Commercial & Non Commercial Real Estate

July 9, 2017 | Autor: Dina Arifia | Categoría: Real Estate, Property, Real Estate Development
Share Embed


Descripción

COMMERCIAL REAL ESTATE

Pertumbuhan real estate dewasa ini semakin pesat seiring dengan peningkatan perekonomian. Pertumbuhan real estate ini seiring dengan besarnya keuntungan yang didapat dari bisnis real estate. Pengertian real estate menurut John M. Clapp dalam The World Book Encyclopedia merupakan tanah dan segala sesuatu yang secara permanen melekat padanya seperti pohon, bangunan, dan mineral yang berada di bawah permukaan tanah. Dalam perkembangannya, real estate digolongkan menjadi dua golongan, yakni commercial real estate dan non commercial real estate. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang commercial real estate. Commercial real estate merupakan setiap properti yang dimiliki yang dapat menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya. Commercial real estate atau dapat disebut pula investasi atau pendapatan properti mengacu pada bangunan atau tanah yang dimaksudkan untuk menghasilkan keuntungan penjualan barang atau keuntungan dari penyewaan barang. Commercial real estate meliputi gedung perkantoran, industri properti, hotel, pusat perbelanjaan, toko ritel, tanah pertanian, bangunan perumahan dan apartemen, serta gudang.

Gambar : Bagan Penggolongan Commercial Real Estate

1

Berdasarkan pada bagan di atas, dapat diketahui bahwa commercial real estate digolongkan menjadi dua jenis, yaitu office property dan retail property. 1. Office Property (Properti Kantor) Office Property (properti kantor) merupakan salah satu jenis properti komersial yang digunakan untuk mempertahankan atau menempati perkantoran. Istilah kantor dapat merujuk pada seluruh bangunan, lantai, dan taman kantor. Office property dibedakan menjadi dua yaitu Properti kantor kepemilikan tunggal dan properti kantor kepemilikan ganda. Properti kantor kepemilikan tunggal terdiri dari Perkantoran yang bersifat institusional dan Perkantoran untuk disewakan . Sedangkan properti kantor dengaan kepemilikan ganda biasanya terdiri dari perkantoran institusional, perkantoran yang memiliki banyak fungsi dan perkantoran yang memiliki satu fungsi saja. Biasanya properti kantor terletak di pusat distrik komersial yang dekat dengan sarana transportasi, dekat dengan tenaga kerja dan dekat dengan layanan bisnis lainnya. Office property terbagi menjadi 2 golongan, antara lain: a. Single Occupancy (Kepemilikan Tunggal) Kepemiilikan tunggal pada property perkantoran adalah bentuk kepemilikan perusahaan kantor yang secara mutlak dikendalikan secara keseluruhan oleh satu orang atau institusi. Property perkantoran dengan kepemilikan tersebut berupa satu gedung yang didalamnya terdapat satu perusahaan kantor. Property perkantoran dengan kepemilikan tunggal terdiri dari dua jenis yaitu: -

Institusional Kantor institusional pada property kepemilikan tunggal adalah kantor yang dimiliki oleh satu perusahaan atau lembaga tertentu yang ditempatkan dalam satu gedung kantor. Segala kegiatan perkantoran baik administrasi, layanan publik, kantor, dan yang berkaitan dengan kepentingan pegawai telah tersedia di satu gedung tersebut. Kantor perusahaan atau institusi tersebut merupakan pemakai kepemilikan atas property. Karakteristik perkantoran institusional dengan kepemilikan tunggal yaitu dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu, property berupa gedung/bangunan mewadahi satu perusahaan serta memiliki sertifikasi hak milik properti. Contoh dari kantor institusional pada kepemilikan tunggal adalah kantor bank, kantor pemerintahan, kantor layanan masyarakat, kantor perusahanan swasta tunggal dan sebagainya. 2

Gambar : Kantor Institusional

-

Single Tenancy Single Tenancy adalah bentuk penyedia layanan untuk pengembangan real estate untuk sektor-sektor, seperti: toko-toko regional, nasional dan pusat bahan bakar, otomotif, restoran, perbankan, dan toko makanan dan obat umum.

