LAPORAN ARTIKEL JURNAL

July 22, 2017 | Autor: R. Puspa Pertiwi | Categoría: Psychology
Share Embed


Descripción

BAB I
PEMBUKAAN
Sigmund Freud adalah seorang Neurologist asal Austria yang mendapat julukan sebagai "bapak psikoanalisis". Beliau dianggap banyak memberikan kontribusi pada perkembangan psikologi, dengan mengemukakan beberapa teori hasil dari penelitiannya. Namun begitu, tak jarang teori Freud ini menuai banyak kritik dari kalangan lain. Yang didasarkan pada metodenya yang dianggap tidak baku, subjektif, jumlah pasien sedikit dan semuanya pasien klinis (penderita sakiit jiwa). Penentang Freud tidak bisa menerima bahwa analisis dari para pasien sakit jiwa dapat digeneralisasikan pada populasi umum.
Dalam semasa hidupnya, Freud pun mengalami beberapa konflik dalam menjalani kehidupnya sebagai psikoanalis, hingga konflik yang menyebabkan keretakan dalam hubungannya dengan murid sekaligus sahabatnya, Carl Jung. Sigmund Freud dan Carl Jung, adalah tokoh seminal dalam sejarah Psikologi, telah menjadi subyek banyak penelitian dan diskusi. Karena banyak terdapat perbedaan konseptual dalam pendekatan teoritis dan psikoterapi mereka. Beberapa juga terkait dengan penekanan mereka berbeda, dan penerimaan, gagasan, pengalaman religius, dan fenomena parapsikologi, antar daerah lain.
Dalam laporan ini akan diuraikan bagaimana hasil dari pemikiran argumentatif para penulis terhadap teori Freud. Dan seperti apakah hal-hal yang memicu terjadinya keretakan dalam hubungan Freud-Jung.




