Contoh Proposal PKM-P DIPA UNS 2015

July 22, 2017 | Autor: Devara Fausta | Categoría: Optics, Material Science and Glass Science, Glasses Fabrication
Share Embed


Descripción

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PEMBUATAN KACA ANTI AIR (HYDROPHOBIC GLASS) BERBAHAN KACA OKSIDA BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh : DEVARA EGA FAUSTA

(M0212025/ Angkatan 2012)

RATNA MAYASARI

(M0213074/ Angkatan 2013)

ANGGRAENY SUCI MAHARANY

(M0214008/ Angkatan 2014)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

ii

iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii DAFTAR ISI .....................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv DAFTAR TABEL .............................................................................................v RINGKASAN ....................................................................................................vi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Judul ................................................................................................1 1.2 Latar Belakang ................................................................................1 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................1 1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................2 1.5 Luaran Yang Diharapkan .................................................................2 1.6 Manfaat ............................................................................................3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permukaan Hidrofobik .....................................................................4 2.2 Kaca ................................................................................................4 2.3 Kaca Telurite ....................................................................................5 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................6 3.2 Alat dan Bahan .................................................................................6 3.3 Tahapan Penelitian ...........................................................................7 3.3.1 Persiapan Alat dan Bahan .......................................................7 3.3.2 Fabrikasi Bahan ......................................................................7 3.3.3 Karakteristisasi Optik Sampel .................................................8 3.3.5 Analisa Nilai ...........................................................................8 3.4 Penyimpulan Hasil ...........................................................................8 BAB 4 RANCANGAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya ..............................................................9 4.2 Jadwal Kegiatan ..............................................................................9 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................11

iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tahapan Penelitian ............................................................................. 7

v

DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel Jarak Antar Kisi pada Komposisi TeO2 ............................5 Tabel 3. Ringkasan Anggaran Biaya ......................................................9 Tabel 4. Jadwal Kegiatan .......................................................................9

vi

RINGKASAN Perkembangan alat-alat dalam menunjang kehidupan manusia sehari-hari yang terus berlangsung tidak terlepas dari penggunaan kaca. Kaca merupakan bahan yang sering digunakan manusia terutama dalam bahan bangunan, bahan optik, dan juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Kaca terbuat dari bahan silika, namun akhir – akhir ini mulai banyak digunakan kaca telurite yang mempunyai kegunaan lebih banyak dibanding kaca silika. Kaca telurite dalam bahasan ini akan digunakan sebagai kaca yang mempunyai sifat anti air (hidrophobic) dan dapat diaplikasikan dalam bidang industri otomotif, terutama pada mobil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi kaca berbahan oksida dan anti air yang di doping dengan TiO2. Pada penelitian ini digunakan dua uji pada sampel kaca yaitu uji sifat optik kaca dan uji sifat fisik kaca. Uji sifat optik kaca menggunakan alat UV VIS Spektrometer dan FT IR Spektrometer dengan sifat absorbansi dari kaca tersebut. Uji sifat fisik dengan mengukur besarnya sudut kontak air pada permukaan kaca. Kata kunci :kaca anti air, kaca telurite, sudut kontak air.

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Judul Kegiatan Pembuatan Kaca Anti air ( Hydrophobic Glass) Berbahan Kaca Oksida