Gambar : Single Tenancy

b. Multiple Occupancy (Kepemilikan Banyak) Office Property jenis Multiple Occupancy bisa di artikan sebagai property fungsi perkantoran yang dipergunakan untuk kegiatan tertentu dan terdiri dari banyak kepemilikan (banyak stakeholder). Berbeda dengan single occupancy, multiple occupancy berarti properti fungsi perkantoran tersebut dibangun bersama baik 2 ataupun lebih stakeholder atas kepentingan bersama yaitu mengkomersilkan property. Tujuan akhir jenis ini yaitu hasil dari sewa maupun biaya penggunaan akan dibagi ke semua stakeholder berdasarkan tingkat keterlibatannya dalam memberikan modal dalam bentuk saham. Properti perkantoran dengan jenis kepemilikan bersama ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan macam kegiatannya yaitu:

3

- Institusional Merupakan jenis property perkantoran bersistem lembaga mendasar yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia pada individu maupun kelompok. Perkantoran jenis ini menaungi kegiatan bersifat kelembagaan dan lebih condong bersifat pelayanan walaupun masih berdasarkan pada ciri komersil. Properti ini tentu saja melibatkan beberapa stakeholder karena kegiatan yang bersifat pelayanan. Contohnya untuk properti lembaga negeri yaitu bangunan sekolah sedangkan lembaga swasta contohnya bangunan bank.

Gambar : Properti Komersil Perkantoran Institusional

-

Multiple Use Merupakan jenis property perkantoran dengan lebih dari 1 fungsi komersil yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia pada individu maupun kelompok. Perkantoran jenis ini menaungi berbagai kegiatan perkantoran dalam 1 gedung yang sama. Properti ini melibatkan beberapa stakeholder baik dari kepemilikan atas tanah maupun kepemilikan atas lantai atau bagian dari bangunan setelah pembayaran sewa untuk jenis perkantoran tertentu. Contohnya kompleks perkantoran Balaikota Surakarta. Balaikota memiliki beberapa macam perkantoran sesuai bidang tertentu dalam perkotaan seperti dinas kesehatan, BAPPEDA, DTRK, dan juga kantor walikota yang berada dalam 1 kompleks maupun 1 bangunan gedung yang sama. Dan masing-masing gedung merupakan asset kepemilikan dari masing-masing dinas yang ada di dalamnya.

4

Gambar : Properti Perkantoran Multiple Use Balaikota Surakarta

-

Single Use Merupakan jenis property perkantoran dengan hanya 1 jenis fungsi perkantoran yang menempati property tersebut berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Property ini melibatkan beberapa stakeholder yang berhak atas kepemilikan property dengan tujuan fungsi perkantoran yang sama. Contohnya adalah bangunan konsultan yang didirikan oleh 2 ahli konsultan untuk mewadahi perkantoran bidang tersebut.

Gambar : Properti Perkantoran Single Use Kantor Konsultan Keuangan

2. Retail Property Retail Property adalah properti yang digunakan secara khusus untuk memasarkan dan menjual barang dan jasa konsumen. Retail property terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: a. Free-standing Buildings Free-standing buildings atau bangunan tunggal merupakan suatu bangunan di mana bangunan induk atau bangunan utamanya berdiri sendiri di atas kapling tanah dan tidak terletak pada batas persil di sebelah kanan kirinya. Jarak bangunan lain terhadap batas persil kanan kiri bangunan induk harus sesuai dengan peraturan pendirian bangunan yang berlaku di kota tersebut. Free-standing buildings dalam pengertiannya pada retail property

5

adalah suatu struktur bangunan tunggal yang berdiri pada suatu kapling tanah dan tidak terikat atau terhubung dengan struktur bangunan lain serta difungsikan sebagai tempat usaha dan transaksi jual beli (business activity) baik barang maupun jasa. Free-standing building dalam retail property ini ada berbagai macam jenisnya antara lain: -

Hotel Hotel merupakan suatu bangunan tunggal yang dipergunakan sebagian atau seluruhnya sebagai penyedia akomodasi penginapan dan biasanya juga menyediakan pelayanan makanan dan minuman. Hotel dapat dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu:  Hotel Kota, adalah hotel yang terletak di pusat kota dan digunakan atau disewa hanya dalam waktu yang singkat.  Hotel Hunian, adalah hotel yang terletak di daerah pinggiran kota namun masih memiliki akses yang cukup mudah untuk menuju pusat-pusat kegiatan di kota.  Hotel Peristirahatan, adalah hotel yang berfungsi sebagai tempat rekreasi keluarga dan biasanya terletak pada lokasi wisata.

