Motivator Indonesia

May 24, 2017 | Autor: R. Rizqia Khalidah | Categoría: Entrepreneurship, Education, Motivation
Share Embed


Descripción

10 Jurus terlarang

Jurus #1 Mulailah dengan yang Kanan Gunakan teknologi 3G alias Gila, Gelo, Gendeng. Bukan dalam pengertian sakit jiwa, maksudnya tidak jarang mereka berpikir dan berkhayal secara tidak rasional. Betul-betul lateral. Pokoknya rada ngawur,rada ngelantur sehingga lingkungan di sekitarnya tanpa tedeng aling-aling menuding, “ah, dasar gila! Mana mungkin itu terjadi” Toh, pada akhirnya itu terjadi juga. Untuk menjadi orang yang luar biasa, lakukanlah apa yang tidak dilakukan oleh orang biasa.

Jurus #2 Rancanglah DNA Sedini Mungkin Seperti apa Anda nantinya tidak ditentukan oleh keadaan Anda saat ini, tetapi lebih ditentukan oleh impian Anda saat ini. Dream and action tidak lain adalah double helix yang kelak membentuk DNA kesuksesan Anda. Impian itu merupakan bahan bakar kehidupan. Oleh karenanya, Anda akan menangis. Oleh karenanya pula, Anda akan bahagia. Bahkan oleh karenanya juga, Anda akan menangis dalam kebahagiaan.

Jurus #3 Terjunlah Seperti Rollercoaster Menikmati kemerosotan, menikmati proses, menikmati pembelajaran, menikmati contekan.

Jurus #4 Berdamailah dengan Badai Apa yang dapat dilakukan ialah hidup bersama badai. Dalam artian lebih jauh, meminimalkan dampak dari badai tersebut. Adalah masuk akal hidup bersama penyakit, maksudnya me-manage penyakit tersebut agar tidak bertambah parah dan tidak memengaruhi orang lain. Bayangkan jika mereka khawatir sepanjang hari, bisa jadi kesehatan mereka malah memburuk. Keberhasilan suatu program pemasaran bukan di tentukan oleh produk yang inovatif, harga yang kompetitif, distribusi yang intensif, ataupun promosi yang massif. Hal yang tidak kalah penting adalah Passion pada diri si pelaku bisnis itu sendiri. Passion inilah yang menjadikan bisnis bergerak, omzet melonjak, dan laba menanjak. Sebesar apapun hambatanya. Sebagai pelaku bisnis, kita sering mengharapkan hasil yang instan dan spontan. Namum, Ahli pengembangan diri John Maxwell menuturkan, kesuksesan itu - baik dalam bisnis maupun dalam bidang lainya –dibangun setiap hari, bukan dalam sehari. Ubahlah dunia jika anda mampu! Namun, setidak-tidaknya ubahlah diri anda terlebih dahulu, resepnya hanya dua, tekad yang kuat dan tindakan yang cepat. Setiap masalah adalah untuk diatasi, setuntas-tuntasnya. Menikmati kelemahan, berbuat sesuatu yang berarti untuk diri sendiri atau sesama. Menikmati Kejanggalan, sesuatu yang janggal itu tidak ubahnya satu diferensiasi pada titik ekstrem.