BAB II
ISI
1. Sex, Lies and Letters: A Sample of Significant Deceptions in the Freud-Jung Relationship, Martin S. Fiebert (2010).
Dalam jurnal pertama yang berjudul Sex, Lies and Letters: A Sample of Significant Deceptions in the Freud-Jung Relationship, Martin S. Fiebert (2010). Dijelaskan bahwa keretakan hubungan antara Freud-Jung disebabkan oleh beberapa pemicu, diantaranya, Sex, kebohongan, dan surat-surat yang menyebabkan berakhirnya hubungan Freud-Jung. Konflik yang terjadi disebabkan oleh kesalah pahaman akibat dari kebohongan yang dilakukan oleh Freud-Jung, untuk melindungi teori resisten pada analisa mimpi, yang mengakibatkan timbulnya ketidakpercayaan dalam hubungan mereka.
Telah disebutkan beberapa peristiwa yang kemungkinan menjadi indikator penyebab keretakan tersebut, Tiga dari delapan kasus, diantaranya 1) Mengenai kedekatan intim Freud dengan Minna Bernays, kemudian Bernays menceritakan rasa bersalahnya pada Jung. Dan menurut penulis, hal ini mempengaruhi keputusan Jung untuk memulai hubungan dengan Sabina Spielrein, salah satu pasiennya sendiri. 2) Freud menuduh Jung dengan paham Anti-Semitisme. Pada bulan Agustus 1912, Freud menulis kepada Otto Rank menyatakan bahwa Jung punya masalah dengan pencapaian "integrasi Yahudi dan anti-semit di tanah Psikoanalisis". 3) Hubungan Jung dengan Sabina Spielrein, Menurut surat dan catatan di buku harian Spielrein, Jung berbohong kepada Freud dan ibu Spielrein tentang hubungannya dengan Sabina. Pada tahun 1909, Spielrein menulis surat kepada Freud dan menceritakan percintaan dengan Jung. Freud tampaknya tidak mengambil tuduhan Spielrein secara serius dan tampaknya lebih menerima penjelasan Jung, mengenai Spielrein yang terganggu secara emosional. Hingga ketika Spielrein mengunjungi Vienna pada tahun 1912, ia dan Freud menjadi dekat, tetapi Freud tidak memberitahu Jung mengenai pengetahuan tentang perselingkuhan atau pandangannya itu. Pada bulan Januari 1913, setelah hubungan pribadi dengan Jung sudah memburuk, Freud menulis kepada Spielrein, "Sejak [waktu] saya menerima surat pertama dari Anda, pendapat saya tentang dia (Jung) telah sangat berubah", Dalam pernyataan Freud ini, sangatlah jelas bahwa adanya ketidakpercayaan dalam hubungan Freud dan Jung.
Jurnal ini merupakan wacana penulis untuk merangkum beberapa kejadian yang kemungkinan menjadi penyebab keretakan hubungan Freud-Jung. Namun sayangnya penulis hanya mengangkat sedikit isu terkait tanpa kronologis yang lengkap dan terperinci. Yang dipaparkan disini hanya sedikit argumentasi mengenai kasus keretakan hubungan Freud-Jung, tanpa memberikan gambaran dari sudut perspektif lain. Pemikiran akhir yang dipaparkan oleh penulis pun tidak ada apa-apa, selain itu, jurnal ini tidak menjelaskan bagaimana kelanjutan atau akhir yang didapat, untuk disampaikan pada pembaca.
Jurnal ini berbeda dengan jurnal lainnya, karena jurnal ini merupakan pemecahan teka-teki terhadap hubungan Freud-Jung. Bukan jurnal yang berisi kritikan terhadap teori Freud atau mengenai pengaplikasian teori Freud dalam kehidupan sehari-hari.
2.Historical Details on Freud and the Moral Order Foundations of Societies, Gabriel Mithá Ribeiro, Luca Bussotti (2014)
Dalam Jurnal kedua yang berjudul Historical Details on Freud and the Moral Order Foundations of Societies, Gabriel Mithá Ribeiro, Luca Bussotti (2014) yang melakukan pendekaatan spekulatif pada teori Freud mengenai tatanan moral masyarakat Afrika postkolonial, pada masa kolonialisasi Eropa, yang berakhir antara 1950-an dan awal 1990-an. Menurut Freud kedua lembaga yang didirikan dalam tatanan moral masyarakat primordial terbalik dalam konsep. Dalam Totem dan Taboo, keduannya berasal dari representasi Oedipus kompleks, yang merupakan hasil dari rasa bersalah dan penyesalan atas kematian pendiri, yang menghasilkan ideal totem.
Dalam hipotesis ini, dijelaskan bahwa tatanan moral tertentu dapat didirikan dengan ideal korban, tanpa sentralitas rasa bersalah. Namun mempertimbangkan pentingnya korban dalam tujuan tertentu, seperti Freud, mengasumsikan bahwa dasar tatanan moral masyarakat menyiratkan kembali progesif relevansi berbagi rasa bersama menyalahkan diri sendiri dan rasa akibat penyesalan dari waktu ke waktu, dan kelanjutan kohesi masyarakat akan tergantung pada mereka.
Menurut tipe ideal Freud, adalah wajar untuk menyimpulkan bahwa pengelolaan masa lalu kolonial sebagai rujukan pendiri tatanan moral masyarakat, cenderung untuk membuktikan bahwa sampai saat ini, jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat Eropa pasca kekaisaran daripada post-kolonial masyarakat Afrika. Dengan demikian, pembunuhan ayah dari pendiri primordial merupakan kunci asumsi dalam tipe ideal freud, yang berfokus pada dimensi budaya saja.
Dalam jurnal ini, penulis menafsirkan dasar tatanan moral di masyarakat Afrika dengan pendekatan spekulatif terhadap teori Freud. Secara konsep, dan metodologi, penulis sudah memaparkannya dengan baik.
3. A Critique of Recent Criticisms of Freud on Religious Belief, Thomas W. Smythe (2011)
Dan pada jurnal ketiga yang berjudul A Critique of Recent Criticisms of Freud on Religious Belief, Thomas W. Smythe (2011) Penulis mengemukakan pendapat pembelaan terhadap teori Freud yang telah di kritik oleh beberapa pihak, dimana Freud menyatakan bahwa keyakinan agama merupakan pemenuhan keinginan kita yang terdalam, dan itu merupakan angan-angan belaka.
Platinga menunjukan bahwa Freud mendalilkan mekanisme sadar yang bertanggung jawab untuk keyakinan seperti yang telah dijangkau dari orang pertama mengenai pengetahuan tentang keyakinan seseorang.
Sedangkan Richard Taylor, memulai argumen keberadaan Tuhan dengan mengatakan "Kepercayaan para dewa tampaknya memiliki akarnya dalam keinginan dan ketakutan manusia, terutama yang berhubungan dengan pertahanan diri. Seperti semua makhluk lainnya, manusia memiliki keinginan yang mendalam untuk hidup, yang terutama apa yang memberi seseorang makna keberadaan. Manusia mampu realisasi penuh dan mengerikan kerusakan tak terelakkan mereka sendiri. Hal ini mungkin sebagian sebagai tanggapan takut bahwa manusia beralih ke para dewa, sebagai makhluk-makhluk dari kekuasaan sehingga mereka dapat membatalkan putusan ini alam (Taylor, 1992).
Penulis berpendapat bahwa













DAFTAR PUSTAKA
http://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=2107#.VUULZI6qqko
http://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=6905#.VUULaI6qqko
http://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=52492#.VUULbI6qqko
https://web.csulb.edumfi/~ebert/freud.htm
http://www.simplypsychology.org/Sigmund-Freud.html
http://www.psyking.net/id183.htm





Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.