-

Apartemen dan Kondominium Apartemen adalah suatu bangunan tunggal yang terdiri dari berbagai macam unit dengan fasilitasnya yang bertujuan untuk disewakan, berbeda dengan kondominium yang hak miliknya dapat diperjualbelikan.

-

Pusat Perbelanjaan Pusat perbelanjaan merupakan suatu bangunan tunggal yang diisi oleh berbagai macam produk komersil yang dijual kepada masyarakat umum dan dikelola oleh manajemen pusat. Pusat perbelanjaan ini dapat terbagi menjadi pusat perbelanjaan yang besar seperti mall maupun yang berskala kecil seperti minimarket. Kawasan superblock yang dirancang terdiri atas beberapa bangunan tunggal dan tidak bersinggungan satu sama lain juga dapat dikategorikan dalam retail property untuk kategori free-standing building.

-

Restoran Restoran yang dimaksudkan adalah sebuah bangunan tunggal yang diperuntukkan untuk menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman bagi masyarakat umum. Sedangkan untuk penjual makanan semacam pedagang kaki lima (PKL) atau franchise yang menjual dagangannya dengan mendirikan stand pada kapling atau persil bangunan lain tidak dapat dikategorikan sebagai free-standing building.

6

Rumah Kost

-

Rumah kost adalah suatu rumah tunggal yang terdiri atas beberapa kamar dan disewakan kepada mahasiswa atau pegawai yang memerlukan rumah tinggal selama beberapa kurun waktu. Rumah kost yang termasuk ke dalam free-standing building adalah rumah kost yang memiliki jarak tertentu dengan rumah atau bangunan di sekitarnya, bukan rumah kost jenis kopel maupun deret.

b. Traditional centre Traditional centre dibedakan berdasarkan ukuran tempatnya. Berikut ini merupakan jenis-jenis traditional centre: -

Strip centre Merupakan toko-toko berderet yang disatukan dalam kanopi sepanjang trotoar sampai di depan toko tersebut. Contoh: Chinatown

-

Neighborhood Shopping Centre Merupakan tipe pusat perbelanjaan yang paling kecil. Area yang disewakan di tempat ini antara 2700-9000 m2 (AIREA, 1987) tetapi pada umumnya pusat perbelanjaan ini mempunyai area sewa kotor sekitar 4500 m2 (Cooper, 1982). Neighborhood Shopping Centre menyediakan barang-barang dengan kategori convienence goods (makanan dan obat-obatan) dan jasa pribadi (laundry, dry cleaning, servis sepatu, dan kecantikan). Perdagangan dan jasa di tempat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk di lingkungan sekitarnya (AIREA, 1987) .

-

Community Shopping Centre Merupakan pusat perbelanjaan yang luasnya antara 9000-27.000 m2 (AIREA, 1987) dan biasanya ukuran gross leaseble area (GLA) yang ditawarkan berkisar 13.500 m2 (Cooper, 1982). Di tempat ini biasanya terdapat departemen store dengan ukuran kecil,

7

toko serba ada atau toko obral, dan supermarket. Community shopping centre juga menawarkan jasa keuangan dan jasa tenaga profesional. Konsumen biasanya berasal dari area yang berjarak 10-20 menit dengan berkendaraan (AIREA, 1987). -

Regional Shopping Centre Merupakan pusat perbelanjaan terbesar kedua. Menyediakan pelayanan yang secara tipikal merupakan kawasan bisnis meskipun tidak seefektif supperregional centre. Pusat perbelanjaan ini memiliki ukuran luas kotor (GLA) mencapai 36.000 m2 dengan ukuran luas department store paling minimum 9000 m2 (AIREA, 1987).

