LAPORAN ANORGANIK SINTESIS GAS KARBON DIOKSIDA.docx

May 22, 2017 | Autor: St Nurfajriani | Categoría: Anorganic Chemistry
Share Embed


Descripción

PENUNTUN SINTESIS GAS
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
;


SINTESIS GAS KARBON DIOKSIDA (CO2)
DARI NaHCO3











DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV/ REGU VIII
ST NURFAJRIANI (H311 13 310)
SRI MAGFIRAH HS (H311 13 327)
BAHRUN (H311 14 305)
NABELA NURVITA (H311 14 507)



LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
SINTESIS GAS KARBON DIOKSIDA (CO2) DARI NaHCO3


Peringatan Khusus: bacalah dengan seksama informasi berikut sebelum bekerja !
MSDS BAHAN
Nama Bahan
Bahaya
Pernanganan Aman
Pertolongan
NaHCO3
Terhirup:
Pada konsentrasi tinggi mengakibatkan batuk dan iritasi.
Tertelan:
pada dosis yang banyak menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal
Kontak mata:
menyebabkan iritasi ringan, kemerahan.
Gunakan selalu jas lab, masker, dan alat-alat safety lainnya.
Terhirup:
berikan udara segar, jika susah bernapas hubungi dokter.
Tertelan:
minum air yang banyak, jika dalam dosis yang banyak hubungi dokter.
Kontak mata:
Bersihkan dengan air yang mengalir, jika terjadi iritasi hebat hubungi dokter.
Indikator MO(Metil oranges)






















Jika terjadi kontak mata: dapat mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit: dapat menghasilkan peradangan dan terik. Jika terhirup: akan menghasilkan iritasi pada gastro-intestinal atau saluran pernapasan. Tertelan:
pada dosis yang banyak menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal.
Sebaiknya menggunakan kaca mata pengaman, masker, baju lab dan sepatu tertutup pada saat melakukan percobaan.
Dalam kasus kontak : segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Dapatkan perhatian medis segera.
Jika terhirup : pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Tertelan: jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis. Dilarang memberikan apapun melalui mulut kepada
orang yang sadar.




A. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui dan mempelajari reaksi-reaksi sintesis gas.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu mensintesis dan mengidentifikasi gas karbon dioksida dari senyawa natrium bikarbonat (NaHCO3).
C. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah mensintesis gas karbon dioksida dari NaHCO3 yang dipanaskan di atas nyala hotplate dan diidentifikasi dengan akuades dan indikator MO yang akan terbentuk warna oranges pekat.
D. Dasar Teori
Udara sebagian besar berupa gas, dan selain itu ditemukan pula partikel kecil yang berupa padat dan cair dalam jumlah lebih sedikit yang disebut partikulat. Gas sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan tekanan. Gas mudah sekali ditekan dan dikembangkan, dapat mengisi semua bagian bejana yang ditempati, berapapun besarnya bejana tersebut. Berlainan dengan gas, cairan dan padatan hanya sedikit sekali dapat ditekan atau dikembangkan. Gas yang umum terdapat di alam adalah gas seperti N2, CO2, O2, dan sebagiannya. Kadar nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas mulia, di udara kira-kira tetap yaitu nitrogen yakni 78,16 % dan massanya 75,5 %, oksigen yaitu 20,16 % dan massanya 23,2 %, karbon dioksida yaitu 0,03 % dan massanya 0,04 %, serta gas mulia 0,94 % dan massanya 1,3 %.
Gas karbon dioksida terdapat di atmosfer (300 ppm), dalam gas-gas vulkanik, dan dalam larutan super jenuh di mata air tertentu. Gas karbon dioksida, CO2 merupakan zat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, larut dalam air, dan mudah diserap oleh larutan basa kuat.
Meskipun presentase karbondioksida di atmosfir relatif kecil, akan tetapi keberadaan karbon dioksida di perairan relatif banyak, karena karbon dioksida memiliki sifat kelarutan yang tinggi. CO2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan dari hasil dekomposisi zat organik. Karbon dioksida dari udara selalu bertukar dengan yang di air jika air dan udara bersentuhan. Pada air yang tenang pertukaran ini sedikit, proses yang terjadi adalah difusi. Jika air bergelombang maka pertukaran berubah lebih cepat. Gelombang dapat terjadi jika air di permukaan berpusar menuju ke bagian dasar danau, sambil membawa gas yang terlarut.
Karbon dioksida juga terdapat dalam air hujan. Hal ini terbawa waktu tetes air terjun dari udara. Setiap tetes mengandung 0,6 bpj CO2 yang biasanya bereaksi dengan air, yang menghasilkan senyawa yang bersifat asam seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi :
CO2 + H2O H2CO3
E. Alat dan Bahan Percobaan
E.1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer 25 mL, penyumbat karet, selang karet, gelas kimia 100 mL, hotplate, sendok tanduk, gelas ukur 10 mL, neraca analitik, batang pengaduk, pipet tetes, cawan petri, dan sikat tabung.
E.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk NaHCO3 (soda kue) kering, indikator MO(Metil Oranges) dan akuades.
F. Prosedur Kerja
Sebanyak 3 gram serbuk NaHCO3 (Natrium Bikarbonat, soda kue) kering ditimbang dengan menggunakan neraca analitik, lalu dimasukkan ke dalam sebuah erlenmeyer lalu ditutup dengan penyumbat karet. Hamparkan padatan dan lakukan pemanasan secara merata diatas nyala hotplate.
Gas yang ditampung dalam tabung reaksi akan mengalir melalui selang dan ditampung dalam erlenmeyer yang berisi air yang telah ditetesi indikator MO, jika terdapat gelembung gas serta larutan berubah dari kuning menjadi merah berarti H2CO3 telah terbentuk dan menandakan adanya gas CO2
. Rangkaian Alat Sinteis Gas CO2