1.2

Latar Belakang

Kehadiran kaca dalam lingkup kehidupan sehari–hari sangatlah umum, Masyarakat Mesir kuno menggolongkan kaca sebagai barang berharga. Manusia gua pada masa prasejarah mengukir bagian dalam potongan batu obsidian yang berasal dari kaca vulkanik, untuk dijadikan sebagai senjata dan peralatan rumah tangga. Manusia mulai memproduksi kaca dengan cara melehkan suatu material mentah sejak ribuan tahun lalu. Sejumlah ilmuwan pada zaman itu menyadari bahwa kaca ditemukan dalam bekas pembakaran hingga pada akhirnya ditemukan kombinasi material penyusun kaca (Shelby, 2005). Saat ini, semakin berkembangnya zaman pengaplikasian kaca untuk kehidupan sehari-hari juga semakin berkembang. Kaca yang biasa dibayangkan hanya digunakan sebagai peralatan makan atau jendela rumah, kini sudah dapat dikembangkan lebih jauh dalam berbagai disiplin ilmu. Elektronika modern kini juga menggunakan kaca untuk berinovasi dari sebuah tabung vakum yang berevolusi kedalam layar monitor komputer atau televisi. Pada industri telekomunikasi, digunakan fiber optik untuk menggantikan fungsi kabel tembaga karena fiber optik memiliki kemampuan transmisi data yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel tembaga. Selain itu, kaca juga dimanfaatkan dalam dunia otomotif. Kaca sudah menjadi bagian penting dalam rancangan suatu kendaraan, terutama pada mobil. Untuk mobil, kaca digunakan sebagai wind shield yang berfungsi untuk mencegah angin atau benda dari luar mobil tidak masuk kedalam. Akan tetapi, wind shield pada mobil kebanyakan akan bermasalah ketika hujan turun. Karena, ketika hujan turun maka permukaan pada dinding permukaan wind shield akan basah dan dapat menakibatkan terbentuknya embun pada wind shield tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, sebenarnya telah digunakan pembersih mekanik pada bagian luar kaca mobil untuk menghilangkan tetesan air pada dinding permukaan wind shield. Selain itu, untuk mengatasi embun yang terbentuk, pada mobil masa kini juga telah dilengkapi oleh AC yang selain dapar berfungsi sebagai pendingin ruangan, dapat difungsikan pula untuk mengurangi intensitas pengembunan yang terjadi pada wind shield. Namun, cara tersebut tetap kurang efektif untuk mengurangi embun yang terbentuk pada wind shield. Saat ini, telah berkembang windshield pada mobil yang mempunyai kemampuan untuk mencegah air atau kotoran yang membasahi dinding permukaan windshield atau mempunyai sifat hydrophobic. Sifat hydrophobic pada

2

prinsipnya, sifat hydrophobic menyerupai bunga teratai dimana teratai memiliki permukaan kasar yang terletak secara acak dan sudut kontak histerisis yang rendah, berarti tetesan air tidak dapat membasahi ruang mikro diantara lonjakan. Hal ini memungkinkan udara untuk tetap berada di dalam tekstur, menyebabkan permukaan heterogen terdiri dari udara dan padatan. Akibatnya, gaya adhesi antara air dan permukaan padat sangat rendah, sehingga air dengan mudah meninggalkan permukaan ( Lin, F , dkk , 2008 ). Namun, wind shield dengan sifat hydrophobic yang telah berkembang biasanya menggunakan metode coating atau metode pelapisan di dalam pembuatannya. Kelemahan dari metode coating adalah ketahanan dari lapisan yang diberikan pada wind shield yang dapat hilang dalam rentang periode tertentu. Walaupun, dapat dilakukan pelapisan kembali pada wind shield tersebut. Dari permasalahan tersebut, untuk mengatasi kelemahan dari windshield dengan metode coating, maka akan dilakukan suatu penelitian dengan judul “Pembuatan Kaca Anti air ( Hydrophobic Glass) Berbahan Kaca Oksida” dengan mencoba mencampurkan material dengan sifat anti air kedalam batch kaca. Sehinga, didapatkan kaca dengan sifat hydrophobic tanpa menggunakan metode coating. 1.3

Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mendapatkan komposisi kaca berbahan oksida dan anti air yang di doping dengan TiO2 2. Bagaimana mengetahui karakteristik dari sifat optik (Trasmitansi, Indeks Bias, Massa Jenis) dan sifat fisik ( Gaya adhesi dan Kohesi air dengan kaca) kaca anti air yang dibuat.

1.4

1.5

Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan komposisi kaca berbahan oksida dan anti air yang di doping dengan TiO2. 2. Mengetahui karakterisasi dari kaca Anti Air ditinjau dari sifat optik (Trasmitansi, Indeks Bias, Massa Jenis) dan sifat fisik ( Gaya adhesi dan Kohesi air dengan kaca). Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan kaca Anti Air (Hydrophobic Glass) berbahan kaca Oksida 2. Menghasilkan paper untuk Seminar Nasional.

