Laporan Laboratorium Beton

July 12, 2017 | Autor: Rossanti Eleuwarin | Categoría: Civil Engineering
Share Embed


Descripción



71




Jurusan Teknik Sipil POLNAM 40

Rosanti Eleuwarin 34

Waktu (menit)


Penetrasi

LATAR BELAKANG

Beton adalah bahan konstruksi yang terbuat dari campuran agregat halus dan agregat kasar dengan semen sebagai matrik bahan pengikat. Dalam pemakaiannya,terutama untuk elemen-elemen struktural, beton dapat di buat :
Beton bertulang (reinforced concrete)
Beton prategang (prestressed concrete)

Beton memiliki sifat dasar, yaitu kuat terhadap tegangan tekan dan lemah terhadap tegangan tarik. Selain sifat dasar tersebut, beton juga memiliki sifat kekedapan dan keawetan.
Sifat-sifat ini sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor penting berikut :
Bahan penyusun beton
Pengerjaan beton
Perawatan beton
Umur Beton

Realita di lapangan menunjukan banyak beton tidak mendapatkan perawatan yang semestinya, bahkan sering ditemukan kasus-kasus dimana suatu elemen struktur tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan karena adanya alasan teknik tertentu. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu adanya suatu kontrol terhadap mutu beton yang sesuai dengan keadaan di lapangan tersebut. Mengingat selama ini sampel-sampel yang diambil dari pekerjaan beton untuk kontrol terhadap mutunya diperlakukan ideal tidak sebagaimana yang ada di lapangan. Hal ini tentu kurang memberikan gambaran atau informasi mengenai mutu beton hasil pekerjaan di lapangan secara jelas, yaitu apakah masih masuk dalam karakteristik mutu sesuai
yang direncanakan atau tidak.
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),semen dan air.Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untukbangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir),agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atausemen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yangbersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satukesasuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan.Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.Beton yang sudah mengeras dapat juga dikatakan sebagai batuan tiruan, denganrongga – rongga antara butiran yang besar (agregat kasar atau batu pecah), dandiisi oleh batuan kecil (agregat halus atau pasir), dan pori– pori antara agregat halusdiisi oleh semen dan air (pasta semen). Pasta semen juga berfungsi sebagai perekatatau pengikat dalam proses pengerasan, sehingga butiran–butiran agregat salingterekat dengan kuat sehingga terbentuklah suatu kesatuan yang padat dan tahanlama.
kelebihan beton
Harganya murah karna menggunakan bahan lokal.
Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.
Mudah di bentuk sesuai ukuran yang di inginkan.
kekurangan beton
Beton mempunyai kuat tarik yang rendah.
Beton sulit kedap air secara sempurna.
Beton bersifat getas sehingga harus dihitung secara detail dan seksama.

SIFAT – SIFAT BETON
Beton harus memenuhi kekuatan yang direncanakan ,Campuran beton harus mempunyai suatu mibilitas tertentu
Campuran beton tidak boleh mengalami segregasi (pemisahan selamapengecoran)Beton pada dasarnya merupakan campuran antara semen, kerikil, pasir, danair dengan perbandingan campuran yang tertentu. Kadang-kadang beberapa bahantambahan juga ikut digunakan dalam campuran beton ini untuk membuat beton yangmemiliki sifat-sifat yang diinginkan, misalnya fly ash (abu terbang) atau materialkimia lainnya. Air dan semen akan bereaksi menjadi pasta semen yang bertugas untuk mengikat kerikil dan pasir sehingga terbentuk struktur yang kaku danmemiliki kekuatan tertentu.Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitupasir, batu, batu pecah atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkansecukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai pembantu guna keperluan reaksikimia selama proses dan perawatan beton berlangsung.Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan betonmerupakan bahan berifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% – 15% sajadari kuat tekannya.Pada penggunaan sebagai komponen struktur bangunan, umumnya betondiperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama danmampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan tarik. Dengandemikian tersusun pembagian tugas, dimana tulangan baja bertugas memperkuat danmenahan gaya tarik, sedangkan beton hanya diperhitungkan menahan gaya tekan.
Mutu / kekuatan beton sangat dipengaruhi oleh :
Kualitas pasta semen, yaitu campuran antara semen dan air
Kualitas agregat, yaitu kerikil dan pasir
Kekuatan lekatan antara pasta semen dengan agregat