Jurus #5 Duduklah sama Rendah

Kekuatan cinta itu teramat dahsyat, Murid kesayangan sesepuh psikologi, Sigmund Freud menyebutkan empat unsur mutlak, yaitu hormat (respect), perhatian (Care), tanggung jawab (responsibility), dan pengetahuan (knowlodge). Unsur-unsur yang sama juga di temukan pada Team In Love. Ketika anda sudah mencintai bisnis anda, maka anda tidak akan kepikiran lagi untuk menyia-nyiakanya, apalagi meninggalkan bisnis tersebut. alih-alih menelantarkan, malah anda akan bersikap penuh hormat (respect), penuh perhatian (care), dan penuh tanggung jawab (responsibility) atas bisnis anda. Teringin pula anda mengetahui lebih banyak lagi (knowledge). Untuk menuai sukses dalam bisnis, seseorang hendaklah menjadi apa yang disebut dengan Lovecat. Lovecat tidak lain adalah insan yang mencintai sepenuh hati apa yang ia geluti. Kuncinya adalah kepekaan nurani. Dengan adanya samaian cinta dari-Nya, dari keluarga, sahabat dan dari diri sendiri, niscaya perjalanan bisnis anda akan lebih mudah, lebih terarah dan lebih bergairah. Pelanggan sangat tertarik untuk mendengar kata-kata negative dan cerita-cerita miring. Namun percayalah, pelanggan sama sekali tidak tertarik untuk membeli salesman yang melontarkan kata-kata negative dan cerita-cerita miring tentang rekanya sendiri. Team itu singkatan dari together everyone achieves more. Community itu merupakan plesetan dari come in unity, yang paling sering terjadi dari perpecahan team adalah uang, kondisi pertama, pecah karena tidak ada uang. Kondisi kedua, pecah karena

kebanyakan uang, yakni ketidaksetaraan yang berlebihan akan meng-trigger pihak lain untuk meratakanya –cepat atau lambat. Jika anda angkuh terhdap partner, anda akan luluh lantak seperti gedung WTC. Jika anda mengekang pekerja, anda akan hancur lebur seperti tembok berlin, jika anda diskriminatif terhadap bawahan, anda akan berantakan seperti insiden 13 mei, jika anda lamban berubah, anda akan ketinggalan zaman seperti china tempo dulu, jika anda menindas konsumen anda akan tenggelam seperti firaun, cepat atau lambat! demikianlah, dunia mendambakan kesetaraan bukan sekedar kebersamaan. Quality life is equality life.

Jurus #6 Gantilah Gelar dan Jabatan Kalau titel-titel formal itu manfaatnya untuk personal branding, sebenarnya titel nonformal yang terkesan guyonan itu juga jauh berbeda, malah efeknya bisa lebih greget dan bisa bikin kaget. Coba saja pilih gelar yang anda sreg (terutama bagi anda yang ingin independen) kemudian pasang dan pajang gelar itu di kartu nama anda. Selling hanyalah salah satu fungsi dalam marketing . masih ada fungsi-fungsi lainya, katakanlah promosi, distribusi, business development, marketing research, marketing administration, dan lain-lain. Adapula yang mengungkapkan marketing itu otaknya, dan selling itu salah satu contohnya. Dalam karyanya make millions marketing roger kenopasek berpesan, pesona kartu nama terletak pada sifatnya yang murah, mudah (maksudnya, mudah dibawa), dan meriah (dalam arti kaya akan informasi). Anda bisa saja menyebarkan kartu nama kepada setiap partisipan di

seminar yang bergengsi. Kesimpulanya, sapaan itu krusial, amat krusial, malah. Sesungguhnya itu merupakan celah yang bagus untuk “masuk’ ke orang lain (pacing), apalagi kalau disertai dengan keramahtamahan. Sapaan yang sarat akan hospitality, customization, sekaligus ketepatan nama, dapat memuluskan gerak-gerik bisnis.

Jurus #7 Masuklah ke Surga paling Dulu Persamaan-persamaan antara penjual dan pengusaha, pertama, baik penjual maupun pengusaha sering ber-networking dan deal langsung dengan pasar (mencermati peluang). Sesuatu yang jarang di alami oleh mereka yang berkutat di luar bidang penjualan, selain itu, penawaran produk kepada konsumen pun sudah tidak asing lagi bagi penjual dan pengusaha, baik penjual maupun pengusaha di kondisikan untuk memperoleh income berdasarkan transaksi, bukan berdasarkan gaji semata. Dari pekerja menjadi pengusaha, satu-satunya yang di butuhkan oleh penjual adalah kenekatan untuk mengundurkan diri dari merintis bisnis sendiri. Manfaat dengan menjadi pengusaha, yakni memimpin para pemimpin (pemimpin penjualan, tentunya) kita memiliki keleluasaan waktu. Untuk tumbuh dramatis dan fantastis, seorang leader harus sanggup memimpin para leader. Management by Action, Sebaik-baiknya bisnis adalah bisnis yang dibuka, bukan bisnis yang di hitung. Jika anda terlalu banyak mikir, anda tidak bakal melangkah akan tetapi jika anda memaksakan diri untuk melangkah maka anda akan mikir dengan sendirinya. MBA versi 2.0 Management by Adjusment, MBA versi 3.0 management by Administration, sisi negatifnya tercampurnya persoalan pribadi dengan bisnis. Sisi negative lainya, anak bisa

