Laporan Ekologi Tumbuhan : Densitas Pohon

October 21, 2017 | Autor: E. Setyobudi | Categoría: Plant Ecology, Ecology, Ekologi, Ekologi Tumbuhan
Share Embed


Descripción

2








DENSITAS POHON DI KEBUN BIOLOGI UNNES
LAPORAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Ekologi Tahun Ajaran 2014/2015
Dosen Pengampu : Drs. Nugroho Edi Kartiyono, M.Si
Drs. F. Putut Marten, M.Si


Oleh,
Elin Rahmawati (4401412003)
Elita Anggraini Setyobudi (4401412054)
Hilda Afiani (4401412097)
Idaliani Prikadiastuti (4401412118)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

DENSITAS POHON DIKEBUN BIOLOGI UNNES
Tujuan
Menentukan densitas pohon, dengan metode CIM ( Close Individual Method )
Mengetahui jenis – jenis pohon yang tumbuh dikawasan kebun Biologi Unnes

TinjauanPustaka
Densitas adalah jumlah individu suatu spesies per satuanluas (unit area), seperti 300 Acer saccahrum per hektar pada hutan merangas, atau 3.000 Larreatri dentata per hektar di gurun. Densitas diperoleh dengan tidak perlu menghitung setiap individu yang terdapat dalam seluruh area luas untuk sampai pada nilai densitas. Tetapi cukup dengan mengadakan sampling secara acak dengan kuadrat yang mungkin hanya 1 % dari area seluruhnya, dan ini sudah dapat memberi suatu perkiraan densitas yang mendekati kenyataan.
Menurut Tobing (2008)densitas merupakan cerminan ukuran populasi (jumlah total individu) yang hidup dalam kawasan tertentu. Densitas yang tinggi dapat merupakan indikasi bahwa kondisi lingkungan (habitat) yang ditempati adalah lebih baik dibandingkan dengan lingkungan yang ditempati oleh populasi dengan densitas lebih rendah; setidaknya, lingkungan tersebut relatif lebih baik bagi spesies bersangkutan. Dalam mengukur kerapatan biasanya muncul suatu masalah sehubungan dengan efek tepi (side effect) dan life form (bentuk tumbuhan). Untuk mengukur kerapatan pohon atau bentuk vegetasi lainnya yang mempunyai batang yang mudah dibedakan antara satu dengan lainnya umumnya tidak menimbulkan kesukaran yang berarti. Tetapi, bagi tumbuhan yang menjalar dengan tunas pada buku-bukunya dan berrhizoma (berakar rimpang) akan timbul suatu kesukaran dalam perhitungan individunya. Untuk mengatasi hal ini, maka kita harus membuat suatu criteria tersendiri tentang pengertian individu dari tipe tumbuhan tersebut. Masalah lain yang harus diatasi adalah efek di tepi kuadrat, sehingga kita harus memutuskan apakah jenis tumbuhan tersebut dianggap berada dalam kuadrat atau di luar kuadrat. Untuk mengatasi hal ini biasanya digunakan perjanjian bahwa bila > 50% dari bagian tumbuhan tersebut berada dalam kuadrat, maka dianggap tumbuhan tersebut berada dalam kuadrat dan tentunya dihitung pengukuran kerapatannya. (Kusmana, 1997).
Metode jarak dapat menentukan 3 parameter, yakni frekuensi densitas dan dominansi. Jumlah individu dalam suatu area dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara individu tumbuhan dengan titik sampling. Metode ini telah digunakan dengan tipe tumbuhan yang berbeda terutama pada pohonAda beberapa metode jarak yang dikenal yaitu:
1. metode individu terdekat (Nearest Indivvidual Method) adalah pengukuran dilakukan terhadap jarak antara pohon terdekat dengan titik sampling, titik sampling ditentukan secara acak. 
2. Metode pasangan acak (Random Pairs Method) adalah pengukuran dilakukan terhadap jarak dari individu yang terdekat dengan titik sampling dengan pohon lain yang terdekat pada sisi lain oleh adanya garis pembagi yang melalui titik sampling. Faktor koreksi dalam densitas adalah 0,8. 
3. Metode tetangga terdekat (Nearest Neighbour Method) adalah dari titik sampling dicari pohon terdekat, pengukuran dilakukan dari pohon tersebut dengan pohon tetangga terdekat. Faktor koreksi densitas adalah 1,67.
4. Metode Point Centered Quarter adalah pengukuran jarak dilakukan dari titik sampling ke pohon terdekat dalam tiap kuadrat. Faktor korekasi densitas adalah 1 (Tim dosen, 2009).
Untuk menghitung densitas pohon dapat digunakan berbagai macam metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah Close Individual Method. pohon yang terdekat dari titik acak dijadikan sampel. Syaratnya spesies yang sudah dijadikan sampel tidak boleh dijadikan sampel lagi. Selanjutnya ukur jarak antar titik acak dengan spesies sampel dan identifikasi jenis spesies.

Metode Penelitian
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di kebun biologi kampus Unnes Sekaran pada tanggal 26 September 2014
Alat dan Bahan
Tali raffia
Meteran
Datasheet
Kamera
Alat tulis

MetodePengambilan Data
Menentukan densitas pohon dengan metode plotless (Point Centered Quarter Method) yaitu CIM (Close Individual Method) dengan tahap-tahap:
Menentukan titik acak pada lokasi pengambilan sampel yang sudah ditentukan dengan meminta salah satu anggota kelompok berdiri di sembarang tempat sambil memegang ujung tali raffia.
Mencari satu pohon yang terdekat dengan titik acak pada tiap bidang kuadran
Mengukur jarak pohon terdekat dengan titik acak dengan tali raffia yang salah satu ujungnya dipegang oleh anggota kelompok, kemudian menandai tali raffia tersebut
Mengidentifikasi spesies yang diukur jaraknya (spesies yang terdekat tersebut).
Mengulangi kegiatan sebanyak 10 kali.
Memasukkan data yang diperoleh kedalam datasheet.