Pasta Semen
Pasta semen adalah campuran antara semen dengan air.
Campuran semen dengan air merupakan media pengikat. Kualitas pasta semen ditentukan oleh :
mutu semen -> kandungan unsur kimia di dalam semen
Porositas -> tergantung dari jumlah air, proses perawatan beton basah(curing), dan bahan aditif Agregat
Agregat digunakan dalam beton terdiri dari kerikil dan pasir.Agregat sebagai bahan pengisi (tidak mengadakan reaksi. Kualitas agregat ditentukanoleh :
kekerasan fisik
gradasi / distribusi ukuran
porositas
sifat alkali reaktif,mudah bereaksi dengan alkali. Ini harus dihindar Lekatan Pasta Semen dengan Agregat
Beton yang baik agregat harus terbungkus seluruhnya oleh pasta semen begitu pula rongga-rongganya). Kwalitas beton sangat tergantung pada kualitas pastanya. maksudnya pasta tersebut harus mempunyai kekuatankeawetan dan tahan terhadap air.Kekuatan lekatan antar pasta semen dengan agregat ditentukan oleh :
kebersihan agregat dari zat-zat organic
bentuk agregat, apakah bersudut (batu pecah) atau bulat (batu alam)
kandungan kimia di dalam semen (khususnya CaO)
Beton Segar
Hal-hal penting yang berkaitan dengan sifat-sifat beton segar, yaitu:
Kemudahan pengerjaan (workability ).
Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut,dituang dan dipadatkan.Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan
pengerjaan beton segar: Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin banyak air yangdipakai makin mudah beton segar dikerjakan.b. Penambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti denganbertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.c. Gradasi campuran pasir dan kerikil.d. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai.e. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat.
DURABILITY (Keawetan )
Merupakan kemampuan beton untuk bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan.


KUAT TARIK
Kuat tarik beton berkisar 1/18 kuat desak pada waktu umurnya masih muda,dan berkisar 1/10 sesudahnya.biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan beton.kuat tarik merupakan bagian penting di dalam Menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
MODULUS ELASTISITAS
 Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat tekan beton.
RANGKAK ( Creep )
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul.










BAB I
AGREGGAT

Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksikongkrit. Hampir 70% – 80 % lebih berat konstruksi kongkritadalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batubaur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukanmenggunakan bahan pengisi atau filler. Pasir untuk ukurannominal agregat yang kurang dari 5mm dan batu kerikil adalahagregat yang mempunyai ukuran nominal yang lebih dari 5mm.Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalahberdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakansaringan. Mutu agregat mempengaruhi kekuatan danketahanlasakan konkrit. Pilihan agregat yang sesuai untuk tujuan sesuatu pembinaan memerlukan kepahaman mengenaisifat sifat agregat.
Agregat alam
Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil penghancuranya.jenis batu alam yang baik untuk digunakan agregat adalan batuan beku.jenis batu endapan juga dapat dipakai meskipun kualitasnya masih perlu dipilih.
Kerikil dan pasir alam
Agregat jenis ini merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya.sering kali agregat ini berada jauh dari asalnya karena terbawa arus atau angin dan mengendap di suatu tempat.
Agregat batu pecah
Jenis batu yang baik untuk jenis agregat ini adalah batuan beku yang kompak.di dalam pemakaianya batu pecah membutuhkan air lebih banyak karena bagian luas bidangnya lebih luas.

Agregat buatan
Suatu agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus atau karena kekurangan agregat dari batuan alam. Ditinjau dari bentuknya agregat dapat dibedakan dari beberapa bagian yaitu agregat bulat,bersudut dan pipih.
Bulat
Agregat ini biasanya berasal dari sungai atau pantai yang mempunyai rongga udara minimum 33%.agregat ini hanya memerlukan sedikit pasta semen untuk menghasilkan adukan beton yang baik.
bersudut
Bentuk ini tidak beraturan,memiliki sudut-sudut yang tajam dan permukaanya kasar.termasuk pemecahan batu yang menggunakan mesin.
pipih
Agregat jenis ini adalah agregat yang memiliki perbandingan ukuran terlebar dan tertebal pada butiranya.agregat ini berasal dari batuan-batuan yang berlapis.