3

1.6

Kegunaan Penelitian 2. Menghasilkan keluaran terkait kaca anti air 3. Meletakkan dasar-dasar untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permukaan Hidrofobik Menurut (Morra, 2001) permukaan hidrofobik merupakan permukaan yang dapat membentuk suatu tetesan (droplets) dengan sudut kontak yang berhingga. Permukaan Hidrofobik mempunyai penggunaan teknologi yang potensial untuk berbagai macam aplikasi karena mempunyai sifat penolak air yang baik. Salah satu aplikasinya adalah pada kaca self cleaning glass yang dapat meliputi kaca pembersih jendela, pelindung udara, cat eksterior untuk bangunan, atap, bahan tekstile, dan kaca yang dapat mereduksi aliran pada suatu zat cair. Permukaan hidrofobik merupakan permukaan yang mempunyai sudut kontak air yang besarnya diantara 900–1500. Bunga teratai merupakan contoh sederhana dari permukaan hidrofobik yang mempunyai sudut kontak terhadap air lebih besar dari 1500. Efek permukaan hidrofobik dari bunga teratai dan tanaman lain seperti nasi dan Seledri India disebabkan karena struktur kasar dari permukaannya (Cannavale, Et.al., 2010). Selain itu, Permukaan Hidrofobik juga mempunyai energi permukaan yang rendah (  < 35 mN/m) (Yan YY, Et.al , 2011). 2.2 Kaca Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari yang merupakan gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya. Dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat yang terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur ( Keenan,1980 ). Kaca adalah bahan yang tidak padat, karena molekul-molekulnya tersusun secara acak seperti halnya zat cair, namun kohesinya membuat bentuknya stabil. Karena susunannya acak seperti zat cair maka kaca terlihat transparan atau merupakan material yang tembus pandang, namun dalam pemakaian dapat dibuat buram atau tidak tembus pandang. Dapat juga digabungkan dengan warna yang dimasukkan pada saat keadaan cair. ( Wilkison, 1989 ).

5

2.3 Kaca Telurite Telurium dioksida (TeO2) merupakan oksida yang stabil dari telurium (Te). Satabilitas dari TeO2 ini merupakan bagian penting untuk diteliti lebih lanjut baik untuk digunakan sebagai bahan crytaline maupun bahan amorphous (kaca). Titik didih (melting point) dari Tellurium dioxide (TeO2) yaitu sebesar 773 o C.

Tabel 1. Tabel Jarak Antar Kisi pada Komposisi TeO2 Components TeO1 TeO2 TeO3 TeO4 Te Te O1 O2 O1-O3 O2-O4 O1-O4 O2-O3 O3 O4

Distance (Å) 1.903 2.082 3.740, 3.827, 4.070 2.959 2.686 2.775 4.144

Source : From O. Lanqvist, Acta Chem. Scand., 22, 977, 1968 (El-Mallawany, 2002). Pada tabel 1, menunjukkan tabel jarak antar kisi pada komposisi TeO2. TeO2 mempunyai jarak antar kisi paling kecil dibandingkan pada komposisi yang lain. Kaca tellurite telah menjadi subyek penelitian yang sangat menarik. Hal ini karena kaca tellurite memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik seperti ketahanan kimia yang baik, dan sifat termal yang baik yaitu memiliki stabilitas termal yang bagus serta titik lelehnya rendah. Kaca tellurite juga memiliki sifat optis seperti indeks bias yang tinggi, transparansi yang bagus pada daerah mid-inframerah (0,35-6 µm), energi fonon yang rendah (700-800 cm-1), transmitasi bagus dalam spektrum panjang gelombang cahaya tampak dan near infrared serta memiliki kelarutan tinggi untuk ion tanah jarang. (Raju et.al., 2013 and Jeong et.al., 2007).

6

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di laboratorium Optik dan Photonic jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, selama lima bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan hingga contoh kaca anti air. 3.2

Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan pada penelitian kali ini terdiri atas : 1. Neraca Digital 2. Spatula 3. Mortar dan Cawan Petri 4. Kertas Timbang 5. Amplas 6. Pinset 7. Furnance 8. Crucible 9. Pollishing Paper 10. Kaca Preparat

11. Oven 12. Gelas Beker 13. UV VIS Spektrometer 14. FT-IR Spektrometer 15. Lampu 60 Watt

3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada peneletian ini adalah : 1. TeO2 2. TiO2 3. Na2O 4. Alkohol 5. Akuades 3.3

Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian yang akan dilakukan meliputi persiapan alat dan bahan yang akan digunakan, fabrikasi bahan untuk kaca, kemudian dilanjutkan dengan karakterisasi kaca yang telah dibuat dengan menggunakan UV VIS Spektrometer, FTIR Spektrometer, Brustel Angel, menentukan masa jenis kaca, dan sudut kontak air pada kaca. Setelah itu dilakukan analisa dan pembahasan dari hasil karakterisasi pada kaca tersebut dan akhirnyad dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada gambar () disajikan diagram alir dari prosedur penelitian yang akan dilakukan.