-

Superregional shopping centre Tipe pusat perbelanjaan yang terbesar adalah Superregional shopping centre, yang secara umum melayani area metropolitan. Pusat perbelanjaan ini mempunyai toko khusus, arkade (jalan beratap lengkung) dan restoran (AIREA, 1987). Konsumen yang datang tidak hanya tinggal di sekitarnya tapi juga dari berbagai bagian kota bahkan luar kota. Bentuk pusat perbelanjaan ini biasanya disebut dengan megamal (Susilowati, 1998). Biasanya terdapat 150 unit perdagangan di dalamnya dan terdapat 3 departemenstore dengan ukuran luas masing-masing sekitar 9000 m2. Secara keseluruhan jumlah GLA mencapai 67.500 m2 (Cooper, 1982).

c. Specialized Centre (Pusat Spesialisasi) Pusat spesialisasi merupakan kumpulan bangunan yang berada di satu area/kawasan yang memiliki fungsi yang sama yaitu ritel dan dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan skala pelayanannya. Pusat spesialisasi ini di golongkan menjadi beberapa macam diantaranya pusat ritel (retail park) berukuran besar,sedang kecil; factory outlet centers, theme oriented centers. -

Pusat Ritel ( Retail Park) Taman Retail, juga dikenal sebagai"pusat perdagangan” yang dirancang dan dikelola dengan spesialisasi tertentu yang mana cakupan bisnisnya ada yang berskala makro/besar, menengah dan kecil/pengecer.

-

Factory Outlet Centers Factory Outlet Center dirancang,direncanakan dan dikelola dengan skema antara produsen dan pengecer unit tokonya yang terpisah.

-

Theme Oriented Centers

8

Tema-Oriented Center konsisten dirancang, direncanakan dan dikelola dengan konsep berbasis rekrasi dan berbasis non rekreasi. Konsep ini mencakup beberapa unit ritel dan biasanya berkonsentrasi pada kategori ritel tertentu. Sebagai contoh : Sebuah pusat rekreasi yang terdapat gedung bioskop, restoran, bar, bowling, pusat kebugaran dan kesehatan. Sebuah pusat non-berbasis rekreasi berkonsentrasi pada pasar untuk fashion/pakaian atau perabot rumah tangga. Retail Park SPECIALIZED CENTERS

Large Medium Small

Factory Outlet Centers Theme LeusureOriented based Centers Non leusure based

Boulevard (Peterborough); Central Retail Park (Manchester); Forbury Retail Park, Reading Riverside Retail Park (Norwich) Boulevard (Peterborough); Central Retail Park (Manchester); Forbury Retail Park, Reading Riverside Retail Park (Norwich) Lavhede centre (Holstebro, Denmark); Megacenter Tilst (Århus, Denmark) Izmit Outlet Center (Izmit); Olivium (Istanbul) O2 Centre (Finchley, London); Printworks (Manchester); Tower Park Centre (Poole) Lanterna (Helsinki, Finland) - furniture

Berdasarkan pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis dari commercial real estate tersebut memiliki fungsi komersial disamping fungsi lainnya yang dapat mendatangkan keuntungan bagi para pengusaha real estate jenis ini. Dengan pengembangan commercial real estate maka dapat meningkatkan perekonomian dari keuntungan yang diperoleh dari usaha ini.

9

NON COMMERCIAL REAL ESTATE

A.