GRADASI
Pengertian

Gradasi adalah cara untuk memisahkan butiran-butiran yang berbeda ukuran, terdapat baik pada agregat kasar (kerikil) maupun pada agregat halus (pasir) dengan menggunakan saringan yang terbuat dari kuningan dengan nomor ayakan 11/2 sampai dengan PAN. Dari sini dapat diketahui berapa besar gregat yang tertahan maupun yang lolos pada nomor ayakan tertentu.


Tujuan
Tujuan dari Gradasi adalah sebagai berikut:
Untuk dapat membuat dan menyusun setiap nomor ayakan sesuai dengan ketentuan
Mahasiswa mampu menganalisa, menghitung dan mengetahui berapa jumlah agregat yang tertahan maupun yang lolos pada setiap nomor ayakan.

Alat dan Bahan
Alat
cawan
Timbangan Digital
Vibrator/Alat Penggetar
Oven

Bahan
Agregat kasar 3000 gr
Agregat halus 3000 gr


Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Masukan material ke dalam oven selama 1× 24 jam
Timbang berat cawan yang akan dimasukan agregat, agar berat dari agregat. Tidak berkurang dari ketentuan.
Keluarkan agregat. Dari oven lalu timbang sebanyak 4000 gr untuk agregat. Kasar dan 3000 gr untuk agregat Halus.
Timbang berat masing-masing ayakan dan berat pan.
Masukan ayakan-ayakan tersebut ke atas vibrator lalu nyalakan alat tersebut selama 15 menit.
Setelah itu timbanglah setiap ayakan yang telah terdapat material yang tertahan pada timbangan digital

Keselamatan Kerja

Gunakan pakaian kerja saat kegiatan praktek berjalan
Tanyakan pada instruktur bila ada hal yang kurang jelas
Fokuslah pada pekerjaan
Jangan tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan









Data Gradasi

Dik : Berat Kerikil = 3000 gr ( 3 kg )

No, Ayakan
Berat ayakan
Berat ayakan +
Berat Material
Berat Komulatif
Persentase ( % )

(gr)
Material Tertahan
Tertahan
Tertahan
Tertahan
Lolos
3./4
555,9
3458,8
2902,9
2902,9
96,76
3,24
3./8
522,9
620
97,1
3000
100
0
4
390,8





8
430,4





16
257,0





40
411,6





60
401,1





100
267.3





200
398,7





PAN
442,0






Jumlah
3000



Dik : Berat Pasir = 3000 gr ( 3 kg )
No, Ayakan
Berat ayakan
Berat ayakan +
Berat Material
Berat Komulatif
Persentase ( % )

(gr)
Material Tertahan
Tertahan
Tertahan
Tertahan
Lolos
3./4
558,1
558,1
0
0
-
100
3./8
542,7
547,3
4,6
4,6
0,153
99,84
4
414,2
552,7
138,5
143,1
4,77
95,23
8
429,1
1038,6
609,5
752,6
25,08
74,94
16
401,9
987,5
585,6
1338,2
44,61
55,39
40
411,9
1497,6
1085,7
2424,6
80,8
19,2
60
402,1
853,1
451
2875,0
95,833
4,17
100
267,7
338,3
70,6
2945,6
98,186
1,83
200
400,6
402,1
1,5
2947,1
98,23
1,77
PAN
467,8
552,5
54,7
3000
100
0



3000
















Berat jenis dan Penyerapan

Pengertian
Berat jenis adalah berat asli yang dikandung oleh agregat kasar maupun halus sesuai dengan jenis dari material. Sedangkan penyerapan adalah daya serap dari material yang direndam degan air selama 1 × 24 jam .
Tujuan
Tujuannya adalah sebagai berikut :
Mendapatkan kondisi kering jenuh permukaan pada material yang telah direndam
Dapat mengetahui batas dari daya serap material

Alat dan Bahan
Alat :
Piknometer
Kerucut terpancung
Pemukul kerucut
Cawan
Oven
Timbangan Digital dan Timbangan
Kranjang besi
Bahan :
Agregat kasar 3000 gr
Agregat halus 1000 gr






Langkah Kerja
Timbang Agregat kasar dan halus sesuai dengan berat yang telah ditentukan
Rendam agregat tersebut selama 1 × 24 jam
Khusus untuk Agr. Kasar (kerikil), setelah dikeluarkan dari dalam oven maka, agr. Tersebut ditmbang dalam air dengan kranjang besi. Setelah itu Agr. Kasar dilap permukaannya dengan menggunakan majun