7

Persiapan Alat dan Bahan

Fabrikasi Bahan

Karakterisasi pada kaca

Analisaa dan Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 1. Prosedur Penelitian 1. Persiapan alat dan bahan Penelitian ini diawali dengan menyiapkan alat-alat seperti neraca digital spatula, mortar dan cawan petri, kertas timbang, amplas, Gelas Beker, UV VIS Spektrometer, serta FT-IR Spektrometer. Bahan yang digunakan meliputi TeO2, TiO2, Alkohol, dan air. 2. Fabrikasi Bahan Proses Fabrikasi bahan untuk membuat kaca meliputi: a. Menimbang bahan-bahan yang digunakan meliputi TeO2, dan TiO2 sesuai dengan komposisi masing-masing dengan menggunakan neraca digital. b. Menggerus masing-masing bahan pada cawan petri sampai halus agar ukuran butirnya menjadi lebih kecil. c. Semua bahan dicampur menjadi satu. d. Setelah tercampur, kemudian dilebur di dalam oven dengan suhu 900 0 C selama 3 jam. e. Sampel kemudian dimasukkan kedalam cetakan. f. Sampel yang sudah jadi di anealing pada suhu 300 0C selama 6 jam g. Sampel kemudian dipoles dengan menggunakan amplas dibawah aliran air.

8

3. Karakterisasi Sampel Pada sampel yang telah di fabrikasi dilakukan beberapa karakterisasi untuk menentukan sifat dari sampel yang telah dibuat , antara lain : a. Dilakukan pengujian Absorbsivitas dengan menggunakan UV-VIS Spektrometer dan FT-IR pada kaca TeO2 dan kaca TeO2-TiO2 yang divariasikan besar konsentrasi dari TiO 2 b. Dilakukan pengujian indek bias dengan Brustel Angel c. Dilakukan pengujian massa jenis kaca dengan menggunakan Hukum Archimedes yaitu dengan mennggunakan piknometer, air dan neraca digital. d. Dilakukan pengujian Water Contact Angle pada permukaan kaca dengan mengguanakan metode pembuatan kaca berbentuk silinder berongga yang kemudian dimasukkan air kedalamnya dan dilihat bagaimana bentuk dari permukaan paling atas dari air tersebut. Kemudian disinari kaca tersebut dengan menggunakan sumber cahaya untuk memperbesar bayangan dari sudut kontaknya. Dan diukur dengan menggunakan persamaan penentuan sudut. 4. Analisa dan Pembahasan Menganalisa besarnya absrobsivitas, indeks bias, massa jenis, dan besarnya water contact angle yang didapatkan dari kaca TeO2 dan kaca TeO2 yang telah diberi tambahan TiO2 dan dibandingkan bagaimanakah perbedaan serta bagaimanakah perbandingan hasilnya dengan literatur yang ada. 5. Kesimpulan Didapatkan kesimpulan dari penelitian yang didapatkan, yaitu mengetahui kaca Hidrofobik TeO2-TiO2 dengan konsentrasi TiO2 yang paling optimal untuk digunakan dalam kaca komersil.

9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel 4. Ringkasan Anggaran Biaya No

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

1

Peralatan penunjang penelitian dan analisis

Rp

2

Bahan habis pakai

Rp 3.610.000,00

3

Perjalanan

Rp

4

Lain - lain

Rp 1.450.000,00

850.000,00

90.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan Bulan No

1

2

3

4

5

Jenis Kegiatan Persiapan alat dan bahan Fabrikasi Bahan (mencampur, menimbang, melebur, mencetak, anealiang) Karakterisasi (Indek Bias) Karakterisasi (Spektrum Absorbsidan Reflaktansi) Karakterisasi (MasssaJenis Kaca dan water contact angle)