Definisi Property Pada Common Law Inggris, Real Property, Real Estate, Realty, atau Immovable Property adalah sebidang lahan yang sudah dimiliki secara sah dan pengembangan lahan diatasnya diwujudkan berkat usaha manusia: Bangunan, mesin, Sumur, bendungan, kolam, pertambangan, kanal, jalan, dsb. Di dalam Penilaian Properti, Obyek Penilaian dibagi menjadi 4 jenis sebagai berikut. 1) Real properti adalah kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada real estat atau hubungan hukum penguasaan yuridis oleh pemilik atas real estat. Hubungan hukum ini biasanya tercatat di dalam suatu dokumen, misalnya sertifikat kepemilikan atau perjanjian sewa. Oleh karena itu, properti merupakan suatu konsep hukum yang berbeda dengan real estat, di mana real estat mewakili aset secara fisik. Real properti meliputi semua hak, hubungan-hubungan hukum, dan manfaat yang berkaitan dengan kepemilikan real estat. Sebaliknya, real estat meliputi tanah dan bangunan itu sendiri, segala benda yang secara alamiah terdapat di atas tanah dan melekat pada tanah, seperti bangunan dan bentuk pengembangan lainnya. Penggunaan istilah ‘realty’ kadang digunakan untuk membedakan real properti atau real estat dari kategori properti lainnya yaitu personal properti, yang di beberapa referensi disebut sebagai ‘personalty’. 2) Personal Properti merujuk pada kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada benda selain real estat. Benda ini dapat berwujud, misalnya ’chattels’ (benda yang dapat dipindahkan), atau tidak berwujud seperti hutang atau paten 3) Bisnis, adalah aset keseluruhan yang membentuk sebuah usaha (satu kesatuan). Badan Usaha adalah entitas komersial, industri, jasa atau investasi yang menjalankan kegiatan ekonomi. Badan usaha biasanya bersifat mencari keuntungan yang dalam kegiatan operasionalnya menghasilkan produk atau jasa kepada konsumen. 4) Hak Kepemilikan Finansial (HKF) pada properti berasal dari pembagian secara hukum dari hak kepemilikan atas badan usaha dan real properti (misalnya persekutuan/partnership, sindikasi, BOT, sewa/co-tenancies, Joint venture), dan dari pemberian secara kontraktual hak opsi untuk membeli atau menjual properti (misalnya tanah dan bangunan, saham atau instrumen keuangan lainnya) pada harga yang dinyatakan dalam periode tertentu, atau berasal dari pembentukan instrumen investasi yang dijamin dengan sekumpulan aset real estat.

B.

Definisi Non-Commercial Property Properti menurut Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 05/KPTS/BK4PN/1995 tanggal 23 Juni 1995 adalah Properti (real property) adalah tanah hak

10

dan atau bangunan permanent yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Secara umum properti itu sendiri bisa dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda yaitu properti komersial dan properti non komersial. Properti komersial adalah properti yang di atasnya di jadikan sebagai tempat untuk membuat keuntungan bagi si pemiliknya seperti ruko (rumah toko) yang dijadikan sebagai tempat untuk membuka usaha, perhotelan yang dijadiakan sebagai tempat penginapan, rumah kos-kosan atau apartemen yang di sewakan sehingga selalu memberikan penghasilan setiap hari ataupun setiap bulannya bagi pemilik properti tersebut. Sedangkan properti non komersial adalah properti yang diatasnya dijadikan sebagai tempat yang sifatnya tidak untuk mencari keuntungan (non komersial). Properti non komersial contohnya seperti perumahan atau rumah susun dimana properti tersebut hanya digunakan sebagai pemakaian pribadi baik itu untuk tempat tinggal sendiri dan sebagainya. Properti non komersial terdapat beberapa jenis seperti hunian, industri, dan fasilitas umum.

C.

Jenis Non-Commercial Property 1. Hunian

a. Single Family House Merupakan sebuah bangunan rumah yang biasanya ditempati oleh satu keluarga dan terdiri dari hanya satu unit hunian. Biasanya hunian tunggal seperti ini dilengkapi dengan ruang tebuka yang dapat digunakan untuk halaman. • Rumah Tunggal Merupakan rumah tinggal yang berdiri sendiri dan terpisah. Rumah tinggal tunggal biasanya dipakai hanya unutk satu keluarga dan jarak antar rumah berjauhan. Rumah tinggal tunggal dibangun diatas tanah yang lebih besar dari bangunannya dan biasanya dikelilingi oleh halaman.

11

• Rumah Deret Merupakan kumpulan beberapa rumah tinggal lengkap dimana satu atau lebih dari sisi bangunan induknya menyatu dengan sisi satu atau lebih bangunan rumah tinggal lainnya teteapi masing-masing memiliki persil sendiri ditunjukkan untuk memberikan peluang transisi antar perumahan unit tunggal dengan lingkungan perumahan yang berkepadatan tinggi

b. Multi- Family House Merupakan klasifikasi perumahan dimana beberapa unit yang terpisah unutk penghuni perumahan yang ada di dalam satu gedung atau beberapa gedung di dalam satu komplek. Biasanya unit ini dimiliki secara individual. • Rumah Susun Taman Merupakan rumah susun yang ditujukan untuk merespon keterbatasan lahan yang disebabkan oleh kebutuhan unutk mempertahankan kualitas taman lingkungan. • Rumah Susun Merupakan bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian—bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal dan vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. • Kondominium Merupakan bentuk hak guna perumahan dimana bagian tertentu real estate dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses fasilitas berada di bawah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian. • Apartemen Merupakan model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil dari suatu ruang bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartemen. Jadi di dalam apartemen itu ada beberapa rumah yang ditinggali oleh keluarga yang berbeda.