Data Berat jenis untuk Agr. Kasar :
Cawan kosong = 228,8gr
Berat Agr. Kasar = 3000 gr
Berat kosong kranjang bunagan = 522,5gr
Kranjang + Agr. Kasar dalam air = 1861 gr

Keselamatan kerja
Tempatkan alat kerja dengan baik (tidak berserakan)
Pada saat pembuatan begel, hendaknya besi dibengkokan secara perlahan-lahan.
Jangan bermain saat kegiatan praktek berlangsung.
Gunakan pakaian praktek selama kegiatan berlangsung
Tanyakan pada instruktur bila ada hal yang belum diketahui.








Data Berat Jenis dan Penyerapan
Agr. Kasar
Kerikil dalam keadaan SSD = 2278 gr (A)
Kranjang + Agr. Kasar dalam air = 1334gr (B)
Berat Agr. Kasar kering oven = 2141,7 gr (C)

Berat jenis Bulk =

=
= 2,27

Berta jenis SSD =

=
= 2,41

Berat jenis Apparent =

=
= 2,65
Penyerapan =

=
= 6,36 %

Agr. Halus
Pasir dalam keadaan SSD = 500 gr (A)
Berat Agr. Halus kering oven = 459,9 gr (B)
Agr. Halus + piknometer + air = 964,4 gr (C)
Piknometer + Air = 675,6 gr (D)

Jadi berat jenis yang didapat adalah :
Berat jenis Bulk =

=
= 2.18

Berta jenis SSD =

=
= 2,36

Berat jenis Apparent =

=
= 2,69

Penyerapan =

=
= 8,02 %











Bobot Isi
Pengertian
Bobot isi adalah Berat total yang terdapat pada sebuah media dengan memperhatikan isi dari media itu dan bentuk dari media tersebut.
Bobot isi dibagi atas 2 bagia yaitu:
Keadaan lepas
Keadaan padat

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengerti cara yang benar untuk menghitung bobot isi dari material pada keadaa padat mapun dalam keadaaan lepas.

Alat dan Bahan
Alat
Silinder / kontener
Timbangan
Penumbuk
Jangka sorong

Bahan
Agr. kasar
Agr. Halus






Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan
Untuk kondisi lepas.
Masukan Pasir ke dalam silindr yang berdimeter 25,21, tinggi 20,76 cm lalu ratakan dengan menggunakan plat baja. Lakukan hal yang sma pada Agr. Kasar pada silinder dengan diameter 25,21, tinggi 30,38 lalu ratakan.
Setelah itu timbang pada timbangan yang telah disediakan

Untuk kondisi Padat
Caranya sama saja dengan kondisi lepas tetapi Agr. gang diisi melalui beberapa tahapan. Dalam hal ini Agr. Pertama-tama diisi sebanyak 1/3, lalu ditumbuk sebanyak 25 ×, kemudian 2/3 dan tumbuk juga sebanyak 25 × dan pada saat full ditunmbuk juga sebanyak 25 × .

Keselamatan Kerja
Letakan alat pada tempat yang bersih
Jangan bermain saat kegiatan praktek berlangsung
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
Jangan tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan

Data Bobot Isi

Keadaan Lepas
Agr. Halus
Silinder kosong = 7 kg
Tinggi = 20,76 cm
Diameter = 24,73
Silinder + Agr. Halus = 18,9 kg
Jadi berat bersih Agr. Halus dalam kondisi lepas = 18,9 – 7
= 11,9 kg = 11900 gr
Volume = ¼ d2 × t
= ¼ 3.14 × 24,732 × 20,76
= 9966,56 cm3
Agr. Kasar
Silinder kosong = 9,5 kg
Tinggi = 30,38 cm
Diameter = 25,21
Silinder + Agr. Kasar = 28.3 kg
Jadi berat bersih Agr.Kasar dalam kondisi lepas = 28,3 – 9,5
= 18,8 kg = 18800 gr
Volume = ¼ d2 × t
= ¼ 3.14 × 25,212 × 30,38
= 15156,65 cm3
pasir lepas=11900g9966,56=1,19 g/cm3
kerikil lepas=18800g15156,65=1,24 g/cm3