Metode Analisis Data
Analisis data berupa analisis densitas pohon:
Densitas Mutlak
Densitas mutlak adalah kerapatan antar spesies baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.Densitas mutlak dapat diperoleh dengan rumus :



Dimana : DM = Densitas Mutlak
UA = Unit Area
Fk = Faktor Koreksi
MD = Jarak rata-rata
Dengan nilai faktor koreksi untuk Close Individual Method adalah 2
Densitas Spesies
Densitas spesies adalah kerapatan antar satu jeni sspesies. Densitas Spesies dapat diperoleh dengan rumus :



Dimana : DM = Densitas Mutlak
FPsp = Frekuensi pengukuran suatu spesies
Dsp = Densitas Spesies

Hasil Pengamatan
Tabel perhitungan densitas pohondengan teknik CIM
Perhitungan titik ke-
X (cm)
spesies
1
237
Ketapang
2
280
Ketapang
3
490
Sengon
4
457
Ketapang
5
282
Glodokan
6
225,7
sengon
7
174
Podocarpus
8
227
Sengon
9
206
Mahoni
10
237
sengon

2590
Analisis Data
Mean Distance
Mean distance = X jumlah titik perhitungan
= 2590 cm10
= 259 cm
= 2,59 m

Densitas Mutlak
DM=UAFk(MD)2
DM = Densitas Mutlak
UA = Unit Area (1 ha)
Fk = FaktorKoreksi (1)
MD = Jarak rata-rata (18)
DM=100m222,59 m2
=100m26,7081m2
=7,45pohon/m2
DensitasSpesies

Densitas masing-masing spesies kebun biologi Unnes adalah sebagai berikut:

Ketapang =310x 7,45
=2,235
Sengon=410x 7,45
=2,98
3. Glodokan=110x 7,45
=0,745
4. Podocarpus=110x 7,45
=0,745
5. Mahoni=110x 7,45
=0,745

Pembahasan
Dalam pengamatan densitas pohon pada praktikum ini menggunakan metode CIM dimana diukur jarak dari titik acak ke satu pohon yang terdekat. Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa densitas mutlak di Kebun Biologi Unnes sebesar 7,45pohon/m2. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, densitaspohon di kebun biologi unnes dapat dikatakan relatif rendah. Selain itu hasil perhitungan rata-rata jarak antara pohon di kebun biologi unnesadalah 2,59 m. Jarak tersebut merupakan jarak yang relatif dekat. Nilai densitas mutlak pohon dan jarak antar pohon di kebun biologi unnestersebut berkaitan dengan faktor lingkungan, penyebaran biji dan regenerasi spesies pohon tersebut. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud antara lain suhu, ketinggian, kelembaban, intensitas cahaya dan pH tanah.
Dilihat dari besarnya densitas spesies masing-masing pohon, spesies pohon sengon memiliki nilai tertinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa faktor lingkungan tersebut sesuai untuk pertumbuhan dari spesies sengon yaitu 2,98 pohon/m2. Hal tersebut berlawanan dengan pohon ketapang yaitu 2,235pohon/m2, dan glodokan, podocarpus sera mahoni yang memiliki densitas spesies yang sama yaitu 0,745pohon/m2.
Persebaran biji dari tiap spesies juga menentukan densitas spesies pohon tersebut, cara persebaran biji dari tiap spesies bervariasi, mulai dari spesies yang persebarannya dibantu oleh angin, air, hewan, maupun manusia. Agen persebaran tersebut cenderung membawa biji menuju tempat yang jauh dari pohonnya. Hal itu menyebabkan ketika pohon tersebut tumbuh dan besar pohon tersebut akan berada pada jarak yang relative jauh dari pohon induknya. Selain itu, kebun biologi bisa dibilang sebagai hutan buatan kecil yang tidak lepas dari campur tangan manusia sehingga densitas yang terhitung tidak sepenuhnya alami.

Kesimpulan
Densitas mutlak pohon pada kebun biologi unnes yaitu 7,45 pohon/m2
Pohon-pohon penyusun komunitas pohon di kebun biologi unnes berupa pohon sengon, ketapang, glodokan, podocarpus, dan mahoni





DAFTAR PUSTAKA

Fachrul, Melati Ferinto. 2006. Metode Sampling Bioteknologi. Jakarta : Bumi Aksara
Irwan, DjamalZoer'aini. 1997. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan. Jakarta :BumiAksara
Ngabekti, Sri. 2006. Paparan Kuliah Ekologi. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Rahardjanto, Abdul Kadir. 2005. Buku Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang : UMM Press
Soegianto, Agoes. 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Surabaya : Usaha Nasional
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Institut Pertanian Bogor: Bogor
Tobing, Imran SL 2008. Teknik Estimasi Ukuran Populasi Suatu Spesies Primata. Vis Vitalis 01/1 41—44
Tim Dosen. 2009. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Lampiran
Tabel 3. Data Pengamatan Densitas Pohon
Perhitungan titik ke-
X (cm)
spesies
1
237
Ketapang
2
280
Ketapang
3
490
Sengon
4
457
Ketapang
5
282
Glodokan
6
225,7
sengon
7
174
Podocarpus
8
227
Sengon
9
206
Mahoni
10
237
sengon

2590


Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.