12

2.

Industri

Aplikasi yang luas dari istilah "industri" jelas diatur dalam Konvensi Paris untuk Perlindungan Kekayaan Industri (Pasal 1 (3)): "properti industri harus dipahami dalam arti yang luas dan berlaku tidak hanya untuk industri dan perdagangan tepat, tetapi juga untuk industri pertanian dan ekstraktif dan semua produk yang diproduksi atau alami, misalnya, anggur, biji-bijian, daun tembakau, buah, sapi, mineral, air mineral, bir, bunga, dan tepung.” Properti ini termasuk paten untuk melindungi penemuan; dan desain industri, yang merupakan kreasi estetika menentukan penampilan produk industri. Industri properti juga mencakup merek dagang, merek layanan, tata letak-desain sirkuit terpadu, nama komersial dan sebutan, serta indikasi geografis, dan perlindungan terhadap persaingan tidak sehat. Dalam beberapa hal tersebut, aspek penciptaan intelektual, meskipun ada, didefinisikan kurang jelas. Yang penting di sini adalah bahwa objek kekayaan industri biasanya terdiri dari tanda-tanda transmisi informasi, khususnya kepada konsumen, dalam hal produk dan layanan yang ditawarkan di pasar. Perlindungan diarahkan terhadap penggunaan yang tidak sah dari tanda-tanda seperti cenderung menyesatkan konsumen, dan terhadap praktik menyesatkan secara umum. Property industry diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis property antara lain: 1) Heavy Manufacture Heavy Manufacture dapat didefinisikan sebagai industri yang bergerak dalam pembuatan kompleks skala besar barang modal atau ekstraksi bahan baku. Bisnis manufaktur berat biasanya membutuhkan investasi modal yang luas di tanah dan mesin dan tidak mudah dipindahkan. Sifat lain dari industri manufaktur berat adalah bahwa produk yang paling sering dijual kepada pelanggan industri lainnya, bukan kepada konsumen akhir. Bisnis ini, karena sifat usaha, perlu strategis terletak di daerah industri yang ditunjuk dengan perlindungan buffer perumahan.

13

Heavy manufacture juga didefinisikan sebagai proses pembuatan dari pencampuran bahan mentah. Proses ini akan memerlukan penyimpanan yang materi yang bervolume besar atau bahan peledak bahan mudah terbakar, beracun yang diperlukan untuk proses manufaktur. Kegiatan ini mungkin melibatkan operasi outdoor sebagai bagian dari proses manufaktur. (Nashville dan Davidson County, Team) Industri-industri bergerak dalam bidang manufaktur, perakitan, fabrikasi, kemasan, atau industri pengolahan produk-produk dan bahan-bahan, atau memiliki potensi pendirian industri untuk menghasilkan kebisingan, debu, silau, bau atau getaran beyong garis properti. Istilah ini termasuk namun tidak terbatas pada: a. Pengolahan dan kemasan minuman alcohol b. Manufaktur kimia c. Pekerjaan batu atau berkonsentrasi manufaktur peoduct d. Fabrikasi produk logam e. Pabrikan dari pertanian, konstruksi, atau meachinery pertambangan f. Manufaktur kendaraan bermotor g. Lumber penggilingan h. Kapal atau perahu konstruksi i.

Beton Permanen

2) Light Manufacture Light manufaktur didefinisikan sebagai usaha industri ringan di mana semua proses, fabrikasi, perakitan atau pembongkaran barang berlangsung sepenuhnya dalam bangunan tertutup. Tingkat aktivitas manufaktur ringan bervariasi antara negara-negara berkembang, meskipun pentingnya diakui secara universal. Light manufaktur, karena sejumlah besar produk yang diproduksi, menyediakan lapangan kerja yang penting yang membutuhkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan membayar karena itu lebih tinggi. Pekerjaan-pekerjaan terampil membantu meningkatkan standar hidup dan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara berbasis pertanian. Hal ini, oleh karena itu, penting untuk melihat bahwa industri ini terus mengikuti perkembangan dunia teknologi saat ini, pemasaran, dan manajemen.