Keadaan Padat
Agr. Halus
Silinder kosong = 7 kg
Tinggi = 20,76 cm
Diameter = 24,73
Silinder + Agr. Halus = 19,8 kg
Jadi berat bersih Agr. Halus dalam kondisi padat = 19,8– 7
= 12,8 kg = 12800 gr
Agr. Kasar
Silinder kosong = 9,5 kg
Tinggi = 30,38 cm
Diameter = 25,21
Silinder + Agr. Kasar = 32,1kg

Jadi berat bersih Agr.Kasar dalam kondisi padat = 32,1 – 9,5
= 22,9kg = 22900 gr
pasir padat=112800g9966,56=1,28 g/cm3
kerikil padat=22900g15156,65=1,51 g/cm3











KadarAir
Pengertian
Kadar air adalah air yang tersimpan atau yang terdapat dalam sebuah material dengan jumlah yang sangat tergantung dari jenis material dan besar dari dimensinya.
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui berapa besar kadar air yang terdapat dalam sebuah material.

Alat dan Bahan
Alat
Cawan mini / Tim box
Timbangan digital
Oven
Bahan
Agr. kasar
Agr. Halus

Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan
Timbang cawan mini / tim box dalam keadaan masih kosong (3 buah)
Lalu masukan material ke dalam tim box, kemudian timbang
Setelah itu, masukan cawan yang telah berisi Agr. Kasar mapun Agr. Halus kedlam oven selama 1 × 24 jam
Keluarkan cawan dari oven dan langsung timbang pada timbangan digital


Keselamatan Kerja
Letakan alat pada tempat yang bersih
Jangan bermain saat kegiatan praktek berlangsung
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
Jangan tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan

Data Kadar Air

Kadar air agregat halus
cawan
Brt cawan
Brt cawan + mat
Brt cawan + mat di oven
Brt air
Brt mat kering
Kadar air
I
11,9 g
30,6 g
28,5 g
2,1 g
16,6 g
12,6 %
II
12,7 g
26 g
24,4 g
1,6 g
11,7 g
13,7 %
III
11,9 g
24,5 g
24,5 g
1,6 g
12,6 g
12,7 %
Kadar air rata-rata
13 %

Kadar air agregat kasar
Code cawan
Brt cawan
Brt cawan + mat
Brt cawan + mat di oven
Brt air
Brt mat kering
Kadar air
I
12,2 g
65,6 g
62,1 g
3,5 g
42,9 g
7 %
II
12,9 g
50,9 g
48,3 g
2,6 g
35,4 g
7,3 %
III
12,1 g
53,3 g
50,5 g
2,8 g
38,4 g
7,3 %
Kadar air rata-rata
7,2 %

Kadar Lumpur
Pengertian
Kadar lumpur adalah jumlah dari lumpur yang terkandung di dalam sebuah material. Kadar lumpur juga mempengaruhi kekuatan dari material itu sendiri.
Tujuan
Tujuan dari uji kadar lumpur adalah sebagai berikut:
Untuk dapat mengetahui banyaknya jumlah lumpur yang terkandung pada material yang akan digunakan

Alat dan Bahan
Alat
cawan
Timbangan Digital
Oven
Bahan
Agregat kasar 3000 gr
Agregat halus 2000 gr

Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Timbang material sebelum direndam
Rendam material selama 1 × 24 jam
Cuci material dengan menggunakan air bersih sampai bersih dari kandungan lumpur
Masukan angregat yang telah dicuci tadi ke dalam oven selama 1 × 24 jam
Kemudian keluarkan, lalu timbang


Keselamatan Kerja
Gunakan pakaian kerja saat kegiatan praktek berjalan
Tanyakan pada instruktur bila ada hal yang kurang jelas
Fokuslah pada pekerjaan
Jangan tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan

Data Kadar Lumpur
Agregat Halus
Berat material sebelum dicuci ( A )= 2000 gr
Berat material kering oven ( B ) = 1913,3 gr

Jadi kadar lumpur =

= 4,5%
Agregat Kasar
Berat material sebelum dicuci ( A )= 3000 gr
Berat material kering oven ( B ) = 2912,5 gr