6

Analisis Data

7

Penulisan Laporan

8

Seminar

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

DAFTAR PUSTAKA

El-Mallawany, R. 2002. Tellurite Glasses Handbook: Physics Properties and Data. CRC Press: USA. pp.376. Keenan. 1980. Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Lin, F.; Zhang, Y; Xi, J; Zhu, Y; Wang, N; Xia, F; Jiang, L (2008). "Petal Effect: Two major examples of the Cassie–Baxter model are the "Petal Effect" and Lotus Effect". A superhydrophobic state with high adhesive force". Langmuir 24 (8): 4114–4119 Morra, M. 2001. Water in Biomaterials Surface Science. England : John Wily and Sons Ltd Murawski. 1978. Electrical Properties of Semiconducting Oxide Glasses. USA : University of California. Shelby, J.E. Introduction to Glass Science and Technology 2nd Edition. United Kingdom : Royal Society of Chemistry Raju, K.V., Raju, C.N., Sailaja, S., Reddy, B.S. 2013. Judde-Ofelt Analysis and Photoluminescence Properties of RE3+ (RE=Er&Nd): Cadmium Lithium Boro Tellurite Glasses. Solid State Sciences. Elsevier. No. 15: 102-109. Wilkinson, G. dan Cotton, A. 1989. Kimia Dasar Anorganik. Jakarta : Universitas Indonesia.

11

12

13

14

Lampiran Biodata Dosen Pembimbing 1

Nama

: Ahmad Marzuki, S.Si., Ph.D

2

Tempat Tanggal Lahir

: Demak, 8 Mei 1968

3

Alamat Kantor

: Jurusan Fisika FMIPA UNS

Alamat Tetap

: Jl. Kenikir I/B-16 Per. Tiara Ardi, Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali

5

No.Telpon

: 081325313850

6

E-mail

: [email protected]

7

NIDN

: 0008056803

8

NIP

: 19680508 199702 1 001

4

Bidang Kajian (major : research interest)

Optics and Photonics

Latar Belakang Pendidikan

Tahun Program Pendidikan (diploma, sarjana, Lulus magister, spesialis, dan doktor)

Jurusan/ Perguruan Tinggi

Program Studi

1996

Sarjana

Universitas Diponegoro

Fisika

2003

Doktor

Leeds University, UK

Institute for Materials Reseach

Pengalaman Kerja Dalam Penelitian dan Pengalaman Profesional 1). Tahun 2007 melakukan penelitian mengenai Desain dan fabrikasi .Zirconium Fluorophosphate untuk Ultra Low Loss Fiber Optics, yang didanai Menristek (Insntif Riset Terapan) sebagai Ketua.

15

2).

Tahun 2007 melakukan penelitian mengenai Desain dan Fabrikasi Planar Waveguide Optimal Amplifiers gelombang 1.3 μm dengan metode pertukaran ion, yang didanai DIKTI (Hibah Bersaing) sebagai Ketua.

3)

Tahun 2008 melakukan penelitian mengenai Pembuatan Prototipe Hybrid Solar Lighting (HSL) dengan Model Makro Waveguide yang Difabrikasi dari Bahan Komposit Sampah Botol Air Mineral, yang didanai oleh DIPA UNS sebagai Ketua.

4).

Tahun 2009-2010 melakukan penelitian mengenai Perancangan dan Pembuatan Fiber Optik dari Paduan Bahan Glass-Polimer (Sampah Plastik) untuk Hybrid Solar Lighting, yang didanai oleh DIKTI (Hibah Bersaing) Sebagai Ketua.

5).

Tahun 2009 melakukan penelitian mengenai Desain sensor serat optic dari kabel serat optic Telkom dengan potensi aplikasi untuk memantu posisi dan kecepatan kereta api, yang didanai oleh DIKTI (Stranas) sebagai Anggota.

6).

Tahun 2010-2011 melakukan penelitian mengenai Rancang Bangun Kompor Surya (Optik) Indoor Skala Rumah tangga dengan Pengumpul surya datar untuk Menunjang Program Desa mandiri Energi yang didanai Menristek (Insntif Riset Terapan) sebagai Ketua.