manja, mau enaknya saja dan ogah berproses. Saran saya untuk melakukan pengelola bisnis keluarga hormatilah enterpreneur yang merintis bisnis dari nol. Begitupula entrepreneur hormatilah pengelola bisnis keluarga. Ada dua skenario bisnis pengembangan usaha. Pertama, bisnis anda laku terlebih dahulu, kemudian barulah anda membuka cabang di mana-mana, tanpa menghiraukan apakah bisnis anda laku atau tidak. Dengan adanya bisnis dimana-mana akan terkesan bisnis anda laku.

Jurus #8 Biarkan Kudeta Terjadi Berbekal merek-merek yang lemah sekalipun–berarti anda telah mewartakan satu identitas yang unik kepada konsumen. Dengan demikian akhirnya konsumen mampu membedakan produk anda dengan pesaing dan mudah mencarinya. Secara keseluruhan itu akan mengurangi resiko bagi konsumen. Kabar buruk tentang merek, anda terpaksa rugi tiga point, yakni registrasi, pajak, dan pesaing. Kabar baiknya, disatu sisi merek memang dapat “menyengsarakan” anda katakanlah tiga point. Namun disisi lain merek juga dapat “membahagiakan” anda sejumlah belasan point, puluhan point, bahkan lebih. Bukankah dengan terdaftarnya merek, anda dapat mengurangi resiko penjiplakan hingga 60%. Menyarankan agar merek di jadikan kanvas kosong, kemudian konsumen diberi kebebasan untuk mewarnainya, bahasa vukgarnya konsumen dibiarkan “Merebut” bahkan bahkan “Membajak” (hijack) merek tersebut ya mirip kudeta tetapi bukan petaka. Membangun merek Batam, sudah tiba saatnya pemerintah setempat menjadi inisiatornya.

Jurus #9 Waspadai Zaman Edan Dengan berbekal positivy terhadap orang lain, maka orang itu akan bersikap terbuka, percaya, kolaboratif bahkan mempersembahkan best shot-nya untuk anda. Sebaliknya dengan prasangka yang negative orang tersebut akan menjaga jarak, curiga, konfrontatif, dan ujungujungnya ia enggan menunjukan kinerja terbaiknya. Sindrom serupa juga sering menjangkiti para pelaku bisnis atas nama target dan produktivitasnya, tanpa sengaja mereka menjebloskan diri dalam rutinitas dengan kata lain, mereka terus menyibukkan diri tanpa pernah mengindahkan “pengasahan gergaji” padahal pengasahan gergaji atau perenungan juga bertujuan untuk mencapai target dan meningkatkan produktivitas. Itu artinya, “mengasah gergaji” atau merenung juga sama mendesaknya dengan beraktivitas. Anthony Robbins memasukkan perenungan sebagai salah satu bagian dalam program andalanya, reticular activating system. Possitivy, itulah sikap setiap kali saya menyambut pergantian tahun. Sikap itupula yang tercermin di seminar-seminar dan buku-buku saya, termasuk dalam buku ini. Dan bilamana perlu, positifkan yang negative. tetapi jangan pernah sekalipun merancang nasib buruk untuk diri anda sendiri. Persuit for Spiritually, itulah tren bisnis yang pertama. Tren bisnis yang kedua tidak lain ialah Societal Marketting. Dahulu sebari menjalankan usaha, seseorang pedagang amat peka terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya meski tanpa dipaksa. Pikir padagang jangan sampai saya mengotori lingkungan, jangan sampai saya mengganggu masyarakat, begitulah kirakira. Kemudian tibalah revolusi industry, lalu gampang ditebak, perkara-perkara tersebut pun