Jadi kadar lumpur =

= 3 %



BAB II
SEMEN
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako , maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.
JENIS JENIS PORTLAND CEMENT DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 5 BAGIAN
Semen abu-abu (Portland)
Semen abu-abu (Portland) adalah semen bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk dari batu kapur berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Berdasarkan persentase kandungannya, semen ini terdiri atas lima tipe, yaitu tipe 1, 2, 3, 4, dan 5.
Tipe 1
semen Portland jenis umum, yaitu jenis semen Portland untuk penggunaan dalam konstruksi beton secara umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus.
Tipe 2
semen jenis umum dengan perubahan-perubahan, yaitu jenis semen yang tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Tipe 3
semen Portland dengan kekuatan awal tinggi. Jenis ini untuk membangun struktur bangunan yang menuntut kekuatan tinggi atau cepat mengeras.
Tipe 4
semen Portland dengan panas hidrasi yang rendah. Jenis ini khusus untuk penggunaan panas hidrasi serendah-rendahnya.
Tipe 5
semen Portland tahan sulfat. Jenis ini merupakan jenis khusus untuk digunakan pada bangunan yang terkena sulfat seperti di tanah, atau di air yang tinggi kadar alkalinya.
2. Semen putih
Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit limestone murni.
Semen sumur minyak
Semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
4. Mixed & fly ash cement
Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida, dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.Semen merupakan salah satu komoditi strategis karena peranannya yang sangat vital sebagai komponen pembangunan fisik. Semen dibutuhkan untuk membuat beton dan pondasi, merekatkan bata, keramik, batu alam, melicinkan dinding, dan membentuk relief. Aplikasinya antara lain untuk pembangunan perumahan, gedung, pembangunan sarana transportasi seperti pembuatan jalan, jembatan, pelabuhan, bantalan kereta api beton, tiang listrik dan sebagainya. (*/Tigaroda)

Berat Jenis Semen
Pengertian
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako , maupun bahan bangunan lainnya

B. Tujuan
Untuk mengetahui berat jenis semen yang diuji.
C. Alat dan Bahan
Alat :
Timbangan digital
Botol Le Chatelier.
Sendok
Spatula
Bahan :
Semen
Kerosin / minyak tanah
D. Langkah Kerja
Timbang semen sebanyak 64 gr.
Kerosin dimasukan kedalam botol Le Chatelier pada skala antara 0 dan 1.
Setelah kerosin dimasukan dikasi keterangan bacaan skala = V1
Masukan semen sedikit demi sedikit kedalam botol Le Chatelier, awas jangan sampai ada semen yang terbuang.
Baca skala pada botol Le Chatelier (V2).
Bj. Semen = Berat SemenV2-V1 x d
d= Bj air = 1
E. Data dan Hasil Percobaan

Jenis Sampel : Semen Tonasa
Pengujian 1







Berat Semen
:
64
Gr



V1

:
0,4




V2

:
21,5




D

:
1
gr/cm³











Berat Jenis Semen
=
Berat Semen
x
D



V2 - V1





=
_____64_____
x
1




21.5 - 0.4





=
3,03











Pengujian 2






Berat Semen
:
64
gr



V1

:
0,4




V2

:
21,6




D

:
1
gr/cm³











Berat Jenis Semen
=
Berat Semen
x
D



V2 - V1





=
_____64_____
x
1




21.6 - 0.4





=
3,02












Berat Jenis Rata-Rata
=
BJ1 + BJ2


2


=
__3,03 + 3.02__



2


=
3,026



Konsistensi Normal Semen

A. Tujuan
Untuk mengetahui konsistensi normal dari semen yang diuji.

B. Alat dan Bahan
Alat :
Mixer
1 set alat Vicat
Timbangan digital
Sendok perata
Gelas ukur
Bahan :
Semen seberat 500 gr
Air

C. Prosedur Percobaan
Timbang semen sebanyak 500 gr.
Air dipakai dengan cara coba-coba.
Campurkan air dan semen dengan menggunakan mixer selama 1 menit, bersihkan pasta yang melekat pada dinding mixer, kemudian dimixer lagi selama 1 menit.
Setelah dimixer pasta dikepal sebanyak 15 kali.
Masukan pasta yang telah dikepal kedalam cincin dan ratakan permukaannya.
Pasang jarum besar pada alat vicat.
Tempe ujung jarum pada pasta, kemudian jatuhkan jarum dan amati dari 30 – 60 detik.
Catat penetrasinya.
Penetrasinya harus menembus skala (10±1) = 9 – 11
Kalau tidak memenuhi skala (10±1), ulangilah percobaan tersebut dengan kadar air yang berbeda sampai konsistensi normal tercapai.



