BPPT-Lock

July 25, 2017 | Autor: Zharin Syahdinar | Categoría: Assessment, Breakwaters
Share Embed


Descripción

BATU LAPISAN PELINDUNG PANTAI BPPT LOCK Syahdinar, Zharin F. (311405006) Manajemen dan Rekayasa Sumber Air, Pasca Sarjana FTSP, Institut Teknonogi Sepuluh Nopember, Jl. Sukolilo

([email protected])

Abstrak Indonesia adalah negeri maritime dimana transportasi utamanya adalah kapal laut. Dalam perkembangannya, banyak pelabuhan dan bangunan di bibir pantai yang tergradasi atau rusak karena gelombang yang datang. Untuk mencegah degradasi dan stabilitas kapal laut yang datang sehingga keseimbangannya tetap tidak terganggu oleh gelombang tersebut, maka dibangunlah bangunan pantai pelindung gelombang (breakwater). Dalam tugas ini, penulis mencoba memperkenalkan mengenai batu lapisan terluar pelindung pantai yaitu BPPT-Lock buatan Indonesia. Dari hasil uji, BPPT-Lock tidak kalah dibanding x-block ataupun tetrapod. Bentuk dari BPPT-lock yang disesuasaikan dengan sifat dan daya gelombang di perairan Indonesia, diharapkan lebih awet dan lebih tahan dalam menghalang gelombang. Abstract Indonesia is maritime country which the first transportation is ship. On the development, theres many harbor and other building for coastal has been degradation or damaged mostly caused by ocean wave. To prevent de building from degradation and the stabilitas of ship when tie up on harbor from wav, then we can construct a coastal structure one of them is breakwater. In this report, writer will try to shared knowledge about the outside of rubble mount or break water, there is BPPT Lock. This stone made in Idonesia. The testing result represented, BPPT_LOCK its not defeated to X-Block and tetrapod. The shape of BPPT lock was adapted with the strength and characteristic on Indonesia waterworks, purpose the stone will be well preserved and long last time to prevent coastal.

Pengertian Bangunan Pelindung Pantai Indonesia yang merupakan kepulauan yang dipisahkan oleh laut, tentu saja membutuhkan alat transportasi laut untuk menyamaratakan pembangunan. Kondisi perairan Indonesia yang sebagian besar adalah perairan laut dalam dengan gelombang tinggi dan gelombang yang panjang menyebabkan daerah pelabuhan dan pantai cepat mengalami degradasi. Seperti erosi, sedimentasi dan kapal yang bersandar tidak stabil karena gelombang yang datang. Oleh karena itu diperlukan suatu bangunan pelindung pantai yang berfungsi juga sebagai pemecah dan penahan gelombang datang.

Fungsi Bangunan Pelindung Pantai Di ambil dari bahan kuliah teknik pantai (Armono, 2015), funsi dari bangunan pantai adalah: 1. 2. 3. 4. 5.

Menahan dari serangan gelombang. Mencegah erosi dan kerusakan lain akibat terjangan gelombang Mencegah dan menjebak sediment berupa pasir agar tidak longsor. Mengurangi masukan pada inlet. Tempat menambatkan kapal.

Definisi Breakwater (penahan / pemecah gelombang)

Breakwater adalah bangunan yang melindungi bibir pantai dari kerusakan. Dalam pembuatanya, break water juga bisa dihubungkan ke bibir pantai untuk mencegah serangan ombak. Atau benar-benar jauh dari daratan yang berguna untuk melepaskan gelombang pecah agar tidak mencapai bibir pantai yang anantinya akan mengganggu stabilitas srtuktur yang ada dibibir pantai, sperti pelabuhan, garis pantai, dan sebagainya. Bahan yang dipakai bisa runtuhan batu dari gunung atau bahan buatan. (Armono, 2015) Dalam makalah ini, penulis akan mmbagi pengetahuan tentang batu BPPT-Lock sebagai lapisan pelindung bangunan pelindung pantai.

Sejarah BPPT-lock Dikutip dari jurnal elektronik BPPT, kepala Deputi BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR), Iskendar mengatakan daerah pantai atau pesisir merupakan daerah strategis sebagai pusat perkembangan ekonomi. Namun, terdapat tiga isu penting yang sangat relevan, sekarang dan di masa depan terkait dengan pembangunan masyarakat dan industry di wilayah pesisir dan laut, ucapnya.

Selama ini, breakwater buatan yang dipakai Indonesia, teknologinya diimpor. Misalnya, model tetrapod—dikenal sebagai lapis lindung beton pertama di dunia—ditemukan di Perancis pada 1950. Dolos yang populer di Indonesia ditemukan ahli Afrika Selatan pada 1963. Adapun A-jack teknologinya ditemukan di Amerika Serikat pada 1998. Teknologi X-bloc ditemukan Belanda pada 2003 dan coreloc-II ditemukan Amerika pada 2006. Zuhdan merupakan ketua tim peneliti BPDP-BPPT, yang sejak 2009 berupaya menemukan desain breakwater baru yang lebih cocok dibangun di Indonesia dan lebih ekonomis. Selain Zuhdan, beberapa peneliti BPDP lain terlibat dalam pengembangan breakwater ini, yakni Aris Subarkah, Suranto, Sungsang Urip Sujoko, Wahyu Hendriyono, Bambang Sumanto, Sapto Nugroho, dan Gatot Susatijo.