14

Industri ringan adalah industri yang biasanya kurang padat modal dibandingkan industri berat, dan lebih berorientasi pada konsumen daripada berorientasi bisnis (misalnya, sebagian besar produk industri ringan yang diproduksi untuk pengguna akhir dan bukan sebagai perantara untuk digunakan oleh industri lain). Fasilitas industri ringan biasanya memiliki dampak lingkungan kurang dari yang berhubungan dengan industri berat, dan hukum zonasi lebih mungkin untuk mengizinkan industri ringan di dekat daerah pemukiman. Ini adalah produksi barang-barang konsumsi yang kecil. Salah satu definisi ekonomi menyatakan bahwa industri ringan adalah "aktivitas manufaktur yang menggunakan jumlah moderat bahan sebagian diproses untuk menghasilkan barang-barang dari nilai yang relatif tinggi per satuan berat". Contoh industri ringan meliputi pembuatan pakaian, sepatu, furniture, elektronik konsumen dan peralatan rumah. Sebaliknya, industri seperti pembangunan kapal akan jatuh di bawah industri berat. Industri ringan hanya membutuhkan sejumlah kecil bahan baku, daerah dan kekuasaan. Nilai barang yang rendah dan mereka mudah untuk transportasi. Jumlah produk yang tinggi. Sementara industri ringan biasanya menyebabkan sedikit polusi, terutama bila dibandingkan dengan industri berat, beberapa industri ringan dapat menyebabkan polusi yang signifikan atau risiko kontaminasi. Elektronik manufaktur, dirinya sering industri ringan, dapat membuat tingkat yang berpotensi berbahaya dari timah atau limbah kimia dalam tanah akibat penanganan yang tidak tepat dari solder dan limbah produk (seperti pembersihan dan degreasing agen yang digunakan dalam pembuatan).

3) Storage/Ware house (Pergudangan) Merupakan suatu tempat atau bangunan yang digunakan untuk temapt menyimpan barang-barang. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan dan memelihara barang-barang yang disimpan di dalamnya. Selain itu, gudang dapat pula digunakan sebagai tempat mengolah, menyortir, membungkus dan mengepak barang-barang yang akan dijual atau dikirim. Pergudangan sangat diperlukan

untuk

kawasan

industri.

Jarak

lokasi

penyimpanan

harus

menyeimbangkan antara tingkat pelayanan pelanggan dan biaya distribusi.

15

Sebagian persediaan disimpan di atau dekat pabrik, dan sisanya di gudanggudang di seluruh pelosok negeri. Perusahaan mungkin memiliki gudang pribadi dan menyewa tempat di gudang umum. Perusahaan memiliki pengendalian yang lebih baik pada gudang miliknya sendiri, tetapi modal mereka tertanam dan kurang fleksibel jika lokasi yang diinginkan berubah. Sedangkan gudang umum membebankan biaya atas tempat yang disewa dan memberikan pelayanan tambahan (dengan biaya tertentu) untuk memeriksa barang, melakukan pengemasan, pengiriman dan penagihan. dengan menggunakan gudang umum, perusahaan memiliki banyak pilihan lokasi dan jenis gudang, apakah yang khusus penyimpanan yang dingin, hanya komoditi dan lainnya. Jenis gudang pada kawasan industri dapat dibedakan berdasarkan jenis barang yang disimpan, yaitu: a. b. c. d. 3.

Gudang bahan baku Gudang kain Gudang perlengkapan Gudang mesin

Fasilitas Umum Fasilitas umum adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan manusia yang pengadaan nya ditujukan untuk kepentingan umum dan bersama tanpa membedakan kelompok, ras ataupun golongan dan jabatan. Fasilitas umum ini biasanya disediakan oleh pemerintah, swasta, ataupun swadaya masyarakat. Salah satu jenis fasilitas umum adalah fasilitas umum untuk perumahan, yaitu berupa tempat peribadatan, pos keamanan, taman, mck umum, TPS. Penyediaan fasum di perumahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari perumahan itu sendiri serta untuk menunjang kegiatan masyarakat. Selain fasilitas umum perumahan, terdapat pula non-commercial property berupa fasilitas umum transportasi, fasilitas umum berupa jaringan pipa air serta jaringan listrik.

16

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.