terabaikan. Lima tahun terakhir tanpa di sangka-sangka, semuanya malah berjalan berbalik arah! atas nama Social Marketting, disamping di tuntut untuk menjaga integritasnya , kini palaku pelaku bisnis juga di desak untuk melek akan lingkunga sekitar. Contoh : Body Shop Tren bisnis yang ketiga adalah People Power. People yang dimaksud tidak lain adalah konsumen, yaitu layanan-layanan perorangan (personalized service), kesepakatan harga (price understanding), produk khusus (customized product), dan cerita dari mulut ke mulut (word of mount). Resolusi industri semuanya serba di tentukan secara sepihak oleh pabrik. Dewasa ini apa yang terjadi ?, konsumen di anugerahi kekuatan yang luar biasa. Pola pikir mereka sederhana saja, positifkan yang negatif.

Jurus #10 Matilah dengan Tenang Dua resep kesuksesan yang saling bertolak belakang, apakah itu ? Passion dan Compassion. Passion yang saya simbolkan sebagai api, berkaitan dengan tingginya cita-cita, bulatnya tekad, nomor satunya ikhtiar, dan militanya aktivitas (identik dengan Adversity Quotient). Compassion yang saya lambangkan sebagai air, erat hubunganya dengan kerendahan hati, keikhlasan untuk berbagi, keenganan untuk menyakiti, dan kerelaan untuk mengalah (identik dengan Spiritual Quotient). Setelah sekian lama berbincang-bincang, Puspo lantas mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilan bisnisnya terletak pada kesediaanya untuk berderma 30% dari laba. Selama ini kita mengakui pelanggan, pemasok, pekerja, dan penanam modal sebagai stakeholder primer.

Sementara itu pemerintah, media massa, dan masyarakat umum kita kenal sebagai stakeholder sekunder. Terus, siapa itu Hidden stakeholder ? tidak lain adalah adalah Yang Maha Kuasa. Umat beragama manapun percaya, Hidden Stakeholder inilah yang akan membalas setiap amalan, termasuk balasan dari mereka yang menyumbang. Pada kesempatan kali ini, korelasi antara bisnis dan agama tersebut akan di paparkan melalui tiga sudut pandang. Pertama, Separation. Terjadilah pemisahan antara bisnis dengan agama. Kedua, Concession. Praktik-praktik bisnis yang jelas-jelas melanggar hukum coba di imbangi dengan amalan agama. Dengan menempatkan God bukan lagi direktur atau konsumen yang menjadi titik tolak dari segalanya, maka akan terciptalah Governance. Perlu saya garis bawahi bahwa spiritualitas bukan semata-mata soal keyakinan, melainkan juga soal kejujuran, keterbukaan, keadilan, kepedulian, kebermanfaatan dan semacamnya. Jadi satu-satunya bisnis yang paling sustainable adalah bisnis yang menghasilkan laba, nama, dan pahala sekaligus. Berbisnis dengan hati (cautiousness) mengandalkan feel, sementara berbisnis dengan hati-hati mengutamakan think. Antara nurani dengan nalar, berbisnis dengan hati mengajak kita untuk tidak menganiaya sesama, sedangkan berbisnis dengan hati-hati menjaga kita agar tidak dianiaya oleh sesama. Prinsip nomor satu dalam berbisnis dengan hati-hati adalah memilih partner yang tepat. Prinsip berikutnya, segala kesepakatan dituangkan kedalam kertas di hadapan notaris. Berbisnis dengan hati-hati itu mutlak diperlukan terhadap anggota keluarga sekalipun.

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.