D. Data dan Hasil Percobaan

Berat
Semen = 500 gr








No.
Air
Waktu
Penetrasi


ml
%
(dtk)
(skala)

1
125
25,00
30
50

2
100
20,00
30
2

3
110
22,00
30
5

4
121
24,20
30
8

5
122
24,40
60
10




Waktu pengikatan semen

A. Tujuan
Untuk mengetahui waktu awal pengikatan dari semen yang diuji.

B. Alat dan Bahan
Alat :
Mixer
1 set alat Vicat
Timbangan digital
Sendok perata
Gelas ukur
Bahan :
Semen seberat 500 gr
Air

C. Prosedur Percobaan

Timbang semen sebanyak 500 gr.
Air dipakai dengan sebanyak 122 ml.
Campurkan air dan semen dengan menggunakan mixer selama 1 menit, bersihkan pasta yang melekat pada dinding mixer, kemudian dimixer lagi selama 1 menit.
Setelah dimixer pasta dikepal sebanyak 15 kali.
Masukan pasta yang telah dikepal kedalam cincin dan ratakan permukaannya.
Pasang jarum kecil pada alat vicat.
Tempel ujung jarum pada pasta dan biarkan selama 30 menit.
Jatuhkan jarum setiap 15 menit dan catat penetrasinya.
Lakukan hal tersebut sampai jarum kecil tidak dapat menembusi pasta tersebut (penetrasi = 0)

D. Data dan Hasil Percobaan


Berat Semen
=
500
gram

Kadar Air
=
24,4
%
No.
Waktu
Penetrasi
Keterangan

(menit)
(skala)

1
30
35
-
2
45
30
-
3
60
28
-
4
75
24
-
5
90
20
-
6
105
12
-
7
120
5
-
8
135
2
-
9
150
0
OK






















BAB III
PERANCANGAN CAMPURAN BETON


JOB MIX BETON K225
Ayakan no 4 untuk pasir dan kerikil
Pasir : 95,23
Kerikil : 1,43
y0=y1x100+y100-x100
35=95,23x100+1,43100-x100
35=95,23x100+1,43x100+1,43

35-1,43=93,8x100
33,57=93,8x100

x=33,57x10093,8=35,78%=36% pasir


Kerikil =100% - 36%= 64%
k225 D =120 (nilai deviasi standart)
K rata-rata =120+225 = 345







FAS (factor air semen) = 0,54






Kadar air bebas =175
Slump =10cm
Kadar semen = 1750,54=324
Proposi pasir 36% dan kerikil 64%
Berat jenis agregat gabungan = 2,3(0,36)+ 2,4(0,64) =2,4
Berat jenis beton=2238









Kadar agregat = 2238-365-175=1698
Pasir = 0,36 x 1698 = 611,2 611
kerikil = 0,64 x 11698= 1086,7 1087

Proposi
Pasir = 611 : 324 = 1,88 kg
Kerikil = 1087 : 324 = 3,35 kg
Semen = 324: 1 = 3 kg
Air = 175 = 0,48 ltr

Campuran
Semen = 3 kg
Pasir = 1,88 x 3 = 5,64 6 kg
Kerikil = 3,35 x 3 = 10,05 10 kg
Air = 0,48 x3 = 1,5 1,5 ltr
Uji kuat tekan















BAB IV
PENUTUP


KESIMPULAN
Dari pengujian yang telah di lakukan terhadap material yang diambil di kali wayori,Batu Gong di dapat data sebagai berikut :

Agergat Halus (Pasir)
Zone 1 (daerah gradasi 1) yakni pasir berbutir kasar
BJ Bulk = 2,18 (tidak memenuhi syarat)
BJ Bulk = 2,36 (tidak memenuhi syarat)
BJ Bulk = 2,69 (memenuhi syarat)
Penyerapan = 8,02 % (tidak memenuhi syarat)

Bobot Isi

Lepas =1,19 g/cm3
Padat = 1,19 g/cm3
Kadar Air =
Kadar Lumpur =



SARAN
Penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
Selama praktek di Lab berlangsung, mahasiswa diharapkan dapat bersungguh – sungguh didalam pelaksanaan praktek.
ketelitian dan kesabaran sangat diperlukan selama kegiatan praktek berlangsung
Ag. Kasar Ukuran 40 mm

%Lolos Saringan



ZONE. 1

% Lolos Saringan




Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.