Laporan Praktikum Generator 3 fasa.docx

May 22, 2017 | Autor: Meri Nur Amelia | Categoría: Teknik Elektro, Laporan Praktikum, Pendidikan Teknik Elektro, Generator 3 fasa
Share Embed


Descripción

1





LAPORAN PRAKTIKUM
MESIN LISTRIK LANJUT

Judul Praktikum : Generator AC Tiga Fasa
Mata kuliah : Praktek Mesin Listrik Lanjut
Semester/SKS : 6 (Enam) / 2 SKS
Nama Praktikan/NIM : Meri Nur Amelia / 5301414083
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2017
Tanggal Penyerahan Praktikum : 04 April 2017
Dosen Pengampu : Drs. Sutarno, M.Pd, Drs. Isdiyarto, M.Pd
Nilai :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG
Labolatorium Elektro
Generator AC Tiga Fasa
Smt : 6
No : 1
Jurusan : Teknik Elektro

Waktu : 2 SKS

Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum saya dapat :
Menganalisis perubahan arus dan beban tiba-tiba
Menganalisis perubahan arus penguat magnit secara tiba-tiba

Teori Dasar
Pengertian
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Prinsip Kerja
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
Kecepatan putaran (N)
Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator.

Alat dan Bahan yang diperlukan
Genset 1 unit
Rol kabel 1 buah
Lampu 9 buah
Motor 3 buah
Kapasitor 3 buah
Voltmeter 1 buah
Ampermeter 1 buah
Multimeter 1 buah
MCB

Gambar Rangkaian

RANGKAIAN UJI
A. Diagram Tunggal
MG=
M
G

=



FAVV
F
A
V
V
So S S1 S2 (beban tak seimbang)


Beban 3 Fasa

Perubahan arus beban berubah tiba-tiba dengan beban seimbang
MGVVAS1Mesin Penggerak Objek pengamatan So
M
G
V
V
A
S1
Mesin Penggerak Objek pengamatan
So
Perubahan arus beban berubah tiba-tiba dengan beban tidak seimbang seimbang
S1Gambar rangkaian MGMesin Penggerak Objek pengamatan SoS2S3VA11AAS01
S1
M
G
Mesin Penggerak Objek pengamatan
So
S2
S3
V
A11
A
A
S01

Langkah Kerja
Menyalakan Motor bantu
Menghidupkan generator
Mengatur Rpm pada putaran generator
Mengatur AVR / Regulator agar tegangan 220 V
Pengujian akslerasi beban R (lampu)
Menghidupkan lampu 3 rangkaian secara satu per satu.
Menghidupkan 3 lampu pertama dan ukur tegangan dan arus yang dibutuhkan dari I start ke I run .
Menghidupkan 3 lampu kedua dan ukur tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk kenaikan arus pada I startnya dan penurunan arus kettika sudah normal.
Menghidupkan 3 lampu kedua dan ukur tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk kenaikan arus pada I startnya dan penurunan arus kettika sudah normal.

Pengujian Deslerasi beban R (lampu)
Mematikan 3 rangkaian lampu yang sudah menyala dari 1 per satu.
Mematikan 3 lampu pada rangkaian pertama dan ukur penurunan arus dan tegangannya .
Mematikan 3 lampu pada rangkaian kedua dan ukur penurunan arus dan tegangannya.
Mematikan 3 lampu pada rangkaian ketiga dan ukur penurunan arus dan tegangannya.

Melakukan hal yang sama pada beban C (kapasitor) dan beban L (motor).

Data Pengukuran
Data Akselerasi pada beban R
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
220
200
0
1.5
0.5
2
220
195
0.5
2
1.3
3
220
180
1.3
3
1.75
Grafik data akslerasi pada R yang ada :


Data Deslerasi pada beban R
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
220
180
1.3
3
1.75
2
220
195
1.75
0
1.25
3
220
205
1.25
0
0.5
4
220
220
0.5
0
0
Grafik data deslerasi pada R yang ada :


Data Akslerasi pada beban L
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
220
212
0
7
1.2
2
220
205
1.2
4
1.75
3
220
200
1.75
3.75
2.1
Grafik data akslerasi pada L yang ada :




Data Deslerasi pada beban L
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
220
200
1.75
3.75
2.1
2
220
205
2.1
1.5
1.75
3
220
213
1.75
0
1
4
220
220
1
0
0
Grafik data deslerasi pada L yang ada :


Data Akslerasi pada beban C
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
180
186
0
1.4
1.1
2
180
196
1.1
3
1.9
3
180
200
1.9
4
3.1
Grafik data akslerasi pada C yang ada :





Data Deslerasi pada beban C
No.
V0
Vn
I0
Ist
In
1
180
205
3.1
4
1.9
2
180
197
1.9
0
2
3
180
191
2
0
1
4
180
180
1
0
0
Grafik data deslerasi pada C yang ada :



Analisis dan Pembahasan
Dari hasil praktikum generator ac 3 fasa yang kami lakukan dapat dianalisa sebagai berikut:
Pada saat generator beban akslerasi untuk beban R dan L terjadi penurunan tegangan setiap ada penambahan beban itu. Namun arus yang mengalir akan semakin naik. Ini terjadi karena generator mensuplai lebih banyak beban namun rpmnya tidak ditambah sehingga akan terjadi drop tegangan karena beban yang terlalu banyak.
Pada saat generator beban deselerasi untuk beban R dan L terjadi penaikan tegangan saat beban dikurangi. Namun arus yang mengalir akan semakin turun. Ini karena semakin sedikit beban yang disuplay generator.
Pada saat generator beban akselerasi untuk beban C maka terjadi penaikan tegangan saat beban ditambah dan arus juga akan ikut naik, ini karena sifat dari kapasitor tersebut yaitu dapat memperbaiki cos Q yang ada sehingga tegangan dan arus akan makin naik.
Pada saat generator beban deselerasi untuk beban C maka terjadi penurunan teganan dan arus setiap beban dikurangi ini karena kapasitor tidak memperbaiki cos Q lagi dan tidak memperbiki daya yang ada.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa saat generator diberi beban tipe R dan L akan terjadi kenaikan dan penurunan tegangan sesuai dengan banyaknya pembebanan, namun ketika generator mensuplay beban tipe C daya suplay generator yang dibutuhkan lebih sedikit karena sifat Capasitor yang dapat memperbaiki faktor daya.
tegangan (V)
tegangan V
tegangan V

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.