Pengalaman Profesional dan Pengabdian kepada Masyarakat 1) Penyusunan Kurikulum Pendidikan Profesi Bidang Fiber Optik tahun 2009 2) Sosialisasi HKI untuk para Kepala Kantor/Dinas se Wilayah Kabupaten Sragen tahun 2009 3) Sosialisasi HKI untuk para pelakuk UKM di kabupaten Wononogiri tahun 2010 4) Sosialisasi HKI untuk Para Guru SMA se-Kodia Surakarta tahun 2010

Publikasi di Jurnal Nasional dan Internasional: 1). Analisis Sifat Listrik dan Sifat Magnet Lapisan Tipis Ni80Fe20 Hasil Deposisi DC Sputtering Sebagai Sensor Magnet, Journal of Non-Crystalline Solid, 535(2007), p.1283-1286

2). Optical Properties of Nd3+ Ions in Aluminium Fluorophosphate Glasses, Jurnal Matemika dan Sain, FMIPA, ITB 2008.

16

3). Fluoroaluminate Glass Viscosity around Glass Transition Temperature, Media Fisika, Fisika FMIPA UNS (ISSN 1412-5676) ,Vol 9/No 1/Februari 2010 4). Kajian Karakteristik Rugi-rugi pada serat optic Polimer Karena Pembengkokan Makro, Media Fisika,Fisika FMIPA UNS (ISSN 1412-5676)Vol 9/No 2/Mei 2010 5). Fabrikasi dan Karakterisasi Optik dari waveguide Berbahan Polimer PMMA (Polymethyl Methacrylate), Media Fisika,Fisika FMIPA UNS (ISSN 1412-5676)Vol 9/No 2/Mei 2010 6). Karakterisasi Optik Pandu Gelombang Datar Hasil Pertukaran Ion Ag+ dalam Leburan 40% dan 50% Mol AgNO3 Media Fisika,Fisika FMIPA UNS (ISSN 1412-5676)Vol 9/No 2/Mei 2010 7). Pengukuran sebaran Ketebalan Lapisan Tipis Hasil Spin Coating dengan Metode Interferometrik, Media Fisika,Fisika FMIPA UNS (ISSN 1412-5676)Vol 9/No 2/Mei 2010

Publikasi di Seminar Nasional dan Internasional: 1) Kajian Awal Karakteristik Rugi-rugi Fiber Optik PT Telkom Bermode Tunggal Terlilit yang Diarahkan untuk sensor Bobot/Tekanan Seminar Nasional Fotonika, Jurusan Teknik Fisika ITS, 2008 2) Visualisasi Perambatan Cahaya dalam Fiber Optik dengan Metode Zooming: Demo/Experimen Sederhana dan Murah untuk Membantu Mahasiswa Memahami Dasar-dasar Fisika Fiber Optik Seminar Nasional Fotonika, Jurusan Teknik Fisika ITS, 2008 3) Rugi-Rugi Serat Optik Polimer Akibat Perubahan Bentuk benkokan dari Lingkaran ke Elip Seminar Fisika dan Aplikasinya 2009, Seminar Nasional Fisika di Jurusan Fisika FMIPA ITS 4) Desain sensor serat optic dari kabel serat optic Telkom dengan potensi aplikasi untuk memantu posisi dan kecepatan kereta api Seminar Hasil Penelitian Hibah Strategi nasional dan hibah Potensi Pendidikan tahun 2009 5) Evaluation of the Kinetics of Crystallization in Aluminium Fluoride Glass Using Isothermal DSC Method Seminar Nasional Fisika,Himpunan Fisika Indonesia, UNDIP 2010