Desain BPPT-lock Sebelum memulai pembuatan BPPT-Lock, para peneliti meneliti a.

b.

Iskendar mengatakan Isu-isu penting tersebut diantaranya isu perubahan iklim global dan mitigasi serta adaptasi terhadap bencana di daerah pesisir. Selain itu, yang ketiga terkait dengan pembangunan masyarakat dan industri di wilayah pesisir adalah keamanan dan keandalan bangunan pantai (coastal structure safety and reliability), sesuai dengan tema workshop ini, tuturnya. Diambil dari laporan Kementrian riset dan Teknologi, Febuari 2013, Selain perlindungan alami mangrove, dibutuhkan breakwater atau pemecah gelombang buatan, terutama untuk melindungi pelabuhan. ”Mangrove bisa melindungi garis pantai, tetapi untuk melindungi pelabuhan, tetap butuh breakwater buatan,” kata Aris Subarkah, peneliti pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPDP-BPPT) Yogyakarta.

c.

Menggali kelebihan dan kekurangan breakwater yang ada, meliputi klasifikasinya (tipe dan cara pemasangan- nya). Menentukan konsep desain terkait klasifikasi dipoint pertama dengan mempertimbangkan keunggulan teknis dan ekonominya. Berdasarkan bentuknya, breakwater diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, yaitu kubus (cube, modified cube, antified cube, cob, shed), jangkar ganda (dolos dan akmon), tetraeder (tetrapod, tetrahedron), kombinasi batang (accropode, core-loc, A-jack), serta aneka bentuk lain (tribar, hollow square). Sementara itu, berdasarkan ukuran dan beratnya, breakwater diklasifikasikan menjadi masif (pejal, sangat besar), bulky (besar, gemuk), dan slender (langsing, ramping). Dan, dari jumlah lapis dalam pemasangan di lapangan, diklasifikasikan dalam lapis tunggal dan lapis ganda.

Setelah mempelajari berbagai desain, BPPTlock dirancang merujuk pada bentuk-bentuk kontemporer dan memenuhi klasifikasi unit lapis lindung lapis tunggal, pola pemasangan acak, dan berukuran menengah. klasifikasi itu dipilih karena lapis tunggal memiliki kelebihan, antara lain konsumsi beton rendah, proses produksi mudah dan murah, serta penanganan mudah. Adapun pemasangan acak akan memudahkan dalam pelaksanaan. Berukuran menengah karena pada tipe ini dimungkinkan optimalisasi antara stabilitas hidrolik dan stabilitas strukturnya. Setelah penelitian dua tahun, akhirnya ditemukan struktur breakwater berbentuk X yang memiliki stabilitas tinggi. Temuan ini diberi nama BPPT-lock dan akhirnya mendapat sertifikat paten nomor: P00201000870 dari Kementerian Hukum dan HAM Indonesia pada Agustus 2012. Pengujian stabilitas hidrolik di saluran dan kolam gelombang BPDP-BPPT Yogyakarta menunjukkan, desain ini memiliki nilai koefisien stabilitas hidrolik cukup tinggi, yaitu nilai 17 untuk bagian badan (trunk) breakwater dan 13 untuk bagian kepala (head) breakwater. ”Dari hasil uji stabilitas hidrolik, BPPT-lock terbukti memiliki performa yang paling baik dibanding dolos, tetrapod, dan Xbloc,” kata Zuhdan. Sementara itu, Sungsang Urip menyebutkan, selain kelebihan dalam aspek teknis, BPPT-lock juga memiliki keunggulan ekonomi. Misalnya, untuk membangunnya dibutuhkan beton lebih sedikit. Alasannya, desain ini bertipe lapis tunggal sehingga cukup satu lapis saja dalam menutup breakwater. Selain itu, juga memiliki koefisien stabilitas hidrolik yang besar sehingga dimensi BPPT-lock relatif lebih kecil dibandingkan dengan unit lapis lindung lainnya. Lewat keunggulan teknis dan ekonomis, menurut Zuhdan, BPPT-lock layak diterapkan pada bangunan pelindung pantai di Indonesia. Lebih dari sekadar inovasi baru, temuan ini diharapkan meningkatkan kemandirian bangsa maritim yang selama ini menggantungkan teknologi asing dalam

membentengi lautnya. (Kompas, 26 Februari 2013/ humasristek)

Sumber:

1. Kementrian riset dan teknologi, Membentengi Negeri Bahari,http://ristek.go.id/index.php/ module/News+News/id/12803/print. 2. Publikasi,BPPT BPPT BPPT Kembangkan unit Lapis Lindung Pantai BPPT-Lock, , "http://www.bppt.go.id/index.php/da ftar-berita-setama/877-bpptkembangkan-unit-lapis-lindungpantai-aoebppt-locka" 3.

Armono, Haryo Dwito; Meteri kuliah Coastal engineering, tahun ajar 2015

Lihat lebih banyak...

Comentarios

Copyright © 2017 DATOSPDF Inc.