Keterangan gambar:

a. Selang
b. Erlenmeyer
c. Hot plate
d. Erlenmeyer
G. Reaksi
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
CO2(g) + H2O(aq) H2CO3(aq) merah

H. Pengamatan
No.
Zat yang bereaksi
Pengamatan
1.
Serbuk NaHCO3 dipanaskan
Terbentuk uap air (H2O)
Na2CO3 padat
Gas karbon dioksida (CO2)
2.
Gas CO2 + H2O + Indikator MO
Larutan berubah dari kuning menjadi merah














Lampiran 1. Bagan Kerja
Sintesis Gas CO2
Dimasukkan dalam erlenmeyer yang bersih dan kering. Ditutup dengan penyumbat karet dan dihubungkan dengan erlenmeyer yang berisi larutan ujiDipanaskan secara merata di atas hotplate.Gas yang ditampung dalam erlenmeyer dialirkan dan ditampung di erlenmeyer yang berisi larutan uji.Jika warna larutan uji berubah menjadi merah, berarti H2CO3 telah terbentuk, dan gas CO2 telah ada.3 gram serbuk NaHCO3
Dimasukkan dalam erlenmeyer yang bersih dan kering.
Ditutup dengan penyumbat karet dan dihubungkan dengan erlenmeyer yang berisi larutan uji
Dipanaskan secara merata di atas hotplate.
Gas yang ditampung dalam erlenmeyer dialirkan dan ditampung di erlenmeyer yang berisi larutan uji.
Jika warna larutan uji berubah menjadi merah, berarti H2CO3 telah terbentuk, dan gas CO2 telah ada.
3 gram serbuk NaHCO3





Hasil
Hasil

Larutan Uji
Air 10 mL
Air 10 mL
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Ditambahkan 1 tetes indikator MODihomogenkan Ditutup dengan penyumbat karet Disambungkan dengan erlenmeyer yang berisi NaHCO3 dengan menggunakan selang karet
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Ditambahkan 1 tetes indikator MO
Dihomogenkan
Ditutup dengan penyumbat karet
Disambungkan dengan erlenmeyer yang berisi NaHCO3 dengan menggunakan selang karet




Hasil
Hasil





Lampiran 2. Gambar Percobaan

Gambar 1. Rangkaian alat sintesis gas CO2



Gambar 2. Larutan akuades + indikator MO sebelum dialiri gas CO2

Gambar 3. Larutan akuades + indikator MO setelah dialiri gas CO2


Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.