17

6) Comparative study of Ag–Na and K-Na Ion Exchanged Soda Lime Glass Planar Waveguides Seminar Nasional Fisika,Himpunan Fisika Indonesia, UNDIP 2010 7) Rugi-rugi serat Optik Bermode Tunggal dan Jamak dengan Indeks Bias Undakan Akibat Pelilitan pada Silinder Secara Malar Seminar Nasional Fisika 2010, Universitas Negeri Semarang 2010 8) Fabrikasi dan Karakterisasi Indeks Bias Pandu Gelombang Datar Hasil Pertukaran Ion Ag+ dengan Na+ Seminar Nasional Fisika 2010, Universitas Negeri Semarang 2010 9) Evaluation of the Kinetics of Crystallization in Aluminum Fluoride Glass Using Isothermal DSC Method The 4thAsian Physics Symposium (APS 2010), ITB Bandung, 10) Karakterisasi Moda Gelombang Medan Listrik (TE) pada Pandu Gelombang Datar Hasil Pertukaran Ion Ag+ -Na- dengan Teknik M-Line Seminar Nasional sains dan Pendidikan Sains 2010, Universitas Muhammadiyah Purworejo 11) Pemantulan Internal Berulang pada Macro light Waveguide Berbentuk Segitiga Seminar Nasional sains dan Pendidikan Sains 2010, Universitas Muhammadiyah Purworejo 12) Desain Sensor Pergeseran Mikro dengan Serat Optik Polimer Transm,itter dan Receiver dalam Posisi Sejajar Berhadapan Seminar Nasional sains dan Pendidikan Sains 2010, Universitas Muhammadiyah Purworejo 13) Karakterisasi Sifat Optik dan Thermal Bahan Plastik Untuk Fiber Optik Seminar Nasional sains dan Pendidikan Sains 2010, Universitas Muhammadiyah Purworejo 14) Rancang bangun Alat Ukur Intensitas Cahaya Berbasis Komputer Seminar Nasional sains dan Pendidikan Sains 2010, Universitas Muhammadiyah Purworejo 15) Emission Spectra of Nd3+-Tm3+ Co-doped Aluminum Fluoride Glass 5th Kentingan Physics Forum, International Conference on Physics and Its Applications, Physics Department, UNS. 2010 16) Fabrikasi dan karakterisasi Indek Bias Pandu gelombang Datar Hasil pertukaran Ion Ag+ dengan Na+ Seminar Nasional Fisika 2010 Universitas Negeri Semarang

18

19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Penelitian dan Analisis No

Nama Barang

Kebutuh an

Harga/Satuan

Keterangan

1

Spatula

2 buah

Rp

1.000,00

Sewa

Rp

2.000,00

2

Cawan Petri

3 buah

Rp

1.000,00

Sewa

Rp

3.000,00

3

Mortar

2 buah

Rp

1.000,00

Sewa

Rp

2.000,00

4

Gelas Beker

2 buah

Rp 30.000,00

Sewa

Rp 60.000,00

5

Neraca Digital

1 buah

Rp 50.000,00

Sewa

Rp 50.000,00

5

Cruicible

3 buah

Rp 50.000,00

Sewa

Rp 150.000,00

6

Furnace

3 sampel

Rp 10.000,00

Sewa

Rp 30.000,00

7

Pinset

3 buah

Rp

2.000,00

Beli

Rp

8

Ampelas

5 Lembar

Rp 50.000,00

Beli

Rp 250.000,00

9

Piknometer

2 buah

Rp 95.500,00

Beli

Rp 191.000,00

10

Kaca Preparat

5 buah

Rp 18.000,00

Beli

Rp 90.000,00

11

Lampu 60 W

2 buah

Rp 8.000,00

Beli

Rp 16.000,00

Sub Total

Jumlah Harga

6.000,00

Rp 850.000,00

2. Bahan Habis Pakai 1

TeO2

500 gram

Rp 2.220,00 Beli

Rp 1.110.000,00

2

TiO2

500 gram

Rp 2.000,00 Beli

Rp 1.000.000,00

3

Na2O

500 gram

Rp 3.000,00 Beli

Rp 1.500.000,00

Sub Total

Rp 3.610.000,00

3. Perjalanan 1

Pembelian Alat dan Bahan

3 orang

Rp 30.000,00 Beli Sub Total

Rp

90.000,00

Rp 90.000,00

20

4. Lain-lain 1

Administrasi

3 orang

-

Beli

Rp 150.000,00

2

Karakterisasi UV - VIS

3 sampel

Rp 200.000,00 Sewa

Rp 600.000,00

3

Karakterisasi FTIR

3 sampel

Rp 200.000,00 Sewa

Rp 600.000,00

4

Oven

3 sampel

Rp 50.000,00 Sewa

Rp 100.000,00

Sub Total JUMLAH

Rp 1.450.000,00 Rp 6.000.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No

Nama/NIM

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1

Devara Ega Fausta /M0212025

Fisika

Eksak/IPA

20 jam

Seluruh Penelitian

2

Ratna Mayasari /M0213074

Fisika

Eksak/IPA

15 jam

Seluruh Penelitian

3

Anggraeny Suci Maharany /M0214008

Fisika

Eksak/IPA

20 jam

Seluruh Penelitian

21

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.