































Ikan












































DAFTAR PUSTAKA




Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.


Kimball, J. W. 1988. Biologi. Erlangga, Jakarta.


Miralles et al. 2009. Aurelien Three rare enigmatic. South American
skinks,
Zootaxa.


Porat, E. 2008. Menakar Manfaat Predator di kawasan Wanatani Kopi,
Departemen Kehutanan. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi alam. Balai Konservasi Sumber Daya Alam.


Jasin. Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi.
Surabaya: Sinar Wijaya.


Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Smith. 1963. E.F.General Zoology. WB Saunders Company, London.

Storer and Usinger. 1957. Element of Zoologi. The McGraw - Hill
Company Inc,USA.

Slamet. 1999. Sains Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara


Schulz-Mirbach, Tanja, M., Brian, Friedrich Ladich. 2012:
Relationship between Swim Bladder Morphology and Hearing Abilities-
A Case Study on Asian and African Cichlids.PLoS ONE 7(8): e42292.
doi: 10. 1371/journal.pone.0042292


Fadilah, R dan Polana, A., 2004. Aneka Penyakit pada Ayam dan Cara
Mengatasinya, ArgoMedia Pustaka, Depok

Martijo. 1992. Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta

Amin, M. 1990. Anatomi Hewan. Balai Pustaka, Jakarta.

Pratignyo, 1984. Mahluk Hidup. Proyek Buku Terpadu, Jakarta

-----------------------
Gambar Situs viscerum mencit (Freshney, 1987)



Gambar Situs solitus mencit (Pusaprilia, 2014)



Gambar Situs viscerum ayam (Fadillah,2004)



Gambar Situs viscerum ikan (Potter, 1947)



Gambar Situs solitus ikan (Pusaprilia,2014)



Gambar habitus mencit (Ajiwibowo, 2014)





Gambar Habitus katak (Pusaprilia,2014)



Gambar Habitus katak (Pusaprilia,2013)



Gambar Situs solitus katak (Pusaprilia,2014)





Hati



Usus besar



Gambar Situs viscerum katak(Potter.1947)



Usus Halus



Jantung



Gambar Situs viscerum ayam (Pusaprilia,2014)



Usus halus



Gizzard



Hati



Gambar Habitus Ikan(Pusaprilia, 2014)



Gambar Situs viscerum kadal (Pusaprilia,2014)



Gambar Situs viscerum kadal (Potter,1947)



Swim bladder



Gonad



Usus



Operkulum didalamnya insang



Hati & empedu dibak



Usus besar



Jantung



Lambung



Paru-paru



Usus halus



Usus besar



Hati



Lambung



Jantung



Gambar Habitus ayam(Ajiwibowo,2014)





Gambar Habitus Kadal(Ajiwibowo,2014)
Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.