laporan praktikum bunyi

Share Embed


Descripción



Judul: Bunyi
KAJIAN PUSTAKA
Definisi Bunyi
Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatan arahnya sejajar dengan arah getarnya (Foster : 2004).
Gelombang bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran (Taranggono : 2007).
Bunyi pada dasarnya merupakan gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil perambatan energi.
Sumber Bunyi
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang longitudinal ke segala arah. Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tetapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Secara bergantian bergerak di udara, menyembar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Syarat Bunyi
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi, yaitu:
Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
Ada medium yang merambatkan bunyi.
Ada penerima (pendengar).
Perambatan Bunyi
Bunyi Merambat Melalui Benda Padat
Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidaklah sama. Hal ini dapat terlihat pada saat kita menempelkan telinga pada meja dan mengetuk meja tersebut maka akan terdengar bunyi ketukan. Hal ini membuktikan bahwa benda padat merupakan zat perantara bunyi.
Bunyi Merambat Melalui Benda Cair
Bunyi dapat merambat melalui benda cair. Hal ini dapat terlihat pada saat kita memasukkan dua buah batu ke dalam akuarium atau bak mandi dan menumbukkan batu tersebut .Maka akan tendengar bunyi tumbukan batu. Hal ini membuktikan bahwa benda cair merupakan zat perantara bunyi.


Bunyi Merambat Melalui Udara
Bunyi dapat merambat melalui udara. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu, pada saat kita berbicara atau berkomunikasi maka kita akan mendengar suara orang lain. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat melalui udara.
Cepat Rambat Bunyi
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu tempat ke tempat lainnya. Jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon disebut cepat rambat bunyi.
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air, zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat. Dan semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.
Sifat-Sifat Gelombang Bunyi
Pemantulan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi tidak berhenti saat bertemu dengan batas medium atau saat bertemu dengan sebuah penghalangan, tetapi akan memantul. Hukum pemantulan gelombang dan sudut datang berbanding lurus atau sama dengan sudut pantul yang juga berlaku pada gelombang bunyi.


Pemantulan gelombang bunyi oleh permukaan akan mengarah pada satu dari dua fenomena alamiah, yaitu:
Gaung
Gaung merupakan bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
Gema
Gema merupakan bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi yang asli selesai diucapkan.
Pembiasan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi yang merambat dari satu medium ke medium lain dengan kerapatan berbeda, akan mengalami pembiasan gelombang bunyi. Misalnya, pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada di lapisan bawah.
Difraksi Gelombang Bunyi
Difraksi gelombang bunyi adalah pembelokan arah gerak gelombang bunyi saat melewati suatu celah atau bertemu dengan penghalang pada lintasan geraknya.
Interferensi Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang dengan memerlukan dua sumber bunyi yang koheren. Interfensi bunyi dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi.


Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat getaran benda. Dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang merdu.
Karakteristik Bunyi
Nada
Nada merupakan bunyi yang frekuensinya berubah-ubah secara teratur. Misalnya nada yang dihasilkan alat-alat musik piano, gitar dan biola. Sedangkan, bunyi yang frekuensinya tidak teratur contohnya desiran angin, bunyi ombak di laut.
Warna atau Kualitas Bunyi
Suara khas yang dihasilkan oleh gitar dan biola disebut kualitas bunyi sering disebut juga dengan timbre atau warna bunyi.
Desah
Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak selalu sama. Misalnya bunyi angin yang bertiup, suara hujan, dan suara air terjun.


PELAKSANAAN PRATIKUM
Pratikum I: Bel Sendok Logam
Alat
Sendok logam 2 buah.
Bahan
Benang jahit 1,2 meter.
Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
Menggunting benang kira-kira sepanjang 1,2 meter.
Membuat simpul di tengah-tengah benang.
Mengikat batang sendok logam pertama pada benang yang telah disimpul sebelumnya.
Menyentuhkan kedua ujung benang pada lubang telinga.
Memukul-mukulkan sendok kedua pada sendok pertama.
Mengamati apa yang didengar saat melakukan percobaan.
Membuat kesimpulan sesuai hasil pengamatan yang telah dilakukan.


Pratikum II: Kwek Sederhana
Alat
Gunting.
Bahan
Sendok plastik secukupnya.
Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
Meratakan salah satu ujung sedotan kira-kira sepanjang 6,5 cm.
Memotong ujung sedotan hingga berbentuk lancip seperti tombak panjang dan kurus. Jika ujungnya kurang rata, maka diratakan kembali.
Memasukkan ujung yang lancip ke dalam mulut lalu ditiup.
Mengamati bunyi yang didengar ketika meniup kwek sederhana tersebut.
Membuat kesimpulan dari percobaan yang telah diamati.


HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
Hasil Pengamatan Pratikum I: Bel Sendok Logam


Hasil Pengamatan Pratikum II: Kwek Sederhana


ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
Analisis Hasil Pengamatan Pratikum I: Bel Sendok Logam
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa sendok logam 2 buah. Bahan berupa benang 1,2 meter. Pengamat kemudian memotong benang yang panjangnya kira-kira 1,2 meter. Pengamat selanjutnya membuat simpul tepat di tengah-tengah benang dan mengikat batangan sendok logam di atas simpul yang telah dibuat. Pengamat kemudian mendekatkan masing-masing ujung benang pada telinga dua orang teman. Selanjutnya, pengamat memukul-mukulkan sendok logam yang terikat pada benang dengan sendok lainnya dan mengamati bunyi yang didengarkan.
Hasil yang diperoleh adalah bunyi dapat didengar melalui benang yang diikatkan pada batang sendok logam yang dikumpul.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa bunyi merambat melalui benang (zat padat).




Analisis Hasil Pengamatan Pratikum II: Kwek Sederhana
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa gunting. Bahan berupa sedotan plastik secukupnya. Pengamat selanjutnya memotong sedotan dengan panjang kira-kira 6,5 cm dan memotong kembali ujung sedotan tersebut sehingga berbentuk lancip seperti tombak panjang. Selanjutnya, pengamat memasukkan ujung sedotan yang lancip tersebut ke dalam mulut dan meniupnya dengan keras kemudian, pengamat mengamati bunyi yang didengarkan.
Hasil yang diperoleh adalah setelah sedotan di potong hingga berbentuk lancip seperti tombak panjang dan ditiup dengan keras maka terdengar bunyi kwek.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa bunyi merambat melalui udara.

KESIMPULAN
Kesimpulan Pratikum I: Bel Sendok Logam
Bunyi merambat melalui medium zat padat.
Kesimpulan Pratikum II: Kwek Sederhana
Bunyi memiliki sifat pantulan yaitu, difraksi gelombang bunyi dan resonansi serta bunyi merambat melalui udara.


DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khalim, dkk. 2008. Sains Fisika 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Efrizon, Umar. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.
Foster, Bob. 1999. Fisika SLTP Kelas 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Kelas 2. Bandung: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP Kelas 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Subagya, Hari dan Agus Taranggono. 2007. Sains Fisika 3. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan Menarik. Makassar: FIP UNM.
.


13





1


Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.